Berita

Uji Akurasi Tulisan dalam Teknik Menulis!

Menulis buku tidak semata-mata dilakukan dengan cara merangkai kata sehingga terwujud sebuah narasi atau pembahasan mengenai suatu tema tertentu. Dalam teknik menulis, akan lebih baik jika penulis menguji akurasi tulisannya. Hal ini dilakukan agar pembaca merasa yakin bahwa segala sesuatu yang dipaparkan penulis benar dan akurat.

Akurasi dan ketepatan penulisan menjadi aspek yang tidak boleh dilewatkan dalam teknik menulis buku. Untuk mengetahui akurasi penulisan dan ketepatan penggunaan kutipan, sebaiknya penulis memeriksa sendiri tulisan yang telah diselesaikannya. Setelah itu, barulah ia dapat meminta pendapat dari orang lain, yang memiliki kecakapan di dunia penulisan.

Dalam teknik menulis, akurasi merupakan kunci kredibilitas suatu tulisan. Oleh karena itu, penulis tidak boleh melewatkan pekerjaannya untuk memeriksa kembali bahwa tulisannya sudah atau belum akurat. Penulis perlu meluangkan waktu sejenak untuk fokus dalam memeriksa akurasi tulisannya. Dalam menulis buku dan menerbitkannya, penulis wajib memberikan penjelasan dengan benar dan akurat kepada pembacanya. Untuk menguji akurasi tulisannya, penulis perlu melakukan beberapa hal berikut saat menulis buku.

  1. Penulis bisa menguji akurasi tulisannya dengan cara memastikan bahwa informasi yang diberikan adalah informasi penting. Dalam konteks ini informasi dalam tulisan bersifat akurat dan jelas.
  2. Penulis tidak boleh ceroboh dan malas dalam menulis buku. Dalam teknik menulis buku, penulis tidak boleh ceroboh dalam merangkai kata. Ia tidak boleh malas untuk memeriksa tulisan dan kebenaran informasi yang dipaparkan.
  3. Penulis juga tidak boleh menipu dengan memaparkan hal-hal yang bukan fakta, jika ia menulis buku dengan genre nonfiksi. Menuliskan hal-hal yang sifatnya “bohong” akan menghancurkan komunikasi antara penulis dan pembaca. Selain itu, pembaca akan merasa “terkhianati” jika mereka mendapati ada ketidakbenaran informasi pada buku yang dibacanya.
  4. Penulis perlu berhati-hati dalam memeriksa tulisannya. Ia sebaiknya membaca kembali tulisannya dengan hati-hati dan cermat agar tidak ada hal-hal yang kurang akurat yang terlewatkan. Cara ini adalah benteng terbaik dalam meminimalisasi ketidakakuratan dalam tulisan.
  5. Gunakan beberapa elemen berikut dalam mencermati sebuah fakta untuk meningkatkan akurasi tulisan
  6. Tidak menebak

Tidak menebak berarti sungguh-sungguh memahami dan mengerti tentang hal yang dituliskan. Akan lebih baik lagi jika penulis tidak hanya mengandalkan perkiraan.

Menggunakan angka < teknik menulis >

Penggunaan angka bukan berarti tak bermakna. Angka bisa digunakan sebagai penguat akurasi suatu data yang dipaparkan. Angka-angka yang digunakan sebagai data juga sebaiknya dipaparkan agar pembaca mudah untuk memahami. Lengkapi data dalam bentuk angka tersebut dengan penjelasan sehingga pembaca lebih mengerti dengan jelas. Penjelasan yang dipaparkan sebaiknya juga menyentuh pembaca agar mereka tidak hanya paham, tetapi juga yakin bahwa tulisan yang dibaca bersifat akurat.

Di samping penggunaan angka, penggunaan ukuran sebaiknya dikonversikan ke ukuran yang lazim bagi pembaca. Penulis bisa menggunakan ukuran-ukuran yang tidak awam di telinga pembaca dan sesuai dengan standar yang dipakai di Indonesia. Dengan begitu, pembaca tidak perlu memperkirakan penghitungan ke satuan pengukuran yang berbeda.

Jika penulis menggunakan data dengan penghitungan sendiri, pastikan bahwa ia melakukan penghitungan kembali agar hasilnya tidak salah. Penggunaan angka memang lebih memerlukan ketelitian agar tidak didapati kesalahan. Sebaliknya, jika penulis hanya mengadaptasi data kuantitatif atau penghitungan dari orang lain, ia hendaknya mencantumkan sumber atau referensi yang dirujuk.

