Perkembangan tren kebiasaan pembaca digital setiap tahunnya terbilang sangat pesat. Artinya, jumlah pembaca buku digital terus naik dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukan adanya perubahan kebiasan para pembaca di Indonesia dan juga di dunia.
Ketika buku digital atau buku elektronik pertama kali diperkenalkan kepada publik, sambutannya memang tidak begitu positif. Para pecinta kegiatan membaca mengaku lebih menyukai kegiatan membaca buku cetak dibanding elektronik.
Namun, lain dulu lain pula dengan sekarang. Ketika perkembangan teknologi terus terjadi, ternyata ikut mendorong perkembangan buku digital dan platform untuk mengaksesnya. Alhasil, jumlah pembaca terus bertambah dan memunculkan urgensi penyediaan buku digital.
Tren Kebiasaan Pembaca Digital 2024
Dikutip melalui website resmi Binus University, dijelaskan bahwa para pecinta buku di Indonesia pada awalnya tidak begitu menyukai kehadiran buku digital. Membaca buku cetak dengan membuka halaman demi halaman secara manual dirasa lebih nyaman dan memuaskan.
Namun, seiring berjalannya waktu hal tersebut mengalami perubahan dimana semakin banyak yang beralih ke buku digital. Dikutip melalui Databoks Katadata, berdasarkan hasil survei yang dilakukan Rakuten Insight di tahun 2023 sekitar 83% responden di Indonesia mengaku menyukai kegiatan membaca buku lewat smartphone.
Sementara untuk pembaca buku fisik hanya sekitar 12% saja dari total responden yang mengisi survei tersebut. Hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah pengguna smartphone, serta lebih banyak aktivitas yang bisa dilakukan para pengguna ke smartphone mereka.
Smartphone lantas menjadi one stop solution untuk membantu pengguna melakukan apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan. Termasuk dalam membaca buku, yang kemudian membuat buku digital jauh lebih diminati dibanding buku cetak atau fisik.
Perkembangan smartphone yang semakin canggih dan kisaran harganya juga semakin merakyat. Disusul pula oleh harga paket data yang semakin terjangkau, membuat tren kebiasaan pembaca digital diprediksi akan terus naik.
Sejalan pula dengan fakta semakin intens penggunaan buku digital dalam kegiatan pembelajaran. Baik siswa dan mahasiswa diketahui mulai aktif membaca buku pelajaran dalam format digital, baik saat mengikuti pembelajaran jarak jauh maupun ketika belajar secara mandiri.Â
Adanya perubahan kebiasaan membaca lewat smartphone yang tinggi tak boleh mengurangi upaya meningkatkan minat baca di era digital saat ini. Gunakan cara-cara yang adaptif seperti berikut:
Alasan Buku Digital Semakin Diminati Publik
Buku digital kategori umum dan pendidikan (ilmiah) sama-sama mengalami peningkatan jumlah peminat atau pembaca. Hal ini sejalan dengan pergeseran tren kebiasaan pembaca digital yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Namun, apa sebenarnya yang membuat pergeseran kebiasaan ini bisa terjadi? Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa hal yang melatarbelakangi pergeseran tren tersebut:
1. Terbiasa Menggunakan Smartphone
Alasan yang pertama adalah dari pola kebiasaan baru masyarakat yang semakin akrab dengan teknologi digital, khususnya smartphone. Dulunya, handphone hanya bisa digunakan untuk kegiatan komunikasi.
Sejak handphone berkembang menjadi smartphone dan terhubung dengan internet, maka fitur di dalamnya semakin beragam. Smartphone bahkan bisa digunakan untuk berbagai keperluan.
Mulai dari memotret atau mengambil foto, merekam video dan audio, mencari informasi di browser, membuka aplikasi media sosial, bermain game online dan offline, membaca buku digital, menonton film dan serial, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Smartphone kemudian menjadi salah satu perangkat elektronik yang paling sering digunakan oleh masyarakat Indonesia. Bahkan saat baru bangun tidur di pagi hari, mereka pertama kali melihat perangkat smartphone.
