Daftar Isi
Adanya berbagai masalah literasi di Indonesia tentu memberi teguran bagi seluruh masyarakat di Tanah Air untuk mencari solusinya. Literasi yang baik akan membangun masyarakat suatu negara menjadi bangsa yang kuat dan cerdas.
Perlu dipahami dulu bentuk-bentuk dari masalah literasi tersebut dan kemudian mencari solusi yang sesuai. Lalu, apa saja yang menjadi masalah dalam literasi di Indonesia? Berikut penjelasan lengkapnya.
Literasi, Apakah Sama dengan Membaca?
Membahas mengenai masalah literasi di Indonesia tentu dikaitkan dengan definisi literasi itu sendiri. Kenapa? Sebab sejauh ini, makna atau definisi literasi di Indonesia terlihat mengalami pergeseran.
Secara umum, literasi dipandang sebagai kegiatan di bidang membaca dan menulis. Aktualnya, literasi memiliki makna lebih luas dan kegiatan membaca maupun menulis hanya segelintir kecil dari literasi itu sendiri.Ā
Literasi merupakan kemampuan seseorang untuk mengatasi persoalan hidupnya melalui sumberdaya informasi yang tersedia. Dalam kompas.id, salah satu artikel yang ditulis oleh I Wayan Artika menyebut jika literasi adalah ilmu pengetahuan.Ā
Sehingga literasi berbeda dengan membaca. Sebab, literasi adalah kondisi dimana seseorang membutuhkan informasi dan mencari sumber informasi yang sesuai. Informasi ini bisa didapatkan dengan membaca, menonton berita, sharing dengan dosen, dan lainnya.Ā
Namun, bagaimana pengertian literasi menurut para ahli? Begini definisi literasi dari 11 ahli.
Informasi yang didapatkan kemudian meningkatkan ilmu pengetahuan, wawasan, dan bahkan keterampilan orang tersebut. Sehingga istilah literasi bukan sekedar membaca dan menulis, melainkan seluruh aktivitas yang bisa memperluas ilmu dan wawasan.
Tahukah Anda? Setidaknya terdapat enam jenis literasi, yaitu literasi baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan.
Berikut penjelasan jenis literasi:Ā
1. Literasi Baca dan Tulis
Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi.
2. Literasi Numerasi
Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk memperoleh, menginterpretasikan, menggunakan, dan mengkomunikasikan berbagai macam angka dan simbol matematika untuk memecahkan masalah praktis.Ā
Literasi dan numerasi seringkali dipahami sebagai suatu kemampuan yang berbeda. Apakah sebenarnya keduanya berbeda? Pahami lebih dalam melalui Perbedaan Literasi Dan Numerasi.
3. Literasi Sains
Literasi sains adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasarkan fakta.
4. Literasi Digital
Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya.
5. Literasi Finansial
Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep, risiko, keterampilan, motivasi, dan pemahaman agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial.
6. Literasi Budaya dan Kewargaan
Literasi budaya adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa. Sedangkan literas kewargaan adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat.
Permasalahan Literasi di Indonesia
Usai memahami definisi sebenarnya dari literasi, kini bisa memahami lebih dalam mengenai masalah literasi di Indonesia. Masalah literasi kemudian bisa dipahami sebagai masalah atau kendala yang dihadapi masyarakat Indonesia dalam mengakses ilmu pengetahuan.
Fakta literasi di Indonesia memang masih terbilang rendah. Kondisi ini membuat akses informasi atau ilmu pengetahuan menjadi sulit dan kuantitasnya juga tidak maksimal. Apa saja faktor yang menjadi penyebabnya?
Dikutip dari tulisan karya Ulil Aidynnisa yang dimuat di Kompasiana.com. DIjelaskan ada dua faktor utama yang menyebabkan munculnya persoalan literasi di Indonesia, yaitu:Ā
1. Kualitas Pendidikan yang Masih Rendah
Penyebab adanya masalah literasi di Indonesia yang pertama adalah kualitas pendidikan yang masih terbilang rendah. Kondisi ini disebabkan oleh banyak hal mulai dari kurangnya sarana dan prasarana pendidikan sampai pada jumlah pendidik kompeten yang masih rendah.
