Information

10+ Puisi Ramadan dengan Berbagai Tema

Dalam hitungan hari, bulan Ramadan akan kembali disambut oleh umat muslim. Dalam momen ini, ada banyak hal bisa dilakukan untuk memberi sambutan. Salah satunya membuat maupun membagikan puisi Ramadan. 

Puisi menjadi salah satu karya sastra yang punya nilai estetika tinggi dan makna di dalamnya bisa sangat dalam. Menyampaikan rasa syukur bisa menyambut bulan Ramadan bisa dengan puisi. Lalu, seperti apa puisi yang cocok untuk dibagikan di media sosial?

Kumpulan Puisi Tentang Ramadan

Bagi siapa saja yang tertarik membagikan puisi Ramadan dan butuh inspirasi. Maka berikut beberapa kumpulan puisi yang bisa dipelajari maupun dijadikan sumber inspirasi: 

Rindu Ramadan

Tak terasa Ramadhan hampir tiba
Terpekur aku dan menangis
Dibawah sajadah yang terbentang
Betapa rindu yang kian mendera

Ketika Ramadhan hampir tiba
Dapatkah aku menggapainya
Menemuimu, menjalankan dengan nikmat
Dengan asa yang ada diraga

Ketika Ramadhan hampir tiba
Sujud ampunan dan syukur yang tak terhingga
Ketika gema di penjuru dunia
menyambut dengan gembira


Ketika Ramadhan hampir tiba
Ingin rasa nya lebih dekat dengan Mu
Dengan segala kekurangan
Untuk menjemputmu dengan jiwa yang bersih

Ya Rabb beri hamba untuk merasakan
hari hari yang indah di dalamnya
Dengan beribadah, dan mencapai malam lailatul Qadar
Dengan segenap jiwa

Jangan lewatkan pembahasan cara penulisan di kalimat yang benar antara ramadhan atau ramadan.

Rantai Kebebasan

Tak diam melengkapi ikhtiar
Tak rasa lipatan rindu terobati
Rangkaiannya hampir sempurna
Mendekati sempurna

Asa akan sampai di penghujung
Raga tak pernah sabar menanti
Jiwa melayang untuk merasai kenikmatan
Mimpi pun berpendar menjadi simbol kenyataan


Rantai kebebasan
Menghampiri doa yang sempat tertahan
Menjadikan doa pasti terkabulkan


Rantai kebebasan
Menghampiri mimpi yang segera sampai
Menjadikan cita menjadi kenyataan


Aku lepaskan rantai kebebasan
Untuk lebih banyak meminta padaMu
Untuk lebih banyak memohon padaMu
Untuk lebih banyak mengemis padaMU


Aku lepaskan rantai kebebasan
Untuk membuktikan cinta padaMu
Untuk menunjukkan sayangku padaMu
Untuk menunjukkan kangenku pada wajahMu


Aku lepaskan rantai kebebasan
Untuk senantiasa duduk disampingMu
Untuk mendayu bersama syairMu


Untuk menjadi penyair sejatiMu
Untuk menjadi pendoa abadiMu


Dan Aku lepaskan rantai kebebasanku
Sebebas do’a yang akan kusampaikan
Sebebas angin yang akan membawa pergi
Sebebas kekhusyu’an yang pernah diajarkan
Sebebas yang aku mau dan aku inginkan


Dan aku lepaskan rantai kebebasanku
Sebebas yang aku butuhkan
Agar aku kembali bebas untuk mencintaiMu
MencintaiMu, diantara degupan yang hampir tak pernah tenang
Agar aku kembali bebas untuk mencintaiMu
Di waktu lain, yang berbeda dari kali ini duhai Ramadhan dan i’tikaf

Bayang-Bayang Cinta Ramadan

Saat nafas ini masih menghembus
Ku ingat akan kedatanganmu
Aku sapa engkau
Dengan kelembutan kerinduanku
Padamu


Kini penantian itu kian dekat
Meski engkau tak melihat
Siapa yang menyapamu
Hamba-hamba itu memendam rindu


Rajab kemarin tlah berlalu
Berpesan akan
Perjumpaanmu
Padaku yang kasmaran dengan rindumu


Sya’ban telah memulai
Dalam amal dan latihan
Sambil berharap
Itulah awal persiapanku
Menyambut kehangatanmu


Perjumpaan itu semakin dekat
Namun rasa was-was dan khawatir
Tiap waktu bergelayut dalam
bayang-bayang rindu itu


Ku tak tau
Akankah Dia ridho dengan niat
Hamba-Nya ini
Yang tuk ke sekian kali
Bersimpuh dalam doa


Kini penantian itu terus dibayang-bayangi
Oleh aura bertemu denganmu
Dan kematian yang akan memupus
Di persimpangan jalan


