Daftar Isi
Beberapa buku yang ditulis dosen adalah buku ajar, modul, dan juga diktat. Akan tetapi, apa isi ketiga buku tersebut dan bagaimana perbedaan buku ajar, modul, dan diktat?
Di bawah ini akan dijelaskan dengan mendetail mengenai perbedaan buku ajar, modul. dan juga diktat.
Menurut Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi atau Dikti, pengertian buku ajar adalah buku yang dijadikan pegangan untuk mata kuliah. Buku ajar tersebut disusun dan juga ditulis oleh pakar di bidangnya. Di dalam buku ajar, tentu saja harus memuat mengenai bidang yang memenuhi buku teks serta diterbitkan secara resmi dan juga dapat disebarluaskan.
Pengertian buku ajar juga dapat dipahami sebagai buku pelajaran dalam bidang studi tertentu yang mana di dalamnya merupakan buku standar yang disusun oleh pakar yang ahli di bidangnya tersebut. Maksud disusun dari buku ajar tersebut adalah buku ajar harus memuat maksud dan juga tujuan instruksional yang dilengkapi dengan adanya sarana pengajaran yang mudah dipahami.
Di dalam buku ajar, juga wajib memuat mengenai berbagai sarana pengajaran yang serasi. Artinya, buku ajar tersebut harus memuat sarana atau materi yang dapat diterima oleh para pemakainya di sekolah atau di institusi perguruan tinggi. Tujuannya adalah buku ajar tersebut dapat menunjang suatu program pembelajaran yang sesuai dengan buku ajar tersebut.
Buku ajar juga memiliki pengertian sebagai buku yang digunakan untuk dapat mendukung terciptanya lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa atau mahasiswa untuk belajar. Biasanya, buku ajar ini berisi mengenai materi pembelajaran yang sifatnya instruksional.
Oleh sebab itu, di dalam buku ajar memuat mengenai materi yang berisi pengetahuan, keterampilan, dan juga sikap yang harus dipelajari siswa atau mahasiswa di dalam buku ajar tersebut.
Untuk membedakan buku ajar dan buku pegangan jenis lainnya, berikut adalah ciri-ciri buku ajar yang perlu dipahami.
Kuasai buku ajar melalui artikel berikut!
Berbeda dengan buku ajar, modul pembelajaran atau modul merupakan buku yang sering digunakan oleh pendidik baik dosen maupun profesor dan juga peserta didik untuk membantu lancarnya proses belajar mengajar dan memahami materi demi materi yang tertuang di dalamnya.
Modul juga dapat diartikan sebagai modul pembelajaran yang dikemas dalam bahan ajar yang disusun secara sistematis, menarik, dan juga mudah dipelajari secara mandiri. Modul merupakan satu kesatuan bahan pembelajaran yang dapat dipelajari oleh peserta didik secara mandiri.
Di dalam modul, terdapat komponen dan juga petunjuk yang jelas, sehingga dengan begitu peserta didik dapat mengikuti secara runtut mengenai materi pembelajaran, tanpa adanya campur tangan dari pihak pengajar atau pendidik.
Modul ini disusun dan dikemas secara sistematis dan menarik. Artinya, cakupan materi yang ada di dalam modul, begitu juga mengenai metode dan juga evaluasi disusun dengan baik sehingga dapat digunakan secara mandiri agar bisa mencapai kompetensi sesuai yang diharapkan.
Sama halnya seperti buku ajar, modul juga memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan buku-buku pegangan yang lain. Berikut adalah ciri-ciri dari modul.
Membuat buku modul lebih mudah dengan membaca mempelajari pedoman dan cara praktiksnya. Dapatkan juga templatenya!
Diktat merupakan salah satu sumber ajar bagi pendidik di kelas. Diktat biasanya dibuat oleh guru atau dosen untuk mata pelajaran atau mata kuliah atau mata diktat yang diajarkan. Diktat memiliki pengertian yaitu merupakan catatan tertulis dari suatu mata pelajaran yang dipersiapkan oleh pengajar untuk dapat mempermudah atau memperkaya materi mata pelajaran.
Diktat ini juga nantinya jadi pegangan dan akan disampaikan oleh pengajar pada proses pembelajaran, sesuai bidang studi yang dikuasai. Tujuan dari diktat adalah untuk menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar selain dari buku teks, dan dapat memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Diktat ini bisa menjadi salah satu sumber belajar bagi peserta didik dan bagi pengajar, diktat ini menjadi unit paling kecil suatu mata pelajaran yang dapat berdiri sendiri. Sehingga, diktat ini bisa menjadi alat bantu guru dalam proses pembelajaran. Pahami tips dan cara membuat diktat selengkapnya.
