Daftar Isi
Dalam melaksanakan kegiatan penelitian, terlebih dahulu perlu memahami perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Sebab dengan memahami hal ini, maka membantu menentukan metode terbaik dari proses pengumpulan data sampai penarikan kesimpulan.
Meskipun sama-sama menjadi metode dalam melaksanakan penelitian, akan tetapi keduanya berbeda secara signifikan. Setiap peneliti perlu memilih salah satu diantaranya atau malah menggabungkan kedua jenis penelitian tersebut. Berikut penjelasan detailnya.
Memahami perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif dimulai dengan memahami definisi masing-masing. Dikutip melalui laman resmi Telkom University, penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang mengumpulkan data non-numerik atau data yang sulit diukur.
Secara sederhana, penelitian jenis ini akan berkaitan dengan data-data yang sifatnya bukan angka alias nonnumerik. Jika Anda mendapati data yang tidak bisa disebutkan atau dijelaskan dengan angka, maka penelitian tersebut menjadi penelitian kualitatif.
Sehingga data yang didapatkan menunjukan tingkatan kualitas yang hanya bisa diukur dengan penilaian subjektif. Misalnya tingkat kepuasan pada suatu produk maupun layanan, tingkat kualitas suatu produk dari hasil penilaian konsumen, dll.
Data yang menunjukan tingkat kualitas ini tentu sulit untuk dijelaskan dengan angka. Sehingga dijelaskan apa adanya dengan menunjukan kalimat atau frasa yang menunjukan tingkat kepuasan.
Pada prosesnya, peneliti akan mencari jawaban (penilaian) yang bersifat unik dari seluruh partisipan atau responden (subjek penelitian). Sehingga jawaban tersebut menjadi beragam dan perlu dianalisis untuk mengetahui masuk ke tingkatan mana.
Membantu lebih memahami perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif, juga harus memahami definisinya. Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data numerik atau data yang bisa diukur.
Secara sederhana, penelitian kuantitatif merupakan kebalikan dari penelitian kualitatif. Seluruh data yang didapatkan dari penelitian ini bisa diukur yang artinya bisa dijelaskan dalam bentuk angka atau nominal.
Misalnya, data mengenai jumlah siswa di kelas VI SD. Kemudian jumlah penduduk di suatu negara seperti di Indonesia. Sehingga data yang memang bisa dijelaskan dengan angka termasuk data kuantitatif, dimana bisa dijelaskan secara kuantitas.
Data yang sifatnya kuantitas disini lebih mudah untuk dijelaskan dan dipahami ke semua orang. Sebab jelas, antara jumlah 1 dengan jumlah 2 banyakan yang mana dan semua orang pasti akan memahaminya.
Data kuantiti ini pun menjadi jenis data yang sifatnya objektif, sebab diungkapkan kembali oleh siapa saja hasilnya sama. Berbeda dengan data yang bersifat kualitatif, meski memakai produk yang sama maka penilaian masing-masing bisa berbeda.
Melalui penjelasan tentang definisi dari masing-masing metode penelitian tersebut, Anda mungkin sudah memiliki gambaran jelas mengenai perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Namun, jika merasa masih bingung, maka berikut beberapa aspek yang menunjukan perbedaan mendasar dari dua metode penelitian tersebut dikutip dari berbagai sumber:
Perbedaan yang pertama antara penelitian kualitatif dengan kuantitatif adalah pada tujuan penelitian yang dilakukan. Pada penelitian kualitatif, tujuan utamanya adalah memahami fenomena yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat.
Sehingga hasil penelitian berbentuk hasil analisis secara analitis dan deskriptif yang kemudian bisa dipahami oleh siapa saja yang membaca laporannya. Penelitian ini akan memberi pemahaman pada pembaca laporan dalam memandang dan bertindak terhadap fenomena yang diteliti.
Sementara tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk mendapatkan data objektif dan bisa diukur. Sehingga data disini berupa angka yang sifatnya jelas dan maknanya tunggal bukan ambigu.
