Writing Tools

Manfaatkan Second Brain untuk Kumpulkan Ide Tulisan

Anda seorang penulis dan sering kehilangan ide menulis karena lupa atau alasan lainnya? Sebagai solusinya, Anda bisa mencoba membangun second brain atau otak kedua. Second brain menjadi salah satu sistem untuk meningkatkan tata kelola informasi penting. 

Sistem otak kedua tidak hanya bisa diterapkan pegawai kantoran untuk meningkatkan produktivitasnya melainkan bisa diterapkan oleh siapa saja, terutama di dunia kepenulisan. Sistem ini bisa menjadi media untuk menyimpan ide-ide tulisan. 

Namun, seperti apa proses membangun sistem otak kedua yang membantu penulis menyimpan seluruh ide tulisan? Terkait hal ini, para penulis tentu wajib mempelajarinya secara mendalam. Sebab dibutuhkan konsistensi untuk manfaat jangka panjang. 

Apa Itu Second Brain?

Second brain dikembangkan oleh tim peneliti di MIT Media Lab yang ide utamanya adalah membuat sistem yang dapat menyimpan dan mengakses informasi secara efektif.

Secara sederhana, sistem otak kedua adalah sebuah sistem yang dibangun seseorang untuk menyimpan informasi sekaligus memudahkan proses akses ke informasi tersebut. Konsepnya sama seperti teknik mengarsip dokumen. 

Semakin rapi proses pengarsipan maka semakin rapi dokumen fisik dan semakin berhasil informasi disimpan dan diamankan. Selain itu, dokumen tertentu ketika dibutuhkan juga mudah dan cepat untuk ditemukan. 

Sistem otak kedua memiliki tujuan mencatat atau bahkan mengabadikan beberapa informasi penting. Pada saat informasi tertentu yang sudah tersimpan dibutuhkan, Anda dapat dengan mudah menemukannya. 

Alasan Second Brain Lebih Baik dari Catatan Pribadi

Jauh sebelum teknologi informasi berkembang seperti sekarang dan internet mulai dikenal luas oleh masyarakat di dunia. Sistem second brain pada dasarnya sudah ada, salah satunya ketika mencatat berbagai informasi penting di catatan pribadi. 

Hal ini tentu dilakukan oleh siapa saja. Baik oleh pelajar ketika bersekolah, mahasiswa ketika ikut perkuliahan, dosen ketika mencatat topik penelitian, dan lain sebagainya. Catatan pribadi ini menggunakan alat tulis sehingga dicatat secara manual. 

Meski kegiatan mencatat secara manual masih dilakukan di era digital seperti sekarang. Namun, mencatat manual mulai bergeser oleh sistem otak kedua (second brain). Alasan berubahnya kebiasaan mencatat manual ke pemakaian sistem second brain antara lain: 

1. Keterasingan Informasi

Alasan yang pertama kenapa catatan pribadi yang disusun manual bisa tergeser oleh sistem otak kedua adalah karena keterasingan informasi. Artinya, catatan secara manual kurang terorganisir sehingga kesulitan saat mencari informasi di kemudian hari. 

Misalnya sudah memiliki 2 buku tebal berisi seluruh informasi penting selama kuliah. Namun, ketika hendak mencari suatu informasi entah di semester ke berapa, dijamin susah karena harus mencari secara manual. Hal tersebut mengakibatkan keterasingan informasi. 

2. Kesulitan Diakses

Alasan yang kedua adalah kesulitan untuk diakses. Artinya disini adalah informasi yang berhasil dikumpulkan dan dicatat pada akhirnya sulit untuk diakses. Biasanya kondisi ini terjadi karena tidak konsisten. 

Baik karena tidak konsisten dalam mencatat, konsisten memakai satu buku yang sama, konsisten dalam memakai aplikasi pencatatan yang sama, dan sebagainya. Dengan demikian, informasi terbagi ke berbagai media yang membuat aksesnya semakin sulit. 

