Daftar Isi
Pernahkah Anda mendengar kata kerja material atau verba material? Dalam bahasa Indonesia, terdapat kelompok kata yang masuk kategori kata kerja. Kata kerja sendiri adalah kata atau kalimat yang menggambarkan tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh subjek.
Kata kerja kemudian terbagi menjadi beberapa jenis, dan salah satunya adalah verba material. Verba atau kata kerja jenis ini umum digunakan dalam menyusun kalimat, penyusunan naskah karya tulis, dan juga komunikasi sehari-hari.
Hanya saja, masih banyak yang merasa asing dengan kata kerja jenis ini. Jika Anda penulis dan suka membaca, mengenal apa itu verba material bisa membantu memahami kalimat dan menyusun kalimat dengan verba ini. Berikut informasinya.
Apa Itu Kata Kerja Material?
Dikutip melalui buku Anekdot Superior yang disusun oleh Miranti, kata kerja material adalah jenis kata kerja yang secara khusus menunjukkan aktivitas yang dapat diamati secara fisik oleh manusia, binatang, atau benda.
Secara sederhana, verba material adalah jenis kata kerja yang menunjukan aktivitas fisik. Sehingga bisa dilihat oleh indra penglihatan. Bukan sekedar dirasakan, diduga, dan dikira-kira sebagaimana pada kata kerja mental.
Umumnya, kata kerja atau verba jenis ini digunakan untuk menunjukan respon subjek pada kalimat terhadap suatu isu, pengalaman, dan sebagainya. Hanya saja respon yang diberikan berupa tindakan langsung yang bisa dilihat oleh indra penglihatan.
Beberapa contoh kata kerja material seperti menulis, membaca, menyapu, membangun (mendirikan bangunan), istirahat, dan lain sebagainya. Sehingga, setiap kata kerja yang melibatkan aktivitas fisik adalah termasuk verba material.
Secara umum, kata kerja jenis ini paling sering digunakan dalam berkomunikasi. Sekaligus yang paling mudah ditemukan dalam kalimat maupun karya tulis utuh seperti buku, novel, cerpen, dan sebagainya.
Namun, bukan berarti semua kalimat dan karya tulis perlu menggunakan verba material karena ada banyak karya tulis, termasuk kalimat pendek, tidak ada penambahan verba material.
Misalnya, kalimat pendek maupun paragraf yang menggambarkan perasaan seseorang. Maka isinya adalah verba mental, bukan material. Sebab verba material harus berupa tindakan, bukan hasil buah pikiran atau perasaan yang tidak diikuti oleh aktivitas fisik. Berikut beberapa contoh kalimat pendek tanpa verba material:
- Dia adalah guru favoritku.(verba mental).
- Saya tahu jawabannya. (verba mental).
- Jakarta ibu kota Indonesia. (kalimat tanpa kata kerja jenis apapun).
Baca Juga: Kata Kerja Mental: Ciri, Fungsi, Contoh
Ciri Kata Kerja Material
Berhubung kata kerja memiliki banyak jenis, dan kata kerja material juga sering dikaitkan bahkan dianggap sama dengan kata kerja mental. Maka tentunya perlu memahami ciri khas dari kata kerja jenis ini agar tidak keliru saat menggunakannya dalam menyusun kalimat.
Secara umum, berikut adalah beberapa ciri khas yang dimiliki verba material dan tidak dimiliki oleh verba jenis lain:
1. Menunjukan Aktivitas Fisik
Salah satu ciri dari verba material adalah menunjukan aktivitas fisik. Artinya, kata kerja jenis ini akan selalu menjelaskan tindakan fisik yang bisa dilihat oleh mata langsung.
Sehingga bukan kata kerja yang sifatnya bukan aktivitas fisik. Misalnya “mencintai”, kata ini termasuk kata kerja. Hanya saja melibatkan perasaan atau mental, sehingga termasuk kata kerja mental. Bukan termasuk kata kerja jenis material.
Jadi, setiap kali membaca kalimat maupun paragraf yang menggunakan kata kerja dengan menunjukan aktivitas atau tindakan fisik, kata kerja tersebut termasuk verba material.
2. Menggambarkan Suatu Tindakan Langsung
Ciri khas yang kedua dari verba material adalah menggambarkan suatu tindakan langsung. Artinya, kata kerja yang menunjukan aktivitas fisik tapi masih berupa rencana. Maka belum bisa disebut verba material.
