Pengertian majas lebih akrab bagi pelajar, karena memang para pelajar mendapat tugas dari sekolah untuk membuat puisi atau karangan yang menggunakan majas. Tapi tahukah Anda, jika penggunaan majas dalam kehidupan sehari-hari juga sering kita temukan loh.
Biasanya penggunaan majas dalam kehidupan sehari-hari lebih sering digunakan dalam dialog dengan orang yang sudah dekat. Meskipun sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, sampai-sampai kita sendiri pun tidak menyadari penggunaan majas ini. apalagi ada banyak sekali macam-macam majas.
Nah, jika sebelumnya sudah menyinggung tentang majas, barangkali ada yang masih binggung dan tidak tahu apa sih pengertian majas, fungsi dan macam-macammnya. Nah, berikut adalah uraiannya.
Sebelum masuk ke fungsi dan macam-macam majas. Penting sekali kita mengetahui pengertian majas menurut para ahli, yang tentu saja mereka memiliki pendapatnya masing-masing. Yuks, langsung saja kita simak pengertian dari mereka.
Pengertian majas menurut Dale dan Warriner intinya majas sebagai bahasa kiasan yang dapat mempengaruhi banyak efek. Cara mempengaruhi yang dimaksud dapat dilakukan dengan cara membandingkan ataupun memperkenalkan secara umum.
Penggunaan majas umumnya pendek. Meskipun pendek, maja memiliki nilai dan rasa sekaligus mampu melahirkan konotasi tertentu. Tidak hanya itu, majas disebut-sebut juga kata imajinatif.
Menurut Keraf (1988) pengertian majas adalah usaha seseorang mewakilkan pikirannya menggunakan bahasa yang khas, yang bisa menunjukan kepribadian orang tersebut. Keraf juga mengungkapkan bahwa ada tiga unsur bahasa agar terasa lebih baik, yaitu unsur sopan santun, kejujuran dan menarik.
Menurut Meoliono, majas dibedakan berdasarkan style yang bertujuan untuk menghidupkan karangan. Majas juga disebut-sebut sebagai denotasi untuk mengungkapkan kata yang dialihkan. Ternyata tidak sekedar itu, majas juga sering digunakan untuk membangkitkan indra pembaca.
Baca Juga: Puisi Lama: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkapnya
Berbeda dengan Ratna (2009) yang mengartikan bahwa majas memiliki tujuan untuk melahirkan aspek keindahan di sebuah karya sastra. Bagaimanapun juga, keindahan gaya bahasa pada karya sastra sebagai unsur pokok. Karena karya sastra dapat dijadikan sebagai genre hasil peradaban manusia terbentuk karena aktivitas dan kreativitas si pengarang.
Pengertian majas menurut Aminuddin (1995) lebih menekankan bahwa majas sebagai gaya bahasa atau style yang digunakan sebagai teknik untuk merangkai kalimat. Dimana kalimat yang tersusun inilah dapat digunakan untuk memaparkan gagasan sesuai ide dan norma. Aminuddin juga menyebutkan, bahwasanya majas dikemukakan juga sebagai wawasan retorika klasik yang dianggap sebagai perhiasan lahir.
Berbeda lagi dalam pandangan tradisi jawa, majas itu sejenis basa rinengga (pemakaian bahasa yang dirangkai jadi indah). Namun seiring berjalannya waktu, majas tidak sekedar sebagai style tetapi memiliki peruntukan yang lebih luas, yaitu memberikan kesadaran bagi penikmatnya.
Lain lagi dengan pendapat Nurgiantoro, yangn mengartikan bahwasanya majas sebagai gaya bahasa yang memiliki cara dalam pengaplikasiannya. Misalnya bahasa dalam prosa yang berupaya untuk mengungkapkan gagasan dan pikirannya.
Tidak jauh berbeda dengan pendapat Pradopo (1997) yang juga mendefinisikan majas sebagai bahasa yang cara penggunaannya khusus, untuk mendapatkan efek-efek tertentu dalam karya sastra wajib memasukan adanya majas.
Lebih spesifik, kridalaksana (2001) gaya bahasa dapat digunakan untuk memanfaat kekayaan bahasa oleh seseorang dalam bertutur ataupun dalam bentuk tulis. Majas juga dapat digunakan dalam ragam tertentu untuk memperoleh efek tertentu pula. Kridalaksana pun juga menyampaikan bahwasanya ciri-ciri majas secara keseluruhan memiliki ciri bahasa sekelompok penulis sastra.
