Daftar Isi
Dalam kegiatan penelitian, penentuan sumber data penelitian sangat penting untuk dilakukan secara teliti. Kenapa? Sebab sumber data tersebut harus memenuhi sejumlah kriteria agar data yang didapatkan valid dan relevan.
Bicara mengenai sumber data, dalam dunia penelitian ternyata ada banyak sekali sumber data yang bisa dipilih. Selain itu, peneliti juga bisa menggabungkan sumber data sesuai kebutuhan, sehingga data yang didapatkan banyak serta beragam.
Hal pertama untuk dibahas adalah dari aspek definisi. Dikutip melalui laman JOPGlass, dijelaskan bahwa sumber data penelitian adalah subjek dari mana data didapatkan. Sumber data disini adalah sebuah subjek yang bisa berupa manusia, baik individu maupun kelompok.
Kemudian bisa juga dalam bentuk kondisi wilayah, kondisi suatu benda, laporan tahunan suatu lembaga, dan lain sebagainya. Sumber data ini pada intinya memiliki data yang penting dan relevan dengan penelitian yang dilakukan.
Penentuan sumber data akan disesuaikan dengan topik penelitian dan kemudian mencari wilayah penelitian yang sesuai. Individu, kondisi wilayah, dan benda di lokasi penelitian bisa menjadi sumber data.
Sumber data kemudian terbagi menjadi dua secara garis besar, yakni sumber data primer dan sumber data sekunder. Peneliti memiliki kebebasan untuk memilih jenis dan sumber data mana saja yang sekiranya mendukung kegiatan penelitian yang dilakukan.
Data sendiri memiliki definisi umum sebagai sebuah keterangan yang mengumpulkan berbagai informasi yang bisa berupa grafik, tabel, gambar, kata, huruf, video, angka, suara, simbol, lambang, sebuah situasi, dan lain sebagainya.
Data didapatkan dari suatu sumber dan sumber data penelitian ini memiliki jenis yang cukup beragam. Dikutip melalui Repository Universitas Diponegoro (Undip), berikut adalah jenis-jenis sumber data penelitian:
Sumber data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamanya. Sehingga sumber data disini adalah sumber yang paham suatu fenomena secara langsung, dimana fenomena ini diteliti.
Misalnya pada saat melakukan penelitian di area perpustakaan, maka sumber data primer disini bisa dari petugas perpustakaan atau pustakawan. Sebab yang paham betul kondisi perpustakaan di lapangan maupun secara laporan tertulis.
Jenis sumber data yang kedua adalah sumber data sekunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama. Artinya, sumber bukan sumber data primer akan tetapi bisa menunjang.
Data sekunder dalam penelitian sering dijadikan sebagai alternatif ketika tidak lagi didapatkan data primer. Sebab kredibilitas sumber sangat penting untuk menunjang kredibilitas data penelitian. Maka sumber data primer menjadi prioritas utama.
Sumber data primer dan sekunder digunakan untuk kegiatan penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Adapun yang menjadi pembeda adalah metode pengumpulan data di masing-masing metode. Rinciannya akan dijelaskan di bawah.
Bicara mengenai sumber data penelitian, selain terbagi menjadi dua jenis utama, yakni sumber data primer dan sumber data sekunder. Ternyata bentuk sumber data juga cukup beragam, berikut penjelasan detailnya:
Bentuk sumber data dalam penelitian yang pertama adalah narasumber atau responden. Sumber data ini didapatkan dari manusia, baik secara individu maupun dalam bentuk kelompok. Misalnya kelompok mahasiswa, kelompok warga, dll.
Dalam penelitian kualitatif, sumber data individu dilakukan dengan teknik wawancara. Sumber data ini disebut dengan istilah narasumber, sebab menjadi sumber informasi berbentuk abstrak dan disampaikan langsung oleh individu tersebut.
Sementara pada penelitian kuantitatif, biasanya data didapatkan dengan menyusun angket atau kuesioner. Seluruh sumber data yang melakukan pengisian disebut dengan istilah responden.
