Daftar Isi
Setiap penulis tentunya membutuhkan tips konsisten menulis agar bisa terus berkarya dan mempublikasikan karya tersebut. Menurut Susanto (2013: 241), ada empat aspek keterampilan berbahasa Indonesia yaitu mendengar (menyimak), berbicara, membaca, dan menulis.
Sejalan dengan hal tersebut, menulis dikatakan memiliki tingkat kesukaran lebih tinggi dibandingkan dengan tiga keterampilan berbahasa yang lain. Maka bisa dipahami betul bahwa menulis memang susah.
Akan tetapi menulis bukan hal mustahil untuk dilakukan. Dibutuhkan konsistensi agar bisa terus menulis dan keterampilan ini berkembang dengan baik. Jadi, jika selama ini Anda merasa kesulitan untuk menulis dengan konsisten. Maka bisa menyimak uraian berikut.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), konsisten didefinisikan sebagai konsisten adalah tetap (tidak berubah-ubah), selaras, dan sesuai. Secara umum, konsisten adalah kemampuan untuk terus-menerus berusaha sampai sesuatu berhasil tercapai.
Melalui definisi ini tentunya Anda memiliki gambaran kenapa penulis butuh tips konsisten menulis. Pasalnya, memiliki bakat maupun kemampuan dan keterampilan menjadi tidak ada artinya jika tidak diasah.
Saat seorang dosen memiliki bakat menulis yang baik, akan tetapi tidak pernah dipraktekkan. Maka bakat ini akan memudar dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Bagaimana jika menulis adalah kewajiban? Atau mungkin sumber penghasilan utama?
Maka penting untuk terus menulis dan membangun budaya konsisten menulis. Sebab menulis merupakan sebuah keterampilan yang bisa diasah dan dipertahankan dengan konsistensi tersebut. Berikut alasan konsisten menulis penting untuk Anda:
Konsistensi dalam menulis efektif mengembangkan keterampilan menulis. Awalnya tulisan Anda mungkin terasa buruk saat dibaca. Namun karya berikutnya lebih baik, karya berikutnya lebih baik lagi, dan begitu seterusnya.
Ide tulisan tentu akan menjadi tulisan yang menarik. Semakin banyak ide dikembangkan semakin terbuka peluang menjadi ide yang menciptakan buku best seller. Jadi, konsisten menulis membuat ide yang terlintas sukses dikembangkan dan tidak hilang begitu saja.
Konsistensi dalam menulis memastikan Anda tidak memiliki naskah yang terbengkalai. Semua naskah bisa diselesaikan dengan baik dan diterbitkan.
Konsistensi membentuk kebiasaan dan berakhir menjadi budaya. Jika tidak dilakukan maka akan ada perasaan mengganjal. Sehingga konsistensi ini pada akhirnya menjadi motivasi untuk terus menulis dan menulis.
Konsistensi dalam menulis membuat Anda tanpa sadar memiliki karya yang cukup banyak. Hal ini karena naskah selalu sukses diselesaikan dan diterbitkan. Sehingga konsistensi membuat Anda puas dan bangga pada pencapaian diri sendiri.
Time is currency. Dapatkan “tips manajemen waktu” berikut agar target Anda berhasil tercapai tepat pada waktunya:
Supaya bisa konsisten dalam menulis, ternyata menjadi PR tersendiri. Pasalnya konsisten menulis sering dikatakan susah untuk dilakukan. Jika Anda berada pada kondisi seperti ini maka bisa mencoba 4 tips konsisten menulis dengan menerapkan ilmu membentuk kebiasaan yang ada di buku Atomic Habits.
Atomic Habits adalah sebuah buku karya James Clear yang merupakan penulis New York Times Best Selling Book. Karya ini tidak hanya diterbitkan New York Times tapi juga di The wall Street Journal dan CBS This Morning.
Buku ini masuk kategori buku self improvement dengan angka penjualan 15 juta buku dan diterjemahkan ke dalam 50 bahasa di dunia. Penulisnya juga aktif menjadi blogger sejak tahun 2012 sehingga isi buku ini sangat ideal diterapkan untuk konsisten menulis.