Hal ini juga mendorong pengguna smartphone untuk memilih membaca buku digital. Sehingga sembari membaca, pengguna bisa sembari melakukan hal lain. Misalnya tetap membalas chat di WhatsApp, mengamati notifikasi di media sosial, dan lainnya.Â
2. Perkembangan Tampilan dan Kualitas Isi Buku Digital
Alasan kedua yang ikut mendasari pergeseran tren kebiasaan pembaca digital di tahun 2023 dan 2024 adalah perkembangan buku digital itu sendiri. Mulai dari segi tampilan sampai kualitas isi buku digital tersebut.
Dulunya, buku digital hadir dalam format PDF dengan dominasi teks. Sehingga sama halnya membaca buku konvensional, hanya berubah format saja menjadi digital. Hal ini membuatnya bisa dibaca di perangkat elektronik seperti smartphone sampai PC.
Sayangnya dengan tampilan monoton, banyak orang enggan meluangkan waktu membaca buku digital. Namun, dewasa ini tampilan buku digital sudah berkembang dan didukung oleh kehadiran platform pembuat ebook, flipbook, majalah, dll.
Template yang menarik dan pilihan yang beragam, membuat tampilan buku digital lebih menarik dan modern. Sehingga memberi sensasi visual yang menggugah minat para pembaca.
Sementara dari segi kualitas isi, sekarang semakin banyak buku digital yang didesain dengan layout lebih menarik. Selain itu juga dihadirkan dengan jenis huruf dan ukuran yang mudah terbaca bersama kalimat-kalimat pendek. Sehingga lebih enak dibaca dan dengan cepat dipahami isinya.
3. Perkembangan Platform Pembaca Buku Digital
Alasan ketiga yang mendasari terjadinya pergeseran tren kebiasaan pembaca digital adalah dari perkembangan platform pembaca atau reader. Dulunya, buku digital dalam format PDF hanya bisa dibaca melalui platform atau aplikasi PDF Reader.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak perusahaan maupun organisasi sampai perorangan yang menyediakan platform pembaca buku digital. Aplikasi tertentu bahkan sekaligus menawarkan koleksi buku digital dari berbagai kategori.
Alhasil, pembaca di Indonesia dan di dunia bisa memilih platform pembaca dengan fitur sesuai selera dan kebutuhan mereka. Layanan di dalam platform pun mampu meningkatkan pengalaman dalam membaca buku digital.
Hal ini juga yang mendorong minat para pembaca untuk beralih dari buku cetak ke buku digital. Perkembangan ini tentu saja tidak akan berhenti, sebab dari waktu ke waktu akan ada lebih banyak platform yang berinovasi dalam menyediakan layanan pembaca buku digital.
4. Peningkatan Pemahaman Pentingnya Kebiasaan Ramah Lingkungan
Alasan keempat adalah dari semakin tingginya pemahaman masyarakat di Indonesia dan bahkan di dunia mengenai arti penting penerapan kebiasaan ramah lingkungan. Gaya hidup dan pola pikir masyarakat memang mengalami banyak perubahan.
Dulunya, kehadiran makanan instan diyakini memberi solusi praktis untuk mendapat nutrisi. Seiring berjalannya waktu, efek samping makanan instan disadari dan kemudian muncul kesadaran untuk memperbaiki pola makan dengan kembali ke alam.
Makanan dari pertanian dengan sistem organik lebih disukai, makanan dengan proses lebih pendek semakin banyak dipilih, dan pola makan menjadi lebih sehat. Sejalan dengan hal ini, kebiasan-kebiasaan baik dan ramah lingkungan lainnya ikut berkembang.
Tidak sedikit yang mulai teredukasi dan paham betul arti penting mengolah sampah dengan baik sebab berdampak signifikan pada kesehatan lingkungan. Kemudian ikut berdampak pula pada kesehatan manusia.
Penggunaan kertas untuk mencetak buku diketahui membutuhkan batang pohon, semakin banyak buku dicetak maka semakin banyak pohon ditebang. Alhasil, banyak yang mulai beralih ke buku digital untuk berkontribusi menghentikan penebangan pohon secara masif demi kesehatan lingkungan.
Hal ini pula yang mendorong terjadinya perubahan tren kebiasaan pembaca digital. Dimana dipahami bahwa buku digital jauh lebih ramah lingkungan dan layak menjadi pilihan prioritas.