Verba material selalu menunjukan tindakan langsung, aksi nyata, dan sudah terjadi di lapangan yang kemudian bisa dilihat oleh indra penglihatan. Berikut penjelasannya dalam contoh:
- Besok, Ita berencana menulis buku tentang kalimat eksposisi. (masih berupa rencana, belum menulis).
- Ita menulis buku tentang kalimat eksposisi. (verba material, karena menggambarkan tindakan langsung dari Ita yang merupakan subjek kalimat).
3. Bisa Ditambahkan Konjungsi untuk Memperjelas Makna
Ciri khas yang ketiga dari kata kerja material adalah bisa ditambahkan konjungsi untuk memperjelas makna. Jadi, kata kerja jenis ini sering didahului oleh konjungsi atau kata hubung.
Penambahan konjungsi untuk memperjelas makna dari kalimat tersebut sehingga lebih mudah dipahami dan mencegah adanya multitafsir dari pembaca. Berikut contohnya dalam kalimat:
- Ani sedang menulis puisi. (konjungsi: sedang).
- Adik berlari ke halaman lalu bermain bola. (konjungsi: lalu).
- Ibu memasak sayur dan menggoreng tempe. (konjungsi: dan).
4. Bisa Ditambahkan Imbuhan untuk Memperjelas Makna
Ciri yang keempat dari verba material adalah bisa ditambahkan imbuhan untuk memperjelas makna kata tersebut maupun makna kalimat sehingga kata kerja yang menunjukkan aktivitas fisik bisa ditambah imbuhan agar makna jelas.
Misalnya, penulis membuat kalimat dengan verba material “menyapu”. Kata kerja ini bisa diubah imbuhan dari me- menjadi di- untuk menjelaskan mana yang objek dan subjek pada kalimat. Misalnya pada contoh kalimat berikut:
- Adik menyapu lantai. (imbuhan me-)
- Lantai depan disapu oleh adik. (imbuhan di-).
5. Bisa Digunakan dalam Berbagai Jenis Tulisan
Ciri khas yang kelima dari verba material adalah bisa digunakan untuk berbagai jenis tulisan. Sesuai penjelasan di awal, verba jenis ini memang paling sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Sekaligus yang sering dijumpai pada karya tulis.
Sehingga, menjadikan verba cocok untuk ditambahkan dalam karya tulis jenis apapun. Misalnya bisa masuk ke dalam paragraf deskriptif, naratif, persuasif, dan lain sebagainya. Selain itu, kata kerja jenis ini juga umum digunakan dalam karya tulis ilmiah maupun nonilmiah.
Sehingga sangat mudah dijumpai setiap kali membaca kalimat maupun karya tulis jenis apapun. Meskipun tetap akan ada beberapa kalimat dalam suatu tulisan tidak ada verba material sama sekali.
6. Objek atau Subjek dalam Kalimat atau Teks Jelas
Ciri khas berikutnya dari kata kerja material adalah penggunaannya selalu diikuti objek dan atau subjek yang jelas dalam kalimat atau karya tulis. Sehingga, kata kerja jenis ini akan masuk ke dalam kalimat yang sudah ada objek di dalamnya.
Seperti yang diketahui, struktur umum kalimat efektif dalam bahasa Indonesia dan lengkap adalah Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan. Namun, ada juga kalimat efektif yang isinya Subjek dan Predikat saja. Misalnya “Ita menulis”, “Adik menyapu halaman”.
Jadi, kata kerja jenis ini tidak akan dijumpai pada kalimat yang tidak memiliki objek, subjek, atau keduanya. Sebab suatu tindakan dilakukan subjek tentu karena ada pemicunya. Maka pemicu ini harus jelas dan dicantumkan pada kalimat.
7. Digunakan untuk Menjelaskan Peristiwa dan Proses
Ciri khas yang ketujuh dari verba material adalah umumnya digunakan untuk menjelaskan peristiwa dan menjelaskan proses. Misalnya saat menyusun artikel berita, dan akan menceritakan kronologi kecelakaan. Maka verba material digunakan.
Sementara untuk menjelaskan proses, misalnya pada tutorial membuat desain, tutorial memasak, dan sebagainya, penulis akan cukup sering menggunakan verba material dalam menjelaskan proses dan alurnya secara berurutan seperti apa.
