Para guru, dosen, maupun para pengajar yang akan menyampaikan kultum di bulan Ramadan, Anda perlu cermat dalam menentukan atau memilih tema kultum karena tidak semua tema relevan dengan kebutuhan jamaah.
Kultum yang disampaikan tentunya akan lebih baik disesuaikan dengan bidang keahlian dan ruang lingkup pekerjaan. Bagi para pengajar, menentukan tema yang relevan dengan keahlian dan ruang lingkup dalam mengajar tidak selalu mudah. Bagaimana cara memilihnya dan contoh yang bisa digunakan? Baca informasi berikut sampai habis, ya.
Pentingnya Menentukan Tema Kultum
Dalam menyampaikan kultum, pemberi ceramah tentunya perlu menentukan tema kultum. Tema dalam kultum adalah pokok atau inti pembahasan dari ceramah singkat (kultum) yang akan disampaikan.
Ada banyak tema berkaitan dengan ajaran agama Islam. Baik mengacu pada ayat-ayat suci dalam kitab Al Qur’an maupun dari berbagai hadis. Dalam kultum, tentunya tidak semua ajaran tersebut bisa disampaikan karena terbatas dengan durasi yang pendek.
Oleh sebab itu, menentukan satu saja tema dalam kultum yang akan disampaikan adalah hal penting sehingga fokus membahas tema tersebut, menjelaskan hubungannya dengan ayat dalam Al Qur’an maupun dalam sebuah hadis.
Kultum menjadi lebih terarah, tidak membutuhkan durasi panjang, dan penyampaiannya lebih sederhana sehingga mudah dipahami oleh para jamaah. Dalam menentukan tema kultum, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menentukan ide kultum:
1. Karakter Jamaah
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam menentukan tema sebuah kultum adalah karakter jamaah. Bisa disebut juga sebagai target jamaah yang akan menjadi pendengar kultum. Apakah pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, atau lainnya?
Sebab, memilihkan tema yang relevan dengan kehidupan sehari-hari para jamaah lebih dianjurkan. Hal ini membantu mendapat perhatian atau fokus mereka dan membantu mereka menerapkan isi kultum tersebut.
Contohnya, jika kultum disampaikan dosen, tema yang dipilih bisa berkaitan dengan keseharian mahasiswa. Misalnya tema “Manajemen Waktu untuk Mahasiswa Selama Bulan Ramadan agar Panen Pahala Tapi Kuliah dan Tugas Lancar”.
Dalam kultum tersebut, bisa menjelaskan potongan ayat dalam Al Qur’an maupun dalam hadis yang membahas pentingnya menuntut ilmu. Sekaligus pentingnya menjalankan ibadah sunnah di bulan Ramadan. Sehingga mendorong mahasiswa menyeimbangkan kegiatan kuliah dengan ibadah selama Ramadan.
2. Menyesuaikan dengan Momen
Tips yang kedua dalam menentukan tema kultum Ramadan adalah menyesuaikan dengan momen. Ada banyak sekali ajaran dalam agama Islam bisa disampaikan dalam kultum.
Namun, menyesuaikan dengan momen dimana kultum disampaikan lebih dianjurkan. Misalnya, ketika kultum disampaikan di bulan Ramadan. Maka dianjurkan memilih tema yang berkaitan dengan kegiatan ibadah dan hal-hal lain terkait Ramadan. Seperti malam lailatul qadar, malam nuzulul quran, dan sebagainya.
3. Memiliki Makna atau Menginspirasi
Tips berikutnya dalam menentukan tema dari kultum adalah tema-tema yang memiliki makna dalam. Atau bisa memilih tema-tema yang memberi inspirasi. Misalnya, slain mengutip ayat dalam Al Qur’an maupun hadis.
Silakan menambahkan kisah nyata yang berkaitan dengan kutipan tersebut. Sehingga memberi contoh nyata bahwa kutipan dalam Al Qur’an dan hadis memang bisa dipraktikkan dan memberi hasil atau manfaat nyata.