Data tersebut akan dengan mudah disampaikan dan dipahami oleh pembaca laporan hasil penelitian. Sehingga menjelaskan suatu fenomena secara gamblang dan bisa langsung dipahami tanpa perlu melibatkan aspek perasaan dan aspek lainnya.
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif berikutnya adalah pada metode penelitian. Artinya, perbedaan kedua terletak pada metode atau tata cara pengumpulan data dan tata cara analisisnya.
Pada penelitian kuantitatif, proses pengumpulan data menggunakan instrumen terstruktur. Misalnya dengan menyusun daftar pertanyaan di kuesioner dan melihat respon dari para responden. Sehingga setiap responden mendapat pertanyaan sama.
Seluruh data dianalisis menggunakan metode statistik. Tujuannya agar lebih mudah ditarik kesimpulan menjadi data berbentuk angka. Misalnya jumlah pemilih tahun 2024 adalah 200 juta jiwa.
Sedangkan untuk proses atau metode pengumpulan data pada penelitian kualitatif adalah mengumpulkan data yang tidak terstruktur. Biasanya data ini didapatkan dengan proses wawancara dengan narasumber.
Peneliti kemudian mendapat kebebasan untuk mengajukan pertanyaan apapun dan bisa disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan saat pelaksanaannya. Tujuannya agar mendapat data yang detail dan bisa dipahami.
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif berikutnya adalah dari cara melihat fakta. Selain bentuk data yang berbeda, cara melihat data untuk menarik kesimpulan sebagai hasil penelitian juga berbeda.
Pada penelitian kuantitatif, data yang bersifat objektif menjadi jelas. Sehingga peneliti bisa langsung melihat fakta nyata di lapangan dengan melihat data yang berhasil dikumpulkan.
Sementara itu, pada data di penelitian kualitatif sifatnya menggantungkan fakta. Artinya fakta tersebut tidak jelas melainkan samar, sebab dipengaruhi oleh subjektivitas dari responden.
Poin keempat yang menjadi perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif adalah dari subjek penelitian. Dalam artian, ada perbedaan penyebutan untuk subjek penelitian yang dilakukan.
Pada penelitian kualitatif, subjek penelitian yang menjadi sumber data disebut dengan istilah narasumber. Sebab data tersebut dipandang berasal dari orang atau pihak yang kredibel dan memberi penilaian paling netral.
Sementara pada penelitian kuantitatif, subjek penelitian disebut dengan istilah responden. Sebab subjek penelitian tersebut memberikan atau menunjukan respon tersendiri saat diajukan pertanyaan. Misalnya responden dari kuesioner.
Perbedaan yang kelima terletak pada topik penelitian. Topik dalam penelitian memang cukup beragam, topik tertentu cocok dengan metode kuantitatif dan lainnya dengan metode kualitatif.
Pada penelitian kuantitatif, topik biasanya berada di bidang ilmu sosial. Misalnya statistik ekonomi, perilaku konsumen, dan ilmu sosial lainnya. Sehingga bentuk data yang didapatkan adalah angka atau numerik.
Sebaliknya, pada penelitian kuantitatif biasanya ditujukan untuk topik di bidang sosial dan budaya. Misalnya topik dalam bidang ilmu antropologi, sosiologi, dan studi budaya. Data yang didapatkan dalam bentuk bukan angka atau nonnumerik.
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif yang keenam adalah pada ukuran atau skala sampel. Pada penelitian kualitatif, secara umum akan menggunakan ukuran sampel yang besar.
Misalnya memiliki jumlah responden sampai ratusan bahkan ribuan orang, masing-masing perlu mengisi kuesioner. Tujuannya agar bisa didapatkan data yang cakupannya luas dan memudahkan penarikan kesimpulan.
Semenatar untuk penelitan kuantitatif, skala sampel lebih terbatas atau dalam jumlah lebih sedikit. Misalnya hanya melakukan wawancara dengan 1 sampai 2 narasumber untuk mendapatkan data yang sesuai kebutuhan.
Namun, karena datanya berupa angka dan tidak berubah karena faktor apapun. Maka data tersebut valid dan dijamin kredibel, sehingga tidak membutuhkan sampel terlalu banyak.