Fungsi Umum Kata Kerja Material
Sebagai kata kerja yang menunjukan aktivitas fisik, penggunaannya juga umum dalam komunikasi lisan maupun tulisan. Tentunya penambahan kata kerja material bukan tanpa tujuan dari penulis atau pembicara.
Secara umum, setiap kata kerja yang ditambahkan dalam kalimat dan karya tulis memiliki fungsi khas. Sehingga penambahannya oleh penulis memiliki tujuan tertentu. Lalu, bagaimana dengan fungsi verba material?
Berikut fungsi kata kerja material:
1. Menjelaskan Tindakan Fisik atau Tindakan Nyata
Fungsi yang pertama dari verba material adalah menjelaskan adanya tindakan fisik atau tindakan nyata dari subjek. Kata kerja ditambahkan dalam kalimat untuk menjelaskan apa yang dilakukan subjek. Baik secara mental maupun secara fisik.
Ketika kata kerja ini menjelaskan aktivitas fisik, atau tindakan yang dilakukan subjek. Maka kata kerja tersebut adalah jenis material. Jadi, ketika penulis atau pembicara ingin menjelaskan aktivitas fisik seseorang, penggunaan verba ini dilakukan.
2. Menunjukan Aktivitas yang Bisa Dilihat dan Diamati
Fungsi yang kedua dari verba material adalah menunjukan aktivitas yang bisa dilihat oleh indra penglihatan. Artinya, kata kerja ini ditambahkan pada kalimat atau tulisan untuk menjelaskan pada pembaca bahwa ada aktivitas yang bisa dilihat langsung.
Jika penulis menggambarkan tokoh sedang mencangkul sawah. Maka dalam bayangan atau visualisasi yang dilakukan pembaca, tokoh tersebut sedang sibuk mencangkul sawah. Jika terjadi di lapangan, maka bisa dilihat langsung.
Pada artikel berita yang menjelaskan peristiwa, kata kerja ini membantu menjelaskan tindakan fisik dari subjek yang diberitakan. Misalnya, presiden RI datang ke Lombok kemudian melakukan pidato dan bisa dilihat oleh mata. Maka digunakan verba material yang menjelaskan tindakan tersebut. MIsalnya memakai kata berpidato.
3. Membangun Alur Proses dan Alur Cerita
Fungsi yang ketiga dari kata kerja material adalah membangun alur yang jelas dan berurutan dari proses, peristiwa, maupun cerita (khusus karya tulis fiksi). Ketika penulis ingin menyampaikan suatu alur dengan jelas dan runtut. Maka digunakan verba material.
Sebab memang, salah satu ciri khas dari verba ini adalah membantu menjelaskan proses, peristiwa, dan alur cerita sesuai penjelasan sebelumnya. Jadi, setiap kali menulis sesuatu yang perlu membangun alurnya bagaimana. Maka verba ini ditambahkan agar jelas, runtut, dan mudah dipahami pembaca.
4. Menjelaskan Hubungan Antara Subjek dan Tindakannya
Fungsi yang terakhir dari verba material adalah menjelaskan hubungan antara subjek dan tindakan fisik yang dilakukan. Sesuai penjelasan sebelumnya juga, tindakan fisik dilakukan bukan tanpa alasan.
Alasan ini yang juga perlu disampaikan oleh penulis atau pembicara sehingga bisa digunakan verba material dalam menjelaskan hubungan tersebut agar jelas. Kemudian hubungan tersebut juga bisa dengan mudah dipahami tanpa mispersepsi.
Misalnya, penulis ingin menjelaskan kenapa tokoh dalam novel yang disusun memilih berangkat ke Jakarta. Alasannya dijelaskan penulis untuk mencari pekerjaan dan mendapat gaji yang lebih baik. Jadi, tindakan nyata berangkat ke Jakarta wajib dijelaskan penyebabnya.
Anda perlu menyusun kalimat secara efektif agar salah makna, informasi berikut akan membantu Anda saat menyusun kalimat:
- Kalimat Berpola SPOK Pelengkap dan Contoh
- Syarat Kalimat Efektif Beserta Ciri-Ciri dan Contohnya
- 21 Contoh Kalimat Tidak Efektif dan Pembenarannya
- Contoh Kalimat Rancu, Penyebab & Perbaikannya
Cara Menambahkan Kata Kerja pada Kalimat agar Efektif
Penambahan kata kerja material kadang terasa sulit dilakukan, apalagi jika merasa kalimat yang dihasilkan tidak efektif. Lalu, seperti apa tata cara menentukan dan menambahkan verba material ini pada kalimat?