Apapun yang terjadi
Diri ini ikhlas, ridho dan penuh kepasrahan
Semoga Dia tetap menerima niatku
Untuk beramal dan bersua denganmu
Dalam ridho dan kasih-Mu
Oh Ramadhanku…

Ramadan, Akankah Sampai Waktuku

Akankah sampai waktuku
Aku menantikan detik demi detik berlalu


Akankah sampai disana waktuku
Bertemu dengan bulan yang kurindu
Menggauli malam dengan taffakur dan tawadhu’
Mengenang kenangan yang tlah terlewatkan,
Waktu yang terbuang,
Kesia-siaan yang pernah dilakukan,
Kesalahan,
Kelupaan,
Kehinaan seorang makhluk yang hanya bisa meminta
Memohon akan petunjuk-Nya,
Menghiba agar diampuni-Nya dosa kita…
Astaghfirullah al adzim…


Dari Allah-lah datangnya titik air mata
Kecintaanku membuncah pada yang kupuja
Kerinduanku meradang pada bulan yang Dia rahmatkan…
Keharuan akan kebesaran-Nya
Dalam melipat gandakan pahala kebaikan kita,
Khusus untuk umat-Nya yang beriman
Subhanallah…
Ramadhan


Akankah sampai aku di waktuku
Bertemu denganmu
Mengharapkan…. limpahan rahmat,
Pintu yang terbuka lebar untuk bertobat,


Aku dan dosaku menunggu
kedatanganmu
Ramadhan…

Setiap Ramadan Mengetuk

Ketika tamu agung itu datang, ia mencoba mengetuk
Mencari tahu, apa yang akan dilakukan manusia
Ketika ia menghampiri


Setiap Ramadhan mengetuk
Ibu-ibu sibuk menyiapkan menu untuk sebulan untuk sahur dan berbuka puasa
Bapak-bapak sibuk menyiapkan dana dan lebaran dimana
Anak-anak sibuk menghitung upah puasa
Remaja-remaja sibuk bertanya mau tarawih bareng siapa
Kantor-kantor sibuk menyelenggarakan ceramah dan buka puasa bersama
Tukang baju dan mal-mal sibuk menjerat calon pelanggannya


Sementara di bagian lain di sana
Walau bukan bulan puasa
Tak tahu hari ini dan besok akan makan apa
Berpakaian seadanya
Mereka yang miskin papa


Setiap Ramadhan mengetuk
Televisi berlomba-lomba menyiarkan sinetron-sinetron picisan
Yang mereka sebut islami
Tapi tidak pernah nyar-‘i
Tidak pula membumi
Menayangkan seribu kuis katanya untuk bagi-bagi rezeki


Bertabur artis-artis cantik dan seksi
Mengajak mengirim sms sebanyak-banyaknya setiap hari
Layaknya berjudi.


Setiap Ramadhan mengetuk
Masjid-masjid kembali ramai dikunjungi
Orang-orang berlomba berjilbab, bersorban dan berpeci.
Masjid yang dulu sepi
Ramai di awal, kemudian kembali menjadi sepi
Tilawah terdengar di seantero negeri


Dari rumah-rumah, mushola-mushola, masjid-masjid yang berdiri
Semoga itu bukan hanya sekedar bunyi
Tanpa kesan tanpa arti
Tanpa bukti


Padahal…
Setiap Ramadhan mengetuk
Yang diketuknya adalah pintu hati
Agar insan mencari hakikat diri
Agar bisa berkaca pada nurani
Agar lebih peduli untuk berbagi
Agar menjadi mu’min sejati


Kali ini..
Ramadhan akan mengetuk kembali
Apakah kita akan menjadikannya berarti
Ataukah ia akan berlalu seperti Ramadhan-ramadhan yang dulu lagi

Ramadan Penuh Berkah

Ramadhan datang membawa berkah,
Bulan penuh ampunan dan rahmat.
Di setiap langkah, dalam setiap detik,
Terselip doa yang tulus dan ikhlas.


Menahan lapar, menahan dahaga,
Bukan sekadar ritual, namun ujian jiwa.
Di balik setiap puasa, ada kedamaian,
Dalam hening, kita temui ketenangan.


Malam-malam penuh doa,
Menunggu Lailatul Qadar yang mulia.
Hati berserah, tangan terangkat,
Memohon ampunan dari Yang Maha Kuasa.


Ramadhan mengajarkan sabar dan ikhlas,
Menghapus noda, membersihkan hati.
Bersama keluarga, sahur dan berbuka,
Meningkatkan rasa syukur, mendekatkan diri pada-Nya.


Bulan ini bukan hanya sekedar menahan diri,
Namun saat yang tepat untuk memperbaiki diri.
Mari sambut Ramadhan dengan hati penuh cinta,
Dengan doa dan amal yang penuh hikmah.

