Menulis buku merupakan aktivitas yang menyenangkan sebetulnya. Meski begitu aktivitas dan ketrampilan menulis buku ini tidak dimiliki sembarang orang. Meskipun demikian, keterampilan ini seharusnya dimiliki oleh para pelaku dunia pendidikan, termasuk mahasiswa dan dosen yang dituntut untuk menghasilkan karya ilmiah. Akan tetapi, masih banyak orang yang merasa berat ataupun enggan menuangkan pemikiran-pemikirannya ke dalam sebuah buku.
Tahukah Anda jika menulis buku sangat banyak manfaatnya untuk pribadi maupun masyarakat umum. Inilah beberapa manfaat menulis buku dikalangan akademisi:
Lebih lanjut berikut ini ulasan selengkapnya.
Saat dosen menulis buku kemudian buku tersebut dipublikasi secara luas, keuntungan pertama yang didapatkan adalah dapat mengangkat nama baik jurusan, fakultas, dan universitas. Ketika sorang dosen menerbitkan sebuah buku, ia akan mencantumkan nama Jurusan, fakultas dan universitas tempatnya mengajar sebagai identitas. Secara tidak langsung hal ini merupakan bentuk promosi karena orang-orang akan mengenal universitas atau jurusan tempat dosen tersebut bertugas. Selain itu seorang dosen yang menulis dan menerbitkan buku akan memiliki nilai tambah dimata dunia. Selain kontribusinya bagi dunia pendidikan, hal ini juga menunjukkan bahwa dosen tersebut kompeten dalam bidangnya.
Keuntungan selanjutnya saat, pengajar, dosen, widyaiswara, atau pelatih yang menerbitkan buku adalah mereka akan mendapatkan manfaat menulis berupa nilai angka kredit yang tinggi untuk kenaikan pangkat. Tidak hanya akan mendapatkan kenaikan pangkat secara lebih cepat, menerbitkan buku yang dilakuykan oleh dosen juga dapat berkontribusi untuk meningkatkan nilai akreditasi lembaga tempat Anda bekerja. Merujuk pada hal tersebut, apabila akreditasi institusi pendidikan yang menjadi tempat mengajar dosen yang bersangkutan, maka secara tidak langsung akan membuat citra dosen-dosen yang ada di dalamnya juga bagus. Dengan kata lain, kualitas dosen yang ada di institusi tersebut tidak diragukan lagi kemampuannya karena mendapatkan akreditasi yang cukup baik.
Walaupun bukan hal yang utama, namun pengakuan dari dunia luar atau masyarakat umum terhadap diri Anda terutama tanggung jawab profesi Anda juga penting. Kenapa? Karena ketika seorang dosen menulis Ketika seorang dosen menulis buku setidaknya terjadi dua hal dalam prosesnya yaitu belajar dan berbagi. Menulis buku tidak seperti menulis opini, butuh lebih banyak referensi. Dengan banyaknya referensi ini penulis juga lebih banyak belajar tentang pemikiran-pemikiran orang lain dalam bidang yang sama. Selain itu dosen yang menulis buku juga membagikan bagaimana pemikiran ataupun sudut pandangnya terhadap bidang tertentu.
Dengan menulis buku Anda secara tidak langsung membantu Anda mempromosikan diri Anda juga institusi dimana Anda bekerja. Ketika nama Anda dikenal banyak orang, Anda sama saja mempromosikan diri Anda. Promosi dengan media buku lebih banyak keuntungannya dibanding dengan promosi konvensional. Dengan menulis, selain nama menjadi populer, terkenal, serta peningkatan value diri menjadi sangat tinggi. Pembaca biasanya tidak akan menyadari bahwa tulisan Anda menjadi promosi bagi mereka, yang ada mereka menyadari bahwa Anda adalah guru tersabar bagi mereka.
Kemudian meniti karir sebagai peneliti atau dosen juga tak lepas dari branding dan trademark. Dua hal ini sangat dibutuhkan, terutama untuk lulusan S3. Seorang doktor harus memiliki publikasi ilmiah yang mengandung orisinalitas, pioner di bidang yang ditekuni, dan memiliki kontribusi signifikan di bidang yang ia tekuni. Publikasi ilmiah yang dimiliki juga dapat diterbitkan sebagai buku. Dengan begitu akan semakin banyak orang dapat menjamah tulisan Anda. Jika Anda ingin terus menjadi sumber rujukan peneliti lain, yang harus dipertahankan adalah “pionir” ini. Ia harus memiliki publikasi kembali dengan riset-riset yang sesuai dengan bidang diminati.
