Daftar Isi
Dalam dunia akademik, dosen dan mahasiswa tentu butuh cara lolos Turnitin. Sehingga karya tulis yang dibuat bisa dibuktikan tidak plagiat dan memberikan ketenangan hati maupun pikiran.
Semua dosen dan mahasiswa tentu menginginkan hal tersebut. Namun ternyata untuk bisa lolos Turnitin di persentase maksimal yang ditoleransi oleh institusi ternyata tak mudah. Hal ini yang membuat penulisan karya tulis ilmiah dipandang menjadi sangat sulit. Lalu, bagaimana solusinya?
Membahas mengenai cara lolos Turnitin maka perlu dimulai dengan memahami cara kerja dari Turnitin itu sendiri. Turnitin secara sederhana adalah sebuah situs atau platform yang menyediakan layanan pengecekan plagiarisme.
Sifatnya yang berupa situs atau platform tentu menjelaskan jika Turnitin ini diakses online. Situs ini banyak digunakan di dunia akademik karena dipandang kredibel. Selain itu sifanya berbayar dan memang sudah digunakan oleh akademisi dan peneliti di seluruh dunia.
Terlepas dari keunggulan Turnitin dalam mengecek ada tidaknya plagiarisme, tentunya situs ini dibuat oleh manusia dengan bahasa pemrograman. Hal ini membuat Turnitin bisa disebut sebagai mesin yang bekerja mengecek sesuai algoritma yang sudah ditanamkan.
Turnitin bekerja dengan cara mengecek kata demi kata. Ketika satu kalimat memiliki susunan 2 kata atau lebih. Maka kata yang sama dengan karya tulis lain otomatis akan terdeteksi plagiat.
Selain itu, Turnitin bekerja dengan cara mengecek seluruh isi dokumen. Jika kita submit satu dokumen penuh maka bagian seperti daftar isi, isi karya tulis, daftar pustaka, dan bagian lain akan dicek. Inilah penyebab untuk hasil uji sampai 0% masih tidak mungkin didapatkan.
Sekaligus memunculkan kendala seperti daftar pustaka, footnote, tabel, dan bagian-bagian lain terdeteksi plagiat. Mengatasi hal ini maka setiap institusi menetapkan kebijakan dalam pengaturan exclude di Turnitin.
Harapannya bisa mencegah bagian-bagian yang idealnya tidak terdeteksi plagiat justru terdeteksi. Sekaligus membantu dosen dan mahasiswa memenuhi standar persentase hasil uji Turnitin sesuai kebijakan institusi.
Baca Juga: Cara Mengurangi Similarity Turnitin Agar Lolos Uji
Dengan penjelasan sebelumnya, maka bisa dipahami kenapa sulit mendapatkan hasil uji yang memenuhi batas toleransi di institusi. Kadang kala dosen dan mahasiswa dibuat bingung nyaris frustasi karena persentase hasil uji tidak kunjung turun.
Padahal sudah melakukan perubahan di berbagai bagian yang terdeteksi plagiat. Lalu, bagaimana jika tidak memiliki banyak waktu untuk memperbaiki karya tulis tersebut? Jika menghadapi masalah seperti ini, maka bisa mengatasinya dengan cara lolos Turnitin berikut:
Cara yang pertama tentu saja dengan menghindari tindakan plagiat, apapun bentuknya. Mulailah dengan selalu mencantumkan sumber sesuai ketentuan, mencantumkan seluruh referensi di daftar pustaka, dan sebagainya.
Jika sejak halaman pertama karya tulis disusun mengikuti ketentuan untuk menghindari plagiarisme. Maka akan lebih mudah dalam mendapatkan skor rendah saat uji Turnitin dilakukan.
Cara lolos Turnitin berikutnya adalah melakukan pengaturan atau setting dengan benar. Turnitin menyediakan fitur pengaturan untuk menentukan beberapa hal sebelum pengecekan plagiarisme dilakukan pengguna.
Misalnya mengatur bagian mana saja di dalam dokumen yang akan dicek oleh Turnitin. Silahkan diatur dengan benar mengikuti ketentuan dari institusi. Misalnya mengecualikan daftar pustaka, karena rawan terdeteksi plagiat di Turnitin.
Padahal daftar pustaka justru menjadi bagian terpenting untuk mencegah seorang penulis karya tulis melakukan plagiarisme. Sebab disinilah seluruh sumber atau referensi dicantumkan. Selama sumber disebutkan, maka tidak lagi melakukan plagiat.
Baca Juga: Cara Menurunkan Plagiarisme Dengan Cepat, Ini Caranya
Selain dua cara lolos Turnitin yang dijelaskan sebelumnya, ada beberapa cara yang sifatnya “mengakali” Turnitin. Seperti yang dijelaskan sekilas di awal, Turnitin bekerja sesuai algoritma yang diatur pembuat atau pengelolanya.