Berikut cara menambahkan kata kerja pada kalimat agar efektif:
1. Mengidentifikasi Aktivitas Fisik
Tahap yang pertama adalah mengidentifikasikan dulu aktivitas fisik yang akan disampaikan atau ditulis ke dalam kalimat. Secara sederhana, tahap awal ini adalah menentukan aktivitas fisik apa yang akan dilakukan subjek dan ingin disampaikan ke pembaca.
Jika ingin membuat artikel berita, Anda perlu melihat apa yang dilakukan subjek dalam peristiwa yang akan diberitakan. Jika ingin menyusun teks prosedur, pahami aktivitas fisik apa yang dilakukan oleh ahli atau pemateri.
Hal ini penting dilakukan di awal, untuk memastikan kalimat dan tulisan yang akan dibuat cocok ditambahkan verba material karena bisa jadi topik yang akan dikembangkan lebih cocok menggunakan verba mental.
2. Memilih Kata Kerja yang Sesuai
Tahap kedua adalah menentukan kata kerja yang sesuai dengan topik yang akan dikembangkan menjadi kalimat atau paragraf. Menentukan kata kerja disesuaikan dengan aktivitas fisik yang sudah ditentukan di tahap pertama atau sebelumnya.
Misalnya, jika ingin menggambarkan tokoh yang sedang membuat lukisan, verba material yang digunakan bisa “melukis”. Jika ingin menyusun paragraf tutorial, dan ahli yang menjadi narasumber menjelaskan tata cara membuat jahitan dari kain menjadi baju. Maka verba material yang bisa dipilih adalah “menjahit baju”.
3. Melakukan Penyesuaian dengan Subjek dan Objek
Tahap ketiga dalam menambahkan kata kerja material di dalam kalimat efektif adalah melakukan penyesuaian dengan subjek dan objek. Artinya, kata kerja yang sudah dipilih perlu disesuaikan dengan konteks tindakan yang dilakukan subjek dan diterapkan pada objek.
Pada tahap ini, penulis akan menentukan apakah kata kerja perlu ditambahkan imbuhan atau tidak, perlu ditambahkan konjungsi atau tidak. Sehingga, makna jelas dan bisa dipahami subjek melakukan aktivitas fisik apa kepada suatu objek.
4. Menyusun Kalimat dengan Struktur yang Tepat
Tahap berikutnya adalah mulai menyusun kalimat atau paragraf dengan struktur yang tepat. Kalimat yang baik dan benar adalah kalimat efektif. Struktur yang benar adalah minimal mengandung subjek dan predikat.
Jika memungkinkan, kalimat tersebut mengandung semua unsur pada struktur umum. Mencakup subjek, predikat, objek, dan keterangan (SPOK). Jadi, silakan cantumkan subjek diikuti predikat yang merupakan verba material yang sudah dipilih sebelumnya.
Jika perlu ditambahkan objek, silakan ditambahkan. Jika perlu ditutup dengan keterangan, silakan ditambahkan sehingga makna kalimat jelas dan strukturnya juga sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
5. Baca Ulang dan Pastikan Sesuai Kaidah Bahasa Indonesia
Tahap terakhir adalah membaca ulang kalimat atau tulisan dengan verba material yang sudah disusun. Kemudian menilai apakah ada kesalahan atau tidak sehingga perlu dikoreksi atau tidak.
Pada tahap ini, silakan memastikan kalimat disusun sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Misalnya memakai kata baku dengan ejaan sesuai EYD, penambahan tanda baca tepat, dan sebagainya.
Contoh Kata Kerja Material dan Kalimatnya
Berikut adalah beberapa contoh kalimat dengan kata kerja material di dalamnya agar lebih mudah memahami apa itu verba material dan bagaimana penambahannya pada kalimat:
- Ayah memotong kayu di belakang rumah.
- Ibu menyapu halaman setiap pagi.
- Siswa-siswa menggambar pemandangan di buku gambar.
- Petani itu menanam padi di sawah yang luas.
- Mereka mengangkat meja ke dalam ruangan.
- Anak-anak berlari mengejar layang-layang di lapangan.
- Ibu memasak sayur lodeh untuk makan siang.
Artikel terkait kata kerja :