Teknik Menulis | Menulis merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari tugas dosen sebagai profesi. Dosen profesional dituntut untuk mebuat karya pengembangan profesi. Telah diketahui bahwa karya pengembangan profesi yang biasa disebut karya tulis ilmiah bagi guru meliputi karya yang berupa buku, diktat, modul, laporan penelitian, dan artikel.
Pada umumnya, orang beranggapan menulis buku merupakan pekerjaan sulit. Kesulitan utama yang muncul adalah menuliskan kata pertama sebuah buku tersebut, termasuk soal mengembangkannya. Sedangkan Penulis yang sudah mapan, kepada pemula justru selalu memberikan semangat dengan pernyataan “menulis itu gampang”.
Terlepas dari sulit atau tidak sulit nya teknik menulis, menulis buku selalu bertolak dari motivasi diri yang kuat. Hal ini termasuk juga dosen profesional yang mesti selalu mengembangkan diri. Berbekal motivasi diri yang kuat, dia tidak akan mudah putus asa bila artikel yang ditulis dan dikirimkan ke suatu buku dalam rangka publikasi ditolak.
Ia mesti segera menulis judul atau topik yang lain, yang baru, atau memperbaikinya sesuai saran dan komentar dari penerbit. Melalui motivasi yang kuat pula seorang calon penulis akan dengan setia memproses suatu masalah menjadi buku melalui tahapan preparasi, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi. Selain itu, seorang calon penulis perlu mengetahui seluk-beluk penerbitan, etika penulisan, serta aspek teknis dalam menulis buku.
Salah satu tahapan yang biasa dirasakan paling sulit dalam teknik menulis buku adalah memilih masalah. Hal itu disebabkan oleh kebiasaan sikap sebagian besar kita pada sesuatu yang ada di hadapan kita, sebagai suatu fenomena yang sebenarnya merupakan masalah, kita biarkan, akhirnya kita permisif terhadap masalah.
Dalam konteks yang demikian tidak saja terjadi kesulitan memilih masalah, tetapi kesulitan menemukan masalah. Selain itu, mungkin pula disebabkan oleh pemahaman terhadap hakikat penalaran keilmuan dan pemecahan masalah secara sistematis. Sehingga, cenderung adanya pemilihan masalah yang terlalu luas atau terlalu sempit (spesifik).
Pemilihan masalah yang demikian, dapat menyebabkan penulis mengalami kesulitan dalam mengembangkannya menjadi buku. Ilustrasi tersebut memberikan implikasi bahwa pemilihan masalah memerlukan kecermatan dan pemahaman tersendiri. Khususnya kaitannya dengan berbagai fenomena untuk diangkat atau dielaborasi menjadi buku.
Keluasan dan kedalaman sesuai dengan hakikat penalaran keilmuan dan pemecahan secara sistematis, dapat menjadi panduan pemilihan masalah. Lalu dikembangkan menjadi buku. Secara umum suatu masalah secara substansial merupakan suatu keadaan yang menyebabkan seseorang bertanya-tanya, berpikir, dan berupaya menemukan kebenaran yang ada, serta mengambil manfaatnya.
Oleh karenanya, masalah cenderung menggambarkan adanya suatu fenomena seperti kesenjangan, ketimpangan, ketidakcukupan, ketidak sesuaian, ketidak-laziman, dan keunikan. Fenomena tersebut terjadi atau ada karena adanya sesuatu yang diharapkan tidak sama dengan kenyataan yang dihadapi.
Permasalahan yang diangkat dalam buku dapat digali dari dan bersumber pada kebudayaan menusia secara keseluruhan. Untuk memilih dan menetapkan suatu masalah itu layak, tepat atau tidak, perlu diajukan berbagai pertanyaan. Jika jawaban atas pertanyaan itu positif, berarti dapat dikatakan bhwa masalah itu perlu dielaborasi menjadi suatu buku.
Teknik menulis dalam memilih permasalah memang membuat menulis buku menjadi misteri. Tapi tidak ada misteri dalam menulis buku. Kita hanya harus melakukannya dengan segera. Bukan membiarkan diri terpelanting gara-gara angan-angan baik atau buruknya tulisan.
Memulai menulis buku, seperti yang telah dipaparkan di awal, atau bahasa lain dari memilih permasalahan yang unik adalah memilih konsep. Tanpa konsep kita belum bisa menggambarkan karakter, kerangka pikiran, atau memilih referensi.
