Daftar Isi
Mengembangkan literasi menjadi tugas penting bagi kalangan akademisi seperti dosen. Sebab ilmu pengetahuan dan berbagai hasil penelitian yang sudah dilakukan. Bisa dipublikasikan dalam bentuk buku yang menyumbang produk literasi berkualitas.
Hanya saja dalam prosesnya ternyata tidak mudah, masih banyak dosen yang kesulitan untuk menulis dan menerbitkan naskah buku. Maka penerbit deepublish menyelenggarakan Webinar Strategi Pengembangan Literasi Melalui Publikasi bagi Akademisi.
Menulis adalah bagian dari tuga pokok dosen yang tertuang di dalam tri dharma perguruan tinggi. Sebab diketahui tugas dosen selain melakukan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat juga harus melakukan publikasi ilmiah.
Publikasi ilmiah dilakukan untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan, hasil penelitian, maupun wawasan dan keterampilan dosen kepada masyarakat luas. Bentuk publikasi ilmiah pun beragam mulai dari jurnal, prosiding, dan juga buku ilmiah.
Menerbitkan buku ilmiah bisa menjadi prioritas bagi dosen karena bisa ikut membangun literasi nasional. Dimana buku menjadi bahan bacaan yang mudah diakses dan mudah dipahami masyarakat luas. Sehingga manfaat dari isinya lebih dirasakan oleh publik.
Mendorong semangat dosen membangun literasi dengan menerbitkan buku sekaligus bisa mengembangkan karir akademiknya. Maka penerbit deepublish menggelar webinar khusus bertajuk Strategi Pengembangan Literasi Melalui Publikasi bagi Akademisi.
Webinar diselenggarakan secara online dan sifatnya gratis, penyelenggaraannya adalah pada Kamis, 15 Desember 2022 pukul 13.30 – 15.30 WIB. Menghadirkan narasumber Ibu Dr. Mufdlilah, S.Pd., S.SiT., M.Sc. Wakil Rektor III Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Webinar yang digelar online melalui aplikasi Zoom Meeting pun dimulai dengan pembukaan oleh MC. Selanjutnya disampaikan materi inti mengenai Strategi Pengembangan Literasi Melalui Publikasi oleh Dr. Mufdlilah selaku narasumber utama.
Dalam awal penyampaian materi, beliau menjelaskan mengenai hubungan erat antara profesi dosen dengan literasi nasional dan internasional. Ilmu pengetahuan dan wawasan maupun keterampilan dosen sudah sepatutnya disampaikan kepada publik.
Tak hanya ketika mengajar di kelas di hadapan mahasiswa, akan tetapi juga disampaikan secara tertulis. Publikasi ilmiah kemudian menjadi agenda rutin para dosen yang dilakukan secara kontinyu sepanjang karir akademiknya.
Bentuk publikasi sesuai dengan PO BKD dan PO PAK bisa dalam bentuk jurnal ilmiah, prosiding, dan publikasi buku ilmiah. Buku ilmiah mencakup buku ajar, monograf, referensi, dan juga book chapter atau bunga rampai.
Publikasi ilmiah yang dilakukan oleh dosen bukan hanya untuk membangun literasi di Indonesia dan juga bahkan di dunia. Akan tetapi juga memberi manfaat tidak sedikit bagi dosen, seperti:
Buku yang disusun dan diterbitkan oleh dosen tidak hanya membangun literasi, akan tetapi juga membantu mengembangkan karir akademik dosen. Sebab setiap buku yang berhasil diterbitkan dan sesuai standar Dikti akan diberikan angka kredit.
Dosen dengan angka kredit dalam jumlah tertentu kemudian bisa mengajukan kenaikan jabatan fungsional. Sehingga menulis dan menerbitkan buku membantu dosen mencapai jenjang karir tertinggi, yakni Guru Besar dan meraih gelar Profesor.
Buku yang diterbitkan dosen juga menjadi media untuk mengimplementasikan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan buah pikiran dosen melalui sejumlah penelitian dan riset literatur.
Oleh sebab itu, proses implementasi ini perlu dilakukan dosen secara rutin sepanjang karirnya di dunia akademik. Sebab yang namanya ilmu pengetahuan pasti berkembang dan dosen diharapkan menjadi sosok yang mengarahkan perkembangan tersebut.
Menulis dan menerbitkan buku juga membantu dosen mendapatkan kredibilitas kepakaran. Sebab buku yang disusun adalah ilmu pengetahuan yang bersumber dari hasil penelitian dan riset mendalam. Sehingga isinya dijamin kredibel.
Selain itu, dosen akan fokus menulis buku-buku sesuai bidang keilmuan yang selama ini ditekuni. Sehingga seluruh buku tersebut memuat berbagai kepakarannya di suatu bidang. Jika diterbitkan dan dibaca banyak orang maka sudah menjadi bukti dosen tersebut adalah pakar di bidang tersebut.
