Writing Advice

17 Tips Produktif Menulis Buku sebagai Upaya untuk Mengisi Kemerdekaan

Jika suka menulis maka mencoba lebih produktif menulis buku sebagai upaya untuk mengisi kemerdekaan adalah langkah tepat. Ada banyak kegiatan bisa dilakukan untuk mengisi kemerdekaan, salah satunya dengan menulis buku. 

Kenapa menulis buku termasuk mengisi kemerdekaan? Sebab dengan langkah ini, seorang penulis bisa berkontribusi menyediakan literatur bagi masyarakat. Sehingga masyarakat mendapatkan akses ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas sekaligus beragam. 

Negara yang literasinya beragam dan berlimpah akan mendorong semangat baca masyarakat. Negara yang maju dimulai dari minat baca masyarakatnya yang tinggi. 

Jadi, produktif menulis menjadi upaya mengisi kemerdekaan agar negara terus maju dan berkembang. Lalu, bagaimana caranya produktif menulis? 

16+ Kiat Produktif Menulis Buku sebagai Upaya untuk Mengisi Kemerdekaan

Produktif menulis buku sebagai upaya untuk mengisi kemerdekaan ternyata tidak mudah untuk dilakukan. Sebab, kegiatan menulis tidak semudah yang terlihat. Proses menuangkan ide di kepala menjadi bentuk tulisan membutuhkan waktu dan juga ada banyak hambatan. 

Mulai dari hambatan yang berasal dari internal penulis sampai lingkungan sekitar atau faktor eksternal. Banyak penulis yang membutuhkan waktu setahun bahkan lebih untuk menyelesaikan satu naskah buku. 

Meskipun begitu, siapa saja yang sudah paham bagaimana trik menulis maka dijamin akan lebih produktif. Supaya bisa terus berkarya dan memperkaya literasi di Indonesia, maka bisa menerapkan beberapa kiat berikut agar produktivitas menulis meningkat: 

1. Rutin Membaca Buku

Jika ingin produktif menulis buku sebagai upaya untuk mengisi kemerdekaan, maka mulai dulu dengan membaca. Kenapa? Sebab mayoritas penulis profesional memiliki kebiasaan membaca, bahkan sejak kecil. 

Dengan membaca maka ilmu pengetahuan dan wawasan semakin luas sekaligus paham bagaimana membuka dan menutup sebuah naskah buku. Selain itu juga tanpa sadar sudah mempelajari dan menguasai banyak kosakata. 

Semakin sering membaca semakin muncul keinginan untuk menghasilkan bahan bacaan dari buah pikiran sendiri. Sekaligus membantu menuliskan ide di kepala menjadi tulisan yang menarik, enak dibaca, dan mudah dipahami. Sebab dari awal sudah tahu apa yang dicari dan dibutuhkan seorang pembaca terhadap buku. 

2. Aktif Menulis di Media Sosial

Punya akun di media sosial? Maka bisa dimanfaatkan untuk mendorong keinginan dan mengembangkan bakat menulis. Rutin membagikan pengalaman, apa yang dirasakan, prestasi yang diraih meski sederhana di media sosial. 

Membantu seseorang paham bagaimana mengungkapkan ide di dalam kepala menjadi sebuah tulisan sederhana. Tidak jarang, cuitan di Twitter maupun caption panjang di Instagram bisa diubah menjadi naskah buku yang menarik minat baca. 

Jadi, salah satu kiat agar lebih produktif menulis buku sebagai upaya untuk mengisi kemerdekaan adalah dengan aktif di media sosial. Namun, pastikan membagikan konten yang tidak hanya berisi pengalaman dan pandangan. Tapi juga bebas unsur negatif. 

Baca Juga:

20 Tips Membangun Kebiasaan Menulis Agar Lebih Konsisten

Tips Menemukan Ide untuk Menulis Buku

8 Proses Kreatif Menulis yang Harus Diketahui

3. Aktif Menulis Opini

Mahasiswa maupun dosen biasanya lebih mudah melihat tulisan opininya terbit di surat kabar. Pasalnya, opini mereka dipandang sebagai opini para ahli dan kalangan intelek. 

Pertimbangkan untuk aktif menulis opini dan kemudian dikirimkan ke media massa, seperti koran-koran yang masih aktif mempublikasikan tulisan berbentuk opini. Lewat langkah ini maka keterampilan menulis diasah dengan baik. 

Sekaligus mengembangkan kepercayaan diri untuk menulis dan mempublikasikan tulisan yang dibuat. Sehingga saat ada topik menarik bisa dibuat menjadi naskah buku dan tidak ragu untuk menerbitkannya. Sebab yakin tulisan tersebut bisa bermanfaat bagi banyak orang. 

