Daftar Isi
Metode dalam kegiatan penelitian diketahui sangat beragam, biasanya disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. Jika dilihat dari segi tujuan, maka ada tiga jenis metode penelitian. Yaitu penelitian eksplorasi, penelitian eksplanasi, dan penelitian deskripsi.
Bicara mengenai dua diantaranya, Anda perlu memahami dengan baik detail perbedaan penelitian eksplorasi dan eksplanasi. Dua jenis ini sering dianggap sama, padahal sebenarnya berbeda.
Perbedaan paling mencolok adalah dari segi tujuan, akan tetapi kemudian mempengaruhi aspek lain. Sehingga membuat dua metode penelitian ini memiliki perbedaan signifikan. Jad, pastikan sudah paham perbedaannya agar tidak keliru dalam menentukan pilihan.
Apa Itu Penelitian Eksplorasi?
Memahami detail perbedaan penelitian eksplorasi dan eksplanasi, tentu dimulai dengan memahami definisinya sebagai hal paling mendasar. Melalui definisi ini, maka akan memberi gambaran mengenai perbedaan tersebut.
Dikutip melalui laman resmi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dijelaskan bahwa penelitian eksplorasi adalah metode atau salah satu pendekatan penelitian yang bertujuan menemukan informasi mengenai suatu topik/masalah yang belum dipahami sepenuhnya oleh seorang peneliti.
Apabila seorang peneliti menemukan suatu fenomena yang dipilih sebagai topik penelitian dan tidak memahami fenomena tersebut apa, kenapa, dan sebagainya. Maka metode eksplorasi adalah metode yang paling tepat untuk digunakan.
Pada metode ini, peneliti yang belum memahami topik tersebut akan melakukan berbagai pendekatan untuk memahaminya. Yakni melalui proses pengumpulan data dengan pengamatan langsung, kunjungan ke lokasi untuk pengamatan, dan sebagainya.
Sehingga data-data yang didapatkan ketika dianalisis akan memberi penjelasan mengenai definisi topik tersebut. Kemudian juga penjelasan mengenai penyebabnya, bagaimana dampaknya, dan aspek penting lainnya.
Adapun untuk contoh dari penelitian eksplorasi ini, misalnya dilakukan penelitian untuk mengetahui dampak pembangunan gedung bertingkat di suatu wilayah. Pembangunan gedung bertingkat tentu perlu memperhatikan beberapa aspek.
Ketika suatu wilayah belum memiliki gedung bertingkat dan tidak ada kendala dari kondisi alam dan kondisi permukaan bumi. Maka dampaknya belum diketahui, oleh sebab itu dilakukan penelitian sejalan dengan adanya proyek pembangunan gedung baru di wilayah tersebut.
Apa Itu Penelitian Eksplanasi?
Lalu, bagaimana dengan penelitian eksplanasi? Pada penelitian eksplanasi definisinya adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau mungkin menolak teori atau hipotesis dari hasil penelitian yang sudah ada.
Secara sederhana, penelitian eksplanasi menjadi metode penelitian yang tujuannya untuk mendapatkan penjelasan mengenai terjadinya suatu fenomena. Hanya saja fenomena tersebut sudah dipahami apa dan kenapa.
Namun, semua informasi mengenai fenomena tersebut bisa dikatakan “masih meragukan” sehingga perlu dilakukan uji coba. Pada akhirnya akan dilakukan penelitian untuk membuktikan penjelasan dari suatu fenomena memang benar atau sebaliknya.
Jadi, jika penelitian eksplorasi membantu peneliti memahami suatu fenomena yang tidak dikenal sebelumnya. Maka pada penelitian eksplorasi adalah menguji teori mengenai suatu fenomena untuk diketahui kebenarannya, atau bahkan mencari kelebihan dan kelemahan teori tersebut.
Inilah alasan kenapa disebut sebagai penelitian eksplanasi, sebab memang tujuannya untuk mendapatkan kejelasan. Sehingga suatu fenomena bisa lebih dipahami dan seluruh informasi yang berkaitan bisa diuji kebenarannya.
Adapun untuk contoh dari penelitian eksplanasi ini seperti penelitian untuk mengetahui hubungan perubahan iklim dengan perubahan hasil pertanian padi. Secara umum, masyarakat sudah paham bahwa pergantian musim menentukan masa tanam dan panen padi.
