Daftar Isi
Teks Prosedur. Pernahkah membaca atau mungkin diminta untuk menyusun teks prosedur baik oleh guru maupun dosen di kampus? Teks jenis ini mungkin bagi beberapa orang masih asing di telinga. Namun, pada dasarnya orang cenderung sering membaca teks dengan model prosedur kemudian tidak menyadarinya sebagai teks jenis prosedur.
Hal ini lumrah, karena seringnya orang membaca maka akan menikmati bacaan tersebut. Tanpa perlu memperhatikan struktur kalimatnya efektif atau tidak, bahasa yang digunakan baik atau tidak, atau jenis teks tersebut masuk teks apa. Namun, jika dalam proses belajar menulis atau sedang menempuh pendidikan.
Maka memahami apa itu teks jenis prosedur lalu apa saja ciri khas dan jenis-jenisnya maupun contoh-contohnya akan menjadi hal penting. Jika dalam kondisi membutuhkan pemahaman lebih terkait teks jenis ini. Maka bisa menyimak penjelasan detailnya di bawah ini.
Hal pertama yang perlu dipahami adalah pengertian dari teks prosedur. Teks jenis prosedur merupakan teks atau tulisan yang memuat cara untuk melakukan sesuatu secara tepat, berupa runtutan langkah demi langkah, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan.
Hal ini sesuai dengan penjelasan tentang tulisan berbentuk prosedur yang disampaikan oleh Try Astuti dalam bukunya yang berjudul Yuk, Ungkap Idemu Melalui Teks Persuasi hingga Teks Tanggapan (2019), Beliau menjelaskan, teks jenis prosedur adalah teks yang berisi arahan atau langkah demi langkah yang memberikan instruksi untuk melakukan atau mengerjakan sesuatu.
Sedangkan melalui KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata prosedur memiliki arti sebagai tahapan atau langkah-langkah. Sehingga teks jenis ini adalah jenis tulisan yang memaparkan tahapan dalam melakukan sesuatu atau menggunakan sesuatu. Tentunya teks jenis ini semakin familiar dalam keseharian.
Misalnya saja, saat mencuci baju kemudian membuka kemasan detergen. Dalam kemasan deterjen tersebut akan dicantumkan tata cara penggunaan detergen yang baik dan benar. Supaya kandungan bahan aktif di dalamnya bekerja dengan baik dalam merontokan semua kotoran yang menempel pada baju.
Prosedur pemakaian yang tertera pada kemasan deterjen sudah termasuk ke dalam teks prosedur. Sebab menjelaskan tahapan dalam menggunakan produk deterjen tersebut yang kemudian diikuti oleh pembacanya untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Selain menjelaskan tahapan dalam menggunakan sesuatu.
Teks jenis ini juga digunakan untuk menjelaskan tahapan kegiatan lain. Misalnya saja tahapan dalam memasak, maka akan dijelaskan bahan apa saja yang dibutuhkan dan tata cara mengolahnya sampai bisa disajikan dan disantap. Bisa juga digunakan untuk menjelaskan proses merangkai suatu barang.
Misalnya saja sedang membeli meja belajar yang dari tokonya masih dalam bentuk bagian-bagian meja yang belum disatukan. Maka di dalam dus kemasan akan ada kertas berisi panduan merangkai meja tersebut. Kertas tersebut berisi teks jenis prosedur, karena menjelangkah tahapan merangkai meja dari bentuk terpisah menjadi satu-kesatuan yang utuh.
Baca Juga:
Sesuai dengan penjelasan mengenai pengertian teks prosedur di atas, maka teks jenis ini kemudian memiliki sejumlah ciri khas. Ciri inilah yang kemudian membedakannya dengan teks jenis lain karena jenis-jenis teks dalam bahasa Indonesia sangat banyak. Adapun ciri-ciri dari teks jenis prosedur ini antara lain:
Ciri yang pertama adalah penggunaan kalimat perintah, bisa juga diartikan teks menggunakan kalimat larangan dan anjuran. Artinya di dalam teks tersebut pembaca dihimbau atau diperintahkan untuk mengikuti penjelasan yang diberikan. Misalnya saja pada saat menjelaskan cara merebus mie instan.
