Daftar Isi
Dosen yang paham cara angka kredit dosen akan membantu menyusun strategi pengembangan karir dengan lebih baik. Sebab tahu betul apa saja yang perlu diprioritaskan dalam waktu dekat untuk mampu naik jabatan.
Memiliki jabatan fungsional yang terus merangkak naik adalah harapan semua dosen. Hanya saja banyak batu sandungan dan jalan terjal yang cukup panjang harus dilalui dosen untuk berada di kondisi tersebut.
Maka dosen membutuhkan strategi yang tepat, entah itu mempercepat kenaikan jabatan fungsional. Atau memilih lambat namun pasti, sehingga sekian dekade bisa sampai ke puncak karir.
Sebelum masuk ke pembahasan cara menghitung angka kredit dosen maka pahami dulu definisinya. Sebab tanpa tahu apa yang dihitung maka tidak akan bisa menghitungnya dengan baik.
Jadi angka kredit ini disebut juga dengan istilah KUM, definisinya adalah butir-butir nilai atau poin nilai yang didapatkan dosen dari pelaksanaan berbagai kegiatan dan dikumpulkan dengan tujuan untuk pengembangan karir akademik.
Angka kredit dosen dibutuhkan untuk sampai ke jumlah tertentu agar membantu mengajukan kenaikan jabatan fungsional. Sehingga jika membahas mengenai angka kredit dosen maka akan ikut membahas jabatan fungsional dosen.
Jabatan fungsional dipangku oleh dosen setelah memenuhi KUM dalam jumlah tertentu. Berikut detailnya:
Jabatan fungsional yang terus berkembang membantu dosen membuktikan sikap profesional dalam menekuni profesi dosen. Sekaligus mendapatkan kesempatan akademik yang lebih banyak.
Misalnya bisa ikut sertifikasi dosen, memangku jabatan struktural, program hibah, dan lain sebagainya. Sehingga idealnya, seluruh dosen di Indonesia diharapkan melek terhadap karir akademiknya dan belajar cara menghitung angka kredit dosen sejak awal karirnya.
Baca Juga:
Skema Perhitungan Angka Kredit Dosen Terbaru
Tahapan Pengajuan Akreditasi Melalui SAPTO BAN-PT
Mengenal Lebih dalam Seputar Dosen Luar Biasa
Acuan dasar seorang dosen bisa memangku jabatan fungsional dan terus mengembangkanna adalah jumlah angka kredit yang berhasil dikumpulkan. Terkait angka kredit, tambahan poin didapatkan dengan melaksanakan seluruh tugas.
Mencakup tugas pokok sesuai isi Tri Dharma dan disusul dengan tugas penunjang. Masing-masing tugas memiliki bobot angka kredit yang berbeda. Detailnya kemudian bisa di cek di PO PAK dimana yang terbaru adalah PO PAK 2022 yang diunduh di laman Dikti.
Melalui PO PAK tersebut diketahui ada beberapa tugas yang memiliki bobot nilai sangat rendah ada juga sangat sangat tinggi. Angka kredit rendah misalnya pada kegiatan mengajar mahasiswa atau membimbing tugas akhir mahasiswa yang bernilai 1 poin.
Sedangkan angka kredit terbesar pada dasarnya adalah dari publikasi ilmiah, baik dalam bentuk jurnal maupun dalam bentuk buku. Jurnal internasional bereputasi diberi nilai 25 poin angka kredit, sementara buku referensi mencapai 40 poin.
Meskipun begitu, dosen tidak bisa hanya mengerjakan tugas yang diberi ganjaran KUM tinggi. Kenapa? Sebab dosen sesuai Tri Dharma diwajibkan untuk melakukan tiga tugas utama dan disusul tugas-tugas penunjang. Maka semua harus seimbang.
Adapun cara menghitung angka kredit dosen adalah mengkalkulasikan atau menjumlah seluruh angka kredit yang berhasil dikumpulkan dosen. Pengumpulan angka kredit ini dimulai dari awal karir, sehingga terus ditambahkan seiring berjalannya waktu.
Jika dosen produktif melaksanakan Tri Dharma dan memiliki strategi yang tepat maka bisa segera mendapatkan KUM yang cukup untuk naik jabatan. Namun, ada juga yang harus berdamai dengan keadaan sehingga memilih santai dan lambat tapi tetap pasti.
Tidak sedikit dosen yang membutuhkan 10 tahun atau lebih untuk naik jabatan dari Asisten Ahli menuju Lektor. Begitu juga untuk naik jabatan dari Lektor menuju ke Lektor Kepala dan seterusnya. Maka memang dibutuhkan kesabaran, keuletan, dan ketelatenan sekaligus ketelitian.
