Cara menerbitkan buku kini bukan lagi hal yang sulit. Banyak orang bisa menerbitkan bukunya sendiri dalam berbagai genre. Banyak pula penerbit buku yang kini membuka usaha penerbitan untuk menjadi fasilitator bagi penulis dalam menerbitkan bukunya. Mudahnya proses menerbitkan buku ini tak hanya bisa dimanfaatkan oleh orang yang berprofesi sebagai penulis saja. Para akademisi juga bisa memanfaatkan peluang ini, khususnya para dosen yang kini dituntut untuk menerbitkan buku. Tidak hanya itu, pembicara seminar pun sangat boleh menerbitkan buku berisi materi seminarnya. Dengan kata lain, sangat mungkin bagi semua orang untuk menulis dan menerbitkan buku, mengingat mudahnya proses penerbitan masa kini.
Terdapat beberapa tipe penerbitan yang nantinya bisa Anda pilih berdasarkan proses pencetakan bukunya. Beberapa tipe penerbitan yang bisa Anda pilih untuk menerbitkan buku Anda antara lain:
Tipe penerbitan pertama ini paling banyak dilakukan oleh penulis. Langkah pertama cara menerbitkan buku dengan cara ini adalah menyerahkan naskah kepada penerbit. Selanjutnya, penulis bisa menunggu beberapa minggu atau bulan untuk memperoleh kepastian dari penerbit. Dalam kurun waktu tertentu, si penulis bisa menunggu keputusan bahwa naskahnya layak terbit, tidak layak, atau perlu direvisi sebelum diterbitkan. Editor akan menentukan naskah yang benar-benar bagus dan layak jual. Tidak heran jika ada sistem penolakan dalam penyerahan naskah. Tiap-tiap penerbit buku tentunya memiliki waktu yang berbeda dalam meninjau naskah sebelum menyetujui penerbitan.
Penulis yang naskahnya diterima dan layak terbit akan diajak bekerjasama dengan penerbit. Proses persetujuannya bisa dilakukan melalui editor sebagai penyunting naskahnya. Penulis yang bekerjasama dengan penerbit melalui editor akan menerima surat perjanjian kerjasama.Terdapat beberapa hal yang dibahas dalam perjanjian, meliputi proses penerbitan dan hasil yang akan diterima.
Dalam penerbitan ini, hasil bisa diberikan dengan sistem beli putus. Maksudnya, hasil akan diberikan sekali saja kepada penulis, saat bukunya selesai dicetak dan siap dipasarkan. Dapat dikatakan bahwa penerbit buku akan membayar kontan naskah yang dijual oleh penulisnya.Selain itu, hasil juga bisa diberikan dengan sistem royalti. Hasil penjualan buku diberikan kepada penulis secara berkala atau dalam kurun waktu tertentu.
Tipe penerbitan yang kedua ini juga tidak kalah menguntungkannya. Penulis buku bisa menerbitkan dan melakukan launching bukunya sendiri. Keuntungan yang diperoleh si penulis bisa mencapai tiga kali lipat dari harga bukunya. Si penulis bisa melakukan direct selling dan tidak menggunakan jasa distributor untuk memasok bukunya ke toko-toko buku.
Penerbitan tipe ini bukan berarti tidak memiliki kerugian. Penulis pun bisa menemui banyak kendala dalam proses penerbitan bukunya. Ia perlu memiliki modal awal untuk mencetak bukunya sendiri. Hal ini juga perlu mempertimbangkan jumlah buku yang akan dicetak. Biasanya semakin banyak buku yang dicetak, semakin murah harga cetaknya. Modal yang besar tentu harus diimbangi dengan promosi yang gencar. Jika penulis tidak bisa memasarkan dengan baik bukunya, bisa jadi karyanya tidak laku terjual dan hanya dibagikan secara cuma-cuma.
Adalah tantangan tersendiri bagi penulis ketika ia harus meyakinkan orang lain bahwa karyanya menarik dan penting untuk dimiliki. Penulis indie yang menempuh jalan penerbitan ini bahkan harus pandai-pandai menjaring banyak pihak dan mengemas bukunya untuk melakukan promosi.
Penerbitan tipe ketiga ini melibatkan penulis untuk lebih banyak bekerjasama dengan penerbit dalam proses penerbitan, dan sebaliknya. Di sini penulis akan turut menanggung biaya cetak buku dan berkesempatan menjual bukunya sendiri. Di samping itu, penulis juga bisa mendapatkan royalti dari penjualan bukunya yang dilakukan penerbit.
Penulis yang telah memiliki pasarnya sendiri bisa mencoba tipe penerbitan ini. Biasanya, penulis buku yang bisa melakukan cara ini adalah pembicara seminar, guru, dosen, dan sebagainya. Penerbit pun juga pasti sangat membuka diri untuk bekerjasama dengan penulis yang ingin menerbitkan buku dengan cara tersebut.
Itulah beberapa tipe penerbitan yang bisa dijadikan pertimbangan bagi Anda yang ingin mengetahui cara menerbitkan buku. Tentunya tiap-tiap penerbitan memiliki kelebihan dan kekurangan dalam prosesnya. Namun tidak ada salahnya bagi Anda yang siap menerbitkan buku untuk memilih kembali tipe penerbitan yang sesuai minat dan kondisi Anda. Tidak ada salahnya juga Anda memilih Penerbit buku Deepublish sebagai mitra yang terpercaya. Penerbit buku Deepublish siap bekerja secara profesional menerbitkan naskah Anda menjadi buku.
Apakah Anda sedang atau ingin menerbitkan buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini.
Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang cara menerbitkan bukuĀ anda dapat melihat Artikel-artikel berikut:
Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!
[Wiwik Fitri Wulandari]
Referensi:
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…