Menulis buku ajar sesuai ristekdikti selain karena tuntutan, ternyata dapat digunakan untuk mengurus jenjang akademik.
Tidak pandang bulu, semua dosen dituntut untuk menerbitkan buku. Pada dasarnya ada beberapa jenis buku yang dapat ditulis. Selain buku ajar, ada buku monograf, modul, buku untuk praktikum dan diktat. Dari beberapa macam buku yang disebutkan, ternyata banyak dosen yang tidak tahu teknik penulisan yang tepat.
Teknik menulis buku ajar yang sesuai dengan ristekdikti ternyata ada beberapa karakteristik. Adapun ciri-cirinya, dan berikut adalah ulasannya.
Menentukan topik adalah dasar yang harus dipersiapkan pertamakali oleh calon penulis. Topik inilah sebagai garis garis besarnya. Lantas, bagaimana cara menentukan topik? Jika menentukan topiknya saja sudah kesulitan dan binggung mengambilnya dari mana!
Cara me nentukan topic dapat diawali dengan membuat corat-coret di kertas. Jadi dapat mengawali dengan mengumpulkan permasalahan dan solusi sementara. Catat sebanyak-banyaknya. Renungkan setiap sub judulnya. Jika sudah merasa banyak topik yang dikumpulkan, bisa langsung mengambil salah dua atau salah tiga topik yang paling menarik.
Dari pilihan topik yang diambil, pilih satu untuk di breakdown. Buat turunannya. Catat sebanyak-banyaknya. Dari catatan turunan itulah, yang nantinya dapat dijadikan sub bab, sub sub bab hingga sub sub sub bab untuk isi buku ajar Anda. Inilah teknik yang sebenarnya mudah, namun seringkali dianggap sulit.
Menentukan kelompok sasara. Dalam hal ini adalah menentukan sasaran pembaca. Jika buku tersebut nantinya akan diperuntukan untuk mahasiswa S1, gunakan bahasa yang pas dengan gaya mereka. Jika buku tersebut diperuntukan untuk pelajar SMA, maka bahasa juga disesuaikan dengan gaya anak SMA.
Manfaat menentukan kelompok sasaran membantu penulis untuk memfokuskan bahasan yang diulas. Jadi penulis secara tidak langsung dibantu untuk menuliskan yang sesuai dengan bidang ilmu yang telah di atur oleh kurikulum ataupun RAP.
Penting penulis menuliskan struktur isi buku yang akan di ulas. Jika binggung struktur isi yang akan disampaikan apa, bisa mengambil hasil coretan breakdown topik yang sempet anda buat. Dari hasil breakdown di atas, dapat dipilih tema yang pas.
Bagaimana cara menentukan sub bab yang dibuat sudah pas atau belum? Bisa mengacu dan merunut menggunakan RPP atau kurikulum yang ada. Atau bisa juga mengacu pada sumber buku yang telah disahkan oleh pemerintah.
Kaidah penyusun menulis buku setidaknya harus memperhatikan beberapa elemen. Elemen pertama, buku ajar yang ditulis harus bersifat asli. Asli dalam hal ini adalah ditulis dari hasil pemikiran si penulis. Jadi proses penulisan dilakukan tanpa menjiplak karya orang lain.
Kedua, naskah yang ditulis harus memiliki urgensi atau kemanfaatan. Jadi tidak sekedar menekankan manfaat dan urgensinya saja, tetapi juga menekankan substansi materi buku yang ditullis. Ketiga, buku ajar ditulis secara objektif dan konsisten. Objektif diartikan bahwa penulis harus jujur setiap kali mencuplik dari sumber referensi lain. Penulis juga harus konsisten atau relevan menuliskan isi buku.
Penggunaan kaidah penulisan buku ajar yang baik, selalu untuk menyantumkan sumber. Sumber bisa diletakan di badan isi, catatan kaki, atau bisa pilih menyantumkan di daftar pustaka. Jadi penulis, juga harus menguasai teknik sitasi.
Penting tidak penting, ketika menerbitkan buku, termasuk menulis buku ajar, juga mengutamakan estetika. Estetika dalam teknik penulisan buku bisa estetika cover luar. Wajar jika banyak penulis yang biasa menerbitkan buku, sangat memperhatikan begitu detail terkait cover. Karena cover mampu membantu daya beli calon pembaca.
Selain estetika di cover, juga estetika bagian isi. pernah melihat buku gambar atau buku lipat yang menarik? Setiap kali dibuka, akan timbul permainan. Dari segi harga memang lebih mahal, karena dari estetika dan pembuatannya memang lama.
Teknik menulis buku ajar yang banyak diharapkan adalah memiliki isi yang berbeda dari yang lain. Maksudnya, buku ajar ditulis menggunakan bahasa yang berbeda dari buku ajar yang serupa lainnya. Namun dari segi konten isi, harus tetap sejalan dengan kurikulum.
Penulisan buku ajar yang disarankan didesain secara kontekstual. Jadi, buku ajar yang ditulis memang dikhususkan untuk buku ajar. Prinsipnya adalah, ditulis tepat sasaran, sesuai dengan kurikulum, dan tidak menyimpang dari Undang-undang Dasar 1945 dan pancasila.
Itulah beberapa teknik menulis buku ajar yang disarankan. Satu hal yang tidak kalah penting saat menulis, buku ajar ditulis hanya untuk mengulas satu bidang ilmu saja. Misal, jika mengulas mata pelajaran ilmu agama, maka buatlah yang lebih spesifik, misal ilmu agama Islam, agama Hindu, Katolik atau ilmu agama apa. Jadi harus spesifik, namun masih dalam satu bidang ilmu.
Dari ulasan di atas, apakah Anda masih merasa kesulitan menulis? Jika Iya, banyak orang yang merasakannya. Kebanyakan mereka memutuskan menyerah. Pertanyaannya sekarang adalah, apakah Anda ingin menjadi bagian dari mereka? yang menyerah karena tidak bisa melawan kesulitan? Tentunya tidak bukan. Mulai sekarang, tidak ada salahnya untuk melawan kesulitan itu dengan praktek menulis dan lakukan. Dijamin, Anda akhirnya juga bisa menyelesaikannya.
Anda mau menerbitkan buku? Maka pilihlah penerbit yang menerbitkan buku ber-ISBN dan anggota IKAPI agar buku diakui Dikti.
Terbitkan saja buku di Penerbit Deepublish! Sudah 5000+ lebih akademisi dari doktor hingga profesor mempercayakan bukunya terbit di sini. Anda tak perlu bingung soal format hingga proses penerbitan, konsultan kami akan membantu hingga buku Anda berhasil terbit!
Tak perlu ragu lagi. Yuk, daftar melalui laman Menerbitkan Buku di Deepublish sekarang juga!
Masih bingung dengan buku ajar? Daftar artikel berikut akan memantu Anda memahaminya lebih dalam:
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!
Kontributor: Novia Intan
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…