Baca Juga:
Menerbitkan Buku bagi Dosen : Dapat Poin Kredit Tinggi
Syarat-Syarat yang Dipenuhi Dosen agar Naik Jabatan Akademik
Mengenal 4 Sumber Angka Kredit Dosen
Membantu dosen mendapatkan nilai KUM maksimal dan bisa segera mengajukan kenaikan jabatan fungsional. Maka penting untuk mengetahui sumber-sumber KUM atau angka kredit. Berikut beberapa diantaranya:
Sumber angka kredit pertama adalah melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran. Pendidikan adalah proses dimana dosen menempuh pendidikan formal maupun non formal. Ijazah S2 misalnya memberi dosen KUM sebesar 150 poin.
Dosen muda yang bisa menunjukan ijazah S2 dan sudah diangkat menjadi dosen tetap kemudian bisa langsung menjadi Asisten Ahli. Selanjutnya adalah pengajaran, yakni mengajar dan mendidik mahasiswa baik di kelas maupun luar kelas.
Sumber angka kredit yang kedua adalah penelitian, yakni proses menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat. Penelitian dilakukan secara ilmiah untuk meminimalkan kesalahan dan membuat hasilnya memang yang terbaik.
Hasil penelitian kemudian wajib dipublikasikan, hasil publikasi ini memberi sumbangsih yang besar pada penambahan KUM. Mulai dari publikasi artikel ilmiah ke jurnal sampai menerbitkan buku ilmiah atau buku pendidikan.
Sumber angka kredit yang kemudian menuntut dosen mempelajari cara menghitung angka kredit dosen adalah pengabdian. Yakni proses untuk mengimplementasikan ilmu dan wawasan dosen sekaligus hasil penelitian ke masyarakat langsung.
Pengabdian bisa dalam bentuk program bakti sosial, penyuluhan, sosialisasi terhadap suatu kebijakan dan teknologi, dan lain sebagainya. Sehingga masyarakat merasakan dampak langsung dari keberadaan kampus di dekatnya.
Sumber angka kredit yang terakhir adalah tugas penunjang, yakni segala tugas ang fungsinya untuk menunjang pelaksanaan Tri Dharma. Dimana Tri Dharma sendiri berisi tiga jenis tugas utama. Yaki pendidikan, penelitian, dan pengabdian.
Setelah mengetahui cara menghitung angka kredit dosen, maka ketahui juga bagaimana memaksimalkan penambahannya. Dosen yang tanpa sadar hanya melaksanakan kegiatan dengan KUM rendah akan membutuhkan waktu sangat lama agar bisa naik jabatan.
Maka ada beberapa kiat bisa dilakukan agar bisa memaksimalkan penambahan KUM, yaitu:
Kiat pertama adalah paham apa saja isi Tri Dharma, sebab dalam tugas pendidikan misalnya tidak hanya mengajar mahasiswa. Tapi juga memberikan bimbingan saat menyusun skripsi, melakukan KKN, dan sebagainya. Jika tidak paham akan sulit mendapatkan KUM maksimal.
Kiat yang kedua adalah menyesuaikan dengan BKD, sebab disinilah dosen dituntut untuk bekerja secara seimbang antara tugas pokok, penunjang, dan tambahan. Sehingga dosen akan fokus mengejar beban 12 SKS per semester dan kemudian bisa sekaligus mendapatkan angka kredit maksimal.
Berhubung ada beberapa tugas yang diganjar dengan angka kredit rendah dan tinggi, maka perlu dikombinasikan. Dosen tidak harus menerbitkan buku dan jurnal setiap semester. Melainkan bisa diberi jeda, sehingga ada kombinasi yang baik.
Dengan beberapa kiat tersebut maka dosen bisa mendapatkan tambahan angka kredit yang lumayan di setiap semester. Sehingga pada saat menerapkan cara menghitung angka kredit dosen dijamin merasa bahagia, karena ada penambahan yang sangat signifikan.
Artikel Terkait:
Prinsip Penilaian Angka Kredit Dosen
Penilaian Poin Angka Kredit Dosen – Kuasai 3 Ketentuan
Bisa Membantu Akreditasi Institusi, Inilah 7 Manfaat Menulis Buku Bagi Dosen
Tahukah Anda bahwa salah satu cara untuk meningkatkan poin KUM adalah menerbitkan buku. Aturan ini tertuang dalam PO PAK 2019.
Sayangnya, kesibukan dalam mengajar, membuat dosen lupa dengan kewajiban lainnya yaitu mengembangkan karir. Maka dari itu, Penerbit Deepublish hadir untuk membantu para dosen meningkatkan poin KUM dengan menerbitkan buku.
Kunjungi halaman Daftar Menerbitkan Buku, agar konsultan kami dapat segera menghubungi Anda.
Selain itu, kami juga mempunyai E-book Gratis Panduan Menerbitkan Buku yang bisa membantu Anda dalam menyusun buku. Berikut pilihan Ebook Gratis yang bisa Anda dapatkan:
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…