Ketika buku yang kita tulis akan segera terbit, ada satu hal yang perlu kita tambahi untuk mempercantik buku kita yaitu bagian kata pengantar atau komentar orang lain. Tidak sedikit dari buku-buku yang bagus memiliki kata pengantar yang berasal dari tokoh-tokoh terkenal. Selain itu, banyak juga buku-buku yang laris manis di pasaran karena banyaknya komentar positif dari mereka yang pernah membacanya. Teknik menulis buku pada dasarnya adalah sebuah seni yang bisa kita mainkan untuk menarik perhatian masyarakat luas. Memang pada dasarnya yang kita jual adalah kualitas tulisan yang kita buat sendiri. Ketika kualitas tersebut bagus dan dibaca oleh tokoh-tokoh terkenal di negeri ini, maka mereka tidak segan-segan untuk memberikan kesan dan komentar yang positif juga. Pesan tersebut tentu bisa dibungkus secara menarik menjadi salah satu bagian dari buku yang kita buat. Hal itu penting dilakukan supaya buku kita juga lebih terdongkrak lagi kualitasnya.
Bagian endorsement pada dasarnya bukanlah menjadi bagian yang wajib ada dalam teknik menulis buku. Hanya saja bagian tersebut memiliki peran yang cukup vital untuk menarik perhatian masyarakat ketika melihat buku. Terlebih lagi ada komentar-komentar dari tokoh terkenal yang berada di belakang sampul buku dimana bisa dilihat secara jelas oleh masyarakat umum. Kesan positif yang diberikan oleh tokoh-tokoh terkenal tersebut tentu saja secara tidak langsung akan mempengaruhi pilihan masyarakat untuk membeli buku tersebut. Meskipun demikian, sebagai seorang penulis, kita juga harus berani menjamin bahwa tulisan yang kita buat memang benar-benar berkualitas. Jangan sampai buku yang kita tulis tersebut mengecewakan para pembaca. Artinya ketika pembaca mulai menikmati tulisan kita, ada beberapa bagian yang tidak sesuai dengan komentar para tokoh terkenal tersebut. Apabila hal tersebut terjadi, maka tentu citra kita sebagai penulis akan dipertanyakan kembali oleh pembaca yang pada awalnya memiliki ekspektasi tinggi terhadap tulisan kita.
Berangkat dari berbagai hal tersebut, maka setidaknya ada beberapa hal yang bisa kita ambil dari proses pembuatan endorsement tersebut, selain berfokus dalam teknik menulis buku itu sendiri.
Salah satu manfaat yang bisa didapatkan dengan menulis endorsement adalah memperkuat tema yang diangkat. Dalam teknik menulis buku, kita tentu mengangkat sebuah tema khusus yang menjadi pemikiran utama kita. Kita sebagai penulis bisa meminta bantuan tokoh atau orang lain yang sekiranya juga bergerak di bidang yang sama untuk menulis kata pengantar atau komentar terkait dengan buku yang kita buat. Meskipun demikian, tentu kita harus mengirimkan draft tulisan kita kepada beberapa orang tersebut (sebelum diterbitkan). Artinya biarkan mereka membaca tulisan kita secara jujur. Kita sebagai penulis tidak boleh mendesak atau menuntut orang-orang tersebut untuk memberikan komentar yang positif terhadap tulisan kita. Mereka tentu bebas untuk memberikan komentar atas tulisan kita. Meskipun demikian, ketika buku tersebut layak diterbitkan, biasanya seorang penulis hanya akan memunculkan kesan atau komentar yang positif semata untuk menjaga kualitas buku yang dibuatnya.
Kondisi tersebut pada dasarnya tidak salah ketika buku tersebut siap untuk diterbitkan. Di sisi lain, kita juga harus berbesar hati bahwa sebagai seorang penulis, kita harus siap menerima berbagai kekurangan yang mungkin ada ketika menulis buku. Berbagai komentar negatif yang ada harus kita sikapi dengan bijak. Misalnya dengan cara memperbaiki bagian-bagian yang sekiranya kurang sesuai menurut tokoh yang kita mintai pendapatnya. Selanjutnya, orang yang kita minta untuk memberikan komentar tersebut adalah orang yang ahli di bidangnya. Apabila kita menulis tentang kepemimpinan, maka Ahok atau Jokowi bisa menjadi orang yang memberikan komentar terhadap tulisan kita. Munculnya tokoh tersebut di dalam buku kita tentu secara tidak langsung akan memperkuat ide atau tema yang akan kita angkat. Itu adalah salah satu manfaat yang bisa kita dapatkan.