Sebab sumber data tersebut adalah pihak yang merespon angket yang dibagikan dan menjawab sejumlah pertanyaan yang sudah disiapkan peneliti. Jadi, jika metode pengumpulan data berbeda maka nama sumber data juga berbeda.
Sumber data penelitian yang kedua berbentuk fenomena atau sebuah peristiwa dan sebuah aktivitas. Jika peneliti melakukan proses pengumpulan data dengan observasi atau pengamatan langsung di lapangan.
Maka umumnya akan mengamati sumber data berbentuk fenomena, peristiwa, dan aktivitas tersebut. Misalnya peneliti ingin memahami budaya masyarakat di pedalaman daerah X.
Maka saat melakukan observasi, salah satu data penelitian tersebut adalah ragam aktivitas yang dilakukan anggota suku di masyarakat pedalaman daerah X tersebut. Sehingga data didapatkan dengan mengamati bukan dengan wawancara atau pengisian angket.
Bentuk sumber data penelitian yang ketiga adalah berupa tempat atau lokasi dimana penelitian dilakukan. Artinya, pada beberapa penelitian, subjek penelitian tersebut adalah suatu tempat atau suatu lokasi. Baik di perkotaan, pedesaan, maupun pedalaman.
Suatu wilayah atau tempat bisa menjadi sumber data ketika memang relevan dengan topik penelitian yang dilakukan. Selain itu, wilayah ini dijadikan subjek penelitian seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Contohnya adalah penelitian untuk mengetahui karakteristik tanah di daerah Y. Maka peneliti akan ke daerah Y dan memeriksa serta mengamati maupun melihat data laporan berkaitan dengan kondisi tanah di daerah Y tersebut.
Bentuk keempat dari sumber data penelitian adalah dokumen atau arsip. Secara umum, dokumen adalah benda cetak yang memuat informasi tertulis yang sifatnya penting.
Pada kegiatan penelitian, sangat mungkin peneliti mendapatkan data dari suatu laporan berkala. Misalnya data sensus penduduk di tahun 2023, data angka kelahiran di desa S selama 5 tahun terakhir, dan lain sebagainya.
Jika penelitian yang dilakukan memang membutuhkan data statistik, maka biasanya sumber data akan berbentuk dokumen atau arsip. Dalam memilih dokumen sebagai sumber data, isinya wajib sesuai dengan topik penelitian agar relevan dan bisa menjad data penelitian.
Seperti yang sudah dijelaskan, dalam metode penelitian kuantitatif maupun kualitatif sama-sama bisa menggunakan sumber data primer maupun sekunder. Hal yang menjadi pembeda adalah metode pengumpulan data tersebut.
Secara umum, penelitian kuantitatif menggunakan metode pengumpulan data dengan survei, observasi, dan eksperimen. Sementara pada penelitian kualitatif dengan metode wawancara, diskusi grup terfokus, dan teknik proyeksi. Berikut penjelasan lengkapnya:
Metode pengumpulan data penelitian yang pertama adalah dengan teknik wawancara. Secara umum, wawancara adalah perbincangan dua orang atau lebih secara tatap muka antara narasumber dengan pewawancara/peneliti.
Dulu, kegiatan wawancara hanya bisa dilakukan dengan tatap muka secara langsung. Namun dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, wawancara bisa dilakukan jarak jauh. Misalnya dengan telepon, chat di WhatsApp, dll.
Misalnya karena terbentuk kesibukan yang terlalu padat dari narasumber, jarak lokasi yang cukup jauh bahkan lintas negara, dll yang tidak memungkinkan dilakukan wawancara langsung.
Metode pengumpulan data yang kedua dari sumber data penelitian adalah diskusi grup terfokus atau Focus Group Discussion (FGD). FGD sendiri merupakan proses mendapatkan data penelitian dengan melakukan diskusi kelompok yang fokus membahas satu topik (permasalahan) yang sama.