Jika kualitas pendidikan di tanah air belum bagus, maka minat masyarakat untuk belajar dan mengakses informasi akan rendah. Kondisi ini yang kemudian perlu segera diatasi.
2. Masalah Ekonomi
Faktor kedua yang memicu permasalahan literasi di Indonesia adalah masalah ekonomi. Misalnya penghasilan masyarakat yang rendah karena mengenyam pendidikan yang tidak tinggi dan tidak menguasai keterampilan bernilai tinggi.
Pendapatan yang rendah yang menyebabkan kemiskinan membuat masyarakat lebih banyak fokus memenuhi kebutuhan pokok alih-alih mengakses ilmu pengetahuan. Apalagi harga buku maupun sumber literasi lain di Indonesia masih cenderung mahal.Ā
Upaya Meningkatkan Literasi yang Telah Dilakukan
Dikutip melalui theconversation.com, terdapat beberapa upaya yang bisa dilakukan pemerintah dan dengan dukungan semua lapisan masyarakat untuk mengatasi masalah literasi di Indonesia.
Berikut upaya untuk meningkatkan literasi:
1. Meningkatkan Kualitas Tenaga Pendidik
Memahami bahwa salah satu penyebab permasalahan literasi di tanah air adalah kualitas pendidikan yang masih rendah. Maka penting sekali untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan upaya ini sudah berjalan.
Salah satu contohnya dengan meningkatkan kualifikasi pendidik di Indonesia, terutama di pendidikan tinggi. Sebelumnya, dosen lulusan S1 bisa mengajar akan tetapi sejak tahun 2014 dosen minimal sudah lulus S2 atau bahkan lebih baik lagi jika sudah S3.
2. Mengatasi Masalah Gizi
Harus diakui bahwa permasalahan gizi yang buruk membuat kualitas pendidikan menjadi rendah. Sebab para siswa kesulitan untuk konsentrasi dan memahami pelajaran.
Sehingga dibutuhkan program dari pemerintah untuk mengatasi masalah gizi buruk sejak dini. Salah satu yang berjalan cukup lama adalah layanan pemeriksaan kesehatan dan pemberian vitamin gratis bagi ibu hamil di puskesmas.
3. Membangun Infrastruktur Pendidikan
Upaya meningkatkan literasi di Indonesia berikutnya adalah membangun infrastruktur pendidikan. Mencakup penyediaan listrik, perpustakaan, lab komputer dan akses terhadap internet, dan lain sebagainya.
4. Memasukan Buku Bacaan Wajib ke Kurikulum
Berikutnya adalah memasukkan kembali buku bacaan wajib ke kurikulum pendidikan. Sehingga akan ada buku bacaan yang wajib dibaca para siswa sejak masih di Sekolah Dasar sampai jenjang SMA. Budaya dan minat baca diharapkan bisa meningkat dengan upaya ini.Ā
Sejumlah program dan gerakan untuk meningkatkan literasi sudah dilakukan. Apa sajakah itu? Pelajari
Peran Deepublish dalam Meningkatkan Literasi di Indonesia
Penerbit Deepublish juga diketahui ikut melakukan upaya untuk meningkatkan literasi di Indonesia. Salah satunya dengan selalu menerbitkan buku berkualitas dalam versi cetak maupun elektronik yang bisa didapatkan masyarakat dengan harga terbaik.
Selain itu, diselenggarakan banyak program yang mendukung akses lebih mudah dan murah ke bacaan berkualitas. Misalnya program berbagi 1,400 buku secara gratis kepada para mitra untuk mendorong minat baca dan daya baca masyarakat luas.
Tak hanya itu, program terbaik yang memberi akses ke informasi dan ilmu pengetahuan akan terus digelar Penerbit Deepublish. Sehingga dengan akses mudah seperti ini, masalah literasi di Indonesia bisa segera teratasi.