Manfaat lain yang bisa kita dapatkan adalah dengan adanya jaringan baru. Dalam teknik menulis buku, tentu kita akan mencoba menghubungi beberapa orang sebagai narasumber. Di sisi lain, ketika tulisan kita sudah selesai dibuat, ada kemungkinan lagi kita menghubungi orang yang sama atau berbeda untuk memberikan kata pengantar di dalam buku kita. Orang yang awalnya mungkin tidak kita kenal akan menjadi kenal karena kita berusaha untuk menjalin komunikasi dan silahturahmi. Kepentingan tersebut tentu jangan hanya dijadikan hal untuk memenuhi kepentingan kita sendiri, tetapi juga kepentingan orang yang kita mintai bantuan tersebut. Ketika kita berhasil berkenalan dengan orang baru, terutama mereka yang namanya sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat, tentu kita juga harus memberikan manfaat bagi orang tersebut. Sebagai contohnya adalah dengan memberikan buku kita kepada orang tersebut atau tetap menjalin komunikasi yang baik dengan dirinya.
Jaringan yang kita dapatkan tersebut nantinya bisa menjadi peluang besar yang bisa kita manfaatkan di masa depan. Sebagai contohnya, semakin banyak kita menulis buku, maka akan semakin banyak juga orang-orang terkenal yang kita mintai komentarnya seputar buku yang kita tulis. Suatu saat ketika mereka membutuhkan kita, maka kita akan senantiasa dipanggil. Besar kemungkinan kita bisa menjadi pembicara dalam sebuah acara atau justru menjadi konsultan khusus bagi tokoh yang namanya kita angkat tersebut. Sebagai contohnya kita ahli di bidang kebijakan publik. Kemudian kita meminta pendapat kepada Ridwan Kamil sebagai walikota Bandung. Ketika membaca tulisan kita, mungkin bisa muncul kesan yang positif dari dirinya terhadap kita. Bisa saja suatu saat kita dipanggil untuk menjadi konsultan kebijakan publik karena Ridwan Kamil sudah mengetahui kapasitas kita dalam hal kebijakan publik melalui tulisan yang kita buat sendiri tersebut.
Manfaat yang lebih nyata bisa dilihat dari adanya endorsement adalah banyaknya masyarakat yang tertarik untuk membeli atau memiliki buku yang kita buat. Salah satu ketertarikan yang mereka dapatkan yaitu karena adanya pesan atau komentar dari tokoh-tokoh terkenal yang ada di negeri ini. Hal tersebut tentu sudah menjadi hal yang lumrah terjadi di Indonesia. Sebagai contohnya kita cukup menyegani seorang sultan yang menjadi pemimpin di Yogyakarta. Ketika dirinya memberikan pesan atau komentar terhadap sebuah buku dengan kesan yang positif, maka secara tidak langsung hal tersebut akan mempengaruhi alam bawah sadar kita untuk membeli. Artinya seorang sultan yang kita kagumi saja justru kagum dengan tulisan orang lain. Kondisi tersebut secara tidak langsung memberikan pesan bahwa kita harus membeli buku tersebut karena idola kita juga tertarik terhadap buku tersebut. Mungkin ada kesamaan yang dimiliki antara diri kita sendiri dengan tokoh yang kita idolakan.
Terakhir, ketika kita menulis buku dengan tambahan bagian endorsement akan ada manfaat yang kita dapatkan yaitu sebagai ajang promosi diri kita sendiri. Pertama memang hadirnya tokoh-tokoh yang memberikan komentar terhadap tulisan kita akan mendongkrak promosi dari buku yang kita buat. Meskipun demikian, efek tersebut juga akan kita rasakan dalam jangka yang panjang ketika kita konsisten menulis buku. Artinya banyak pembaca yang sudah mengetahui nama kita sebagai seorang penulis. Ke depan mereka akan sering mencari buku-buku yang kita tulis. Mereka terlebih dahulu akan mencari nama kita ketimbang judul buku yang mereka inginkan karena mereka sudah mengetahui spesialisasi tema yang selalu kita angkat.
Tentunya dengan memahami faktor lain selain teknik menulis atau cara menerbitkan buku ke penerbit buku, akan sangat membantu kita dalam memasarkan buku kita. Penerbit buku sejatinya membantu kita dalam menerbitkan buku, tetapi laris tidaknya juga dipengaruhi oleh setiap tindakan kita. Tentunya akan lebih menguntungkan jika keran rezeki kita tidak hanya bergantung pada penerbit buku, tapi juga usaha kita sendiri 🙂 semoga artikel ini bermanfaat, salam integritas!
[Bastian Widyatama] [/mag]
Referensi
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…