Ada 4 tips konsisten menulis dengan menjadikan menulis sebagai kebiasaan (habit) sesuai yang ada di buku Atomic Habits:
Tips yang pertama adalah noticing atau menjadikan suatu hal bisa dilihat sehingga di-notice oleh kita sendiri. Seseorang tidak konsisten dalam menulis bukan karena kurang motivasi.
Melainkan kurang jelas dalam menentukan kebiasaan yang ingin dibangun. Maka bisa dimulai dengan memperjelas kebiasaan tersebut, dimulai dengan menunjukan perangkat yang berhubungan agar terlihat oleh indra penglihatan (mata).
Misalnya ingin membangun kebiasaan konsisten menulis maka idealnya buku atau laptop yang dipakai menulis diletakan di area terbuka. Sehingga bisa dilihat oleh kita dan memunculkan motivasi untuk menulis.
Misalnya meletakan laptop di atas meja kerja, sehingga saat bangun tidur pun kita bisa melihat laptop tersebut. Hal ini ketika dilakukan rutin ternyata bisa memancing keinginan untuk menyalakan laptop dan menulis.
Tips konsisten menulis yang kedua adalah wanting atau menjadikan suatu hal lebih menarik. Bagaimana caranya? Cara membuat kebiasaan konsisten menulis menjadi menarik adalah memasangkan aksi yang Anda inginkan dengan sebuah aksi yang Anda butuhkan.
Dalam buku Atomic Habits, strategi “paket godaan” ini dapat membangun kebiasaan kita. Berikut starteginya:
Misalnya apabila Anda ingin menonton televisi bersama keluarga, tapi perlu menulis buku 5 lembar buku per hari. Maka strategi yang Anda gunakan sebagai berikut:
Baca Juga:
Tips konsisten menulis yang ketiga ala buku Atomic Habits adalah doing atau menjadikan aktivitas menulis mudah untuk dilakukan. Semua hal akan menjadi mudah ketika diri sendiri menganggapnya mudah dan memasang target realistis.
Jika Anda selama ini punya target menyelesaikan 1 halaman naskah buku dan susah dicapai, silakan turunkan jadi setengah halaman. Masih susah juga? Turunkan jadi satu paragraf.
Menulis menjadi mudah saat memiliki target yang mudah dicapai dan dilakukan rutin. Satu paragraf sehari jika dilakukan satu minggu penuh maka naskah buku isa berkembang sampai 2 halaman. Jauh lebih baik dibanding naskah tidak berkembang sama sekali.
James Clear pada awal merintis blog pribadinya, pernah mengaku konsisten menulis apapun yang ingin ditulis. Meskipun hanya satu kalimat dan sengaja di publish. Dengan langkah ini, blog pribadinya rutin update konten dan berkembang dengan baik. Terlihat dari jumlah pengunjung yang meningkat setiap waktunya.
Tips konsisten menulis ala buku Atomic Habits yang terakhir adalah liking atau menjadikan menulis sebagai aktivitas yang disukai dan memberi kepuasan. Sukai kegiatan menulis, bisa dimulai dengan sering membaca buku karya orang lain.
Semakin sering membaca semakin paham kekuatan suatu tulisan sehingga menyukai kegiatan menulis. Langkah lain, adalah memberi reward ke diri sendiri. Misalnya berhasil menyelesaikan satu bab maka bisa cuti dan pergi liburan.
Reward juga tidak harus mahal, misalnya menghargai kerja keras selama ini dengan rebahan sepanjang hari di akhir pekan pun dirasa memuaskan. Langkah lainnya lagi adalah merasa puas dengan tulisan yang dibuat.
Sukai tulisan tersebut maka akan termotivasi untuk menulis lagi. Bagaimana jika merasa tulisan belum bagus kualitasnya? Maka jangan putus asa, seorang novelis JK Rowling saja harus rela ditolak 12 penerbit dengan naskah Harry Potter miliknya. Jadi, tulisan bagus tidak bisa dibuat dalam tempo sehari atau setahun. Butuh waktu.
Itulah 4 tips konsisten menulis dengan menjadikan menulis sebagai kebiasaan ala buku Atomic Habits karya James Clear. Membangun kebiasaan konsisten menulis akan menjadi lebih mudah dengan menerapkan 4 poin tips tersebut. Semoga bermanfaat!
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…