5 Cara Membedakan Kata Baku dan Tidak Baku Agar Tak Keliru

cara membedakan kata baku dan tidak baku

Dalam menunjang kegiatan berkomunikasi dibutuhkan pemahaman tentang cara membedakan kata baku dan tidak baku. Idealnya, komunikasi baik secara lisan maupun tulisan dilakukan dengan menggunakan ragam kata baku. 

Khususnya untuk kebutuhan formal maupun semi formal agar terkesan lebih sopan bagi pembaca atau lawan bicara. Menariknya, kata baku dan kata tidak baku cukup sulit untuk dibedakan. Lalu, bagaimana solusinya? 

Ciri-Ciri Kata Baku

Sebelum memahami bagaimana cara membedakan kata baku dan tidak baku, kita bahas dulu mengenai definisi dan ciri khas masing-masing. Kata baku adalah ragam kata yang penulisannya sesuai dengan EYD (Ejaan yang Disempurnakan). 

Kata baku umumnya digunakan untuk kebutuhan resmi. Misalnya berpidato di depan banyak orang, menulis surat formal, dan lain sebagainya. Sehingga untuk kebutuhan harian dan bersama orang dekat, misal sahabat tidak harus memakai kata baku. 

Kemudian, suatu kata disebut baku ketika memiliki beberapa ciri berikut ini: 

  1. Tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah, contohnya: aku atau saya, bukan gue (bahasa gaul di kota besar yang sifatnya tidak baku). 
  2. Tidak dipengaruhi bahasa asing, contohnya: kooperatif (baku) bukan cooperative (bahasa Inggris). 
  3. Bukan bahasa percakapan, dimana sering menggunakan kata tidak baku seperti elo, gue, bokap, dll. 
  4. Pemakaian imbuhan pada kata memiliki sifat eksplisit (makanya jelas tidak ambigu). 
  5. Pemakaian kata sesuai dengan konteks kalimat. 
  6. Kata baku bukan kata rancu, sehingga memiliki arti atau makna yang jelas. 
  7. Tidak hiperkorek, artinya kata tidak sengaja dibenarkan yang justru menjadi salah. Contohnya: utang (benar) – hutang (salah). 
  8. Tidak pleonasme (memakai kata yang bermakna sama berulang kali). Contoh: maju ke depan (salah), maju (benar). 

Ini detail penjelasan kata baku, contoh kata baku dan bentuk tidak bakunya:

Ciri-Ciri Kata Tidak Baku

Supaya lebih mudah memahami cara membedakan kata baku dan tidak baku, penting untuk memahami pula apa itu kata tidak baku dan ciri khasnya. Kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan EYD. Sehingga menjadi kebalikan dari kata baku. 

Umumnya, kata tidak baku hanya digunakan untuk aktivitas non formal atau keseharian dengan orang terdekat. Misalnya menulis surat untuk sahabat, bercakap-cakap dengan teman seumuran, dan lainnya. Berikut adalah ciri-ciri dari kata tidak baku: 

  1. Umum digunakan dalam keseharian, misalnya mengobrol dengan teman dekat. 
  2. Dipengaruhi bahasa daerah maupun bahasa asing, misalnya anak muda di Jakarta Selatan yang punya ciri khas berkomunikasi dengan bahasa campuran antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. 
  3. Dipengaruhi perkembangan zaman, contohnya: OOT (Out of Topic) menjadi kata yang umum digunakan untuk komunikasi di media sosial Twitter. Sebelum ada Twitter, kata ini tidak digunakan. 
  4. Bentuknya dapat berubah-ubah, contoh: gue berubah menjadi gua. Sehingga cenderung tidak konsisten karena memang tidak ada aturan yang mengikat bentuk penulisan maupun pengucapan. 
  5. Memiliki arti yang sama dengan kata baku, contoh: gue (tidak baku), aku / saya (baku). 

Jangan sampai menulis kata baku di karya ilmiah. Jangan lewatkan Macam-Macam Kesalahan Penulisan Kata Baku

Cara Membedakan Kata Baku dan Tidak Baku

Melalui penjelasan di atas, tentunya sangat paham apa saja yang membedakan kata baku dan tidak baku. Namun, bagaimana cara membedakan kata baku dan tidak baku? Sebab saat menulis maupun berkomunikasi secara lisan, kadang sulit mengetahuinya. 

Jadi, ada beberapa pilihan cara untuk membantu membedakan kata baku dan tidak baku:

1. Melihat Fungsinya 

Cara pertama adalah melihat fungsi dari suatu kata. Kata baku diatur di dalam EYD sehingga bersifat nasional untuk menyatukan perbedaan bahasa di setiap daerah atau wilayah. Maka kata yang dipahami semua orang sifatnya baku dan mengikuti ketentuan EYD. Begitu sebaliknya. 

2. Ada Pengaruh Bahasa Asing dan Daerah atau Tidak 

Kata baku mengacu pada EYD dan bisa dicek online, misalnya di laman resmi KBBI. Jika suatu kata dipengaruhi bahasa asing maupun daerah, maka kata tersebut tidak baku. Begitu juga sebaliknya. 

3. Dipengaruhi Perkembangan Zaman atau Tidak 

Kata baku secara umum tidak akan memiliki perubahan bentuk, baik susunan huruf maupun pengucapan. Berbeda dengan kata tidak baku yang bisa berubah seiring perkembangan zaman. 

4. Bisa Dibuat Siapapun atau Tidak 

Kata baku tidak bisa dibuat oleh siapapun, sebab ditetapkan di dalam EYD dan berlaku mutlak. Berbeda dengan kata tidak baku yang bisa dibuat siapapun. Misalnya kata cepmek yang dibuat (dipopulerkan) oleh influencer bernama Alif Cepmek. 

5. Makna Kata 

Kata baku memiliki makna yang jelas, sehingga siapapun akan paham artinya. Berbeda dengan kata tidak baku, yang seringkali dipahami oleh masyarakat tertentu. 

Mau menulis tapi waktu Anda terbatas?

Gunakan saja Layanan Parafrase Konversi!

Cukup siapkan naskah penelitian (skripsi, tesis, disertasi, artikel ilmiah atau naskah lainnya), kami akan mengonversikan jadi buku yang berpeluang memperoleh nomor ISBN!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dapatkan informasi terbaru dari kami seputar promo spesial dan event yang akan datang

logo deepublish

Penerbit Deepublish adalah penerbit buku yang memfokuskan penerbitannya dalam bidang pendidikan, pernah meraih penghargaan sebagai Penerbit Terbaik pada Tahun 2017 oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).

Kritik/Saran Pelayanan  : 0811-  2846 – 130

Alamat Kantor

Jl.Rajawali G. Elang 6 No 3 RT/RW 005/033, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I Yogyakarta 55581

Telp/Fax kantor : (0274) 283-6082

E1 Marketing : [email protected]
E2 Marketing : [email protected]

© 2024 All rights reserved | Penerbit Buku Deepublish - CV. Budi Utama