Maka akan menggunakan kata “tuangkan”, “aduk perlahan”, “kecilkan api”, dan lain sebagainya. Sehingga pembaca seolah-olah diperintahkan untuk melakukan apa yang disampaikan di dalam teks dan kemudian mematuhinya. Penggunaan kata perintah kemudian menjadi intens untuk mencapai tujuan dari penyusunannya.
Contohnya adalah pada kasus prosedur merebus mie instan tadi, maka tujuannya adalah membantu pembaca merebus mie dengan benar. Dimana mie matang dengan sempurna, tidak terlalu keras alias belum matang, dan tidak juga terlalu lembek karena terlalu lama direbus di air mendidih.
Ciri kedua dari teks prosedur adalah berisi panduan yang harus dilakukan oleh pembacanya. Jadi, di dalam teks jenis ini akan berisi panduan atau langkah-langkah dan tahap demi tahap dalam melakukan sesuatu atau menggunakan sesuatu. Sehingga pembaca bisa melakukan dari langkah paling awal sampai selesai.
Misalnya saja pada keterangan penggunaan toner. Biasanya penulis teks jenis prosedur penggunaan toner akan mencantumkan detail perawatan sebelum toner diaplikasikan. Dimulai dari membersihkan wajah, menuangkan toner ke kapas, mengoleskan toner ke seluruh permukaan kulit wajah, dan seterusnya.
Sehingga teks tersebut memandu para pembaca untuk mengikuti aturan pemakaian atau merangkai suatu produk. Tujuannya agar produk yang digunakan atau dimiliki bisa bekerja dengan baik maupun memberi manfaat yang maksimal. Sebab jika cara merangkai dan menggunakannya sudah salah, maka semua fungsi produk akan hilang begitu saja.
Berikutnya adalah selalu menggunakan kata kerja aktif, yakni seolah-olah dilakukan secara langsung oleh pembaca. Sebab memang teks jenis prosedur berisi tahapan yang perlu dilakukan langsung oleh pembaca yang bersangkutan. Maka di dalamnya tidak pernah menggunakan kata kerja pasif, melainkan aktif.
Tujuannya agar prosedur atau tahapan yang disampaikan mudah dipahami dan kemudian dipraktekan langsung oleh pembaca. Jika menggunakan kata kerja pasif maka ada kemungkinan pembaca kesulitan untuk memahami bagaimana memakai suatu produk yang baru saja dibelinya.
Ciri khas teks prosedur berikutnya adalah menggunakan konjungsi atau kata penghubung. Mengingat isi dari teks jenis ini adalah tahapan untuk merangkai sesuatu atau menggunakan sesuatu. Maka berisi poin-poin yang menjelaskan setiap tahapan dari awal sampai akhir.
Antara satu tahapan ke tahapan lainnya kemudian diawali dengan konjungsi atau kata hubung. Sehingga akan sangat akrab dalam menggunakan kata “kemudian”, “lalu”, “selanjutnya”, “berikutnya”, dan lain sebagainya. Penggunaan konjungsi bertujuan untuk menghubungkan satu tahapan ke tahapan lain agar lebih mudah dipahami pembaca.
Ciri-ciri selanjutnya adalah adanya aturan khusus dan aturan tambahan terkait bahan maupun kegiatan yang disampaikan di dalam teks. Jadi, saat membaca detail teks jenis ini maka akan menemukan beberapa aturan. Misalnya pada prosedur memasak mie instan maka ada aturan terkait takaran air, takaran besar kecilnya api kompor, dan lain-lain.
Pada saat merangkai suatu barang, maka ada aturan terkait jumlah pengait yang digunakan, harus merangkai dari bagian mana dulu, dan lain sebagainya. Aturan ini menjelaskan prosedur secara mendetail karena memang prosedur dibuat untuk meminimalisir kegagalan.