Misalnya, saat dosen memilih tema “Manfaat Sedekah di Bulan Ramadan” untuk mendorong mahasiswa rajin bersedekah. Selain mengutip Al Qur’an atau hadis, bisa berbagi kisah yang menginspirasi sehingga mendorong mahasiswa segera mempraktekan kultum tersebut.
4. Menyesuaikan dengan Kapasitas Diri
Sama seperti menulis buku, menentukan topik penelitian, dan sebagainya. Tema kultum yang dipilih dianjurkan menyesuaikan dengan kapasitas diri. Anda menguasai tema apa berkaitan dengan agama Islam? Maka bisa dijadikan prioritas.
Memilih tema yang memang dikuasai dengan baik, paham dasarnya dalam Islam memakai ayat berapa di surat mana dalam Al Qur’an dan sebagainya. Membantu memberi kultum yang jelas dan mendalam. Sekaligus mampu memberi contoh konkrit.
5. Menggunakan Referensi Al Qur’an dan Hadis
Tema kultum yang disampaikan juga harus dijelaskan dasarnya yang jelas dan kredibel. Kultum idealnya menggunakan dasar dari ayat dalam Al Qur’an maupun potongan hadis, khususnya hadis shahih.
Hal ini penting untuk menjelaskan bahwa apa yang disampaikan bukan karangan. Melainkan memang ada dasar yang jelas dan tidak bisa ditampik atau diragukan. Misalnya, Anda menjelaskan mengenai sedekah.
Tanpa menjelaskan ayat Al Qur’an yang memerintahkan amalan tersebut, maka memunculkan pertanyaan benar tidaknya apa yang disampaikan. Untuk menghindari penyampaian materi yang keliru, silakan mengutip Al Qur’an dan hadis adalah hal penting.
Kumpulan Tema Kultum yang Cocok Disampaikan Dosen, Guru, dan Peneliti
Bagi Anda para pengajar baik dosen maupun guru dan juga para peneliti yang hendak menyampaikan kultum. Kemudian kesulitan menentukan tema kultum yang tepat dan dirasa cocok untuk disampaikan. Maka berikut beberapa contoh tema yang bisa dipertimbangkan:
1. Menuntut Ilmu sebagai Ibadah dalam Islam
Tema ini bertujuan untuk menyampaikan bahwa menuntut ilmu penting bagi umat muslim, terutama para mahasiswa. Sebab menuntut ilmu sebagai bagian dari ibadah dan kewajiban dalam Islam.
Anda bisa mengutip QS. Al-Mujadilah: 11
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ١١
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, “Berdirilah,” (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
2. Manajemen Waktu: Kunci Sukses di Dunia dan Akhirat
Tema dalam kultum satu ini bertujuan untuk menjelaskan pentingnya mengatur waktu dengan baik dalam kehidupan mahasiswa agar sukses secara akademik dan spiritual.
Dalilnya bisa mengutip QS. Al-‘Asr: 1-3
وَالۡعَصۡرِۙ ١
اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَفِىۡ خُسۡرٍۙ ٢
اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡرِ ٣
“Demi masa. Sesungguhnya manusia dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.”
3. Kejujuran dalam Menuntut Ilmu
Tema ini membantu menjelaskan pentingnya kejujuran dalam belajar, ujian, dan kehidupan akademik. Anda bisa mengutip hadis riwayat Muslim berikut:
مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنَّا
“Barang siapa menipu, maka ia bukan golongan kami.” (HR. Muslim).
4. Etika dan Akhlak Seorang Mahasiswa Muslim
Tema kultum ini membantu menjelaskan pentingnya seorang mahasiswa untuk bisa menjaga adab kepada dosen, teman, dan ilmu yang dipelajari. Dalil yang digunakan bisa mengutip:
قَلاْخَلأْا َحِلاَص َم ِمَتُلأُِتْثِعُب اَمَّنِإ
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad).
