Bagi Anda seorang dosen pasti sudah akrab dengan istilah open access journal bukan? Ternyata open access journal (Jurnal yang diakses secara terbuka) memang memiliki manfaat bagi penulis dan pembaca. Dibalik dua kelebihan tersebut, ternyata juga menimbulkan kekhawatiran sendiri.
Seperti yang disampaikan oleh Chrissy Prater, PhD bahwa jurnal yang diakses secara terbuka ternyata tidak hanya bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca, tetapi dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang kurang baik. Misalnya jurnal tersebut diambil untuk kepentingan hal negatif, misal untuk mendapatkan uang atau diambil untuk mengajukan beasiswa ke luar negeri.
Chrissy Prater juga menyinggung bahwa open access journal memiliki kelemahan, apa saja kelemahan yang paling banyak dirasakan? Salah satunya banyak vanity presses. Vanity presses bisa disebutkan bahwa jurnal yang dipublikasikan tidak melalui tahap review dari tim jurnal yang menerbitkan. Karena tidak adannya proses inilah, jurnal yang diterbitkan pun dipertanyakan kejelasan jurnal. Jadi, banyak yang tidak jelas siapa yang melakukan review jurnal yang terpublikasi.
Ketidakjelasan vanity presses menimbulkan ketidakpercayaan terkait validitas dan kredibilitas hasil penelitian itu sendiri. Tim yang melakukan tindakan kurang baik inilah yang nanntinya disebut dengan Journal Predator. Dimana mereka hanya fokus pada keuntungan personal saja. Seperti yang kita tahu bahwa jurnal yang terpublikakasi dapat mendapatkan pendanaan, beasiswa, atau untuk hal lainnya.
Barangkali Anda pun juga tahu bahwa demi mendapatkan pendanaan, beasiswa ke luar negeri hingga demi kenaikan pangkat ada syarat yang harus ditembus. Itu sebabnya, banyak beberapa orang yang menjadikan open access journal menjadi sasaran empuk dan sasaran utama.
Dampak open access journal adalah kualitas jurnal itu sendiri pun tidak bagus. Manivestasi dan dampak secara jangka panjang, dapat menimbulkan banyak review yang tengah melakukan penelitian serupa, dan mengambil sumber dari jurnal tersebut menjadi berkutat begitu-begitu saja. Adapun kelemahan dari adannya predator jurnal, yaitu tidak banyak variasi jenis penelitian-penelitian baru. Padahal, peranan penting dari sebuah penelitian adalah terbarukan, menciptakan hasil penemuan baru dan menjadi solusi bagi permasalahan masyarakat sekitar.
Lantas kenapa hal ini bisa terjadi? dan Seolah-olah ini sesuatu yang lumrah. Padahal, ini salah satu awal indikasi keprihatian bagi semua civitas pendidik. Ini menjadi masalah kita bersama, dan kita pun butuh peneliti yang memliki dedikasi dalam melakukan penelitian secara original. Benar-benar melakukan penelitian yang benar-benar baru. Bukan ikut-ikutan ide dasar kemudian mendaur ulang atau semacamnya.
Bukan karena syarat, akirnya pun mengambil jalan pintas dan cara cepat jadi. Pola semacam ini yang seharusnya diubah. Karena jika tetap seperti ini, akan semakin banyak calon peneliti atau masyarakat yang mengambil sumber hasil penelitian kita (yang sebenarnya hanya mendaur ulang ide dari penemuan orang-orang luar) akhirnya di review untuk hasil penelitian mahasiswa dsb. Jadi, ketika hasil penelitian skripsi, tesis atau desertasi hanya itu-itu saja, itu hal yang wajar.
Jalur lain agar menjaga kualitas hasil jurnal yang berkredibel dan berkualitas, perlu meningkatkan ketertiban seleksi jurnal. Kemudian mengubah mindset, agar tidak melulu mengejar gelar, pangkat, beasiswa, pendanaan dsb sebagai tujuan. Tetapi atas dasar kesadaran diri untuk melakukan penelitian. Sehingga ke depannya pun, hasil penelitian tersebut memiliki kualitas yang baik dengan sendirinya. Apakah Anda setuju dengan ulasan tersebut? Atau mungkin saja Anda memiliki sudut pandang lain, atau Anda memiliki informasi tambahan untuk kami, Anda dapat komen di bawah.
Sekian ulasan tentang open access journal, semoga bermanfaat dan mampu mendorong dan memantik semangat untuk tetap kreatif dan produktif menulis. Salam Literasi. (Elisa)
Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit bukuDeepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri dan DAFTAR JADI PENULIS atau Anda bisa langsung Kirim Naskah dengan mengikuti prosedur.
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS!
Referensi:
Prater, Chrissy. 8 ways identify questionable open access journal. https://www.aje.com/arc/8-ways-identify-questionable-open-access-journal/. Diakses pada tanggal 4 Juli 2019.
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…