Teknik Menulis: 4 Cara Memperkuat Ide Ketika Menulis Buku

Teknik Menulis | Ketika ingin melakukan teknik menulis, ide menjadi hal fundamental yang harus kita tetapkan sebelum menyusun buku secara keseluruhan.

Teknik menulis | Ide adalah hal paling fundamental yang harus kita tetapkan terlebih dahulu ketika melakukan teknik menulis. Tanpa adanya ide, tentu buku yang akan kita tulis akan cenderung berjalan tanpa arah. Bahkan tidak adanya ide yang kita miliki tentu akan berdampak pada ketidakmampuan kita untuk membuat sebuah buku. Ide pada dasarnya adalah hasil perenungan atau refleksi diri kita sendiri terhadap sebuah fenomena atau peristiwa tertentu. Oleh karena itu, ide akan muncul secara otomatis ketika kita sedang memikirkan atau merefleksikan sebuah hal yang dianggap penting. Berangkat dari asumsi tersebut, tentu kita dituntut untuk peka terhadap berbagai hal yang terjadi di sekitar kita. Bahkan ide tersebut juga bisa muncul berkat refleksi atas berbagai hal yang kita rasakan sendiri. Selanjutnya, memunculkan ide bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan. Hanya saja kita perlu untuk memfokuskan diri terhadap ide yang kita angkat. Hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari sifat ide itu sendiri yang cenderung universal atau umum.

Apabila ide yang akan kita gunakan dalam melakukan teknik menulis sudah kita temukan, maka langkah selanjutnya yang tidak kalah penting adalah memperkuat ide yang kita miliki. Penguatan atau uji ide tersebut penting untuk dilakukan dalam rangka melihat kebutuhan masyarakat terhadap ide yang kita tawarkan. Hal ini juga kita lakukan sebagai strategi untuk membuat buku kita laku di pasaran. Artinya secara tidak langsung kita akan belajar melihat kecenderungan pasar. Pada aspek yang lebih jauh, ide yang kita tawarkan perlu diuji supaya bisa dianggap luar biasa oleh publik. Dengan kata lain, sebelum buku kita diterbitkan oleh pihak penerbit, kita memerlukan pendapat beberapa orang untuk menilai ide kita yang akan dituangkan dalam bentuk buku. Apabila mereka menilai bahwa ide kita unik, maka hal tersebut akan menjadi pertanda baik bagi buku yang akan kita tulis. Sedangkan apabila ide kita dinilai biasa, maka kita bisa mencari alternatif ide lain untuk melakukan teknik menulis. Berangkat dari hal tersebut, maka ada 4 cara mudah yang bisa kita lakukan untuk memperkuat ide.

  1. Diskusi Bersama Kolega

Berdiskusi bersama teman atau kolega kita menjadi salah satu cara pertama yang bisa kita tempuh untuk menguji dan memperkuat ide yang kita miliki. Kolega yang dimaksud adalah orang yang benar-benar kita asumsikan sebagai orang murni pembaca buku. Artinya dia akan melihat ide yang kita ajukan sebagai sebuah buku saja. Apabila kita akan menulis tentang kecenderungan partai politik yang terlalu korup, maka kita bisa menanyakan ide kita tersebut kepada orang biasa yang tidak terlalu paham terhadap partai politik. Di sisi lain, ide yang kita tanyakan tersebut kemudian bukan berarti sia-sia karena orang yang kita tanyakan tidak terlalu paham dengan tema yang kita angkat. Setidaknya orang yang kita mintai pendapat tersebut adalah orang yang setidaknya memiliki pengetahuan tentang dunia politik, baik dari yang berasal dari media massa atau perbincangan ringan yang dulu pernah diikutinya.

Apabila ide yang kita angkat dinilai bagus dan unik oleh teman kita, maka kondisi tersebut menjadi awal pertanda yang baik. Artinya pangsa pasar kita tidak hanya orang-orang yang mengerti tentang politik, tetapi juga mereka yang awam tentang dunia politik. Dengan kata lain, ketika orang awam tertarik dengan ide atau tema kita, maka pangsa pasar orang-orang yang concern di dunia politik akan otomatis kita pegang. Selanjutnya, apabila ide yang kita ajukan tidak terlalu menarik, maka kita harus mencoba mencari celah yang bisa membuat ide kita lebih seksi di mata orang awam ketika ingin melakukan teknik menulis. Satu hal penting yang perlu kita perhatikan yaitu teman yang kita mintai pendapat tersebut jumlahnya harus lebih dari satu orang. Hal tersebut menjadi penting untuk melihat kesamaan atau perbedaan pendapat yang muncul.

