Teknik menulis bagi sebagian orang merupakan aktivitas berat dan melelahkan, terutama bagi mereka yang pekerjaan utamanya bukanlah seorang penulis. Bahkan di kalangan akademis sendiri, melakukan teknik menulis menjadi salah satu momok berat yang mau tidak mau harus dilakukan. Kondisi tersebut pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari seorang pengajar atau dosen yang dituntut untuk bisa menghasilkan karya ilmiah, baik dalam bentuk buku ataupun jurnal. Keterbatasan waktu menjadi salah satu alasan utama yang sering disampaikan orang-orang untuk memperkuat argumen mereka supaya tidak membuat buku. Tentu faktor keterbatasan waktu bukanlah faktor yang mudah untuk dihindari, terlebih bagi mereka yang pekerjaan utamanya bukanlah seorang penulis. Meskipun demikian, selama kita pandai membagi waktu (memiliki kemampuan manajerial yang kuat), maka membuat banyak buku dalam satu tahun bukanlah hal yang mustahil, terlebih apabila kita disibukkan oleh banyak aktivitas lainnya.
Salah satu metode yang bisa digunakan untuk menyiasati keterbatasan waktu dalam melakukan teknik menulis adalah dengan menggunakan metode 12 pas. Angka 12 tersebut pada dasarnya merujuk pada jumlah pekan atau minggu yang kita gunakan ketika ingin menerbitkan sebuah buku. Dua belas pekan berarti hampir 100 hari (tepatnya 94 hari) atau 3 bulan. Seseorang bisa menyelesaikan buku hanya dalam jangka waktu 3 bulan apabila dirinya memiliki komitmen yang kuat untuk menyelesaikan tulisan tersebut. Bagi orang awam, waktu 3 bulan adalah waktu yang cukup singkat dan mustahil bisa digunakan untuk menerbitkan satu buku. Di sisi lain, telah banyak orang yang membuktikan bahwa mereka hanya membutuhkan waktu 3 bulan untuk menyelesaikan pekerjaannya yaitu membuat buku. Berangkat dari fenomena tersebut, metode 12 pas tersebut sebenarnya cukup bermanfaat bagi kita yang ingin melakukan teknik menulis. Setidaknya ada beberapa pertimbangan yang membuat metode 12 pas ini layak untuk digunakan.
Kita semua tentu sepakat bahwa setiap pekerjaan pada dasarnya harus dibatasi dengan durasi. Hal tersebut menjadi penting supaya pekerjaan yang kita kerjakan tidak berlarut-larut. Artinya tidak mungkin kita mengerjakan sesuatu tanpa target waktu penyelesaian. Apabila target waktu tersebut tidak ditentukan, tentu saja pekerjaan yang kita lakukan tidak pernah selesai dan akan terus menumpuk di waktu yang akan mendatang. Kondisi tersebut diperparah dengan karakteristik manusia yang mayoritas dari mereka suka menunda pekerjaan. Dampaknya adalah keterbatasan waktu yang dimilikinya untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan yang pada akhirnya menumpuk di belakang. Kasus tersebut tentu nantinya akan berpengaruh pada hasil pekerjaan yang kita lakukan. Dengan kata lain, pekerjaan tersebut tidak dapat terselesaikan secara sempurna. Oleh karena itu, waktu menjadi sesuatu yang cukup berharga dimana setiap yang kita laksanakan harus memiliki target untuk segera diselesaikan.
Metode 12 pas hadir karena dianggap sesuai dengan realita yang ada ketika ada seseorang yang ingin berkarya dengan cara melakukan teknik menulis. Penentuan 12 pekan tersebut pada dasarnya bukan tanpa alasan. Waktu selama 12 pekan tersebut sudah diukur dan dihitung secara cermat berdasarkan berbagai pertimbangan. Bahkan sudah banyak bukti yang muncul bahwa tidak sedikit orang yang mampu menyelesaikan tulisannya dalam bentuk buku selama kurang lebih 3 bulan. Dengan kata lain, bukanlah hal yang mustahil bagi kita semua untuk membuat buku hanya dalam jangka waktu 3 bulan, meskipun ada beberapa catatan yang juga harus kita perhatikan. Apabila kita secara konsisten bisa melakukan hal tersebut, maka setidaknya dalam satu tahun akan terbit 1-3 buku yang berasal dari tulisan kita sendiri. Kondisi tersebut tentu tidak hanya bermanfaat bagi diri kita sendiri, tetapi juga orang lain yang membutuhkan ilmu kita.