4. Pahami Manfaat Menulis

Jika ingin produktif menulis buku sebagai upaya untuk mengisi kemerdekaan maka penting untuk memahami manfaat yang didapatkan. Tidak harus berfokus pada royalti. Sebab menulis memberi manfaat lebih kompleks dibanding pundi-pundi. 

Misalnya bisa menyediakan referensi berkualitas dan kredibel bagi para dosen dan mahasiswa. Jika menulis naskah fiksi maka bisa menyediakan media hiburan berbentuk tulisan sarat akan pesan moral kepada pembaca. 

Jika fokus pada manfaat yang diberikan kepada orang lain maka kualitas tulisan akan maksimal. Tanpa sadar penjualannya bagus dan kemudian memberikan royalti yang lumayan. Tidak dapat dipungkiri, royalti yang besar bisa menjadi pemacu semangat untuk menulis. 

5. Mencatat Semua Ide Tulisan

Menulis secara produktif bisa terbentur oleh ide yang tidak kunjung muncul seperti sebelumnya. Kondisi ini disebut writer block, yakni kondisi dimana ide tulisan susah untuk muncul. 

Mencegah hal ini dialami maka sebaiknya rutin mencatat semua ide tulisan yang terlintas di kepala. Caranya, bawa selalu buku catatan kemanapun pergi dan berada. 

Sebab bisa jadi saat menyetir, saat mengobrol dengan teman, saat menunggu kendaraan di parkiran, dan lain sebagainya. Muncul ide tulisan yang dianggap menarik. Supaya tidak lupa dan hilang begitu saja maka perlu segera dicatat. 

6. Menulis Sesuatu yang Disukai dan Dikuasai

Khawatir kualitas tulisan kurang bagus dan tidak laku di pasaran? Maka untuk naskah awal atau buku pertama, pertimbangkan untuk menulis sesuatu yang disukai dan dikuasai. 

Kenapa? Sebab ketika kita paham betul apa yang kita tulis maka biasanya akan mengalir begitu saja dalam proses penyusunannya. Bahkan tanpa disadari tulisan menjadi lebih runtut, banyak ragam kosakata, susunan kalimat menarik, dan lain-lain. 

Jadi, sebagai langkah awal produktif menulis buku sebagai upaya untuk mengisi kemerdekaan mulai dari topik yang disukai maupun yang dikuasai. Hasilnya lebih maksimal, jika diterbitkan maka sambutan masyarakat bisa sangat positif. Hal ini bisa mendorong diri sendiri untuk lebih produktif menulis. 

7. Menyusun Jadwal Menulis

Ide tulisan sudah ada dan topik yang sebaiknya didahulukan untuk dikembangkan menjadi naskah buku sudah dipilih. Langkah atau kiat produktif menulis buku sebagai upaya untuk mengisi kemerdekaan berikutnya adalah menyusun jadwal. 

Yakni jadwal tetap untuk menulis dan mengembangkan ide tulisan yang sudah dipilih tadi. Supaya lebih mudah, susun dulu kerangka tulisannya dan kemudian dikembangkan sesuai jadwal yang telah disusun. 

Kenapa harus membuat jadwal? Sebab orang-orang yang sibuk, misalnya seperti dosen sering tidak memiliki waktu untuk menulis. Padahal setengah jam sehari sudah bisa dioptimalkan untuk mengembangkan kerangka tulisan. 

Maka penting untuk menyusun jadwal dimana kegiatan menulis wajib ada setiap hari, atau paling tidak 5-6 hari dalam sepekan. Meskipun hanya setengah maupun satu jam saja per hari. Namun naskah terus berprogres dan tanpa sadar akhirnya bisa diselesaikan. 

8. Menetapkan Target

Berikutnya adalah menetapkan target. Target ini jelas, bisa dicapai, dan juga sesuai dengan kemampuan. Artinya target menulis harus realistis agar mudah dicapai dan diri sendiri merasa puas setelah mencapainya. 

Misalnya bisa menyelesaikan satu judul buku dalam kurun waktu 6 bulan dengan jumlah halaman 100 lembar. Target ini tentu masih realistis jika dibandingkan menyelesaikan satu judul berisi 100 lembar dalam 1 bulan. 

Memiliki target membantu penulis lebih fokus dan memiliki sumber motivasi untuk terus menulis. Jika sering diserang rasa malas untuk menulis maka menetapkan target seperti ini sangat tepat untuk dilakukan. 

9. Menulis Tanpa Mengoreksi

Kiat produktif menulis berikutnya adalah terus menulis tanpa mengoreksi. Jadi intinya seperti bus patas atau mungkin kereta ekspres. Moda transportasi tersebut sepanjang jalur perjalanan tidak pernah berhenti agar sampai ke tujuan. 

Menulis pun demikian, usahakan patas dan ekspres sehingga satu naskah bisa dirampungkan dalam beberapa bulan saja. Setelah naskah selesai baru kemudian dikoreksi dengan proses penyuntingan mandiri. 

