Event Penerbit

Strategi Praktis Menulis Buku Hasil Penelitian: Penerbit Deepublish Hadirkan Prof. Sugiyono dalam Webinar Eksklusif

Yogyakarta, 30 April 2025 — Menulis buku hasil penelitian merupakan salah satu bentuk kontribusi dosen dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang pendidikan dan penelitian. Meski demikian, proses menyusun buku dari hasil penelitian tidak selalu mudah, mengingat struktur laporan penelitian dan buku memiliki perbedaan yang signifikan.

Mendukung lebih banyak dosen di Indonesia untuk menulis buku berbasis penelitian, Penerbit Deepublish menyelenggarakan program Webinar Eksklusif bertajuk Mudah Menulis Buku Hasil Penelitian. Acara ini digelar pada Rabu (30/04) melalui platform Zoom Meeting, menghadirkan narasumber terkemuka, Prof. Dr. Sugiyono, M.Pd., Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta sekaligus penulis buku best-seller di Indonesia dalam bidang metode penelitian.

Dalam pemaparannya, Prof. Sugiyono menekankan pentingnya memiliki hasil penelitian yang berkualitas sebagai fondasi utama dalam menulis buku yang baik. Menurutnya, buku yang disusun dari penelitian berkualitas akan memiliki nilai akademik tinggi dan kredibilitas yang terjamin di kalangan akademisi maupun masyarakat umum.

“Untuk dapat menulis buku yang baik, maka hasil penelitian yang menjadi dasarnya juga harus baik. Hal tersebut dimulai dari proses penelitian yang memenuhi kaidah dan standar metode penelitian,” jelas Prof. Sugiyono di awal pemaparan materinya.

Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa menulis buku hasil penelitian tidak hanya berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap jenjang karier akademik para dosen. Melalui penerbitan buku, dosen berkesempatan memperoleh angka kredit untuk kenaikan jabatan fungsional dan memperoleh royalti yang dapat meningkatkan kesejahteraan.

“Dengan menulis buku, khususnya bagi dosen, peneliti, atau pendidik, bisa memperoleh angka kredit untuk kenaikan pangkat. Selain itu, menulis buku juga dapat menghasilkan royalti sebagai bentuk apresiasi terhadap karya akademik,” ujar Prof. Sugiyono.

Tidak hanya itu, menulis buku juga menjadi sarana efektif untuk membangun personal branding. Prof. Sugiyono mencontohkan dirinya yang dapat dikenal luas di Indonesia melalui karya bukunya, meskipun tidak aktif di media sosial.

“Menulis buku itu memiliki nilai sosial. Saya tidak memiliki Facebook atau media sosial lainnya, namun tetap dikenal oleh banyak orang melalui buku yang saya tulis, bukan dari media sosial,” tambahnya.

Menulis dan menerbitkan buku, jelas Prof. Sugiyono, juga memiliki nilai ibadah. Melalui buku, ilmu pengetahuan dapat disebarluaskan kepada masyarakat luas, sehingga membawa manfaat positif. Bahkan, royalti yang dihasilkan dari buku dapat digunakan untuk amal, seperti menyumbang pembangunan masjid atau kegiatan sosial lainnya.

Meskipun demikian, Prof. Sugiyono menegaskan bahwa tidak semua hasil penelitian dapat diubah menjadi buku. Terdapat beberapa kriteria tertentu yang harus dipenuhi agar penelitian tersebut layak diterbitkan sebagai buku.

“Tidak semua hasil penelitian bisa langsung dijadikan buku. Karena buku akan dibaca oleh banyak orang, jika hasil penelitiannya tidak valid, dampaknya bisa besar,” jelasnya.

Beberapa kriteria yang harus dipenuhi, antara lain hasil penelitian harus memiliki kebaruan atau inovasi yang kreatif, validitas internal yang baik, serta menggunakan metode penelitian yang valid dan diakui secara akademik.

Prof. Sugiyono juga menjabarkan tahapan praktis dalam menyusun buku hasil penelitian. Dimulai dari menentukan judul yang menarik, mencantumkan informasi terkait tahun penelitian, dan memastikan hasil penelitian tersebut lengkap, akurat, teruji, serta dapat diterapkan secara umum. Setelah memenuhi kriteria tersebut, proses penulisan naskah buku dapat dimulai untuk kemudian diproses lebih lanjut hingga siap diterbitkan.

Melalui webinar ini, Penerbit Deepublish berharap semakin banyak dosen di Indonesia yang termotivasi untuk menuangkan hasil penelitiannya dalam bentuk buku. Tidak hanya sebagai bentuk kontribusi akademik, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam mengembangkan karier akademik dan memperluas penyebaran ilmu pengetahuan kepada masyarakat.

Tahukah Anda bahwa salah satu cara untuk meningkatkan poin KUM adalah menerbitkan buku. Aturan ini tertuang dalam PO PAK 2019.

Sayangnya, kesibukan dalam mengajar, membuat dosen lupa dengan kewajiban lainnya yaitu mengembangkan karir. Maka dari itu, Penerbit Deepublish hadir untuk membantu para dosen meningkatkan poin KUM dengan menerbitkan buku.

Kunjungi halaman Daftar Menerbitkan Buku agar konsultan kami dapat segera menghubungi Anda!

Public Relations

Public Relations hadir menyajikan informasi terbaru event dan program dari Penerbit Deepublish.

Recent Posts

Kriteria Kelengkapan dan Ketuntasan Paragraf dan Cara Memenuhinya

Paragraf dikatakan sudah baik dan benar ketika memenuhi kriteria kelengkapan dan ketuntasan paragraf. Menyusun paragraf…

6 hari ago

Keuntungan Menulis Buku untuk Sertifikasi Dosen

Para dosen di Indonesia, sudahkah mengetahui apa saja keuntungan menulis buku untuk sertifikasi dosen (serdos)?…

6 hari ago

Urgensi Menerbitkan Buku Monograf sebagai Luaran Penelitian

Menyebarluaskan hasil penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat tidak hanya dalam bentuk artikel di jurnal ilmiah.…

6 hari ago

300+ Daftar Singkatan yang Umum Digunakan dalam Keseharian

Mencari tahu daftar singkatan bisa membantu menambah wawasan dan pengetahuan. Sebab, ada banyak informasi disampaikan…

6 hari ago

Kalimat Partisipial dan Aturan Penerapannya dalam Bahasa Indonesia

Pada saat membaca suatu karya tulis, kadang menjumpai kalimat yang diawali kata kerja atau verba.…

6 hari ago

Kriteria Konsistensi Sudut Pandang dalam Paragraf yang Baik

Menyusun paragraf memang tidak selalu mudah. Sebab ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar paragraf…

6 hari ago