Perbedaan yang terakhir dari penelitian kualitatif dengan kuantitatif adalah pada format pertanyaan. Dalam penelitian kualitatif, format pertanyaan tidak terstruktur yang artinya fleksibel.
Peneliti memiliki kebebasan mengajukan pertanyaan apapun dan konteksnya bisa berubah. Tergantung dari jawaban yang diberikan narasumber di pertanyaan sebelumnya.
Ketika narasumber tersebut menunjukan suatu jawaban yang lebih detail, maka pertanyaan sebelumnya akan ditambahkan unsur lebih rinci. Sehingga didapatkan jawaban yang memang lebih mendalam. Narasumber dibebaskan untuk memberi jawaban dalam bentuk apapun.
Sementara untuk penelitian kuantitatif, format pertanyaan lebih terstruktur karena sudah disiapkan sejak awal dan diurutkan ketika diperlukan. Pemberian pertanyaan ini sifatnya tertutup, agar privasi dari responden terjaga dan tidak diketahui untuk menjaga netralitas penarikan kesimpulan.
Misalnya, peneliti menyusun daftar pertanyaan dalam kuesioner dan kemudian diisi oleh responden secara privat. Sehingga pertanyaannya sudah disusun dan diurutkan kemudian dijawab responden tanpa harus mencantumkan nama atau data pribadi.
Setelah memahami apa saja yang menjadi perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Maka perlu juga memahami bahwa keduanya sama-sama memiliki kelebihan dan juga kekurangan.
Sehingga bisa memahami betul bagaimana mengatasi kendala saat proses penerapan salah satu metode penelitian tersebut. Pada penelitian kualitatif, kelebihan terletak pada kemudahan peneliti untuk melakukan analisa mendalam pada topik dan data.
Lewat proses memberi pertanyaan maupun melakukan survei, bisa membantu peneliti memahami fenomena yang terjadi dan respon setiap responden. Sehingga dalam proses tersebut, topik penelitian lebih dipahami dengan mendalam.
Sementara untuk kekurangan atau kelemahan, pada penelitian kualitatif adalah kecenderungannya yang subjektif. Setiap data yang didapatkan bisa bersifat subjektif, tidak bisa mutlak seperti data kualitatif.
Hal ini terjadi karena memang akan dipengaruhi oleh selera, pola pikir, standar, dan aspek lain dari responden. Sebab memberi pertanyaan yang sama pada dua orang dengan latar belakang berbeda bisa memberi jawaban berbeda jauh.
Sementara itu, pada penelitian kuantitatif kelebihan paling terasa dan utama adalah sifat data yang objektif. Sehingga tidak bisa dipengaruhi oleh faktor subjektif seperti selera sampai latar belakang dan kondisi emosional narasumber.
Data yang didapatkan jelas dan maknanya juga tidak ganda, sehingga data ini bisa disebut saklek. Kredibilitasnya lebih terjamin dan menjelaskannya dalam karya tulis ilmiah juga menjadi lebih mudah.
Namun, dibalik kelebihan ini, penelitian kuantitatif juga punya kekurangan. Yaitu data yang didapatkan kurang mendalam. Misalnya hanya melakukan wawancara pada 2 narasumber, maka data yang didapat hanya sesuai pemahaman dan pengetahuan atau penilaian 2 narasumber tersebut. Sehingga tidak atau belum bisa menyeluruh.
Dari penjelasan tersebut, selain membantu Anda memahami detail perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Tentunya juga menjadi paham bagaimana menentukan metode penelitian yang paling sesuai dengan topik dan aspek lainnya. Sehingga hasil yang didapatkan maksimal dan kredibel.
Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat.
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…
Kemajuan teknologi memberi kemudahan dalam mengecek plagiarisme. Salah satunya melalui teknologi AI untuk cek plagiarisme.…
Melakukan kegiatan apapun tentu perlu dinilai untuk diketahui berhasil tidaknya mencapai tujuan dari kegiatan tersebut.…