Jika penyuntingan dilakukan sepanjang menulis maka dijamin akan banyak berhenti. Naskah yang aslinya bisa selesai dalam waktu 6 bulan kemudian molor sampai 12 bulan. Sayang bukan? 

10. Menjauhkan Distraksi

Selama menulis sesuai jadwal yang sudah disusun, usahakan jauhkan distraksi. Yakni segala sesuatu yang bisa mengacaukan fokus dalam menulis. Misalnya televisi, smartphone, atau mungkin anak-anak di rumah. 

Jadi, miliki ruang terpisah yang bebas dari semua distraksi tersebut agar fokus terjaga. Hal ini penting untuk dilakukan agar dengan jadwal hanya setengah jam sehari paling tidak bisa menghasilkan setengah sampai satu halaman naskah. 

11. Membayangkan Sedang Mengobrol dengan Orang Terdekat

Menulis sesuai jadwal kadang terbentur dengan proses menuangkan ide di kepala menjadi tulisan. Ada banyak hal yang dipikirkan dalam pemilihan kata, susunannya bagaimana, dan lain sebagainya. 

Cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan membayangkan sedang mengobrol dengan orang terdekat untuk membahas opini diri sendiri. Maupun untuk menyampaikan kepakaran dari suatu isu, suatu topik, dan suatu pembahasan. 

Sehingga penjelasan di dalam naskah buku bisa lebih mengalir tanpa merasa ada beban sama sekali. Sekaligus bisa menjelaskan suatu ide tulisan dengan lebih mendalam, jelas, dan mudah dipahami. 

12. Memiliki Tempat Khusus untuk Menulis

Supaya semakin produktif menulis buku sebagai upaya untuk mengisi kemerdekaan maka penting untuk punya tempat khusus. Pertama, pilih tempat yang bisa menjauhkan distraksi seperti penjelasan sebelumnya. 

Misalnya ada anak di rumah yang suka masuk ke ruang kerja, maka pilih ruangan yang pintunya bisa dikunci dan titipkan anak ke pasangan maupun orang lain di rumah. 

Kedua, pilih tempat yang tenang dan nyaman dimana nyaman disini bisa berarti bersih dan sirkulasi udaranya baik. Tidak harus di rumah, bisa ke kafe, perpustakaan, maupun tempat lain. 

13. Bergabung dengan Komunitas Penulis

Mendorong produktivitas diri dalam menulis buku juga bisa dilakukan dengan bergabung dalam komunitas. Komunitas penulis sangat banyak dan mudah ditemukan, khususnya melalui internet. 

Lewat komunitas ini banyak masukan dan informasi terkait event menulis bisa didapatkan. Sekaligus ada ruang khusus untuk membagikan dan menginformasikan karya terbaru. 

Setiap member akan saling memberi dukungan dengan membeli dan membaca karya member lain. Hal ini bisa memberi motivasi untuk terus menulis dan menerbitkannya karena yakin akan selalu mendapat dukungan. 

14. Aktif Mengikuti Lomba Menulis

Produktif menulis buku sebagai upaya untuk mengisi kemerdekaan juga bisa dilakukan dengan aktif mengikuti lomba. Lomba menulis sangat banyak mulai dari lomba menulis puisi, cerpen, cerbung, novel, artikel ilmiah, opini, esai, dan lain-lain. 

Setiap lomba memiliki kriteria dalam tulisan yang mengasah konsentrasi dan kreativitas peserta. Sehingga aktif mengikuti lomba menulis bisa mengasah keterampilan menulis. 

Hal ini tentu penting bagi penulis buku agar tidak gagap untuk menuangkan ide di kepala menjadi tulisan yang menarik dan berkualitas. Jadi, silahkan rajin mencari informasi lomba menulis agar bisa lebih produktif dalam berkarya. 

15. Mengikuti Pelatihan Menulis

Kiat berikutnya adalah mengikuti pelatihan menulis, karena meskipun menjadi penulis mahir maupun pemula. Keterampilan menulis tetap perlu rajin diasah agar semakin banyak ilmu bisa didapatkan. 

Tulisan bisa terus berkembang setelah mengikuti pelatihan tersebut. Sehingga bisa menghasilkan tulisan yang berkualitas dan lebih percaya diri untuk menerbitkannya secara resmi. 

Ada banyak lembaga, organisasi, dan bahkan perusahaan yang menyediakan pelatihan menulis. Beberapa menyediakan pelatihan secara online dan bahkan gratis tanpa biaya, sehingga bisa dengan mudah diikuti. 

16. Perbanyak Relasi

Semakin banyak teman dan kenalan yang dimiliki ternyata bisa berdampak positif bagi seorang penulis. Relasi yang dimiliki bisa menjadi sumber inspirasi terhadap ide tulisan. Misalnya dari banyak hal yang diobrolkan dengan masing-masing kenalan. 