Lewat metode ini, peneliti bisa mendapatkan data yang kaya. Alasannya karena peneliti bisa mendapat data dari berbagai pengalaman sosial dari interaksi para individu yang berada dalam suatu kelompok diskusi.
Supaya kegiatan FGD ini berjalan lancar, dibutuhkan penetapan jadwal pelaksanaan dan ditunjuk seorang moderator. Sehingga moderator ini bisa memastikan seluruh peserta diskusi tetap fokus dalam pembahasan inti dan menjamin kegiatan berjalan lancar.
Teknik proyeksi dalam penelitian adalah metode mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan kepada sumber data agar didapatkan pendapat mereka tanpa mereka menyadarinya.
Sehingga ada beberapa pertanyaan dalam angket misalnya, disusun sedemikian rupa untuk mendapat pendapat jujur responden. Namun pertanyaan ini dibuat tersirat tidak tersurat, sehingga pendapat tersebut jujur dan apa adanya.
Pertanyaan ini bisa dalam bentuk soal isian yang diminta untuk dijawab responden dengan kalimat singkat atau dijelaskan sedemikian rupa. Sehingga peneliti bisa mengetahui pendapat dan pandangan jujur responden. Contoh pertanyaannya:
Metode pengumpulan data berikutnya adalah dengan survei. Survei sendiri adalah metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden individu. Contohnya dengan membagikan angket atau kuesioner.
Metode ini tentu cukup populer, karena umum digunakan dalam penelitian kuantitatif. Selain itu juga dipahami menjadi metode yang cepat karena bisa mengandalkan media sosial untuk membagikan angket dan memperoleh responden sesuai kriteria dalam jumlah banyak tetapi dalam tempo singkat.
Selanjutnya adalah dengan metode observasi atau pengamatan, yaitu kegiatan mendapatkan data penelitian dengan cara melakukan kegiatan pemantauan, pengawasan dan pengamatan terhadap subjek penelitian.
Dalam hal ini, peneliti wajib turun langsung ke lapangan dan melakukan pengamatan. Apapun hasil pengamatan tersebut, maka akan menjadi data penelitian yang valid dan menjadi sumber data penelitian primer.
Metode yang terakhir adalah eksperimen, yaitu teknik pengambilan data penelitian dengan melakukan kegiatan eksperimen. Eksperimen sendiri adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (treatment/perlakuan) terhadap variabel dependen (hasil) dalam kondisi yang terkendalikan.
Sehingga peneliti akan menciptakan suatu kondisi yang sudah ditentukan pada subjek penelitian dan melakukan pengamatan untuk mendapat data. Misalnya penelitian pada perkembangan larva nyamuk, maka akan diamati perkembangannya di dua tabung dengan kondisi berbeda. Baik dari segi ukuran, jumlah air, udara, dll.
Supaya lebih memahami lagi apa itu sumber data penelitian dan bagaimana menentukannya. Maka contoh sumber data ini seperti pada penelitian dengan subjek UPT Perpustakaan suatu perguruan tinggi.
Subjek penelitian disini adalah pemilik dari sumber data dalam penelitian. Dalam subjek tersebut, sumber data primer adalah dari pustakawan di UPT Perpustakaan tersebut. Sementara sumber data sekunder adalah dari hasil penelitian sebelumnya mengenai citra UPT Perpustakaan.
Dalam suatu penelitian, memang sangat lumrah untuk menggunakan sumber data primer sekaligus sekunder. Sehingga tidak ada tuntutan harus sumber data primer secara keseluruhan. Bisa kombinasi keduanya, atau bisa juga sumber data sekunder keseluruhan.
Itulah penjelasan rinci mengenai sumber data penelitian, dimana secara garis besar memang terbagi menjadi dua jenis. Ada banyak metode pengumpulan data bisa dilakukan untuk mendapatkan data yang sesuai kebutuhan penelitian dari dua jenis sumber data tersebut.
Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini, jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat.
Yogyakarta, 16 Desember 2024 — Webinar bertajuk "Transformasi AI di Dunia Akademik, Pemanfaatan AI bagi…
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…