5. Kelebihan yang Ditawarkan Buku Digital
Alasan kelima adalah dari kelebihan yang ditawarkan buku digital itu sendiri. Buku digital sering disebut sebagai alternatif pengganti buku cetak atau buku fisik. Selain lebih ramah lingkungan, juga diketahui lebih praktis dan ekonomis.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa kelebihan yang dimiliki buku digital:
- Praktis untuk dibaca, karena bisa dibuka dan dibaca isinya di berbagai perangkat elektronik.
- Mudah disimpan, yakni ditempatkan di perangkat elektronik sehingga ringkas dan tidak memakan ruang seperti halnya buku cetak.
- Tidak mudah rusak, sebab selama file tidak mengalami kerusakan maka buku digital bisa dibaca dan tidak akan lapuk dimakan usia sebagaimana buku cetak.
- Mudah dibawa kemana-mana, tanpa memiliki fisik maka buku digital menyatu dengan smartphone maupun laptop sehingga praktis dibawa bepergian tanpa menambah beban barang bawaan.
- Selalu tersedia, buku digital yang tidak perlu dicetak di media kertas membuat pihak penerbit bisa menerbitkan berkali-kali sehingga selalu tersedia di pasaran.
6. Fleksibilitas dan Privasi dalam Kegiatan Membaca
Alasan yang keenam dan ikut berkontribusi dalam perubahan tren kebiasaan pembaca digital di Indonesia dan bahkan di dunia adalah fleksibilitas dan privasi. Buku digital mampu memberikan dua hal tersebut bersamaan.
Fleksibilitas diberikan dengan akses yang mudah dan bisa dibaca di mana saja serta kapan saja. Selama memiliki perangkat elektronik, misalnya smartphone sekalipun dengan spesifikasi standar. Maka buku tersebut bisa dibaca.
Privasi diberikan buku digital karena dibaca di perangkat milik sendiri bukan milik publik. Misalnya di smartphone, sehingga tidak terganggu dengan pembaca lain. Selain itu, bisa dibaca dimana saja, termasuk di kamar sendiri sehingga privasi benar-benar didapatkan.
7. Menjadi Pilihan yang Lebih Ekonomis
Alasan berikutnya adalah karena buku digital menjadi pilihan yang lebih ekonomis. Pertama, harga buku digital lebih terjangkau dibanding buku cetak. Meski saat ini terpautnya sedikit, akan tetapi pilihan lebih murah tentu lebih menarik.
Kedua, satu buku tidak akan rusak dan memungkinkan untuk dibaca berulang kali tanpa perlu membeli edisi terbaru. Selain itu bisa dibaca bergantian dengan sahabat dan anggota keluarga tanpa khawatir buku tersebut rusak.
Ketiga, buku digital tidak perlu diberi sampul dan perawatan lain yang tentu membutuhkan biaya. Sebab cukup disimpan di perangkat elektronik maka akan awet dan bisa dibaca lagi kapan saja.Â
Masih condong ke buku cetak? Sebaiknya Anda jangan lewatkan Kelebihan Buku Digital (eBook) Dibandingkan Buku Cetak.
Pentingnya Menyediakan Buku Digital
Memahami tren kebiasaan pembaca digital yang cukup pesat dan ada prediksi akan terus merangkak naik dari waktu ke waktu. Maka kebutuhan akan buku digital juga akan ikut naik. Sebab pembaca akan terus mencari bahan bacaan baru dalam format digital.
Hal ini tentu memberi motivasi kepada para penulis di Indonesia untuk ikut mendukung penyediaan buku digital tersebut. Sehingga bisa memprioritaskan penerbitan naskah buku dalam format digital yang akan menggaet lebih banyak pembaca.
Kabar baiknya, menerbitkan buku dalam format digital jauh lebih menguntungkan penulis. Sebab tanpa proses cetak ke material kertas, maka biaya penerbitan menjadi lebih ekonomis. Selain itu, tahapan penerbitan juga lebih ringkas sehingga lebih cepat.
Mendukung para penulis di Indonesia untuk menerbitkan buku digital, Penerbit Deepublish memberikan diskon menerbitkan buku digital (e-book) hingga 30%Â kepada seluruh penulis Indonesia melalui Promo Digital Books Special Deals.
Lewat promo ini, Anda akan lebih mudah menghemat biaya penerbitan dan memastikan naskah terbit dengan ISBN resmi. Jadi, jangan ragu untuk mengikuti program promo ini sebelum berakhir. Informasi lebih lanjut bisa mengunjungi laman Promo Digital Books Special Deals.