Penulisan pasal dan ayat yang benar di dalam bahasa Indonesia ternyata diatur sedemikian rupa. Artinya, bahasa Indonesia mengatur tata cara penulisan segala unsur dalam bidang hukum tersebut.
Oleh sebab itu, bagi para penulis tentunya perlu memahami aturan tersebut. Sehingga bisa menghindari kesalahan penulisan pasal maupun ayat ketika menyusun karya tulis. Selama ini, penulisan pasal dan ayat jamak dijumpai dan memiliki bentuk beragam alias tidak seragam.
Misalnya, pada tulisan A penulisan pasal disusun dari huruf kecil seluruhnya. Sementara pada tulisan B, penulisan pasal diawali dengan huruf kapital, yakni memakai huruf P kapital. Hal ini tentu aneh, seorang pembaca yang kritis tentu bertanya-tanya mana yang benar?
Apabila membaca suatu tulisan, baik di media cetak maupun elektronik dan ada penulisan pasal dan ayat. Maka akan menjumpai ketidakseragaman. Misalnya kata “pasal” yang diawali dengan huruf p kecil. Ada pula yang diawali dengan huruf P kapital.
Bagi beberapa pembaca, penggunaan huruf kecil dan kapital dalam penulisan pasal maupun ayat tidak dipandang penting. Sehingga diabaikan begitu saja. Namun, bagi pembaca yang kritis atau pembaca yang paham kaidah bahasa baku pastilah heran.
Kemudian bertanya-tanya, yang mana yang merupakan penulisan pasal dan ayat yang benar dalam bahasa Indonesia? Dikutip melalui kompasiana.com, seorang advokat bernama Sutomo Paguci menjelaskan kaidah bahasa baku penulisan pasal dan ayat yang benar.
Penulisan kata “pasal” yang benar adalah diawali dengan huruf P kapital. Sehingga wajib ditulis “Pasal” bukan “pasal” kemudian diikuti oleh ayat berapa yang dikutip dalam suatu teks atau karya tulis.
Sementara aturan penulisan kata “ayat” yang benar adalah sama, ditulis dengan huruf pertama A kapital. Sehingga yang benar adalah ditulis “Ayat” bukan ditulis “ayat”. Baru kemudian diikuti nomor ayat yang dikutip dalam teks.
Sebab dalam satu perundang-undangan akan terdiri dari beberapa pasal. Setiap pasal bisa terdiri dari satu ayat saja, akan tetapi bisa sampai belasan ayat. Maka sangat lumrah penulisan kata “Ayat” diikuti nomor dalam angka arab yang menjelaskan urutan ayat keberapa yang dicantumkan atau dikutip. Berikut penjelasannya dalam contoh:
Salah: pasal 27 ayat 3 UU ITE
Benar:
Cek aturan penulisan yang benar berikut:
Yogyakarta, 17 Maret 2025 – Penerbit Deepublish bersama Universitas Sangga Buana sukses menggelar acara Bedah…
Menggunakan matriks Eisenhower untuk membantu memanajemen waktu, menetapkan prioritas pekerjaan, dan mencegah penumpukan pekerjaan. Menjadi…
Pernahkah Anda mendengar istilah sampling jenuh atau sampel jenuh? Istilah ini tentu cukup familiar bagi…
Memperpendek kalimat mungkin menjadi satu topik dalam dunia kepenulisan yang jarang dibahas. Namun, harus dipahami…
BAN-PT baru saja mengatakan pengalihan akreditasi ke LAMSPAK dan implementasi SAPTO 2.0. Pengumuman ini tentunya…
Sebelum melakukan pengumpulan data penelitian, peneliti perlu memilih sampel penelitian. Salah satu teknik dalam menentukan…