Pertimbangan lain yang membuat metode ini cocok untuk digunakan yaitu sebagian besar perjanjian penulisan antara pihak penerbit dengan penulis hanya sekitar 12 pekan. Artinya kontrak penulisan hanya berkisar selama 3 bulan semata. Berangkat dari perjanjian tersebut, tidak sedikit dari penulis yang berhasil menyelesaikan tulisannya secara lengkap. Di sisi lain, pihak penerbit juga menjadi pihak yang berperan penting dalam penerbitan buku tersebut. Bahkan ada dari beberapa buku yang dibuat dalam jangka waktu 3 bulan tersebut menjadi buku laris dan banyak dicari oleh masyarakat. Tentu supaya buku yang diterbitkan dapat selesai pada waktunya perlu kerjasama yang kuat antara penulis dan pihak penerbit supaya terjalin komunikasi yang searah dan membangun. Tanpa adanya komunikasi dan kekompakan tersebut, maka akan sulit bagi kedua belah pihak untuk menyelesaikan masing-masing kewajibannya.
Selanjutnya, pengerjaan penulisan buku yang dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan tersebut tidak hanya memerlukan ketelatenan dari pihak penulis, tetapi juga dari pihak penerbit. Artinya pihak penerbit juga harus selalu siap apabila ada seorang penulis yang selesai mengerjakan tulisannya dalam jangka waktu kurang dari 3 bulan. Setelah penulis selesai dengan tulisannya, maka langkah selanjutnya berada di tangan pihak penerbit. Oleh karena itu, pihak penerbit juga memerlukan waktu tersendiri untuk menyelesaikan tulisan dari penulis yang bersangkutan. Tidak sedikit penerbit yang juga harus melakukan proses penyuntingan supaya buku yang akan diterbitkannya layak terbit. Berangkat dari hal tersebut, banyak penerbit yang mengaku bahwa proses pengerjaan sebuah buku bisa dilakukan dalam waktu 3 bulan secara bersama-sama antara pihak penerbit dengan penulis.
Pertimbangan penting lainnya adalah banyak penulis yang mampu menyelesaikan pekerjaan melakukan teknik menulis hanya dalam waktu 12 pekan. Meskipun demikian, hal tersebut tentu bergantung pada jenis buku yang akan dihasilkan. Apabila buku tersebut adalah buku referensi, maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan buku tersebut tidaklah sedikit. Bahkan bisa lebih dari 3 bulan waktu yang dibutuhkan. Di sisi lain, apabila buku yang dibuat adalah buku fiksi, maka waktu 3 bulan adalah waktu yang relatif cukup untuk menyelesaikan tulisan tersebut. Meskipun demikian, pembuatan buku referensi yang dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan bukanlah hal yang mustahil untuk dilakukan selama tema atau ide yang dibuat tidak terlalu dalam analisisnya. Artinya fokus dari buku yang ingin dibuat cenderung spesifik dan tidak melebar ke pembahasan yang lainnya.
Berangkat dari beberapa aspek atau pertimbangan yang sudah disebutkan tersebut, bukanlah hal yang mustahil bagi kita untuk melakukan teknik menulis dalam jangka waktu 3 bulan. Hal tersebut tentu akan bisa kita lakukan dengan beberapa catatan. Selama kita konsisten untuk selalu meluangkan waktu kita untuk menulis, maka penerbit buku dalam waktu 3 bulan akan bisa tercapai. Di sisi lain, kita juga perlu melakukan komunikasi yang intens dengan pihak penerbit selaku pihak yang akan menentukan layak tidaknya tulisan kita untuk diterbitkan. Hal tersebut juga penting ketika tulisan kita selesai dibuat, maka pihak penerbit juga harus siap untuk menerima tulisan kita tersebut. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan proses penyuntingan terhadap tulisan kita yang dilakukan oleh pihak penerbit.
Referensi
Mawardi, Dodi, 2009, Cara Mudah Melakukan teknik menulis dengan Metode 12 Pas, Jakarta: Raih Asa Sukses.
[Bastian Widyatama]
Anda punya RENCANA MENULIS BUKU
atau NASKAH SIAP CETAK?
Silakan daftarkan diri Anda sebagai penulis di penerbit buku kami.
Anda juga bisa KONSULTASI dengan Customer Care yang siap membantu Anda sampai buku Anda diterbitkan.
Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR.
Silakan ISI FORM di laman ini. 🙂
Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…
Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…
Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…
Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…
Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…