Ciri terakhir dari teks prosedur adalah terdapat urutan kegiatan yang oleh penulisnya disusun secara sistematis. Memudahkan pembaca memahami urutan kegiatan tersebut maka penulis menggunakan poin-poin atau penomoran. Sehingga pembaca bisa tahu langkah awal bagaimana, kedua seperti apa, dan seterusnya.
Penyusunan teks secara sistematis selain bertujuan memudahkan pembaca mempraktekan anjuran yang dicantumkan. Juga untuk mengurangi terjadinya kesalahan dan menekan resiko kegagalan. Yakni sesuai dengan penjelasan sebelumya.
Baca Juga:
Dalam menyusun teks jenis prosedur juga terdapat kaidah kebahasaan yang perlu dipahami dan diterapkan. Kaidah-kaidah tersebut antara lain:
Sesuai dengan ciri-ciri kalimat prosedur yang disampaikan sebelumnya, dimana menggunakan kalimat perintah. Maka detailnya adalah menggunakan kata kerja perintah atau yang disebut dengan istilah kata kerja imperatif. Hal ini berhubungan dengan akhiran yang digunakan pada kata kerja yang dicantumkan.
Biasanya menggunakan akhiran -kan, -i, dan juga kata kerja -lah. Misalnya pada kata tuangkan, panaskan, diamkan, kencangkan, dan lain sebagainya. Penggunaan kata kerja in menegaskan bahwa di dalam kalimat prosedur berisi perintah maupun larangan. Semuanya kemudian perlu dipatuhi oleh para pembacanya.
Kaidah berikutnya adalah menggunakan kata teknis dimana kata teknis sendiri adalah istilah yang digunakan dalam teks prosedur berkaitan dengan isi teks yang dibahas. Sehingga terdapat kelompok kata yang sering digunakan untuk teks jenis prosedur yang membahas sesuatu.
Jika teks ini disusun untuk menuliskan resep masakan maka ada kata teknis atau istilah khusus yang akrab di dunia dapur. Misalnya satu sendok makan, aduk sampai kalis, tuangkan adonan ke panci, dan lain sebagainya. Ada kalanya istilah yang digunakan masih asing karena bisa jadi pembacanya baru pertama kali membaca prosedur di bidang tersebut.
Kaidah selanjutnya adalah menggunakan kata penghubung atau konjungsi jenis temporal. Konjungsi temporal adalah kata penghubung yang menjelaskan mengenai keterangan waktu. Fungsinya di dalam teks prosedur adalah untuk menjelaskan urutan proses maupun kronologinya.
Misalnya adalah menggunakan kata penghubung temporal kemudian, selanjutnya, setelah itu, dan lalu. Sehingga antara satu kalimat dengan kalimat lain bisa diketahui pembaca keduanya memiliki hubungan yang berurutan. Pembaca pun bisa melakukan kegiatan sesuai urutan tersebut.
Kaidah kebahasaan selanjutnya adalah menggunakan kalimat persuasif atau ajakan. Kalimat persuasif sendiri adalah kalimat yang bersifat membujuk seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Contohnya adalah pada kalimat “tuangkan cairan sabun ke dalam baskom yang bersih.”
Sehingga di dalam teks jenis prosedur penulis akan selalu menggunakan kalimat ajakan. Biasanya kalimat ini ditujukan untuk mengajak pembaca melakukan sesuatu yang disampaikan penulis. Bisa digunakan juga untuk menggantikan kalimat perintah dan bisa juga digunakan bersamaan untuk membangun kalimat yang efektif.
Kaidah kebahasaan selanjutnya adalah menggunakan kata-kata yang mampu menggambarkan suatu proses secara terperinci. Misalnya terkait bahan, alat yang digunakan, ukuran, jumlah, dan lain sebagainya. Sehingga dengan membacanya seseorang langsung bisa menggambarkan bagaimana prosesnya.
Kemudian mempraktekan secara langsung sesuai dengan hasil gambaran personal saat membaca detail teksnya. Kaidah kebahasaan satu ini paling umum dijumpai pada resep masakan. Sehingga dijelaskan detail kebutuhan bahan, takaran, dan lain sebagainya.
