Search
Close this search box.

6 Perbedaan Penelitian Dasar dan Terapan

Perbedaan Penelitian Dasar dan Terapan

Jika dilihat dari aspek tujuan dan kegunaan hasil penelitian, maka kegiatan penelitian terbagi menjadi penelitian dasar dan penelitian terapan. Namun, sudahkah Anda mengetahui perbedaan penelitian dasar dan terapan tersebut? 

Dalam dunia akademik, istilah penelitian dasar dan terapan memang sangat familiar karena menjadi skema hibah penelitian dari Dikti yang dibuka setiap tahun. Dosen pengusul tentu wajib memahami perbedaannya dan menentukan skema dengan tepat. 

Sebab meskipun sama-sama kegiatan penelitian dan terdapat juga beberapa poin yang menunjukan persamaan. Namun sejatinya antara penelitian dasar dan terapan adalah dua metode penelitian yang berbeda. 

Apa Itu Penelitian Dasar? 

Dikutip melalui FormPlus, dijelaskan bahwa perbedaan penelitian dasar dan terapan cukup kompleks. Lalu, apa itu penelitian dasar? Penelitian dasar didefinisikan sebagai penelitian yang sepenuhnya bersifat teoritis dan bertujuan untuk meningkatkan atau memperluas ilmu pengetahuan di suatu bidang keilmuan. 

Secara sederhana, penelitian dasar berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan secara teori. Sehingga hasil penelitiannya cenderung bersifat teoritis yang mendasari pengembangan ilmu dan teknologi. 

Suatu ilmu pengetahuan diketahui akan terus berkembang, sehingga bisa relevan dengan kondisi di masa sekarang. Inilah alasan kenapa ilmu di tahun 2010 dianggap tidak relevan atau usang di tahun 2020. 

Dalam kurun waktu 10 tahun akan ada banyak update ilmu baru yang menggantikan ilmu lama. Hal ini sangat lumrah terjadi, dan ilmu baru tersebut adalah hasil dari penelitian dasar. Penelitian dasar biasanya dilakukan dosen dan peneliti pemula. 

Apa Itu Penelitian Terapan? 

Lalu, apa yang dimaksud dengan penelitian terapan? Penelitian terapan dikutip dari laman resmi Universitas Mercubuana didefinisikan sebagai model penelitian yang lebih diarahkan untuk menciptakan inovasi dan pengembangan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). 

Kemudian, apa yang menjadi perbedaan penelitian dasar dan terapan? Sesuai dengan namanya, penelitian terapan berfokus pada hasil penelitian yang bersifat praktis. Artinya, hasil penelitian tersebut bisa diterapkan langsung di masyarakat. 

Sehingga penelitian terapan akan menghasilkan suatu teori atau teknologi yang bisa menjadi solusi atas suatu masalah atau fenomena. Berbeda dengan penelitian dasar yang menghasilkan ilmu baru dan hanya bisa dipelajari, bukan diterapkan atau dipraktekkan. 

Pada hasil penelitian terapan, teori dan ilmu baru yang ditemukan diharapkan bersifat praktis sehingga bisa langsung dipraktekkan. Tujuannya agar bisa segera membantu mengatasi suatu masalah yang menjadi topik utama penelitian. 

Persamaan Penelitian Dasar dan Terapan 

Selain terdapat perbedaan penelitian dasar dan terapan, keduanya juga memiliki beberapa persamaan seperti yang dijelaskan sekilas di awal. Dikutip melalui laman resmi LPPM Universitas Medan Area (UMA), berikut persamaan tersebut: 

1. Proses Pengumpulan Data 

Persamaan yang pertama adalah dari proses pengumpulan data penelitian. Antara penelitian dasar dan terapan memiliki persamaan di aspek ini. Yaki sama-sama didapatkan dari survei, kuesioner, wawancara, dan sebagainya. 

Sehingga jenis data sama-sama bisa bersifat kuantitatif maupun kualitatif sesuai dengan topik penelitian masing-masing. Namun metode pengumpulan data dipastikan nama, baik salah satu saja atau kombinasi dari beberapa metode. 

2. Hasil Penelitian Saling Berkaitan atau Berhubungan

Persamaan yang kedua adalah adanya hubungan atau keterkaitan antara hasil penelitian terapan dengan penelitian dasar. Meskipun bentuk dan tujuan berbeda, akan tetapi keduanya berhubungan. 

Jadi, hasil penelitian dasar biasanya menjadi acuan dilaksanakannya penelitian terapan. Tanpa ada penemuan ilmu baru, maka penelitian terapan untuk mendapatkan ilmu dan teknologi praktis tidak dapat dilakukan. 