Lewat penerbitan buku, dosen bisa dengan mudah mendapatkan dan memperluas jaringan. Hal ini tentu penting bagi profesinya dan juga karir akademik dosen tersebut, agar bisa mengakses banyak informasi penting dari semua jaringan.
Buku punya kekuatan demikian karena memuat nama dosen dan juga biodata dosen secara lengkap. Sehingga bisa semakin dikenal, sosoknya bisa dihubungi berbagai pihak, dan lambat laun jaringannya semakin luas.
Publikasi ilmiah, biak dalam bentuk jurnal maupun buku ilmiah ternyata juga bisa mendorong peningkatan mutu perguruan tinggi. Sebab histori publikasi akan menentukan kualitas pendidikan di dalam institusi.
Bahkan dalam pemeringkatan perguruan tinggi di dunia, diketahui salah satu aspek penilaian adalah publikasi ilmiah. Maka dosen yang ingin institusi tempatnya mengabdi terus berkemban bisa memaksimalkan publikasi ilmiah.
Selanjutnya, Dr. Mufdlilah menjelaskan mengenai berbagai strategi dalam pengembangan literasi melalui publikasi ilmiah. Disebutkan ada enam strategi yang sebaiknya dilakukan oleh para dose, yaitu:
Strategi yang pertama adalah mencari literasi dari sumber-sumber yang berkualitas baik. Utamanya adalah jurnal karena dari segi keilmuan, jurnal ilmiah lebih tinggi kredibilitasnya dibanding sumber lain.
Strategi yang kedua adalah meningkatkan sitasi. Bisa dimulai dengan rutin mengadakan proyek kolaborasi seperti penelitian dengan perguruan tinggi lain maupun dengan suatu komunitas agar publikasinya semakin dikenal luas.
Strategi berikutnya adalah memahami dan kemudian memanfaatkan referensi tools, misalnya Zotero. Menggunakan Zotero membantu dosen mengelola seluruh daftar referensi agar mudah dicari dan digunakan secara efektif dan efisien.
Berikutnya adalah melakukan pencarian jurnal target, yakni jurnal yang memiliki daftar artikel ilmiah sesuai bidang keilmuan yang ditekuni. Lewat proses ini akan didapatkan jurnal yang ideal untuk mempublikasikan artikel ilmiah berisi hasil penelitian dosen.
Dosen juga dianjurkan untuk memasukan strategi dalam bentuk up to date pada isu terkini. Sehingga bisa menemukan topik dan ide penelitian baru yang ikut mempengaruhi perkembangan topik dari publikasi ilmiah yang dilakukan dosen.
Dalam melakukan publikasi, dosen pun wajib menghindari jurnal predator. Jurnal predator akan menjadi batu sandungan pada publikasi ilmiah ke dalam jurnal. Berikut ciri-ciri jurnal predator yang harus diwaspadai:
Dengan beberapa strategi tersebut, maka dosen akan lebih mudah dalam melakukan publikasi. Sehingga bisa dilakukan kontinyu dan bisa berkontribusi langsung dalam pengembangan literasi.
Tahukah Anda bahwa salah satu cara untuk meningkatkan poin KUM adalah menerbitkan buku. Aturan ini tertuang dalam PO PAK 2019.
Sayangnya, kesibukan dalam mengajar, membuat dosen lupa dengan kewajiban lainnya yaitu mengembangkan karir. Maka dari itu, Penerbit Deepublish hadir untuk membantu para dosen meningkatkan poin KUM dengan menerbitkan buku.
Kunjungi halaman Daftar Menerbitkan Buku, agar konsultan kami dapat segera menghubungi Anda.
Selain itu, kami juga mempunyai E-book Gratis Panduan Menerbitkan Buku yang bisa membantu Anda dalam menyusun buku. Berikut pilihan Ebook Gratis yang bisa Anda dapatkan:
Seorang dosen yang hendak melakukan konversi dari artikel ilmiah menjadi naskah buku ilmiah (buku monograf…
Pernahkah Anda merasa bingung mengenai tata aturan penulisan nama tempat di dalam kalimat? Hal ini…
Perlu mencantumkan tanda tangan di lembar pengesahan karya ilmiah Anda? Copy paste saja tidak cukup…
Dosen atau penulis yang menyusun karya tulis ilmiah di bidang ilmu agama Islam tentunya perlu…
Selain jurnal, ebook atau buku elektronik menjadi salah satu jenis buku yang umum digunakan sebagai…
Pada saat membaca suatu karya tulis, baik dalam media cetak maupun elektronik serta digital, tentunya…