Malam Ramadan

Di malam Ramadhan yang sunyi,
Setiap langkah menuju kebaikan terasa lebih berarti.
Di langit yang gelap, bintang pun bersinar,
Menyinari hati yang penuh harap.


Puasa bukan hanya menahan lapar,
Namun juga menahan nafsu dan rasa marah.
Di setiap sujud, ada ketenangan jiwa,
Di setiap doa, ada harapan yang penuh makna.


Bulan penuh berkah ini datang,
Mengundang hati untuk lebih dekat pada Tuhan.
Malam-malam penuh doa dan pengharapan,
Mencari Lailatul Qadar yang penuh kemuliaan.


Mari kita raih kesempatan ini,
Memperbaiki diri, meninggalkan dosa.
Ramadhan, bulan suci penuh rahmat,
Memberi kesempatan untuk kembali fitri.

Ramadan Bulan Penuh Berkah

Ramadhan datang membawa rahmat,
Bulan yang penuh keberkahan tak ternilai.
Setiap detik adalah waktu emas,
Menuntun kita menuju cinta-Nya yang abadi.


Lapar dan dahaga bukan sekadar penderitaan,
Namun ujian bagi jiwa yang ingin dekat dengan-Nya.
Dalam heningnya malam, doa dipanjatkan,
Memohon ampunan, memohon petunjuk-Nya.


Di setiap kebersamaan, ada kehangatan,
Di setiap langkah, ada harapan.
Ramadhan mengajarkan sabar dan ikhlas,
Bersihkan hati, perbaiki diri dengan tulus.


Mari sambut Ramadhan dengan penuh suka,
Dengan niat yang suci dan hati yang bersih.
Berbagi kebahagiaan, memberi kasih,
Menuju kemenangan yang hakiki, fitrah yang suci.

Puasa dan Keikhlasan

Puasa bukan sekadar menahan lapar,
Namun menahan hati dari segala yang mengganggu.
Menghindari kata-kata yang menyakitkan,
Menjaga diri dari hal-hal yang sia-sia.


Ramadhan hadir untuk mengingatkan,
Agar kita tidak lupa pada makna hidup.
Berbuat baik, berbagi kasih kepada sesama,
Meningkatkan ibadah, mengharap keridhaan-Nya.


Dengan penuh kesabaran, kita jalani hari,
Di tengah panasnya cuaca dan rasa lapar.
Namun hati tetap tenang, jiwa pun damai,
Karena kita tahu, Ramadhan adalah kesempatan.


Bulan penuh berkah, bulan penuh ampunan,
Mari manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
Ramadhan, bulan yang mendekatkan kita pada-Nya,
Dan memberi kesempatan untuk memperbaiki diri.

Keindahan Malam Ramadan

Malam Ramadhan, malam penuh doa,
Di bawah langit yang cerah, kita bersujud.
Memohon ampunan dari yang Maha Esa,
Dengan hati yang penuh harapan dan cinta.


Di malam yang sunyi, terdengar suara doa,
Menembus langit, sampai ke hadirat-Nya.
Berkah Lailatul Qadar, semoga datang,
Memberi cahaya dalam gelapnya malam.


Sahur yang penuh berkah, berbuka yang dinanti,
Kehangatan keluarga, kebersamaan yang suci.
Dalam diam, hati ini merenung,
Betapa agungnya bulan yang penuh pengampunan.


Mari kita sambut malam-malam penuh cahaya,
Dengan penuh rasa syukur, dengan hati yang ikhlas.
Ramadhan adalah bulan yang memberi kesempatan,
Untuk lebih dekat pada Tuhan, lebih baik dalam hidup.

Ramadan dan Kesederhanaan

Ramadhan datang dengan kesederhanaan,
Namun mengandung makna yang dalam.
Di balik lapar dan dahaga,
Ada kebahagiaan yang tak terucapkan.


Sederhana dalam sahur dan berbuka,
Namun penuh berkah dalam setiap langkah.
Di setiap sujud, ada kedamaian,
Di setiap doa, ada pengharapan.


Bulan ini mengajarkan kita untuk bersyukur,
Bersyukur atas segala nikmat yang diberikan.
Mengajak kita untuk berbagi dengan sesama,
Menghilangkan keserakahan, menumbuhkan kasih sayang.


Dengan hati yang penuh ketulusan,
Kita jalani bulan ini dengan penuh keikhlasan.
Ramadhan, bulan yang penuh rahmat,
Mari kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Ramadan dan Pengampunan

Ramadhan datang dengan sejuta harapan,
Memberi kesempatan untuk memperbaiki diri.
Menghapus dosa, memohon ampunan,
Memperbaiki hati, menjernihkan pikiran.


Di tengah lapar dan dahaga,
Ada pelajaran yang mendalam.
Menahan diri dari segala yang buruk,
Menguatkan jiwa, mendekatkan diri pada-Nya.