3. Kehilangan Konteks

Alasan ketiga kenapa sistem second brain lebih dianjurkan dalam menyusun catatan informasi penting adalah untuk mencegah kehilangan konteks. Pada saat menyusun informasi di catatan pribadi, biasanya risiko kehilangan konteks cukup tinggi. 

Kondisi ini terjadi ketika informasi yang berhasil dicatat ternyata tidak lagi relevan dengan kebutuhan saat ini. Kemungkinan lainnya adalah ada catatan yang dibuat ternyata tidak mencakup informasi penting sehingga sekadar mencatat tetapi hasilnya tidak bisa dimanfaatkan di kemudian hari. 

4. Kurang Berkualitas

Alasan yang keempat sekaligus yang terakhir adalah karena kurang berkualitas. Catatan pribadi disebut kurang berkualitas ketika isi catatan tersebut tidak lengkap. Misalnya karena informasinya masih belum 100%, belum detail, dan sebagainya. 

Padahal suatu catatan bisa menjadi sangat berharga ketika dalam kondisi lengkap dan detail sehingga informasi tersebut mudah dipahami di masa depan ketika diakses kembali karena dibutuhkan. 

Penulis sukses adalah penulis yang bisa menyampaikan gagasan sulit dengan mudah kepada pembaca. Bagaimana cara agar gagasan mudah dipahami? Ikuti :

Arti Penting Membangun Second Brain bagi Penulis

Seperti yang dijelaskan di awal, membangun sistem second brain atau otak kedua tidak hanya untuk karyawan suatu perusahaan melainkan bisa dilakukan siapa saja, termasuk para penulis. 

Sistem ini bisa dimanfaatkan oleh para penulis untuk mengabadikan atau menyimpan seluruh ide tulisan yang terlintas di kepala. Ketika membutuhkan ide untuk dikembangkan menjadi tulisan, Anda bisa mengakses kembali catatan di sistem otak kedua tersebut. 

Bagi penulis, membangun sistem otak kedua (second brain) seperti ini memiliki banyak arti penting, diantaranya:

1. Kaya Ide Tulisan

Bagi seorang penulis, ada beberapa hal yang sangat berharga seperti harta yang tidak ternilai dan bisa diwariskan. Selain karya tulis itu sendiri, harta lainnya adalah ide tulisan. 

Ide tulisan bisa muncul kapan saja tanpa diminta dan diharapkan penulis. Sebaliknya, kadang kala ketika penulis butuh ide tulisan secepatnya justru tidak kunjung didapatkan atau muncul. 

Maka ketika ide tulisan ini mendadak muncul, penulis perlu buru-buru mencatatnya karena kalau sekadar diingat kemungkinan besar akan lupa. Jika second brain dibangun dengan baik, penulis memiliki kumpulan ide tulisan sehingga tidak pernah kehabisan topik untuk dikembangkan menjadi karya tulis. 

2. Meningkatkan Produktivitas dalam Menulis

Arti penting kedua dari membangun sistem otak kedua bagi penulis adalah membantu meningkatkan produktivitas. Manfaat ini juga dirasakan oleh pemilik profesi lain ketika membangun sistem otak kedua. 

Bagi penulis, produktivitas bisa meningkat karena sesuai penjelasan di poin sebelumnya, yaitu tidak pernah kehabisan ide atau topik untuk dikembangkan menjadi tulisan. 

Jika ide tulisan sudah dimiliki, tercatat dengan baik, dan dalam kondisi mudah diakses dalam suatu platform, penulis akan mudah mengembangkan ide-ide sehingga bisa rutin menulis dan menghasilkan lebih banyak publikasi. 

3. Karya Tulis Lebih Kreatif

Setiap penulis tentu ingin menghasilkan karya tulis yang mengandung unsur kreatif sehingga bisa membagikan informasi sampai kisah yang lain daripada yang lain serta memiliki ciri khas. 