Gunakan nama, tanggal, dan tempat secara tepat < teknik menulis >

Periksa kembali bahwa nama, tempat, tanggal, dituliskan secara tepat dalam konten tulisan. Selain itu, pastikan juga bahwa catatan penting dan sumber rujukan yang berisi elemen-elemen tersebut dituliskan dengan benar.

Cantumkan kutipan < teknik menulis >

Untuk lebih meyakinkan pembaca, penulis bisa menguatkan gagasannya dengan mengutip suatu sumber. Akurasi tulisan juga semakin tinggi ketika kutipan yang dicantumkan berasal dari sumber atau pakar yang terpercaya.

Tidak terburu-buru < teknik menulis >

Kesalahan yang telah terjadi memang bisa diperbaiki dengan ucapan atau permintaan maaf. Namun alasan kecerobohan dan terburu-buru tidak bisa ditoleransi. Penulis tidak perlu terburu-buru agar menghasilkan tulisan yang benar dan akurat. Hal ini dapat mengurangi adanya kesalahan dalam penulisan. Selain itu, alasan karena tidak ada waktu memeriksa kembali tulisan juga tidak dapat diterima.

Tidak cepat percaya dengan hal-hal yang meragukan < teknik menulis >

Merasa ragu-ragu terhadap hal-hal yang seolah aneh dan sulit dipercaya perlu dimiliki oleh seorang penulis, terlebih jika hal tersebut akan dijadikan sebagai penguat tulisan. Penulis perlu mencari pembuktian sehingga diperoleh kejelasan bahwa hal tersebut benar atau tidak benar.

Hindari kesalahan teknis < teknik menulis >

Hal lain yang bisa membuat pembaca ragu akan tulisan seorang penulis adalah kesalahan teknis. Kesalahan teknis bisa dihindari dengan memeriksa kembali tulisan dengan cermat.

Tidak merekayasa < teknik menulis >

Tidak merekayasa berarti tidak memanipulasi fakta, memaparkan kesalahan, menyindir, mengungkapkan kebencian, atau menebar kabar angin, dan melebih-lebihkan kenyataan. Hal-hal tersebut akan menjadi faktor utama penyebab ketidak akuratan tulisan. Oleh karena itu, penulis sebaiknya tidak merekayasa penjelasan saat menulis buku.

Dengan memahami beberapa langkah di atas, penulis dapat memeriksa kembali dan memastikan bahwa tulisannya sudah atau belum akurat. Akurasi tulisan akan diperoleh ketika penulis mau meluangkan ekstra waktu untuk mencermati kembali naskah yang ditulisnya. Dengan melakukan hal tersebut, penulis akan lebih meyakinkan pembacanya dan membuktikan bahwa ia bisa menulis buku dengan baik dan benar.

 

Anda punya RENCANA MENULIS BUKU?

atau NASKAH SIAP CETAK?

Silakan daftarkan diri Anda sebagai penulis di penerbit buku kami.

Anda juga bisa KONSULTASI dengan Costumer Care yang siap membantu Anda sampai buku Anda diterbitkan.

Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR JADI PENULIS.
SEBELUM ANDA MENYESAL 🙁

🙂

*****BONUS*****

Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI TEKNIK MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!

Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download

 

Referensi:

  1. Farid Gaban, “Akurasi dan Kutipan” dalam Belajar Menulis Efektif, diunduh dari https://makinbill.files.wordpress.com

 

[Wiwik Fitri Wulandari]

deepublish

Recent Posts

Ketik Ulang agar Tidak Plagiat, Emang Bisa?

Dalam menyusun karya tulis ilmiah maka akan identik dengan penambahan kutipan. Kutipan ini biasanya dicantumkan…

5 hari ago

8 Cara Mencari Sinonim Kata untuk Prafrase

Salah satu upaya yang umum dilakukan penulis untuk menghindari plagiarisme adalah dengan melakukan parafrase. Teknik…

5 hari ago

Cara Mengubah Kata agar Tidak Plagiat dan Toolsnya

Ada banyak cara bisa dilakukan peneliti untuk menghindari plagiarisme saat menyusun karya ilmiah, salah satunya…

6 hari ago

Cara Bebas Finansial bagi Akademisi, Bisa?

Berada di kondisi bebas finansial menjadi impian banyak orang di dunia, bisa jadi Anda termasuk…

6 hari ago

Kerja Sama Workshop Penulisan Buku Ber-ISBN di Jakarta

Bagi sebuah perguruan tinggi, memastikan dosen-dosen di bawah naungannya menerbitkan buku ber-ISBN adalah hal penting.…

6 hari ago

Kerja Sama Workshop Penulisan Karya Ilmiah di Jakarta

Setiap perguruan tinggi di Indonesia tentu ingin memaksimalkan pencapaian IKU (Indikator Kinerja Utama). Ada banyak…

6 hari ago