Jika disimpulkan dari beberapa pandapat di atas, maka pengertian majas adalah gaya bahasa yang dapat digunakan untuk mempersuasi (mempengaruhi) ataupun meyakinkan bagi pembaca. Caranya bisa dilakukan secara tertulis ataupun dengan lisan.
Setelah mengetahui pengertian majas, mungkin ada sebagian dari Anda yang bertanya apa sih fungsi majas? Berikut adalah beberapa fungsinya.
Salah satu fungsi dari pengertian majas adalah membangun kesenangan. Saat kita melibatkan majas, kata-kata yang biasa-biasa saja akan menjadi lebih indah, dan lebih berkesan. Dengan kata lain, anak nilai sentimental disetiap kata yang terdapat majas.
Jika kata, kalimat atau karangan tersebut diperuntukan untuk orang lain secara khusus, atau diperuntukan untuk pembaca, maka akan menciptakan rasa kesenangan. Tentu saja rasa kesenangan di sini bentuknya bermacam-macam. Tergantung tanggapan orang tersebut.
Fungsi yang lain ternyata mampu mendorong kita untuk melahirkan imajinasi. Kehadiran majas pada sebuah karangan, memang memiliki makna yang bisa saja diartikan berbeda dari satu orang ke orang lain. Pengartian masing-masing orang tergantung dari cara berfikir, wawasan dan pengetahuan orang.
Tentu saja hal ini akan mempengaruhi kualitas imajinasi atau pembentukan perspektif si penikmat atau si pembaca. Tidak hanya itu, fungsi maja ternyata juga dapat mendekatkan antara pembaca dan si penulis loh.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwasanya majas dapat mendekatkan emosi antara pengarang dengan pembaca. Kenapa bisa terjadi demikian? Jawabannya pun sederhana, karena ada banyak sekali bentuk majas, dimana dari banyaknya majas semakin memberikan tekanan nilai lebih esensial.
Baca Juga: Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi, Apa Saja?
Sesuatu yang esensial atau esensi memang terasa lebih dalam. Mungkin saja kalimatnya sama, satu kalimat ditulis menggunakan bahasa yang umum dan apa adannya. Kalimat yang satunya, tujuan intinya sama, tetapi menggunakan majas, tentu saja akan dirasakan berbeda dan lebih bermakna atau berkesan.
Jika mau memperhatikan, kehadiran majas tidak lain bertujuan untuk menarik perhatian, meningkatkan nilai lebih, memberikan ruh pada karya sastra, sekaligus membantu dalam memberikan kejelasan gambaran angan dari si penulis.
Fungsi kehadiran majas tidak lain adalah menciptakan sugestif dari penulis ke pembaca. Tidak hanya itu, ternyata juga dapat melahirkan efek informasi yang kaya, padat, efektif dan menarik bagi pembaca. Sehingga pembaca merasa terhibur dan tetap mendapatkan informasi.
Itulah beberapa fungsi dari majas. Ternyata selain mengetahui pengertian majas, juga memiliki banyak peran fungsinya. Jika dilihat dari pembahasan di atas, maka fungsi majas dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa (majas) yang digunakan oleh pengarang sebagai sarana mengekspresikan gagasan dan perasaan si penulis itu sendiri agar tetap hidup dan menyenangkan untuk di baca.
Setelah mengetahui fungsi dan pengertian majas, ada banyak sekali bentuk majas. Penasaran, apa saja sih macam-macam majas? Langsung saja, simak ulasannya sebagai berikut.
Majas perbandingan
Majas perbandingan adalah majas yang digunakan untuk membandingkan. Majas perbandingan memiliki banyak macam-macamnya, sebagai berikut.
Majas alegori adalah majas yang digunakan dalam penulisan cerita dengan cara membuat kiasan. Majas ini bisa dibuat dalam bentuk kalimat ataupun dalam bentuk satu paragraf penuh.
Majas alusio majas yang sering digunakan untuk merujuk sebuah peristiwa, permepuaan, legenda, pribahasa, sampiran ataupun tokoh. Kelemahan menggunakan majas ini dianggap kurang lengkap, karena terkesan kilat.