Setiap detik penuh dengan peluang,
Untuk berbuat baik, untuk memperbaiki diri.
Ramadhan adalah waktu yang tepat,
Untuk memulai perubahan yang lebih baik.


Dengan hati yang penuh penyesalan,
Kita meminta ampun pada Tuhan yang Maha Pengampun.
Ramadhan, bulan penuh rahmat,
Semoga kita kembali fitri, kembali suci.

Ramadan dan Hati yang Bersih

Ramadhan datang dengan penuh rahmat,
Menyucikan hati, membersihkan jiwa.
Dalam kesunyian, ada kedamaian,
Menahan rasa lapar, menahan segala dosa.


Puasa bukan hanya menahan dahaga,
Namun menjaga hati agar tetap suci.
Dari kata-kata yang menyakiti,
Dari perasaan yang penuh kebencian.


Di bulan penuh berkah ini,
Mari kita perbaiki diri, tingkatkan ibadah.
Berbagi dengan sesama, memberikan kasih,
Mencapai kesucian hati, menuju fitrah.


Ramadhan adalah waktu untuk lebih dekat pada-Nya,
Menjadikan setiap detik penuh makna.
Dengan penuh harapan, dengan penuh doa,
Kita sambut Ramadhan dengan hati yang bersih.

Cinta dalam Ramadan

Ramadhan datang, bulan penuh cinta,
Cinta kepada Tuhan, cinta pada sesama.
Dengan hati yang ikhlas, kita jalani puasa,
Berharap kasih-Nya selalu ada.


Menahan lapar bukanlah penderitaan,
Namun kesempatan untuk memperbaiki diri.
Dengan cinta, kita belajar sabar,
Menghargai setiap nikmat yang diberikan.


Ramadhan mengajarkan arti berbagi,
Memberikan tanpa mengharap kembali.
Dalam kebersamaan, kita temukan cinta,
Cinta yang tulus, cinta yang abadi.


Mari sambut Ramadhan dengan sukacita,
Dengan hati yang penuh cinta dan harapan.
Menjadi lebih baik di setiap hari,
Dengan kasih yang mengalir tanpa henti.

Di Setiap Langkah Ramadan

Langkah-langkah kita dipenuhi berkah,
Setiap detik dalam Ramadhan adalah anugerah.
Puasa mengajarkan kita untuk sabar,
Menjaga hati dari rasa marah.


Saat berbuka, ada rasa syukur,
Atas segala nikmat yang Tuhan beri.
Malam-malam penuh doa dan pengharapan,
Memohon ampunan dan keberkahan.


Ramadhan, bulan yang mendekatkan kita,
Pada Tuhan yang Maha Pemurah.
Mengajak kita untuk memperbaiki diri,
Menjadi pribadi yang lebih baik dan suci.


Setiap langkah dalam Ramadhan penuh makna,
Mari manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
Dengan hati yang ikhlas, dengan doa yang tulus,
Kita jalani Ramadhan dengan penuh hikmah.

Anda ditunjuk menjadi pembicara dalam kultum di sekolah/kampus/daerah Anda? Berikut contoh kultum yang bisa Anda gunakan:

Pujiati

Pujiati telah menjadi SEO Content Writer hampir 10 tahun. Dia berpengalaman menulis konten seputar dosen, kepenulisan akademis dan kreatif, serta kesehatan. Melalui tulisan, Pujiati merasa senang ketika apa yang ia tulis bermanfaat untuk pembaca.

Recent Posts

40+ Pantun Ramadan & Contoh Pantun Balasannya

Memasuki bulan Ramadan, tentu penting untuk saling berkirim ucapan dan motivasi kepada orang terdekat. Selain…

10 jam ago

Contoh Ucapan Ramadan Kareem dan Ramadan Mubaraak

Dalam waktu dekat, umat muslim di Indonesia dan seluruh dunia akan menyambut bulan Ramadan. Dalam…

10 jam ago

Pemasaran Buku Gratis, Terbitkan di Penerbit dengan Fasilitas Ini

Seorang penulis buku, tentunya berharap karyanya bisa dibaca banyak orang sehingga memperhatikan pemasaran buku tersebut.…

2 minggu ago

Laporan Wawancara: Format, Cara Membuat, Contoh

Sebagai upaya membangun transparansi dalam proses memperoleh data penelitian, maka peneliti perlu menyusun laporan wawancara.…

2 minggu ago

Kuesioner Tertutup dan Cara Mengolah Data dari Responden

Kuesioner tertutup menjadi salah satu jenis kuesioner yang cukup sering digunakan oleh peneliti. Kuesioner ini…

2 minggu ago

Kuesioner Terbuka dan Cara Menganalisis Jawaban Responden

Ada banyak pilihan metode pengumpulan data dalam penelitian, salah satunya lewat kuesioner terbuka. Kuesioner jenis…

2 minggu ago