Namun, perlu diuji mengenai pemahaman tersebut, agar bisa didapatkan penjelasan ilmiah dan bisa dipertanggung jawabkan. Maka dilakukan kegiatan penelitian dan metode yang digunakan adalah penelitian eksplanasi.
Perbedaan Penelitian Eksplorasi dan Eksplanasi
Melalui penjelasan definisi masing-masing di atas, Anda tentu memiliki beberapa gambaran mengenai perbedaan penelitian eksplorasi dan eksplanasi. Namun, jika masih merasa kesulitan memahaminya, maka berikut beberapa rinciannya:
1. Tujuan Dasar Penelitian
Perbedaan yang pertama antara penelitian eksplanasi dengan eksplorasi adalah pada tujuan penelitian tersebut. Seperti yang diketahui, setiap penelitian sudah tentu memiliki tujuan.
Baik itu untuk memahami suatu fenomena, dampak fenomena tersebut, faktor pemicunya, solusi atas dampaknya, dan sebagainya. Tujuan penelitian yang berbeda membutuhkan metode penelitian yang berbeda pula.
Pada penelitian eksplorasi, tujuan dasar dilakukannya penelitian adalah untuk memahami suatu fenomena. Dimana fenomena ini masih baru dan tidak familiar bagi peneliti tersebut, sehingga perlu dicari tahu secara mendalam.
Sementara itu, para penelitian eksplanasi, tujuan utamanya adalah untuk mendapat penjelasan mengenai suatu fenomena yang sudah pasti. Sehingga terkesan ada kebutuhan untuk membuktikan kebenaran berbagai teori yang berada di sekitar fenomena tersebut.
2. Desain Penelitian
Perbedaan penelitian eksplorasi dan eksplanasi yang kedua adalah pada aspek desain penelitian. Desain penelitian yang dimaksud disini mengacu pada rangkaian pertanyaan untuk diajukan ke narasumber maupun responden.
Pada penelitian eksplorasi, desain penelitian adalah menyusun daftar pertanyaan yang tidak terstruktur. Sehingga sifatnya fleksibel, peneliti bisa bertanya apa dulu dan diikuti dengan pertanyaan lain sesuai respon atau jawaban dari narasumber.
Hal ini sejalan dengan tujuan dari penelitian eksplorasi, yakni untuk memahami suatu fenomena yang dipandang asing dan baru. Sehingga bisa dipahami dengan lebih baik lewat pertanyaan yang mendetail dan fleksibel sesuai kebutuhan.
Sementara pada penelitian eksplanasi adalah kebalikannya, desain penelitian dibuat terstruktur atau rapi. Ketika hendak mengajukan pertanyaan kepada responden, maka daftar pertanyaan sudah disusun dan diminta untuk dijawab secara berurutan.
Daftar pertanyaan ini bisa dilewati atau dijawab beberapa yang dirasa sudah diketahui jawabannya oleh responden. Data yang didapatkan mungkin kebanyakan bersifat kualitatif yang membantu mendukung uji coba suatu teori terhadap fenomena yang diteliti.
3. Jenis Data Penelitian
Jika dilihat dari jenis data, maka juga akan dijumpai perbedaan penelitian eksplorasi dan eksplanasi. Penelitian eksplorasi cenderung mendapatkan data yang bersifat kualitatif.
Artinya, data tersebut tidak berbentuk angka sehingga tidak mudah untuk diukur dan butuh analisis lebih mendalam. Kemudian ditarik garis besar untuk mendapatkan angka yang mempresentasikan hasil seluruh data yang didapatkan.
Misalnya, meneliti dampak perubahan iklim dalam kurun waktu 5 tahun. Maka dampak ini bisa melihat beberapa bidang yang terdampak dan diketahui ada penurunan atau kenaikan dalam persen dari tahun ke tahun sampai kurun 5 tahun.
Sementara itu, untuk jenis data dalam penelitian eksplanasi adalah kebalikannya, yakni bersifat kuantitatif. Sehingga data disini biasanya dalam bentuk angka yang cenderung lebih mudah dipahami.
Ketika data berbentuk angka pasti, baik angka 1 sampai 10 maka maknanya jelas dan semua orang bisa langsung paham. Sehingga data ini sejalan dengan tujuan penelitian yang dilakukan untuk memahami suatu fenomena secara mendalam.