Mau tema kultum yang lain? Anda bisa menggunakan tema serta contoh berikut:
- Kultum Singkat Tentang Kejujuran
- Kultum Singkat Tentang Adab Berkehidupan
- Kultum Tentang Kematian yang Cocok untuk Ramadan
5. Menjaga Motivasi dan Semangat dalam Belajar
Tema ini membantu menjelaskan bagaimana mahasiswa tetap semangat dalam kuliah meskipun menghadapi kesulitan. Termasuk tetap menjaga semangat mengikuti perkuliahan sekalipun sedang berpuasa.
Adapun dalil yang digunakan bisa mengutip:
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).
6. Pentingnya Ilmu dan Amal dalam Islam
Dalam tema ini, para dosen maupun para guru bisa menjelaskan pentingnya memiliki ilmu bagi peserta didiknya. Sebab ilmu tanpa amal tidak akan bermanfaat, dan amal tanpa didasari oleh ilmu bisa menyesatkan.
Dalil yang digunakan dalam tema ini bisa mengutip surat Q.S. Al-Mujadila:11:
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat”.
7. Sabar dan Istiqomah dalam Mencapai Kesuksesan
Ide tema kultum berikutnya yang bisa disampaikan dosen maupun guru adalah tema kesabaran dan istiqomah dalam mencapai kesuksesan. Tema ini menjelaskan pentingnya bersabar dan beristiqomah dalam meraih apa yang diinginkan.
Tema ini menarik untuk disampaikan, sebab setiap pelajar dan mahasiswa tentunya memiliki cita-cita untuk dicapai. Sementara dalil dalam tema ini bisa mengutip QS. Al-Baqarah: 153:
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.”
8. Pergaulan Bebas dan Tantangan Mahasiswa Muslim
Dalam tema ini, para dosen bisa mengajak mahasiswa untuk menjaga diri dari dampak pergaulan bebas. Sekaligus memberi berbagai contoh mengenai tata cara melindungi diri dari pergaulan bebas tersebut.
Dalil dalam tema ini bisa mengutip QS. Al-Isra: 32:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰى ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”
9. Bersyukur atas Kesempatan Menuntut Ilmu
Ide tema kultum Ramadan berikutnya yang bisa disampaikan pendidik kepada pelajar maupun mahasiswa adalah bersyukur atas nikmat kesempatan menuntut ilmu. Tema ini penting, karena menuntut ilmu masih menjadi hal yang susah diraih beberapa kalangan.
Apalagi bisa sampai ke jenjang perguruan tinggi, yang di Indonesia sendiri masih didominasi oleh orang-orang mampu secara finansial. Dalil dalam tema ini bisa QS. Ibrahim: 7:
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ
“Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu.”
10. Dampak Teknologi terhadap Kehidupan Mahasiswa
Ide tema untuk disampaikan dosen saat menyampaikan kultum kepada mahasiswa adalah dampak teknologi terhadap kebiasaan mahasiswa itu sendiri. Sebab, banyak teknologi yang digunakan berlebihan sehingga memicu kerugian dibanding keuntungan.
Sehingga mendorong mahasiswa untuk menggunakan teknologi dengan bijak. Sekaligus mencegah mereka lalai beribadah selama Ramadan akibat kecanduan teknologi. Dalil dalam tema ini bisa mengutip:
اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
“Gunakan lima perkara sebelum datang lima perkara: masa mudamu sebelum masa tuamu…” (HR. Al-Hakim)
11. Manfaat Berorganisasi dan Berkontribusi untuk Masyarakat
Ide tema kultum berikutnya adalah manfaat berorganisasi dan berkontribusi untuk mahasiswa. Tema ini mengajak mahasiswa untuk aktif dalam kehidupan sosial. Sehingga bisa memberi manfaat untuk orang sekitar. Berikut hadis yang bisa Ada gunakan:
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad).