Majas Simile adalah majas yang membandingkan sesuatu hal yang berbeda, namun dari segi esensi maknya serupa. Daya unik dari majas satu ini merangkap dua majas sekaligus, yaitu sebagai majas perbandingan dan majas perumpamaan.
Majas metafora dikemas menggunakan gaya bahasa perbandingan langsung. Menurut Nurgiantoro, metafora adalah berbentuk perbandingan, baik yang membandingkan secara fisik, benda, sifat ataupun ide.
Majas Sinestesia adalah penggunaan gaya bahasa yang telah mengalami perubahan makna akibat terjadinya pertukaran respons. Fungsi dari majas ini digunakan untuk ruh terhadap karya sastra.
Litotes adalah gaya bahasa yang mencoba untuk menampilkan gagasan tentang sesuatu yang kuat atau besar. Umumnya menggunakan ungkapan yang memiliki nilai yang lemah, hanya saja tujuan bersopan santun.
Hiperbola adalah gaya bahasa yang berbentuk kiasan yang dapat dibesar-besarkan agar mendapatkan efek tertentu.
Baca Juga: Buku Fiksi: Pengertian, Unsur, Ciri-Ciri hingga Contoh Lengkapnya
Nah, dari beberapa jenis majas di atas, sebenarnya masih ada lagi jenis majas yang lain, yang meliputi sebagai berikut.
Majas penegasan
Majas penegasan ternyata juga memiliki sub majas yang lain. Diantarannya adalah pleonasme, repetisi. Pleonasme merupakan penggunaan gaya bahasa yang menandai beberapa kata untuk di ulang.
Sedangkan repetisi adalah pengulangan yang digunakan untuk mengulang seluruh kata yang penulis buat. Bentuk pengulangan bisa dalam bentuk satu kata, ada juga yang satu klaus, satu frasa dan bahkan ada yang diulang dalam bentuk satu kalimat.
Adapun majas lain yang termasuk dalam majas penegasan, diantaranya sebagai berikut.
Majas pertentangan adalah majas yang cukup sering digunakan. Di sana ada yang namannya majas paradox, antithesis dan masih banyak lagi. misalnya adalah majas paradox. Majas paradoks dalam bahasa sederhananya sebagai opini atau argumen yang berlawanan dengan pendapat umum.
Tanda dari majas paradox aneh dan diluar dugaan. Kunci majas paradoks adalah menyembunyikan kebenaran yang dapat dipertahankan. Ada juga Majas antitese adalah majas oposisi diantara dua gagasan. Umumnya menggunakan dua kata. Apabila kata tersebut disandingkan, tujuannya agar lebih jelas dan menonjol kontras.
Adapun beberapa macam pertentangan yang lain, diantarannya sebagai berikut.
Adapun majas sindiran. Adapun yang termasuk majas sindiran, sebagai berikut.
Baca Juga: Kuasai 6 Langkah Menulis Cerpen Bagi Pemula
Dari macam-macam majas yang tertulis di atas, sebenarnya masih ada banyak lagi majas yang belum sempat di eksplore. Sebagai gambaran atau contoh konkrit tentang majas, berikut ada 50 contoh majas.
Contoh :
Contoh
Contoh
Contoh
Contoh
Contoh
Contoh :
Contoh
Contoh
Contoh
Contoh
Contoh
Contoh
Contoh
Contoh
Baca Juga: 4 Langkah Menulis Puisi Berkualitas
Contoh
Contoh
Contoh
Contoh
Contoh
Contoh
Bunyi itu memekakkan telinga
bunyi itu membosankan
Contoh
Contoh
Contoh
Contoh
Itulah beberapa ulasan tentang pengertian majas, dan fungsi, macam dan contoh majas. Semoga sedikit pembahasan ini bermanfaat.
Seorang dosen yang hendak melakukan konversi dari artikel ilmiah menjadi naskah buku ilmiah (buku monograf…
Pernahkah Anda merasa bingung mengenai tata aturan penulisan nama tempat di dalam kalimat? Hal ini…
Perlu mencantumkan tanda tangan di lembar pengesahan karya ilmiah Anda? Copy paste saja tidak cukup…
Dosen atau penulis yang menyusun karya tulis ilmiah di bidang ilmu agama Islam tentunya perlu…
Selain jurnal, ebook atau buku elektronik menjadi salah satu jenis buku yang umum digunakan sebagai…
Pada saat membaca suatu karya tulis, baik dalam media cetak maupun elektronik serta digital, tentunya…