Search
Close this search box.

Strategi Pembelajaran: Komponen, Macam, Contoh

Strategi Pembelajaran

Para guru dijamin sangat familiar dengan istilah strategi pembelajaran, karena menjadi salah satu keterampilan yang perlu dikuasai oleh seorang pengajar. Lewat penguasaannya, maka akan memudahkan proses penyampaian materi kepada siswa. 

Sekaligus bisa mencapai tujuan dari kegiatan pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Namun, tidak semua guru di Indonesia sudah mengenal dan memahami mengenai strategi dalam pembelajaran. Jika berada di kondisi serupa, maka bisa menyimak penjelasan berikut. 

Apa Itu Strategi Pembelajaran? 

Secara umum, strategi pembelajaran adalah perencanaan tentang rangkaian kegiatan yang didesain dalam upaya mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sehingga, strategi yang tepat maka materi bisa disampaikan guru dan dipahami siswa dengan baik. 

Strategi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran nantinya akan diterapkan oleh dua pihak, yakni guru dan siswa di bawah bimbingannya. Tidak bisa jika suatu strategi dalam pembelajaran hanya diterapkan oleh guru saja. Harus ada interaksi kedua belah pihak. 

Kemudian dalam praktiknya, juga akan mendapati berbagai macam strategi dalam kegiatan pembelajaran. Seorang guru diperkenankan memakai strategi manapun dan disesuaikan dengan karakter materi pelajaran maupun karakter siswa. 

Seberapa penting strategi pembelajaran dikuasai oleh seorang guru? Jawabannya adalah sangat penting. Sebab menyampaikan materi pelajaran tidak cukup hanya menyampaikan ulang isi buku, dibutuhkan teknik tersendiri agar mudah dipahami siswa. 

Seorang guru di sebuah kelas akan berhadapan dengan siswa yang beragam, misalnya di SD Negeri satu kelas bisa 30 siswa bahkan lebih. Masing-masing siswa tentu memiliki karakter belajar yang khas, ada yang cepat paham ada yang tidak. 

Kemudian, ada siswa yang lebih paham hanya dengan membaca buku berisi teks. Namun, ada juga siswa yang jauh lebih paham jika membaca buku dilengkapi gambar. Karakter ini bisa membuat pembelajaran kurang efektif jika tidak dipahami guru. 

Maka penting untuk memiliki strategi dalam pembelajaran agar teknik penyampaian materi mudah diterima seluruh siswa, apapun karakter mereka. Hal ini akan menjadikan kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien. 

Tujuan Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran yang wajib dan penting dimiliki seorang guru memiliki beberapa tujuan. Tujuan ini disesuaikan dengan model pembelajaran yang diterapkan saat mengajar. Berikut detail tujuan strategi pembelajaran: 

a. Model Pembelajaran Perolehan Konsep

Dalam penerapan model pembelajaran perolehan konsep, maka tujuannya adalah untuk membantu siswa memahami suatu konsep di materi pembelajaran. Model ini sendiri umum diterapkan untuk siswa usia berapapun, dari anak-anak sampai dewasa. 

b. Model Pembelajaran Berpikir Induktif 

Model pembelajaran berpikir induktif bertujuan untuk membangun kemampuan kognitif siswa. Selain itu juga bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir siswa. 

c. Model Pembelajaran Inquiry Training 

Selanjutnya adalah model pembelajaran inquiry training yang strategi pembelajaran di model ini bertujuan untuk melatih kemampuan siswa melakukan penelitian, menganalisa suatu masalah, dan memahami solusi terbaik lewat metode ilmiah. 

d. Model Peningkatan Pembelajaran Individu 

Model peningkatan pembelajaran individu bertujuan untuk mengembangkan kepribadian siswa. Sehingga menyadari kelebihan yang dimiliki dan mendukung mereka lebih percaya diri untuk belajar dan bersosialisasi. 

e. Model Pembelajaran Tidak Langsung 

Strategi pembelajaran dengan model pembelajaran tidak langsung bertujuan untuk integrasi pribadi, efektivitas pribadi, dan juga mengembangkan penghargaan terhadap dirinya sendiri. 

f. Model Pembelajaran Pelatihan Kesadaran 

Model pembelajaran pelatihan kesadaran diterapkan dengan tujuan meningkatkan kesadaran siswa agar memahami dirinya sendiri. Sehingga bisa belajar dengan metode yang tepat untuk hasil lebih optimal. 

g. Model Pembelajaran Pertemuan Kelas 

Model pembelajaran pertemuan kelas bertujuan untuk membantu para siswa agar bisa bekerjasama dalam kelompok, yakni di dalam kelas dan bertemu dengan siswa lain. Sehingga bisa saling bekerjasama untuk belajar serius dan memahami materi. 