12. Menghadapi Kegagalan dengan Bijak
Tema ini mengajak mahasiswa dan pelajar untuk menyikapi kegagalan dengan bijak. Sebab kegagalan adalah bagian dari proses untuk sukses meraih cita-cita. QS. Al-Insyirah: 6 bisa Anda gunakan:
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”
13. Ilmu Pengetahuan dalam Islam: Antara Iman dan Riset
Tema ini bisa dipilih para peneliti, baik oleh dosen maupun peneliti dari lembaga penelitian. Tema ini bisa mendorong peneliti untuk terus melakukan penelitian sebagai upaya berkontribusi dalam pengembangan iptek.
Dalilnya bisa mengutip QS. Al-Mujadilah: 11:
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ
“Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”
14. Meneliti sebagai Ibadah: Mencari Kebenaran dengan Kejujuran
Tema kultum ini bisa disampaikan peneliti untuk mendorong peneliti lain tetap semangat melakukan penelitian. Sebab kegiatan penelitian juga menjadi salah satu bentuk ibadah yang memberi pahala kepada pelakunya.
Sehingga penelitian tersebut tidak hanya bermanfaat bagi orang lain. Dalil dalam tema ini bisa mengutip:
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Tirmidzi).
15. Ilmu dan Etika dalam Penelitian: Mencari Kebenaran dengan Kejujuran
Dalam tema ini, para peneliti bisa mengajak peneliti lain untuk menjaga integritas. Sehingga tidak tergoda untuk melakukan pelanggaran etika dalam melakukan penelitian.
Selain mendapat sanksi, juga mendapat dosa. Tentunya berlipat-lipat jika dilakukan di bulan Ramadan. Ayat QS. Al-Baqarah: 42 bisa Anda gunakan:
وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Dan janganlah kamu campur adukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahuinya.”
Jangan lewatkan tema berikut:
16. Islam dan Sains: Membangun Peradaban Berbasis Ilmu
Tema ini bisa disampaikan peneliti untuk menjelaskan bahwa agama Islam tidak pernah bertentangan dengan ilmu pengetahuan, justru mendorong umatnya untuk terus berpikir dan meneliti.
Dalil dalam tema kultum ini bisa mengutip QS. Az-Zumar: 9:
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ
“Katakanlah: Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”
17. Menjadi Peneliti yang Bermanfaat bagi Umat
Tema ini bisa disampaikan peneliti dalam kultum Ramadan. Sehingga bisa menjelaskan pentingnya menjadi peneliti yang baik dan produktif. Sebab kegiatan yang dilakukan peneliti tersebut bermanfaat bagi umat.
Adapun dalil yang bisa digunakan untuk menguatkan tema ini adalah:
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad).
18. Kesabaran dan Ketekunan dalam Dunia Penelitian
Ide tema berikutnya yang bisa disampaikan para peneliti adalah mengenai kesabaran dan ketekunan dalam melakukan penelitian. Kegiatan meneliti memang tidak mudah dan berhadapan dengan banyak tantangan.
Namun, bersabar menghadapinya akan mendapat kemudahan menemukan solusi. Dalil dalam tema ini bisa mengutip QS. Hud: 115:
وَاصْبِرْ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ
“Dan bersabarlah, sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.”
19. Membumikan Ilmu: Dari Teori ke Aksi Nyata
Dalam tema ini, para peneliti bisa menyampaikan bahwa ilmu tidak hanya sebatas teori. Sehingga mendorong peneliti lebih produktif melakukan penelitian. Dalil dalam tema ini bisa QS. Ar-Ra’d: 11:
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنفُسِهِمْ
“Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
20. Meneliti sebagai Bentuk Tafakur: Merenungi Keagungan Allah
Tema ini membantu peneliti menjelaskan bahwa kegiatan bukan hanya aktivitas akademik, tetapi juga bisa menjadi bentuk tafakur dalam memahami keagungan Allah.
Dalil dalam tema ini bisa QS. Ali Imran: 190:
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal.”
Itulah beberapa ide tema kultum Ramadan yang bisa disampaikan para guru, dosen, maupun peneliti. Tema-tema ini bisa dipertimbangkan agar memudahkan penyampaian kultum yang relevan dengan kegiatan sehari-hari sebagai akademisi dan ilmuwan.