Semakin produktif Anda menulis, semakin pintar memilih judul yang memiliki impack signifikan, semakin Anda sering berkeliling dunia mempresentasikan hasil penelitiannya, semakin dikenallah Anda sebagai pakar di bidang yang mereka minati. Tak hanya itu, di era “dunia datar”, dimana batas waktu dan geografis lebih mudah ditembus oleh internet, seorang peneliti dan dosen hampir pasti wajib memiliki profil atau laman pribadi sebagai sarana diseminasi hasil penelitiannya dan promosi kepada masyarakat luas. Fasilitas Google Scholar pun cukup membantu untuk mengukur seberapa besar sitasi dan pengaruh dari publikasi ilmiah yang telah dihasilkan.
Buku yang Anda tulis juga dapat menjadi alat untuk membangun jaringan luas. Jaringan yang baik dari Anda nantinya akan berpengaruh pada akreditasi institusi juga. Membangun relasi ini bisa melalui buku. Orang lain bisa mengenal Anda melului pemikiran yang Anda tulis. Secara tidak langsung Anda memperkenalkan diri ke masyarakat luas tanpa harus bertatap muka secara langsung.
Membangun relasi ini memiliki berbagai macam manfaat. Membangun relasi dengan orang-orang yang tepat dapat membuka jalan dan peluang yang lebih luas menuju target. Membangun relasi yang baik dengan rekan kerja juga dibutuhkan untuk kelancaran dan kemudahan pekerjaan. Terutama bagi Anda yang diharuskan bekerja dalam sebuah tim, adanya relasi yang baik antara satu sama lain dapat membantu memberikan hasil kerja yang maksimal. Sekalipun Anda terbiasa bekerja individualis, namun tidak bisa bekerja sama baik dengan rekan kerja akan memengaruhi performa Anda di mata atasan.
Dari buku yang Anda tulis, Anda juga dapat menjalin relasi dengan para mahasiswa. Ilmu yang Anda berikan akan berguna bagi mereka dalam proses perkuliahan. Bisa jadi, melalui buku yang Anda tulis, Anda justru bisa membuat seminar yang mempertemukan Anda dengan masyarakat luas.
Salah satu masalah pendidikan di Indonesia adalah masih tingginya tingkat kemalasan menulis buku terutama untuk tenaga pendidik. Padahal dengan menulis, secara tidak langsung dosen dapat menambah ilmu pengetahuannya secara cuma-cuma. Hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari berbagai pengalaman penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian akan menambah ilmu pengetahuan bagi dosen. Apalagi jika penelitian dijadikan buku, proses menulis akan membuat dosen lebih mengingat dan paham akan penelitian yang ia buat.
Berbagai penelitian yang dilakukan dosen, baik berasal dari proyek ataupun individu tentu bisa dijadikan sumber inspirasi untuk menulis buku. Kondisi yang demikian seharusnya dapat mendorong dosen untuk menerbitkan buku referensi sebagai tambahan sumber ilmu pengetahuan yang bisa dipelajari oleh mahasiswa di kelas. Bahkan dengan menulis buku, dosen justru tidak dirugikan, tetapi diuntungkan dengan banyak hal. Dengan menulis buku berarti dosen telah melaksanakan tanggungjawab dan kewajiban yang harus dilakukan di lingkungan akademis.
Saat dosen menulis buku mereka turut membantu menambah jumlah buku di Indonesia. Dilansir dari buku yang ditulis oleh Widaryanto, baru seperdelapan (0,125%) dosen dari 45 perguruan tinggi negeri dan 1400 perguruan tinggi swasta di Indonesia yang telah menulis publikasi, baik dalam bentuk jurnal, artikel, atau buku (Leo, 2010). Padahal seluruh dosen yang ada di Indonesia diperkirakan berjumlah 1.850.000 orang akademisi. Hal tersebut juga bisa dibuktikan dari jumlah buku yang diterbitkan setiap tahun di Indonesia hanya berjumlah 3000 judul.
Jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia masih kalah jauh dari jumlah buku dan jurnal buku yang diterbitkan. Di Inggris setiap tahun menerbitkan 60000 buku, sementara Amerika Serikat yang menerbitkan 100000 per tahun. Salah satu faktor yang dituding menjadi penyebab rendahnya jumlah buku yang diterbitkan setiap tahun adalah masih kurangnya minat baca di kalangan masyarakat. Apabila tingkat minat baca masyarakat tinggi, maka bisa diprediksi akan banyak penulis di kalangan masyarakat tersebut, begitu juga sebaliknya. Selain itu, buku Anda yang dijual ke toko buku apabila peminatnya banyak, Anda juga akan mendapatkan royalti dari penjualan. Anda bisa mendapatkan pemasukan tambahan dari menulis buku.
Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. atau Anda bisa langsung Kirim Naskah dengan mengikuti prosedur berikut ini: KIRIM NASKAH
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!
Kontributor: Novia Intan
Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…
Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…
Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…
Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…
Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…