4. Metode Pengumpulan Data
Perbedaan penelitian eksplorasi dan eksplanasi yang terakhir adalah pada metode pengumpulan data. Penelitian eksplorasi secara umum data dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, dan studi literatur.
Sementara itu, untuk penelitian eksplanasi, metode yang digunakan dalam pengumpulan data umumnya adalah metode eksperimen, survei, dan analisis statistik.
Cara Menentukan Metode Penelitian yang Tepat
Setelah memahami secara rinci mengenai apa saja perbedaan penelitian eksplorasi dan eksplanasi. Maka Anda bisa menentukan, metode mana yang sebaiknya digunakan sesuai dengan topik dan karakter data yang akan diolah atau dianalisa.
Masing-masing metode penelitian tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, dalam menentukan pilihan tentu perlu memperhatikan beberapa aspek. Sebab metode penelitian yang keliru akan membuat proses pengolahan data dan penarikan kesimpulan lebih susah serta lama.
Lalu, bagaimana cara terbaik menentukan metode penelitian yang tepat? Dikutip melalui Kompas.com, berikut beberapa cara terbaik yang bisa dilakukan:
1. Memahami Seluruh Jenis Metode Penelitian
Cara pertama yang bisa dilakukan adalah dengan memahami atau mempelajari seluruh metode penelitian. Sebab jenisnya sendiri memang cukup banyak, selain ada penelitian eksplanasi dan eksplorasi, masih ada jenis lainnya lagi.
Maka penting untuk mengenal dan memahami semua metode tersebut. Tujuannya agar lebih mudah mengetahui metode mana yang paling ideal digunakan sesuai karakter topik, tujuan penelitian, dan data penelitian.
Jika semua metode penelitian belum dipahami maka akan menyulitkan peneliti untuk menentukan pilihan. Sehingga hal ini menjadi hal paling dasar dan perlu diutamakan untuk dipahami terlebih dahulu.
2. Menentukan Tujuan Penelitian
Cara kedua dalam menentukan metode penelitian adalah menentukan atau mencari tahu tujuan penelitian tersebut dilakukan. Ketika Anda hendak melakukan penelitian, tentunya memiliki tujuan, dan tidak mungkin tidak.
Tujuan tersebut bisa untuk memahami suatu fenomena, mencari tahu dampaknya, mencari solusi dari dampak yang ditimbulkan fenomena tersebut, dan sebagainya. Jika tujuannya sudah jelas maka menentukan metode yang sesuai jauh lebih mudah.
Jadi, dalam menentukan tujuan penelitian perlu menentukan rumusan masalah dan batasan di dalamnya. Sehingga Anda bisa fokus pada satu topik dari tema penelitian yang sudah ditentukan. Baru kemudian tujuan penelitian bisa dirumuskan.
3. Menentukan Cara Mendapatkan Data
Cara ketiga dalam menentukan metode penelitian adalah mencari tahu cara mendapatkan data penelitian. Seperti penjelasan mengenai perbedaan penelitian eksplorasi dan eksplanasi sebelumnya, dimana pada aspek metode pengumpulan data.
Jika data penelitian dikumpulkan melalui survei dan analisis data statistik, maka metode penelitian kuantitatif. Sementara tujuannya akan masuk ke metode penelitian eksplanasi. Begitu juga jika sebaliknya.
4. Memperhatikan Metode dari Penelitian Sebelumnya
Cara terakhir yang bisa juga dijadikan sebagai jalan ninja dalam menentukan metode penelitian adalah memperhatikan metode dari penelitian sebelumnya. Secara umum, kebanyakan penelitian adalah melanjutkan topik yang sudah pernah diteliti.
Hal ini lantas memberi kemudahan bagi peneliti di masa sekarang untuk melihat metode penelitian dari pendahulunya. Sehingga bisa mempelajari teknik pengambilan data, analisisnya, dan metode yang digunakan sejak awal untuk kemudian tinggal diikuti.
Namun, tetap ada kemungkinan Anda akan menggunakan metode yang berbeda. Bisa juga ada kemungkinan menggunakan metode gabungan dari beberapa metode penelitian untuk memaksimalkan perolehan data dan analisisnya.
Usai memahami bagaimana menentukan metode penelitian yang tepat dan juga perbedaan penelitian eksplorasi dan eksplanasi. Maka akan lebih mudah dalam menentukan pilihan dan mendukung pelaksanaan penelitian agar bebas kendala.
Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman sesuai topik dalam artikel ini, jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat.