Daftar Isi
Suka membaca buku dan kemudian merasa butuh cara efektif membaca buku agar waktu membaca lebih efisien dan bahkan bisa mendapatkan cara efektif membaca buku yang cepat paham? Pahami artikel ini sampai tuntas untuk 13 Solusi yang kami berikan.
Membaca memang bagi sebagian orang merupakan hobi yang disukai dan kemudian rutin dilakukan. Apalagi membaca buku bisa dilakukan dimana saja baik ketika itu di rumah maupun di perjalanan.
Membaca buku memang menyenangkan sekaligus bisa menambah wawasan. Hanya saja ada kalanya seseorang merasa membutuhkan waktu terlalu lama sampai berbulan-bulan untuk menyelesaikan satu judul buku. Padahal ada lebih banyak daftar judul lain yang perlu dibaca, baik sebagai hiburan maupun sebagai penunjang kegiatan belajar.
Mengatasinya, maka perlu mempelajari betul bagaimana membaca secara efektif.
Jika sudah paham maka dijamin proses membaca bisa berlangsung lebih cepat. Sehingga dari yang biasanya diselesaikan dalam kurun waktu satu minggu. Kini bisa diselesaikan dalam waktu beberapa hari saja.
Apa saja yang harus dilakukan? Simak infonya di bawah ini.
Supaya membaca bisa cepat paham sekaligus efektif, sehingga bisa menyerap informasi dan ilmu dari sebuah buku. Perhatikan dan pastikan Anda terapkan cara-cara untuk bisa membaca secara efektif tersebut:
Cara yang pertama adalah memasang target, maksudnya adalah menentukan berapa lama membaca satu judul buku akan dilakukan.
Misalnya:
Kita memiliki target akan menyelesaikan satu judul buku dalam waktu 5 hari sehingga selama lima hari ini bisa aktif membaca, berapapun waktu luang yang dimiliki.
Menentukan target menjadi langkah pertama untuk bisa membaca buku secara efektif. Sebab kebanyakan pembaca akan sangat santai membaca buku karena tidak ada target untuk dicapai.
Dampaknya, satu buku baru bisa diselesaikan setelah dua minggu bahkan lebih. Padahal perlu membaca buku lainnya untuk mencapai suatu keperluan atau tujuan.
Membaca buku secara efektif akan lebih mudah dilakukan jika melakukan review buku. Yakni melakukan pratinjau buku sebagaimana menonton trailer dari suatu judul film yang akan ditonton. Sehingga lewat trailer tersebut siapa saja bisa mendapatkan potongan konflik dan adegan di dalam film, kemudian memutuskan untuk menontonnya atau tidak.
Pratinjau di dalam buku akan membantu mengetahui beberapa poin penting yang diulas di dalam buku tersebut. Kemudian bisa mengetahui apa saja bagian penting yang wajib dibaca dan mana yang sebaliknya. Sebab meskipun di dalam buku ada 10 bab, bisa jadi inti pembahasan hanya ada pada 2 bab di bagian tengah atau bahkan bab di bagian akhir.
Oleh sebab itu, lakukan pratinjau dengan membaca daftar isi dan sedikit kata pengantar. Melalui daftar isi kemudian akan diketahui bab mana saja yang sudah mewakili judul dan menjadi bagian wajib dibaca. Jika membaca bab dalam jumlah sedikit maka sudah menjadi cara efektif membaca buku, karena tidak perlu waktu lama sudah bisa paham isi buku tersebut.
Apabila ingin tau cara yang benar dalam review buku, perhatikan cara berikut: Cara dan Contoh Review Buku [Terbaru]
Supaya kegiatan membaca bisa lebih efektif, pembaca juga bisa mencoba memasang timer. Silahkan mengatur timer di smartphone dan mulai membaca satu halaman penuh. Catat berapa menit atau berapa detik satu halaman tersebut selesai dibaca.
Lakukan hal serupa untuk dua sampai tiga lembar lagi, dan hitung rata-rata waktu yang diperlukan untuk membaca satu lembar penuh.