Jika ingin menulis buku, mulai dengan hal yang membuat Anda tertarik. Apakah tentang cerita atau legenda kerakyatan? Apakah Anda seorang pecandu politik? Maka menulis artikel politik. Apakah Anda ingin menulis tentang filsafat? Maka menulis buku tentang itu. Gairah untuk proyek menulis buku akan tetap pergi, dan itu akan datang melalui kembali lewat tulisan. Setelah punya bahan tertulis yang cukup, lalu dapat menarik bersama-sama menjadi sebuah buku dengan mengumpulkan cerita, artikel, atau karya ilmiah ke dalam naskah bertema tunggal.
Memulai itu perlu langkah sederhana seperti menulis daftar segala sesuatu yang Anda sukai. Luangkan beberapa menit brainstorming ide-ide tentang bagaimana mengubah masing-masing menjadi sebuah buku. Biarkan daftar itu dipendam selama beberapa minggu. Ide yang paling menghantui, Itu mungkin yang terbaik untuk dipilih.
Apakah Anda penuh dengan cerita? Apakah suka fiksi? Untuk kebanyakan penulis, mimpi besar adalah menulis novel dan mendapatkan itu diterbitkan. Setelah memutuskan untuk menulis sebuah novel, trik akan datang dengan karakter dan plot yang kita sendiri tidak bisa berhenti memikirkan. Meskipun ingin menulis buku teks akademis, untuk perkuliahan misalkan, kita dapat menambahkan ilustrasi dalam bentuk cerita.
Beri dua puluh menit sehari untuk bekerja pada cerita itu dan mencoba untuk menulis melalui draft pertama secepat mungkin. Kalimat dapat merevisi nanti. Jika memulai dengan ide cerita lain saat sedang bekerja, catat ide itu dalam notebook dan kemudian kembali untuk bekerja pada proyek utama.
Beberapa seni terbaik terjadi ketika seniman bereksperimen dan mengambil risiko. Jika Anda menyulap ide atau tidak bisa menemukan yang tepat, ambilah pendekatan abstrak. Lupakan bentuk, genre, dan struktur. Hanya menulis.
Ambil notebook dan sisihkan 15-30 menit sehari untuk menulis di dalamnya. Mengisinya dengan apa pun yang datang ke pikiran. Anda dapat menulis tentang pengalaman Anda sendiri, membuat cerita dan karakter, atau coretan ide-ide abstrak dan gambar. Ketika Anda sampai ke akhir, melalui notebook untuk mengumpulkan ide-ide untuk menulis buku.
Selain membaca dan menulis, puisi adalah salah satu cara terbaik untuk memperkuat keterampilan menulis Anda, dan menulis puisi, yang Anda butuhkan adalah kata-kata. Meskipun sulit untuk mendapatkan sebuah buku puisi yang diterbitkan melalui penerbitan tradisional, Anda dapat dengan mudah menerbitkan sendiri buku puisi.
Banyak penulis, sukses menulis karena tulisannya terkait bidang keahlian mereka. Anda memiliki pekerjaan atau karier dan itu salah satu subjek yang jelas untuk sebuah buku. Tapi bagaimana hobi dan minat lainnya? Menulis buku tentang apa yang Anda ketahui.
cara yang bagus untuk menulis buku tentang topik tertentu adalah blog tentang topikl itu. Anda dapat menggunakan blog Anda untuk membangun keahlian, dan Anda dapat mengkompilasi beberapa posting blog Anda menjadi sebuah buku.
Pembaca bergairah tentang memoar. Ada sesuatu yang unik tentang kehidupan Anda dan perspektif Anda tentang kehidupan. Maka ceritakan kisah Anda. Berbagi pengalaman. Mengungkapkan pikiran dan perasaan Anda.
Jika Anda berpikir tentang menulis sebuah memoar, mulai membuat jurnal. Anda juga dapat menulis serangkaian esai pribadi, dan ini dapat diterbitkan secara terpisah atau sebagai koleksi.
[Khairul Maqin]
Referensi:
…
Sekian Artikel “Teknik Menulis : Memilih Topik Yang Unik Untuk Buku?” semoga artikel ini bisa bermanfaat. Selain itu Anda bisa juga membaca artikel berikut:
Bagaimana Cara Membuat Buku Ajar yang Dicintai Mahasiswa?
Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis kami, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. di penerbit buku Deepublish
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…