Selanjutnya adalah menggunakan kata kerja material atau tingkah laku, disebut juga dengan istilah verba material dan tingkah laku. Verba ini sendiri memiliki arti sebagai tindakan fisik yang perlu dilakukan oleh pembaca. Sehingga akan menggunakan kata-kata khas yang meminta pembaca melakukannya secara fisik.
Misalnya kata tuangkan untuk meminta pembaca menuangkan sesuatu yang sedang dibahas di dalam teks tersebut. Lalu ada kata haluskan untuk mengajak pembaca menghaluskan suatu bahan yang disebutkan di dalam teks. Sehingga di dalamnya selalu meminta pembaca melakukan kegiatan fisik tertentu.
Teks jenis prosedur kemudian memiliki beberapa jenis, dan berikut adalah beberapa diantaranya:
Jenis yang pertama adalah teks prosedur sederhana yang menyajikan tahapan suatu kegiatan yang sederhana karena tahapan yang tidak begitu banyak. Jika disusun dalam bentuk penomoran atau poin-poin maka hanya ada sekitar 5 poin atau bahkan kurang sedikit. Contohnya adalah prosedur untuk memasak mie instan yang dalam kemasan produknya hanya terdiri dari 4-5 poin saja.
Jenis kedua adalah teks prosedur kompleks yang merupakan kebalikan dari poin sebelumnya. Sebab menjelaskan suatu tahapan yang terdiri dari banyak poin dan bahkan melibatkan banyak pihak untuk mencapai satu tujuan. Contohnya adalah prosedur untuk mengurus pindah sekolah anak dari provinsi yang berbeda.
Supaya lebih mudah dalam menyusun teks jenis prosedur, maka berikut adalah detail strukturnya secara umum:
Bagian pertama adalah pengantar mencakup judul dari topik yang akan dibahas di dalam teks sampai kalimat pengantar. Kalimat pengantar dibuat ringkas dan mudah dipahami oleh pembaca.
Bagian kedua adalah menjelaskan kebutuhan material, misalnya pada teks jenis prosedur tentang resep masakan. Maka setelah judul dan kalimat pembuka akan dijelaskan bahan-bahan apa saja yang diperlukan.
Selanjutnya adalah memaparkan langkah-langkah pembuatan sesuai topik yang disampaikan di judul. Sehingga disusun sistematis dari awal sampai akhir, tujuannya agar dari bahan mentah menjadi bahan matang siap makan atau siap digunakan.
Bagian akhir adalah bagian kesimpulan, yang menjelaskan sedikit tentang prosedur yang dijelaskan sebelumnya. Misalnya menjelaskan bahwa prosedur yang disampaikan adalah prosedur paling sederhana. Sekaligus bisa mencantumkan saran maupun masukan kepada pembaca agar sukses mempraktekan panduan yang disusun.
Berikut adalah beberapa contoh dari teks prosedur, baik prosedur sederhana maupun yang kompleks:
Cara Merebus Mie Instan
Bahan:
Cara membuat:
Prosedur Pengurusan Pindah Sekolah
Persyaratan:
Alur Pindah Sekolah:
Artikel Terkait:
Dalam menyusun karya ilmiah, Anda tak jarang perlu menuliskan suatu satuan atau ukuran. Penulisan satuan…
Kegiatan penelitian yang dilakukan para dosen dan peneliti tentunya tidak terlepas dari tahap analisis tren…
Mempelajari tips visualisasi data penelitian tentu penting bagi seorang dosen dalam mengurus publikasi ilmiah. Sebab…
Penulisan pasal dan ayat yang benar di dalam bahasa Indonesia ternyata diatur sedemikian rupa. Artinya,…
Kegiatan penelitian diketahui memiliki banyak teknik, salah satunya adalah teknik grounded theory. Teknik penelitian ini…
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi mengumumkan pembukaan program Bantuan Akreditasi Program Studi…