Apabila merasa waktu membaca terlalu lama maka bisa terus berlatih untuk memperpendek waktu membaca satu halaman.
Adanya timer membantu meningkatkan efisiensi waktu membaca, sehingga lebih fokus menyelesaikan halaman demi halaman.
Jika sudah terbiasa maka tidak perlu lagi memakai timer. Sebab secara alami sudah bisa membaca dengan cepat sekaligus efektif, sehingga tidak seperti sedang mengeja kata demi kata di buku tersebut.
Baca Juga Artikel Menarik Ini:
Cara efektif membaca buku berikutnya adalah memasang marker atau penanda. Marker memang menjadi hal penting bagi setiap pembaca, karena bisa dibantu mengetahui sudah membaca sampai halaman mana.
Tanpa perlu mengingatnya dan mudah terlupa, dan kemudian harus mengulang dari awal lagi.
Marker atau penanda buku kini bahkan menjadi salah satu perangkat atau alat bantu membaca yang mudah didapatkan di pasaran.
Beberapa bahkan membuat desain yang menarik dan tidak lagi menggunakan material kertas biasa. Sehingga bisa meningkatkan pengalaman membaca menjadi lebih seru dan menyenangkan.
Memberi marker pada buku idealnya memang tidak dengan cara dilipat atau menindih dengan pulpen dan benda tebal lainnya. Sebab cara-cara ini akan merusak buku tersebut.
Oleh sebab itu perlu menggunakan marker khusus, dan jika ingin hemat bisa menggunakan potongan kertas.
Jarak antara mata dengan bacaan ternyata mempengaruhi efektivitas dari kegiatan membaca tersebut. Lalu, apa hubungannya?
Jadi, mengatur jarak baca dengan aman yakni sekitar 30 cm antara mata dengan buku akan efektif menjaga fokus. Sehingga bisa lebih berkonsentrasi membaca dan memahami paragraf demi paragraf.
Beberapa orang, merasa mendekatkan mata ke buku bisa membantu meningkatkan fokus. Padahal yang terjadi adalah sebaliknya, karena justru mudah pusing dan pikiran mudah teralihkan. Belum lagi dengan kemungkinan mata mudah lelah sehingga baru membaca beberapa menit sudah memutuskan untuk menutup buku.
Jadi, mulailah mengatur jarak membaca supaya aman dan nyaman sehingga bisa fokus membaca serta bertahan sampai sekian jam. Bagaimana jika mata minus atau plus?
Sudah tentu solusinya bukan mendekatkan mata ke buku melainkan memakai kacamata yang sesuai. Sehingga meskipun membaca dari jarak 30 cm dijamin semua tulisan terbaca dengan baik.
Cara efektif membaca buku ternyata tidak bisa dilepaskan dari proses menambah perbendaharaan kata. Artinya, membaca akan semakin efektif jika mengetahui lebih banyak arti kata. Sehingga tidak berhenti terlalu sering setiap kali menemukan kata yang sulit, asing, dan lain sebagainya.
Meskipun beberapa buku dibekali dengan catatan kaki, sehingga semua istilah yang tidak umum digunakan di Indonesia akan dijelaskan. Langkah ini justru membuat fokus menjadi terganggu dan ada kalanya justru harus mengulang bacaan dari paragraf pertama.
Jadi, supaya efektif tentu saja mulai menambah kosakata yang dipahami dan dikuasai. Sehingga terbiasa membaca buku dengan banyak istilah asing dan kemudian langsung paham apa yang dimaksud dalam tulisan tersebut.
Sedangkan untuk cara menambah perbendaharaan kata bisa dengan rajin membaca, menonton film atau televisi, membaca koran, mendengarkan musik, dan lain sebagainya. Sehingga ada banyak media bisa digunakan untuk menambah perbendaharaan kata dan mendukung aktivitas membaca dengan efektif.
Misalnya, ada 300 Kata Baku dan Non Baku berikut. Pahami dan hafalkan ya.
Jika ingin menguasai cara efektif membaca buku maka ada baiknya langsung menuju ke kalimat topik di setiap paragraf. Sejak SMP tentu sudah belajar bagaimana menentukan topik utama dalam setiap paragraf. Topik utama adalah inti dari pembahasan dan terdapat di semua paragraf.
Membaca kalimat yang menjadi topik tentu akan mempersingkat waktu dan sekaligus tetap memberikan pemahaman maksimal terhadap isi bacaan tersebut.
Oleh sebab itu, mulailah membaca dengan memberi penanda atau diberi stabilo. Sehingga menjadi highlight yang membantu menemukan topik di setiap paragraf.
Hal ini penting, agar tidak lagi membaca kalimat seterusnya jika kalimat topik sudah ditemukan. Bayangkan jika dalam satu paragraf ada 10 kalimat, dan kalimat topik hanya ada 1. Maka sudah dipastikan akan menghemat waktu membaca sampai beberapa menit dalam satu halaman.
Membaca menjadi lebih efektif dengan memberi highliter pada semua kalimat penting yang dijumpai. Penanda ini akan memberi rangkaian informasi keseluruhan isi halaman atau bab. Kemudian bisa menjadi materi atau bagian dari kerangka rangkuman.
Penanda dari stabilo juga bisa dilakukan untuk kalimat topik sebagaimana yang sudah dijelaskan di poin sebelumnya. Memberi penanda akan memudahkan proses menyerap informasi penting atau bagian terpenting di dalam satu halaman buku.
Bagian inilah yang kemudian fokus dipahami dan tidak menjadi masalah jika melewati paragraf dan kalimat lain.
Sebab inti dari pembahasan di dalam satu halaman atau satu paragraf sudah diketahui. Sehingga tidak perlu lagi membuang waktu untuk membaca semua tulisan di dalam satu halaman tersebut.
Tentunya sudah bisa dibayangkan berapa waktu yang berhasil dihemat dari langkah ini, padahal tetap bisa menangkap informasi dari bacaan tersebut.
Setelah selesai membaca buku secara keseluruhan, maka jangan langsung beralih ke judul buku lainnya. Melainkan menyusun ringkasan terlebih dahulu baru kemudian memilih buku baru untuk dibaca atau dipelajari. Menyusun ringkasan dari apa yang dibaca meningkatkan peran cara efektif membaca buku.
Sebab ringkasan ini membantu siapa saja untuk mengingat kembali semua poin penting atau topik utama dari semua halaman di dalam buku. Bisa dirangkai menggunakan bahasa sendiri agar mudah dipahami dan sesuai dengan apa yang berhasil diingat.
Mengapa perlu menyusun rangkuman? Merangkum sama artinya dengan mengingat kembali apa yang sudah dibaca. Rangkuman kemudian menjadi versi yang paling sederhana dari buku tersebut. Sehingga membantu mengingat semua ilmu yang didapatkan dari bacaan, dan bahkan tidak pernah lupa sampai kapanpun.
Orang yang terbiasa membaca dan kemudian menyusun ringkasan cenderung lebih mudah untuk mengingat apa saja yang sudah dibaca.
Bukan sekedar judulnya saja, melainkan juga isi dari buku tersebut terutama topik utama yang menjadi inti pembahasan. Inilah yang menjadi kelebihan membaca secara efektif, yakni selalu ingat apa saja isi dari buku yang dibaca.
Membaca secara efektif akan terasa sulit dan bahkan sangat sulit untuk dilakukan jika membaca buku yang tidak sesuai dengan selera. Artinya, cara efektif membaca buku akan lebih mudah dilakukan jika memilih bacaan yang memang sesuai dengan selera. Misalnya saja menyukai genre novel romantis, maka tidak perlu repot-repot membaca komik atau genre lainnya.
Menentukan buku yang tepat akan membantu menikmati proses membaca itu sendiri. Sehingga bisa memanfaatkan seluruh waktu luang yang berhasil dimiliki untuk membaca. Hal inilah yang kemudian mempercepat durasi membaca dan bisa dengan mudah juga memahami isi buku tersebut.
