Tips Merancang Setting Novel

Merancang setting novel | Siapa yang menyangka jika novel bisa memberikan manfaat untuk perkembangan otak pembaca. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Emory University menunjukan bahwa pembaca yang setelah membaca novel akan mengalami peningkatan koneksi secara signifikan di syaraf otak.

Peningkatan otak yang dialami oleh pembaca berdampak pada angular gyrus di otak. Angular gyrus bekerja dalam hal pemprosesan bahasa, logika dan angka. Secara jangka panjang membaca novel juga akan mempengaruhi dibagian somatosensory cortex, yang memicu pembaca lebih kreatif dan terjadi peningkatan aktivitas otak.

Melihat dampak manfaat menulis novel, dalam kesempatan kali ini akan mengulas tips merancang setting novel. Setidaknya ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan, misal memperhatikan bagaimana menentukan latar, logistik dan bagaimana mengembangkan panca indra. Berikut uraiannya.

Merancang Setting Novel – Menentukan Latar

Tips pertamakali ketika ingin merancang setting novel adalah menentukan latar cerita. Sebuah novel tanpa latar akan terasa aneh dan mengganjal. Latar atau lokasi bisa dimanapun, yang Anda inginkan. Bisa di lokasi yang sekarang sudah ada, dan bisa juga menggunakan latar imajinasi dalam pikiran Anda. Prinsipnya adalah, ada tempat.

Jika latar yang digunakan menggunakan lokasi terkenal, tidak ada salahnya mendeskripsikannya secara mendetail. Mengambarkan latar secara detail, menarik dan hidup membantu pembaca membayangkan secara nyata dalam imajinasi mereka. Secara tidak langsung, Anda sudah mengajak berinteraksi pembaca masuk dalam dunia imajinasi.

Bagaimana cara mendeskripsikan suatu tempat yang mampu mengajak pembaca hidup dalam imajinasi? Sederhana, cukup paparkan dan ceritakan setiap detail sudut, tempat dan keunikan. Masukan impresi di dalam tulisan agar emosi pembaca terbangkitkan.

Misal, “Langin bergelayut, burung sriti terbang ditengah kepadatan jalan Malioboro. Semua sibuk sendiri. Ada yang sibuk mencari nafkah dengan baju lusuh, karung di punggung. Ada juga yang berpadu kasih sambil bergengaman tangan. Dalam satu waktu, aktivitas berputar berbeda. Itulah kehidupan.”

Merancang Setting Novel – Menentukan ‘Cara’

Ketika hendak menerapkan merancang setting novel, selain menentukan tokoh, setting dan alur, Anda juga harus memperhatikan yang namannya trik atau cara. Dalam hal ini, cara yang dimaksud adalah trik membangun dan mengembangkan novel Anda. Cara si tokoh masuk ke konflik dan cara tokoh menyelesaikan masalah.

Tidak ada sebuah cerita yang menarik tanpa cara. Perhatikan novel karangan Andrea Hirata tentang Laskar Pelanggi, atau karya Dee. Mereka memiliki cara penyampaian cerita, konflik lewat kemasan penulisan yang menarik dan sarat ilmu baru. Cara-cara semacam inilah yang bisa Anda kembangkan untuk karya Anda.

Prinsipnya mengelola strategi yang menarik. Isi novel dikemas berbeda dari novel-novel pada umumnya. Jika novel yang mirip dengan novel satu dengan novel yang lain, sulit bisa best seller. Sedangkan novel yang berbeda, berpotensi untuk laris dipasaran. Apakah Anda salah satunya?

Merancang setting novel – Kembangkan Panca Indra

Gunakan panca indra agar novel Anda memiliki ruh. Apapun itu, baik karya seni maupun karya tulis (novel) akan hambar jika tidak diberikan ruh. Ruh dalam hal ini bukan ruh dalam arti sebenarnya.

Memberi ruh tidak selamannya memberikan nyawa. Salah satu cara meniupkan ruh adalah meniupkan ruh kepada isi cerita. Misal di dalam novel Anda ingin menulis ‘duduk di bawah pohon rambuttan’, agar adegan tersebut lebih hidup, dapat dituliskan seperti ini.

‘Sambil bersandar, aku duduk diatas rumput yang ranum itu. Tampak buah rambutan mulai menguning, beberapa sudah merah. Ingin rasanya memetik, meski pohon tersebut tinggi.’ Menuliskan seperti ini lebih hidup, dan mengajak pembaca ikut mermasakan apa yang dirasakan oleh penulis. Dibandingkan hanya menuliskan duduk di bawah pohon rambutan.

Itulah tiga tips merancang setting novel agar lebih hidup dan memiliki ipresi. Bagi penulis pemula memang sulit memulai dan membiasakan seperti ini. Namun jika Anda sering menuli, hal-hal semacam ini akan memudahkan Anda. (Elisa)

Referensi:

www.snowlife-elisa.com Diakses pada 29 November 2018

Anda punya RENCANA MENULIS BUKU

atau NASKAH SIAP CETAK?

Silakan daftarkan diri Anda sebagai penulis di penerbit buku kami.

Anda juga bisa KONSULTASI dengan Customer Care yang siap membantu Anda sampai buku Anda diterbitkan.

Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR.

Silakan ISI FORM di laman ini

deepublish

Recent Posts

4 Teknik Analisis Data Kualitatif, Keuntungan & Tantangannya

Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…

1 hari ago

Tahapan Systematic Literature Review & Contohnya

Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…

1 hari ago

Kalimat Tidak Padu: Ciri, Contoh & Pentingnya saat Menulis Buku

Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…

1 hari ago

Cluster Random Sampling: Definisi, Langkah, Contoh

Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…

1 hari ago

Consent Form untuk Menghindari Pelanggaran Etika Penelitian

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…

1 hari ago

5 Cara Menghitung Sampel Penelitian dengan Tepat

Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…

2 hari ago