Sayangnya dengan kebuntuan ide dan minimnya ide baru untuk dikembangkan menjadi tulisan. Maka hal tersebut sulit untuk direalisasikan. Sebagai solusi, Anda bisa membangun second brain. 

Lewat teknik ini penulis bisa memiliki bank ide menulis dan bisa dikembangkan kapan saja. Termasuk ide-ide unik dan cenderung kreatif sehingga penulis bisa meningkatkan kreativitas dalam mengembangkannya menjadi tulisan yang baru, segar, dan lebih menarik. 

4. Meningkatkan Keragaman Karya Tulis

Arti penting keempat dari sistem otak kedua bagi penulis adalah membantu meningkatkan keragaman karya tulis. Jika Anda menulis karya non ilmiah atau fiksi, hal ini bisa membantu mengangkat tema-tema baru setiap kali menyusun naskah berikutnya sehingga tidak kehilangan minat pembaca. 

Sementara bagi penulis ilmiah, keragaman topik bisa disesuaikan dengan bidang keahlian. Misalnya suatu topik yang mengandung suatu teknologi bisa diterapkan di bidang apa saja.

Dengan menggunakan second brain, Anda bisa meningkatkan keragaman tulisan dan mengembangkan manfaat tulisan tersebut bagi masyarakat luas. 

5. Kualitas Tulisan Terus Membaik

Arti penting second brain yang terakhir bagi para penulis adalah membantu meningkatkan kualitas tulisan. Sebab dengan memiliki bank ide menulis, penulis bisa terus menulis dan menghasilkan karya sebanyak mungkin. 

Sejalan dengan rutinitas menulis yang meningkat tersebut, keterampilan menulis pun juga akan ikut meningkat. Hal ini yang membuat kualitas tulisan terus membaik dari waktu ke waktu. 

Apakah Anda pernah stuck karena kehabisan ide? Sebaiknya Anda mengikuti cara dan tips berikut:

Prinsip Dasar Membangun Second Brain bagi Penulis

Dalam membangun sistem second brain, ada beberapa prinsip dasar yang perlu dipahami dan dijadikan acuan dasar. Bagi penulis, ada beberapa prinsip dasar agar sukses membangun sistem second brain, yaitu: 

1. Pembuatan Catatan

Pada dasarnya prinsip dasar dalam membangun sistem otak kedua cukup beragam. Namun tidak semua relevan untuk kebutuhan para penulis. Salah satu prinsip dasar yang sangat relevan adalah pembuatan catatan. 

Pada tahap ini, Anda perlu menyiapkan buku catatan kecil atau bahkan sekadar secarik kertas lengkap dengan pensil maupun pena. Catatan kecil ini bisa dibawa kemanapun pergi tanpa membebani bawaan karena kecil dan ringan. 

Tujuannya adalah digunakan untuk mencatat setiap ide tulisan yang terlintas di kepala. Sebab ide menulis ini bisa muncul kapan saja baik ketika tengah makan, ketika terjebak kemacetan, maupun di tengah menyetir mobil. Jika tidak dicatat maka ide tulisan ini akan terlewat atau terlupa begitu saja. 

2. Pengelolaan Referensi

Prinsip dasar yang kedua dalam membangun second brain bagi penulis adalah pengelolaan referensi. Bagi Anda yang menulis dan menerbitkan karya tulis ilmiah maka dijamin membutuhkan referensi. 

Meskipun, pada saat menyusun karya tulis non ilmiah, penulis juga bisa membutuhkan referensi. Referensi ini bisa membantu mematangkan alur cerita, menjelaskan profesi tokoh secara relevan dengan dunia nyata. 

Pengelolaan referensi sama artinya dengan mencatat semua sumber informasi yang bisa dijadikan referensi tulisan. Referensi disini bisa berupa karya tulis (buku, jurnal ilmiah) bisa juga berbentuk non tulisan seperti video, podcast, rekaman suara. 