Sehingga bekerja seperti mesin yang tentu tidak memiliki logika. Hal ini membuat Turnitin sering dipandang “mengakali” akademisi, sekaligus bisa “diakali”. Salah satu cara mengakali Turnitin adalah menggunakan sinonim.
Jadi, untuk kata atau kalimat yang terdeteksi plagiat. Maka ada satu kata atau beberapa kata dalam kalimat tersebut diubah ke sinonim. Tujuannya agar tidak lagi terdeteksi plagiat karena bentuk kata yang digunakan berbeda.
Cara lolos Turnitin dengan “mengakali” berikutnya adalah dengan merubah urutan kata. Jadi, selain mengganti kata dengan sinonim Anda juga bisa mencoba mengubah urutan kata dalam kalimat yang dideteksi plagiat oleh Turnitin.
Misalnya, saat menyebutkan urutan karya dari seorang seniman. Maka urutannya tidak disamakan dengan referensi, tinggal dibalik saja. Oleh Turnitin biasanya perubahan seperti ini tidak lagi dianggap plagiat.
Cara yang kelima untuk bisa lolos uji plagiat di Turnitin adalah mengubah bentuk huruf. Cara ini juga masih mencoba “mengakali” algoritma di dalam Turnitin. Mengubah bentuk huruf disini misalnya mengubah huruf kecil menjadi kapital.
Bisa juga sebaliknya. Misalnya ketika memakai kata “peneliti” terdeteksi plagiat maka bisa diubah menjadi “Peneliti”. Perubahan bentuk huruf ternyata bisa membantu menurunkan similarity karena dipandang Turnitin bukan plagiat.
Khusus untuk bagian tertentu yang bisa diganti dengan gambar maka bisa mencoba menurunkan similarity Turnitin dengan memasukan gambar ke lembar kerja. Contohnya adalah tabel.
Tabel bisa jadi akan terdeteksi plagiat ketika susunan kata atau kalimat di dalamnya sama seperti karya tulis orang lain yang sudah dipublikasikan. Selain mengubah kata dengan sinonim, mengubah bentuk huruf, dan sebagainya.
Tabel yang terus menerus dideteksi sebagai plagiat oleh Turnitin bisa diganti dengan gambar. Jadi, silahkan insert gambar tabel ke lembar kerja. Turnitin biasanya tidak akan mendeteksi gambar sebagai teks, sehingga tidak lagi dianggap plagiat.
Baca Juga: 2 Cara Agar Daftar Pustaka Tidak Kena Turnitin
Cara lolos Turnitin juga bisa dengan melakukan parafrase. Sejatinya parafrase menjadi solusi mengatasi dan mencegah plagiarisme. Parafrase secara sederhana adalah menulis ulang suatu hal dari sumber dengan bahasa sendiri.
Meskipun ditulis ulang dengan bahasa sendiri, hasil parafrase tidak boleh mengubah makna. Parafrase terbilang efektif menurunkan similarity di Turnitin. Hanya saja memang dibutuhkan pemahaman pada topik dan keterampilan melakukan parafrase.
Solusi yang terakhir untuk lolos Turnitin adalah menggunakan layanan atau jasa parafrase dari profesional. Cara ini dijamin efektif karena jasa parafrase biasanya dikerjakan tim ahli dan berpengalaman.
Cara ini juga bisa dijadikan pilihan bagi dosen, mahasiswa, dan para penulis yang kesulitan menurunkan similarity di Turnitin padahal sudah melakukan banyak cara. Jika masih terbentur dengan deadline dan minimnya waktu melakukan parafrase.
Maka menggunakan jasa profesional menjadi solusi terbaik. Sebagai rekomendasi bisa menggunakan jasa parafrase penurunan similarity Penerbit Deepublish. Lewat jasa ini Anda terima beres dan bisa fokus membuat karya berikutnya.
Itulah beberapa cara lolos Turnitin yang bisa dicoba sehingga hasil uji memenuhi standar dari institusi. Jika kesulitan, silakan menggunakan Jasa Parafrase penurunan similarity Turnitin dari Penerbit Deepublis!
Bacaan berikut membantu Anda menghindari plagiasi:
Seorang dosen yang hendak melakukan konversi dari artikel ilmiah menjadi naskah buku ilmiah (buku monograf…
Pernahkah Anda merasa bingung mengenai tata aturan penulisan nama tempat di dalam kalimat? Hal ini…
Perlu mencantumkan tanda tangan di lembar pengesahan karya ilmiah Anda? Copy paste saja tidak cukup…
Dosen atau penulis yang menyusun karya tulis ilmiah di bidang ilmu agama Islam tentunya perlu…
Selain jurnal, ebook atau buku elektronik menjadi salah satu jenis buku yang umum digunakan sebagai…
Pada saat membaca suatu karya tulis, baik dalam media cetak maupun elektronik serta digital, tentunya…