3. Dasar Pengujian Hipotesis 

Persamaan yang terakhir antara penelitian dasar dengan terapan adalah dari dasar pengujian hipotesis. Hipotesis keduanya didasari pada penalaran induktif dan deduktif. 

Adapun yang dimaksud penalaran induktif adalah metode penalaran dengan pengambilan generalisasi dari pengamatan spesifik. Sementara penalaran deduktif adalah metode penalaran dengan melibatkan pengujian hipotesis berdasarkan teori yang ada.

Perbedaan Penelitian Dasar dan Terapan 

Setelah memahami definisi dan persamaan dari penelitian dasar dan terapan, maka wajib pula memahami perbedaannya. Dilihat dari beberapa aspek, berikut adalah detail perbedaan penelitian dasar dan terapan: 

1. Karakteristik Penelitian 

Perbedaan yang pertama antara penelitian dasar dengan terapan adalah pada karakteristiknya. Karakteristik dari penelitian dasar adalah untuk mengembangkan pengetahuan. 

Hal ini yang membuat hasil penelitiannya berbentuk teori yang akan menyempurnakan atau bahkan menggantikan teori lama dari hasil penelitian sebelumnya. Sehingga mendorong perkembangan pengetahuan. 

Sementara itu, untuk karakteristik dari penelitian terapan adalah menyediakan solusi praktis. Sehingga hasil penelitian bersifat praktis yang bisa diaplikasikan untuk mengatasi suatu masalah sebagai dampak suatu fenomena. 

2. Sifat Hasil Penelitian dan Dampaknya 

Perbedaan kedua antara penelitian dasar dengan penelitian terapan adalah sifat hasil penelitian. Sejalan dengan penjelasan sebelumnya, penelitian dasar menghasilkan temuan berbentuk teori. Bisa disebut teori baru. 

Teori ini tentu saja lebih mudah dibaca dan dipahami bukan diterapkan langsung di lapangan. Sehingga sifat hasil penelitiannya adalah teoritis yang bisa menambah ilmu dan wawasan siapa saja. 

Sementara sifat hasil penelitian terapan adalah praktis, sehingga temuan tersebut bisa diterapkan. Secara umum hasil penelitian terapan diharapkan siap dipraktekkan atau aplikatif, sehingga bisa mencapai karakter dan tujuan penelitian terapan itu sendiri. 

3. Tujuan Penelitian 

Tujuan penelitian juga menjadi aspek perbedaan penelitian dasar dan terapan. Penelitian dasar didorong oleh rasa ingin tahu, sehingga dicari teori baru yang menjelaskan suatu fenomena. Teori baru ini yang menjadi pengembangan dari ilmu pengetahuan dan bersifat teoritis. 

Sementara penelitian terapan didorong oleh kebutuhan untuk mengetahui penyebab suatu fenomena dan solusi atas dampak yang ditimbulkan. Sehingga bertujuan untuk menghasilkan temuan yang berguna mengatasi dampak tersebut. 

Sifatnya kemudian praktis, yang artinya bisa langsung dipraktekkan. Sehingga dampak fenomena bisa langsung atau secepatnya diatasi untuk mencegah perluasan dampak yang lebih merugikan. 

4. Ruang Lingkup Penelitian 

Perbedaan penelitian dasar dan terapan yang keempat adalah pada ruang lingkup penelitian. Pada penelitian terapan, ruang lingkupnya lebih terbatas dibanding penelitian dasar. 

Penelitian dasar akan menghasilkan suatu teori yang bisa diterapkan di berbagai subjek, sehingga cenderung bersifat umum. Sementara penelitian terapan akan fokus pada satu subjek penelitian. 

Ketika hasil penelitian didapatkan, maka penerapannya hanya bisa dilakukan pada subjek tersebut. Beberapa mungkin bisa diterapkan ke subjek lain, hanya saja terbilang jarang karena ruang lingkup penelitian sendiri umumnya dibuat terbatas. 

5. Hasil Penelitian 

Perbedaan yang kelima antara penelitian dasar dengan penelitian terapan adalah pada hasil penelitian. Seperti yang sudah dijelaskan, hasil penelitian untuk penelitian dasar berupa teori baru yang akan mengembangkan ilmu pengetahuan. 

Sehingga hasilnya berupa teori, atau ilmu teori bukan pada ilmu yang bisa dipraktekkan secara langsung. Sementara pada hasil penelitian terapan adalah kebalikannya, karena bersifat praktek. 

Artinya, hasil penemuan dalam penelitian tersebut diharapkan bisa diterapkan langsung dan dilihat hasilnya. Maka temuan tersebut harus bisa diaplikasikan dengan mudah agar bisa menjadi solusi praktis atau solutif. 