3. Penggunaan Perangkat Lunak

Prinsip dasar yang terakhir dalam membangun sistem second brain bagi para penulis adalah penggunaan perangkat lunak. Dalam hal ini, penulis perlu mempertimbangkan untuk menggunakan perangkat lunak sebagai alat bantu. 

Misalnya berbagai aplikasi atau platform yang mendukung proses pencatatan ide menulis, membantu proses pencarian ide sesuai kebutuhan dan keinginan, dan sebagainya. Dimana pilihannya sendiri sudah sangat banyak. 

Pilihan tool second brain untuk mencatat ide tulisan diantaranya Evernote, Google Notes, Notion, Trello, dan masih banyak lagi yang lainnya. Di era sekarang, para penulis akrab dengan smartphone. Jadi, Anda bisa mempertimbangkan penggunaan aplikasi untuk membuat daftar catatan ide tulisan. 

Pilihan Cara untuk Membangun Second Brain

Jika dari penjelasan di atas Anda merasa tertarik untuk membangun second brain demi meningkatkan produktivitas menulis dan sebagai sarana untuk menabung ide tulisan agar tidak pernah kehabisan ide. 

Silakan bisa segera memulai proses membangun sistem otak kedua tersebut. Lalu, apa saja pilihan cara yang bisa digunakan para penulis?

Berikut cara agar sistem second brain bisa dibangun dengan mudah: 

1. Memanfaatkan Program Penyimpanan Cloud

Cara yang pertama untuk membangun sistem otak kedua yang berguna sebagai wadah tabungan ide tulisan adalah memanfaatkan program penyimpanan online atau berbasis cloud. 

Berkemangnya internet dan teknoogi yang sesuai membuat media penyimpanan tidak sebatas penyimpanan offline seperti flashdisk, hardisk, melainkan juga tersedia penyimpanan berbasis online atau cloud. 

Lewat sistem penyimpanan ini Anda bisa menyimpan seluruh ide menulis di ruang penyimpanan online. Jika perlu diakses maka bisa dibuka lewat perangkat mana saja selama ingat alamat email dan unsur lain untuk masuk ke media penyimpanan cloud tersebut. 

Penyimpanan cloud lebih dianjurkan dibanding penyimpanan konvensional karena bisa dibuka kapan saja dan dimana saja lewat perangkat elektronik apa saja. Contoh medianya seperti Google Drive, Dropbox, iCloud, OneDrive. 

2. Menggunakan Aplikasi Media Sosial

Cara kedua dalam membangun sistem second brain untuk menabung ide menulis adalah menggunakan aplikasi media sosial. Artinya, Anda bisa memanfaatkan media sosial untuk membantu mencatat seluruh ide tulisan yang didapatkan. 

Misalnya Anda bisa membuat dua akun berbeda, jika ada ide maka bisa menuliskannya di fitur pesan atau DM (Direct Message) sehingga seluruh ide akan tersimpan di riwayat chat dengan akun kedua tersebut. 

Cara lain, Anda bisa membuat konten berisi catatan ide menulis dan mengunggahnya. Cara ini mungkin bisa dipertimbangkan lagi karena ketika dilihat followers sama saja memberikan ide tulisan kepada mereka. Jika Anda tidak masalah, maka silahkan dilakukan. Begitu pula sebaliknya. 

Media sosial juga bisa dimanfaatkan para penulis untuk menemukan informasi sebagai referensi. Sekaligus membantu menemukan ide-ide tulisan baru dari aneka konten yang dibagikan pengguna lain melalui akun pribadi mereka. 

Terakhir, Anda bisa memanfaatkan fitur bookmark yang ada di sosial media untuk menyimpan ide-ide yang lewat melalui sosial media. Bukan tidak mungkin, algoritma sosial media akan mengarahkan Anda pada konten atau informasi yang diperlukan. Dengan informasi yang Anda temukan, ide tulisan pasti akan muncul berdatangan.

