Pentingnya pengajuan ISBN tentu telah disadari oleh penulis. Secara umum ISBN ini berfungsi sebagai nomer indentitas buku. ISBN sendiri adalah singkatan dari International Standard Book Number.
Nomor ini juga (harusnya) tercantum dihalaman verso, atau halaman yang memuat data teknis dan identitas buku yang biasanya ada di halaman kedua, setelah halaman judul.
Jawabannya penting. Fungsi dari ISBN ini salah satunya sebagai identitas sebuah buku. Banyaknya buku yang beredar dengan ragam genre, tema, dan pembahasan perlu diidentifikasi agar terdokumentasi dengan baik. Supaya kita dapat mengidentifikasi dengan baik maka diperlukan sistem identifikasi.
Pengajuan ISBN juga berfungsi untuk membantu memperlancar arus distribusi buku. Langkah ini dapat mencegah terjadinya kekeliruan dalam pemesanan buku. Penerbit akan lebih mudah dalam memproses pendistribusian buku sehingga tidak akan ada salah buku.
Pengajuan ISBN kini semakin mudah. Apalagi semenjak ada cara mendaftarkan dan mengurus ISBN online. Seolah kita dipermudah dengan akses internet. Untuk mendaftarkan ISBN online, Anda bisa mengunjungi website Perpustakaan Nasional Indonesia alias Perpusnas di www.pnri.go.id.
Pada proses pelayanan, Perpusnas memberikan waktu 5 hari dalam seminggu. Dilansir melalui website perpusnas, terhitung Senin, 2 Desember 2019, Layanan ISBN, KDT dan Barcode dibuka pada jam kerja layanan pukul 09.00 WIB – 15.00 WIB
dengan mekanisme proses layanan berdasarkan 500 pendaftar pertama dan akan dilanjutkan ke 500 pendaftar berikutnya, dengan masa proses validasi 3 hari kerja. Penerbit harap menunggu sesuai antrian. Konfirmasi dilakukan bila dibutuhkan dan bila masa proses melampaui tiga hari kerja.
Jika Anda sudah tahu cara pengajuan ISBN di Perpusnas, pastikan Anda tidak lupa untuk mempersiapkan naskah secara optimal.
Penulis harus menguasai materi yang ditulis sehingga tulisan yang dihasilkan berkualitas. Sehingga sebelum menulis, pikirkan apa yang paling Anda sukai, lalu tulislah selengkap dan sedetail mungkin.
Naskah yang sudah jadi biasa kita sebut sebagai draft. Proses ini dilakukan dengan cara membaca kembali tulisan kita dari awal sampai akhir dengan memerhatikan beberapa hal seperti kata per kata, kalimat, keruntutan paragraf, tanda baca, sitasi, hingga daftar pustaka.
Hal tersebut penting untuk dilakukan supaya tulisan kita terhindar dari berbagai kesalahan penulisan yang mungkin kita lakukan sebelumnya, baik secara sadar maupun tidak sadar.
Memberikan tulisan kita kepada teman dekat kita atau orang yang ahli di bidangnya, sesuai dengan materi yang kita tulis. Langkah ini juga penting untuk dilakukan supaya kita bisa mendapatkan penilaian atau respon dari orang-orang yang sekiranya akan menjadi pembaca dari buku kita.
Cara menerbitkan buku ber isbn harusnya dapat dinilai secara keseluruhan.
Pengajuan ISBN ini tidak bisa sembarangan. Sebagai penulis Anda harus menggandeng penerbit sebagai syarat cara menerbitkan buku ber isbn.
Maka dari itu, Anda perlu cermat dalam memilih penerbit yang dapat dipercaya baik dari segi kualitas terbitan hingga pengajuan ISBN.
Kontributor: Novia Intan
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…