  1. Diskusi Bersama Sesama Penulis

Langkah selanjutnya yang bisa kita tempuh adalah dengan berdiskusi bersama sesama penulis. Dari mereka diharapkan kita akan mendapatkan sudut pandang yang baru, berbeda, atau memperkuat ide kita ketika ingin melakukan teknik menulis. Penulis yang kita mintai pendapat tersebut bisa berasal dari bidang yang sama atau berbeda dengan ide yang akan kita tuliskan. Hal ini menjadi penting dilakukan karena seorang penulis biasanya akan memiliki sense yang berbeda dibandingkan dengan pembaca umum. Kondisi tersebut tidak dapat dilepaskan dari aktivitas penulis sendiri yang sama dengan apa yang kita lakukan yaitu membuat buku. Orang yang kita mintai pendapat tersebut akan menjadi lebih lengkap apabila dirinya memiliki ketertarikan bidang yang sama dengan kita. Ketika kita ingin menulis tentang politik, maka penulis yang kita cari adalah mereka yang juga banyak membuat karya tentang politik.

Selain itu, penulis yang kita mintai pendapat tentang ide yang akan kita angkat sejatinya tidak hanya berfokus pada substansi yang kita buat, tetapi juga pada aspek teknis. Artinya kita juga bisa meminta pendapat mereka terkait dengan susunan atau kerangka tulis yang akan kita buat. Hal tersebut menjadi penting karena seorang penulis memiliki kepekaan dan kemampuan tersendiri dalam menyusun kerangka pikir sebuah buku. Kemampuan tersebut juga berguna untuk membuat pembaca merasa nyaman ketika sedang membaca tulisan kita. Jadi kita tidak hanya belajar tentang substansi yang akan kita buat, tetapi juga bagaimana membuat teknis tulisan yang cocok untuk dinikmati oleh pembaca. Oleh karena itu, kita sebagai seorang penulis juga perlu untuk menjalin hubungan baik dengan para penulis lainnya, baik penulis buku ataupun penulis majalah.

  1. Meminta Masukan dari Para Pakar

Langkah lain yang tidak kalah penting untuk kita lakukan adalah dengan meminta masukan dari para pakar di bidang yang kita tulis. Apabila buku yang akan kita tulis terkait tentang sosiologi, maka kita perlu mencari orang yang ahli di bidang sosiologi. Meskipun kita tidak mengenalnya, menjadi sebuah kewajiban bagi kita untuk bersilahturahmi dan menjalin hubungan baik dengan para pakar. Tidak hanya untuk kepentingan melakukan teknik menulis, tetapi ke depan bisa kita manfaatkan ke hal-hal yang lebih dari sekedar menulis. Ketika kita sudah mengenal orang, maka orang yang kita kenal tersebut memiliki peluang untuk dimintai bantuan, termasuk dari sisi orang yang kita ajak berkenalan tersebut. Kondisi tersebut tentu menjadi nilai lebih bagi kita sebagai seorang penulis yang juga dituntut untuk memiliki jaringan luas dengan orang lain. Jaringan tersebut juga nantinya akan bermanfaat bagi dunia kita sebagai seorang penulis.

  1. Berdiskusi Bersama Editor atau Pihak Penerbit

Terakhir, kita juga perlu berdiskusi bersama dengan pihak penerbit atau editor terkait dengan tema yang akan kita angkat. Diskusi tersebut tidak harus dilakukan secara formal, tetapi juga bisa dilakukan secara informal. Dengan artian bahwa kita membuat sebuah diskusi dengan pihak penerbit yang sebelumnya sudah mengenal diri kita. Kita bisa menanyakan kecenderungan pasar terhadap tema atau ide yang sedang berkembang. Kecenderungan pasar tersebut nantinya juga bisa berpengaruh pada posisi ide yang akan kita angkat. Apakah kemudian ide yang kita munculkan tersebut akan semakin kuat atau justru kita harus mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih menarik. Berangkat dari hal tersebut, berdiskusi dengan pihak penerbit menjadi hal yang lazim untuk dilakukan untuk melihat kecenderungan pasar. [Bastian Widyatama]

 

Referensi

  1. Mawardi, Dodi, 2009, Cara Mudah Menulis Buku dengan Metode 12 Pas, Jakarta: Raih Asa Sukses.

 

 

 

Anda punya RENCANA MENULIS BUKU

atau NASKAH SIAP CETAK?

Silakan daftarkan diri Anda sebagai penulis di penerbit buku kami.

Anda juga bisa KONSULTASI dengan Customer Care yang siap membantu Anda sampai buku Anda diterbitkan.

Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR.

Silakan ISI FORM di laman ini. 🙂

deepublish

Recent Posts

4 Teknik Analisis Data Kualitatif, Keuntungan & Tantangannya

Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…

1 hari ago

Tahapan Systematic Literature Review & Contohnya

Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…

1 hari ago

Kalimat Tidak Padu: Ciri, Contoh & Pentingnya saat Menulis Buku

Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…

1 hari ago

Cluster Random Sampling: Definisi, Langkah, Contoh

Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…

1 hari ago

Consent Form untuk Menghindari Pelanggaran Etika Penelitian

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…

1 hari ago

5 Cara Menghitung Sampel Penelitian dengan Tepat

Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…

1 hari ago