3. Menggunakan Aplikasi Pengelolaan Proyek (Project Management)

Cara ketiga dalam membangun second brain adalah menggunakan aplikasi pengelola proyek. Kebanyakan orang menggunakan aplikasi jenis ini untuk manajemen pekerjaan atau proyek. 

Namun bisa juga untuk kebutuhan lain. Salah satunya digunakan penulis untuk mencatat semua ide menulis yang terlintas di kepala. Setiap ide yang sudah dibuat kerangka karangan, dikembangkan, dan dipublikasikan bisa digeser sesuai kategorinya. 

Manajemen ide tulisan lebih rapi serta fitur di dalam aplikasi akan memudahkan proses pencarian ide lama dengan cepat. Pilihan aplikasinya pun banyak  seperti Trello, Quire, dan masih banyak lagi yang lainnya. 

Manajemen waktu menjadi satu skill yang perlu Anda kuasai saat menulis di tengah kesibukan. Inilah teknik-teknik yang bisa Anda ikuti:

4. Menggunakan Aplikasi Pembuat Catatan

Cara keempat dan yang terakhir untuk saat ini adalah menggunakan aplikasi pembuat catatan. Hal ini sesuai dengan prinsip dasar dari second brain dimana dilakukan proses pencatatan ide tulisan. 

Seluruh ide ini perlu dicatat dengan media yang tepat. Anda mungkin bisa mengandalkan aplikasi pengelola proyek yang dijelaskan sebelumnya. Namun untuk backup Anda bisa menggunakan juga aplikasi pembuat catatan. 

Lewat aplikasi ini, Anda bisa dengan mudah mencatat semua ide yang terlintas di kepala. Sebab biasanya aplikasi sangat ringan dan tidak butuh waktu lama untuk diakses di smartphone. Pilihannya juga sama banyaknya dengan media lain untuk membangun sistem otak kedua. Misalnya Evernote, Notion. 

Di masa mendatang, pilihan cara dalam membangun second brain bagi kalangan penulis bisa terus berkembang dan semakin banyak. Meski begitu, disarankan untuk mulai membangun sistem ini dari sekarang dan konsisten di satu aplikasi saja yang dirasa paling bagus. 

Sebab sistem otak kedua juga berkaitan dengan efisiensi dalam mencari ide tulisan yang berhasil ditabung. Oleh sebab itu, Anda disarankan hanya menggunakan satu aplikasi yang sama dan dalam jangka panjang agar tujuan ini bisa dicapai. 

Apakah Anda sudah memanfaatkan sistem second brain? Kalau belum, saatnya Anda mencobanya. Makin rapi ide yang tersimpan, makin terstruktur gagasan yang bisa Anda sampaikan.

Yuk, bagikan informasi penting tentang second brain ini ke yang lain melalui tombol share. Semoga bermanfaat!

Pujiati

Pujiati telah menjadi SEO Content Writer hampir 10 tahun. Dia berpengalaman menulis konten seputar dosen, kepenulisan akademis dan kreatif, serta kesehatan. Melalui tulisan, Pujiati merasa senang ketika apa yang ia tulis bermanfaat untuk pembaca.

Recent Posts

4 Teknik Analisis Data Kualitatif, Keuntungan & Tantangannya

Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…

3 hari ago

Tahapan Systematic Literature Review & Contohnya

Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…

3 hari ago

Kalimat Tidak Padu: Ciri, Contoh & Pentingnya saat Menulis Buku

Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…

3 hari ago

Cluster Random Sampling: Definisi, Langkah, Contoh

Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…

3 hari ago

Consent Form untuk Menghindari Pelanggaran Etika Penelitian

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…

3 hari ago

5 Cara Menghitung Sampel Penelitian dengan Tepat

Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…

4 hari ago