6. Pendekatan Penelitian 

Perbedaan penelitian dasar dan terapan yang terakhir adalah pada pendekatan penelitian itu sendiri. Pada penelitian dasar, pendekatannya pada proses menghasilkan teori baru yang akan mengembangkan ilmu pengetahuan. 

Sementara pada penelitian terapan, pendekatan berfokus pada penemuan hasil yang bisa diterapkan atau diaplikasikan. Sehingga pendekatannya cenderung pada kegunaan atau penggunaan hasil penelitian tersebut. 

Pendekatan yang berbeda akan membantu peneliti mendapatkan hasil penelitian yang sesuai karakteristik penelitian yang dilakukan. Sehingga hasil antara kedua jenis penelitian ini dijamin berbeda sesuai dengan tujuan dan karakteristiknya tadi. 

Contoh-Contoh Penelitian Dasar dan Terapan 

Membantu lebih memahami lagi persamaan maupun perbedaan penelitian dasar dan terapan. Maka berikut beberapa contoh topik di kedua penelitian tersebut dari beberapa bidang: 

1. Bidang Pendidikan 

Contoh yang pertama adalah penelitian dasar dan penelitian terapan di bidang pendidikan. Bidang ini tentu saja yang paling sering dijadikan sasaran penelitian dasar dan terapan, sebab menjadi sumber ilmu pengetahuan itu sendiri. 

Pada penelitian dasar, biasanya akan berfokus pada perumusan pertanyaan sehingga bisa menghasilkan teori baru. Berikut beberapa contohnya: 

  • Bagaimana cara kerja otak manusia? 
  • Bagaimana cara kerja memori otak manusia? 
  • Bagaimana mengawetkan bahan makanan? 
  • Bagaimana tata cara membuat pola batik? 
  • Bagaimana cara memperoleh bahasa baru?

Sementara itu, untuk penelitian terapan akan berfokus pada penerapan metode pengajaran yang bisa meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Berikut adalah beberapa contoh penelitian terapan di bidang pendidikan: 

  • Sebuah studi untuk membangun minat belajar siswa dalam pelajaran Matematika. 
  • Sebuah studi meningkatkan interaksi antara guru dengan siswa di dalam kelas.
  • Sebuah studi untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh (daring/online). 
  • Sebuah studi untuk mengatasi sampah organik di lingkungan Desa Sedari. 

2. Bidang Kesehatan 

Pada bidang kesehatan, penelitian dasar akan membantu menghasilkan suatu ilmu yang memperluas dan memperdalam ilmu maupun wawasan tenaga medis. Sehingga menghasilkan teori baru berkaitan dengan penyakit, penanganan, dll. Berikut beberapa contohnya: 

  • Penyelidikan tentang gejala diare. 
  • Investigasi mengenai penularan virus Covid-19. 
  • Investigasi mengenai gejala sekunder infeksi Human Papilloma Virus (HPV).

Sedangkan pada penelitian terapan di bidang kesehatan, hasil penelitian berfokus pada solusi yang mampu mengatasi suatu masalah kesehatan. Baik penyakit, wabah, pandemi, dll. Berikut beberapa contohnya: 

  • Penyelidikan untuk mengetahui khasiat jamur pada penderita diare. 
  • Investigasi mempelajari efek konsumsi kentang goreng pada orang dengan kondisi obesitas. 
  • Penyelidikan efek asap rokok bagi perokok pasif di rentan usia 15 tahun sampai 50 tahun. 

3. Bidang Psikologi 

Contoh berikutnya adalah penelitian terapan dan penelitian dasar di bidang psikologi. Pada penelitian dasar, bisa membantu mendapatkan wawasan tentang kondisi psikologis sehingga bisa memahami perilaku seseorang. Berikut beberapa contohnya: 

  • Bagaimana serangan panik terjadi?
  • Apa saja gejala gangguan kecemasan?

Sementara pada penelitian terapan, hasilnya bisa digunakan untuk mengatasi masalah yang timbul dari kondisi psikologi (masalah psikologi). Contohnya antara lain: 

  • Apa saja pilihan pengobatan untuk gangguan kecemasan?
  • Apa saja cara untuk meningkatkan produktivitas karyawan di tempat kerja?

Melalui penjelasan tersebut, maka akan memudahkan Anda memahami perbedaan penelitian dasar dan terapan. Sehingga bisa lebih mudah menyusun proposal penelitian yang sesuai dan mendapatkan hasil yang memenuhi karakteristik di masing-masing penelitian. 

Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat.

Artikel Penulisan Buku Pendidikan