Baca Juga:

Komponen Strategi Pembelajaran

Penerapan strategi pembelajaran membutuhkan setidaknya lima komponen yang menjadi penyusun kesuksesan penerapan strategi tersebut. Komponen strategi pembelajaran yang dimaksud adalah: 

1. Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan 

Komponen pertama adalah kegiatan pembelajaran pendahuluan. Yaitu suatu proses dimana seorang guru membuka pembelajaran dengan menyampaikan sesuatu yang menarik sehingga bisa menggugah semangat siswa untuk belajar. 

Secara sederhana, di komponen ini guru akan memperkenalkan materi pelajaran yang akan disampaikan. Ada dua teknik yang bisa dicoba saat melakukan kegiatan pembelajaran pendahuluan. Yaitu: 

  1. Jelaskan tujuan pembelajaran khusus yang diharapkan dapat dicapai oleh semua peserta didik di akhir kegiatan pembelajaran. Sehingga, peserta didik akan menyadari pengetahuan, keterampilan, sekaligus manfaat yang akan diperoleh setelah mempelajari pokok bahasan tersebut.
  2. Lakukan apersepsi, berupa kegiatan yang merupakan jembatan antara pengetahuan lama dengan pengetahuan baru yang akan dipelajari. Tunjukkan pada peserta didik tentang eratnya hubungan antara pengetahuan yang telah mereka miliki dengan pengetahuan yang akan dipelajari. 

2. Penyampaian Informasi 

Komponen kedua adalah penyampaian informasi, yaitu proses menjelaskan materi dengan menyampaikan informasi-informasi yang relevan dan berasal dari sumber yang jelas. Dalam penyampaian informasi, ada tiga hal perlu diperhatikan guru: 

a. Urutan Penyampaian 

Pertama, adalah urutan penyampaian informasi materi pelajaran yang harus sistematis. Paling umum adalah menyampaikan dulu dari hal dasar dan sederhana baru menuju informasi kompleks. 

b. Ruang Lingkup Materi 

Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah ruang lingkup materi. Artinya, guru perlu menentukan seberapa luas materi akan disampaikan. Misalnya pembahasan mengenai A bisa 1 kali pertemuan, 2 kali, atau sesuai kebutuhan. 

c. Materi yang Disampaikan 

Terakhir adalah materi yang disampaikan dalam strategi pembelajaran. Artinya, guru perlu menyampaikan informasi sesuai dengan bentuk atau karakter suatu materi pelajaran. 

Materi pelajaran secara umum terbagi menjadi tiga dimulai dari pengetahuan (teori), kemudian keterampilan (langkah, prosedur, dll), dan sikap (berisi pendapat, ide, saran, atau tanggapan). 

Beda bentuknya, maka beda strategi pembelajaran yang harus diterapkan guru. Sebab, akan sulit memahami suatu keterampilan dengan metode ceramah. Idealnya adalah dengan praktek langsung. 

3. Partisipasi Peserta Didik 

Komponen ketiga dalam strategi pembelajaran adalah partisipasi peserta didik. Artinya, suatu strategi dapat berjalan dan memberi hasil efektif sekaligus efisien jika siswa juga ikut terlibat dalam proses belajar. 

Guru bisa mendorong keterlibatan atau partisipasi para siswa dalam proses pembelajaran dengan melakukan beberapa hal. Dua diantaranya adalah: 

a. Latihan atau Praktek

Pertama, adalah dengan memberikan latihan soal setelah penjelasan materi disampaikan oleh guru. Latihan soal membantu mengingat kembali materi yang disampaikan dan hasilnya bisa menjadi tolak ukur tingkat pemahaman siswa. 

Selain latihan soal, bisa juga dengan praktek langsung di lapangan. Misalnya saat membahas mengenai ilmu biologi tentang sel hewan bersel banyak. Maka bisa praktek di laboratorium langsung dengan mikroskop. 

b. Umpan Balik

Kedua, adalah dengan melakukan umpan balik atau feedback. Artinya, para guru disini bisa meminta umpan balik ke siswa setelah selesai menyampaikan materi. Misalnya mendorong siswa untuk bertanya. 

4. Tes 

Komponen keempat dalam strategi pembelajaran adalah tes atau evaluasi. Yaitu proses dimana seorang guru akan melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran. Biasanya tes dilakukan di tahap akhir pembelajaran dan bisa dalam bentuk tugas.