Kemudian, relasi ini juga bisa menjadi sumber informasi mengenai adanya komunitas sampai lomba kepenulisan. Belum lagi dengan berbagai ilmu terkait peningkatan kualitas tulisan. Jadi, jangan hanya diam di rumah melainkan aktif bersosialisasi. 

17. Istirahat yang Cukup

Keputusan untuk produktif menulis buku sebagai upaya untuk mengisi kemerdekaan adalah langkah mulia. Hanya saja jangan memaksakan diri untuk terus menulis tanpa jeda dan tanpa istirahat. 

Jika memaksa tubuh untuk terus menulis maka bisa mengalami kelelahan dan ide di kepala menjadi buntu. Sebaiknya penulis tetap menikmati aktivitas normal dan salah satunya istirahat yang cukup. 

Sehingga tubuh menjadi lebih bugar dan kemudian siap untuk melanjutkan kegiatan menulis. Hasil tulisan juga lebih maksimal karena pikiran segar dan ide menulis mengalir dengan sangat baik. 

Baca Juga:

Cara Meningkatkan Motivasi Menulis Anti Gagal

Intip 5 Cara Menulis Kreatif Berikut agar Jadi Penulis Nyentrik

7 Daftar Profesi Menjanjikan Bagi Yang Hobi Menulis

Manfaat Produktif Menulis bagi Dosen

Lewat kiat-kiat produktif menulis buku sebagai upaya untuk mengisi kemerdekaan yang dijelaskan di atas. Maka seseorang bisa lebih mudah untuk menulis dan menyelesaikan naskah bukunya. 

Kiat di atas juga sangat tepat untuk diterapkan oleh para dosen yang menurut Undang-Undang memang wajib menulis dan menerbitkan buku. Bahkan dosen bisa merasakan banyak manfaat jika sudah produktif dalam menulis. Seperti: 

1. Menunjukan Profesionalisme

Dosen dalam peraturan perundang-undangan memiliki kewajiban menulis dan menerbitkan buku. Jika dosen produktif menulis maka sama artinya sudah profesional dan bertanggung jawab atas profesinya. 

2. Karir Akademik Berkembang

Buku yang ditulis dosen dan diterbitkan kemudian akan diganjar dengan penambahan KUM. KUM dalam jumlah tertentu bisa membantu dosen naik jabatan fungsional. Sehingga dosen yang produktif menulis dijamin karirnya berkembang. 

3. Branding Diri

Menulis dan menerbitkan buku membantu dosen mengisi kemerdekaan sekaligus membantu dosen melakukan personal branding atau branding diri. Sehingga sosoknya lebih dikenal dan mampu menebarkan manfaat kepada masyarakat luas. 

4. Aktualisasi Diri

Menulis buku dan menerbitkannya bisa membantu dosen membangun aktualisasi diri. Sebab lewat karyanya maka sosoknya dikenal dan dianggap ada oleh masyarakat luas. 

5. Mendapat Manfaat Finansial

Buku yang diterbitkan dosen kemudian akan dibeli dan dibaca banyak orang. Setiap buku yang terjual akan memberi pemasukan untuk dosen yang bersangkutan. Yakni dalam bentuk royalti yang umumnya cair per enam bulan sekali. 

Royalti ini bisa memberi sumber passive income, sehingga meskipun dosen tidak lagi produktif menulis. Selama buku masih laku di pasaran, maka dosen masih berhak menerima royalti sesuai peraturan dan kesepakatan dengan penerbit. 

Dengan semua manfaat yang diberikan, maka tidak akan pernah merasa rugi sudah berusaha produktif menulis buku sebagai upaya untuk mengisi kemerdekaan. Lewat karya tulis tersebut seorang penulis kemudian bisa meningkatkan kecerdasan generasi bangsa. 

Artikel Terkait:

5 Rahasia Membangun Semangat Menulis

5 Manfaat Hobi Menulis Yang Sering Diabaikan Tapi Sangat Penting

5 Cara Mudah Mengembangkan Bakat Menulis

Salmaa

sharing and optimazing

Recent Posts

4 Teknik Analisis Data Kualitatif, Keuntungan & Tantangannya

Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…

1 hari ago

Tahapan Systematic Literature Review & Contohnya

Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…

1 hari ago

Kalimat Tidak Padu: Ciri, Contoh & Pentingnya saat Menulis Buku

Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…

1 hari ago

Cluster Random Sampling: Definisi, Langkah, Contoh

Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…

1 hari ago

Consent Form untuk Menghindari Pelanggaran Etika Penelitian

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…

1 hari ago

5 Cara Menghitung Sampel Penelitian dengan Tepat

Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…

2 hari ago