Diktat juga memiliki ciri-ciri yang kemudian jadi pegangan untuk membedakan dengan buku jenis yang lain. Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari diktat.
Dari penjelasan mengenai pengertian dan ciri-ciri buku ajar, modul, dan diktat di atas, maka dapat dipahami bahwa buku ajar, modul, dan diktat, adalah tiga hal yang berbeda. Berikut adalah perbedaan dari buku ajar, modul, dan diktat yang perlu diketahui.
Buku ajar merupakan buku karya tulis dosen atau profesor yang di dalamnya memenuhi kaidah buku dan diterbitkan secara resmi dan disebarluaskan.
Modul adalah bagian dari bahan ajar ketika proses belajar mengajar berlangsung dan khusus dibuat untuk suatu mata kuliah atau bidang ilmu tertentu yang mana ditulis langsung oleh dosen mata kuliah tersebut yang hanya disebarluaskan pada peserta perkuliahannya saja.
Diktat adalah pegangan yang sejenis buku ajar yang mana ditulis oleh dosen dan dijadikan acuan atau bahan pembelajaran ketika pembelajaran berlangsung. Di dalamnya mengikuti kaidah dan penulisan ilmiah yang hanya diperuntukkan kepada para peserta perkuliahan atau mahasiswanya saja.
Dari ketiga buku tersebut, pada dasarnya semua dibutuhkan dan penting sebagai pegangan. Akan tetapi jika melihat dari kebutuhannya, tentu dosen akan memilih salah satu buku yang akan dibuat, berdasarkan kebutuhannya.
Jika kebutuhannya hanya sekadar mengisi materi pembelajaran dengan waktu yang singkat, maka diktat bisa jadi pilihan untuk ditulis. Jika waktu pembuatannya agak panjang dan materi yang disampaikan lebih mendalam, bisa membuat modul, dan apabila ingin mendapatkan angka kredit demi pencapaian jabatan, Anda bisa membuat buku ajar yang memiliki angka kredit paling tinggi.
Bagi dosen, tentu menerbitkan buku ajar menjadi hal yang sangat diperhatikan dan harus dilakukan. Hal ini karena menerbitkan buku bagi dosen sama dengan mendapatkan poin kredit yang tinggi. Poin kredit ini penting sebagai jenjang karier dosen dan juga agar dosen tersebut memiliki kredibilitas yang lebih tinggi lagi.
Sehingga tak heran jika para dosen berlomba-lomba menerbitkan buku agar mendapatkan poin kredit atau angka kredit yang tinggi. Namun ada juga dosen yang memiliki tujuan lain untuk menerbitkan buku, misalnya untuk kebutuhan mendapatkan bayaran atau karena passion menulisnya yang tinggi.
Menerbitkan buku ini tentunya membutuhkan pemikiran serta kepiawaian yang baik. Oleh sebab itu, tidak semua buku diterbitkan dan ditulis oleh dosen. Para dosen tetap mencari buku mana yang sesuai dan juga tepat untuk diterbitkan, jika salah satu tujuannya mendapatkan poin atau angka kredit yang tinggi.
Tahukah Anda bahwa ketika seorang dosen menerbitkan 1 judul buku, maka akan mendapatkan angka kredit yang setara dengan melakukan 4 kali seminar tingkat internasional. Padahal, melakukan seminar tingkat internasional saja sudah memiliki 10 angka kredit.
Artinya jika menulis 1 judul buku, maka Anda akan mendapatkan sekitar 40 angka kredit. Hal ini hanya bermodalkan menulis dan juga menerbitkan buku, tanpa harus berdiri melangsungkan seminar dan mengundang serta menghadirkan banyak orang. Tentu ini menjadi kemudahan dan juga impian dari setiap dosen.
Bahkan, buku-buku yang ditulis dan diterbitkan tersebut biasanya memiliki angka kredit yang berbeda-beda. Dari ketiga jenis buku, yaitu buku ajar, modul, dan juga diktat, berikut adalah angka kredit yang akan diperoleh seorang dosen.
Sehingga dapat disimpulkan jika ingin menerbitkan buku dengan angka kredit paling tinggi, disarankan menulis dan mempublikasikan buku ajar.
Baca Juga :
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…