Namun bisa juga dalam bentuk ulangan atau latihan soal, dimana tujuan dari tes ini biasanya ada dua. Yaitu: 

  1. Membantu guru mengetahui apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau belum. 
  2. Membantu guru mengukur tingkat pemahaman dan kepemilikan keterampilan maupun sikap sesuai materi yang diajarkan. 

5. Kegiatan Lanjutan 

Komponen terakhir adalah kegiatan lanjutan atau follow up, yaitu tindakan pengajar untuk menindaklanjuti hasil evaluasi pembelajaran (tes). Sehingga guru bisa tahu materi mana yang sudah dipahami dan belum. Bentuk kegiatan lanjutan antara lain: 

  1. Memberikan PR kepada siswa. 
  2. Membahas kembali materi yang belum dikuasai seluruh siswa. 
  3. Membaca materi dari sumber lain sehingga bisa memperluas pemahaman siswa. 
  4. Memberi motivasi kepada siswa untuk lebih giat belajar. 

Macam-Macam Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran kemudian memiliki beberapa macam jenis, Macam-macam strategi pembelajaran antara lain:

1. Strategi Pembelajaran Inkuiri 

Strategi pertama adalah strategi inkuiri yaitu strategi dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Sehingga mengarahkan siswa melakukan penelitian untuk kritis terhadap masalah dan mencari solusinya. 

2. Strategi Pembelajaran SPBM 

Strategi kedua adalah SPBM yaitu jenis strategi yang menggabungkan beberapa kegiatan pembelajaran sehingga mendorong siswa untuk bisa melakukan pemecahan masalah secara ilmiah. 

3. Strategi Pembelajaran Koperasi 

Strategi pembelajaran koperasi disebut juga sebagai strategi DSS, yaitu rangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan sekelompok siswa yang memiliki latar belakang berbeda. Misalnya berbeda dari segi ras, agama, dll. 

4. Strategi Pembelajaran SPKB 

Strategi SPKB (Strategi Peningkatan Keterampilan Berpikir) adalah model pembelajaran yang berfokus pada pengembangan kemampuan berpikir siswa, dengan fakta-fakta atau pengalaman sebagai bahan untuk memecahkan masalah. 

5. Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek 

Strategi berbasis proyek adalah suatu metode pembelajaran yang mendukung para siswa mengerjakan tugas dalam bentuk proyek. Misalnya memberikan tugas kepada kelompok siswa untuk membuat kerajinan dari kain perca. 

6. Strategi Pembelajaran Cooperative Script 

Strategi cooperative script adalah suatu metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara memberikan skenario atau naskah yang harus dijalankan oleh siswa dalam kelompok.

7. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah 

Strategi pembelajaran berbasis masalah adalah metode pembelajaran dengan memberikan siswa suatu masalah atau kondisi tertentu yang berisi masalah untuk kemudian dicari solusinya secara ilmiah dan berhubungan dengan materi. 

8. Strategi Pembelajaran Kolaboratif 

Strategi kolaboratif adalah salah satu metode pembelajaran yang dilakukan secara bersama-sama dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Misalnya siswa berkolaborasi dengan siswa lain yang membentuk kelompok. 

Contoh Strategi Pembelajaran

Setiap guru bisa menentukan strategi mana yang akan diterapkan, karena memang jenisnya beragam sesuai penjelasan sebelumnya. Masing-masing jenis strategi pembelajaran ini kemudian memiliki contoh penerapan yang berbeda-beda. Berikut beberapa contoh startegi dalam pembelajaran: 

1. Contoh Strategi Inkuiri 

Guru menjelaskan suatu masalah sosial misalnya masalah limbah. Maka siswa akan mencari tahu apa penyebab limbah, dampaknya, dan bagaimana mengatasinya sepanjang pembelajaran. 

2. Contoh Strategi Berbasis Masalah 

Guru menjelaskan materi mengenai virus Corona penyebab Covid-19 dan para siswa diminta untuk mengatasi masalah penularannya. Sehingga bisa menemukan solusi sesuai karakter virus yang sudah dijelaskan guru. 

3. Contoh Strategi Kolaboratif 

Siswa membentuk kelompok terdiri dari 3-5 siswa kemudian bekerjasama untuk memecahkan suatu masalah atau tugas yang diberikan oleh guru. 

Langkah Menyusun Strategi Pembelajaran

Berikut adalah beberapa langkah dalam menyusun strategi pembelajaran yang efektif dan juga efisien sebagai berikut: 

  1. Menentukan dahulu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 
  2. Memahami karakter dari siswa yang dibimbing. 
  3. Memilih jenis strategi pembelajaran yang dirasa paling tepat. 
  4. Menyusun rencana pembelajaran. 
  5. Melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran. 

Baca Juga:

Artikel Penulisan Buku Pendidikan