Bagaimana jika membaca buku pelajaran? Selama masuk ke jurusan pendidikan yang sesuai dengan keinginan. Maka dijamin semua buku yang berhubungan dengan jurusan tersebut akan seru untuk dibaca. Jadi, mulailah memilih jurusan kuliah yang sesuai agar tidak merasa terbebani saat harus membaca banyak buku.
Hal serupa juga berlaku untuk para dosen, yang memang memiliki tugas untuk menulis dan mempublikasikan tulisannya. Supaya bisa lebih mudah menulis karya maka perlu rajin membaca.
Oleh sebab itu, para dosen perlu memilih bidang keilmuan yang disukai agar proses membaca, menulis, dan melakukan publikasi benar-benar bisa dinikmati dan bebas dari beban.
Selama ini apakah terbiasa membaca buku dengan membaca kata demi kata? Membaca kata demi kata dan memahami artinya satu per satu biasanya dilakukan oleh anak kecil. Sementara orang dewasa yang sudah menjadikan kegiatan membaca sebagai hobi, rutinitas, dan bahkan kebutuhan perlu menghindarinya.
membaca kata demi kata dan mendalami artinya akan memakan waktu lama, sehingga bukan bagian dari cara efektif membaca buku. Saat membaca, ada baiknya melakukan pemindaian dengan membaca satu kalimat utuh dan segera berpindah ke kalimat berikutnya.
Sehingga lebih hemat waktu dan bisa segera menangkap informasi penting atau topik utama yang sedang dibahas oleh penulis. Kemudian tidak perlu lagi membaca keseluruhan satu halaman.
Bisa beralih ke halaman lain karena sudah paham betul apa yang dijelaskan di halaman sebelumnya melalui topik utama yang berhasil ditemukan.
Selanjutnya, adalah menghindari kebiasaan membaca teks demi teks atau kalimat demi kalimat. Melainkan selalu membaca dengan cepat, jika membaca satu kalimat ternyata belum mendapatkan topik utama. Maka bisa segera beralih ke kalimat selanjutnya, dan seterusnya sampai menemukan topik pembahasan.
Membaca teks demi teks atau membuat proses membaca menjadi lama dan belum tentu pesan atau informasi dari penulis bisa dipahami dengan baik. Apalagi sampai bisa diingat dalam jangka waktu yang lama. Lain halnya jika membaca secara efektif dan cepat.
Sekalipun hanya membaca bagian topik utama, namun dipastikan sudah langsung paham dan kemudian juga langsung ingat. Membaca materi dalam jumlah terbatas tentu memudahkan otak untuk menyimpannya dalam memori. Saat dibutuhkan maka otak akan mengingat kembali materi atau informasi tersebut.
Pernah kehilangan fokus saat membaca dan kemudian lupa sudah membaca sampai paragraf atau kalimat mana? Gangguan dari diri sendiri maupun lingkungan sekitar saat membaca bisa menurunkan fokus dan konsentrasi. Hal ini kemudian menciptakan kemungkinan pembaca perlu mengulang bacaan.
Waktu yang dipakai untuk membaca satu buku kemudian bisa lebih lama dari seharusnya. Apalagi jika kejadian seperti ini terjadi berulang-ulang, sehingga satu judul buku bisa selesai dalam waktu sebulan bahkan lebih. Menghindarinya, maka perlu menjaga fokus.
Caranya adalah memilih tempat terbaik dan kondusif untuk dipakai membaca. Misalnya di perpustakaan yang memang diatur agar lebih tenang dan memiliki kondisi bersih, sejuk, dan sebagainya agar para pembaca merasa nyaman. Kondisi ini akan membantu menjaga fokus dan bisa menyelesaikan bacaan dengan lebih cepat.
Melalui cara-cara efektif membaca buku yang dijelaskan di atas, maka siapa saja kini bisa membaca dengan cepat. Tanpa khawatir lagi terlupa dengan informasi dan ilmu yang disajikan oleh buku yang dibaca. Jadi, silahkan diterapkan terutama untuk para peserta didik dan tenaga pendidik.
Artikel Terkait:
Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…
Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…
Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…
Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…
Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…