Daftar Isi
Mempelajari tata cara mengubah kalimat langsung menjadi tidak langsung tentu dilakukan siapa saja. Baik itu pelajar, mahasiswa, maupun para penulis dan profesi lain yang berkaitan dengan dunia kepenulisan.
Dalam beberapa kondisi, kalimat yang tadinya berupa kalimat langsung perlu diubah ke bentuk kalimat tidak langsung. Bisa juga sebaliknya. Sayangnya, belum semua orang memahami tata cara melakukan perubahan bentuk kalimat tersebut.
Hal ini lumrah karena memang ada beberapa cara dan trik khusus untuk mengubah bentuk kalimat. Selain itu, jika sudah cukup lama tidak aktif di dunia kepenulisan maka mudah lupa dengan cara-cara tersebut. Berikut penjelasan detailnya.
Kalimat langsung adalah kalimat yang disampaikan seseorang secara langsung tanpa mengubah pesan.
Kalimat langsung menjelaskan bahwa kalimat tersebut disampaikan langsung oleh seseorang yang sedang berbicara atau menyampaikan suatu hal. Sehingga tidak disampaikan oleh pihak kedua, ketiga, dan seterusnya.
Dalam bahasa Indonesia, kalimat langsung ditulis dengan diapit oleh tanda petik dua, yakni di awal kalimat dan di akhir kalimat. Umumnya, kalimat dalam bentuk ini ditemukan dalam naskah yang ada dialog maupun ujaran langsung.
Misalnya pada karya tulis berbentuk novel atau cerpen, dimana ada dialog antara tokoh-tokoh di dalamnya. Setiap tokoh yang menyampaikan ujaran, maka ujaran tersebut diapit tanda petik dua yang otomatis menjadi kalimat langsung.
Contoh lain adalah pada artikel berita yang bisa ditemukan di koran maupun portal berita daring. Dalam sesi wawancara antara wartawan dengan narasumber, maka yang disampaikan narasumber akan diapit tanda petik dua dalam naskah sehingga menjadi kalimat langsung, dan sering disebut kutipan langsung.
Kalimat tidak langsung adalah kebalikan dari kalimat langsung. Secara umum, kalimat tidak langsung adalah kalimat yang disampaikan melalui perantara atau diucapkan kembali tanpa mengutip seluruhnya kepada orang lain.
Kalimat tidak langsung biasanya disusun untuk menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Selain itu, kalimat jenis ini bisa digunakan untuk membagikan informasi dan memberikan penjelasan mengenai suatu hal.
Kalimat tidak langsung lebih banyak ditemukan di berbagai jenis karya tulis, paling jamak ada di karya tulis ilmiah. Meskipun begitu, kalimat jenis ini juga bisa dijumpai pada karya tulis nonilmiah. Termasuk novel dan cerpen sesuai kondisi dan kebutuhan penulis.
Jika kalimat langsung punya ciri khas diapit tanda petik dua saat ditulis dalam naskah. Maka, ciri khas kalimat tidak langsung adalah terdapat perubahan kata ganti orang. Misalnya dari kata ganti orang kedua menjadi ketiga, orang pertama menjadi orang kedua, dan sejenisnya.
Ketika kalimat tidak langsung disusun, maka pembaca seketika langsung mengetahui kalimat tersebut disampaikan ulang oleh seseorang. Sehingga tidak disampaikan langsung oleh pembicara atau narasumber.
Pahami lebih dalam jenis kalimat langsung dan tidak langsung melalui Ciri, Struktur, Perbedaan Kalimat Langsung dan Tidak Langsung.
Dalam kondisi tertentu, kalimat langsung perlu diubah menjadi kalimat tidak langsung. Ada tiga cara mengubah kalimat langsung menjadi tidak langsung, yaitu:
Cara pertama dan menjadi cara paling sederhana sekaligus cara termudah mengubah kalimat langsung menjadi tidak langsung adalah menghapus tanda petik dua. Seperti penjelasan sebelumnya, tanda baca ini adalah ciri khas kalimat langsung.
Menghilangkan ciri khas tersebut, otomatis akan menjadikan suatu kalimat berubah bentuk menjadi kalimat tidak langsung. Sehingga, tulisan bisa dibuat apa adanya dan cukup fokus menghapus tanda baca tersebut.
Contoh kalimat langsung:
Pak Adit mengatakan, “Tikus merupakan hama yang berbahaya.”
Contoh setelah diubah menjadi kalimat tidak langsung:
Pak Adit mengatakan bahwa tikus merupakan hama yang berbahaya.
Jangan lewatkan Penggunaan Tanda Petik Dua yang Benar.
Cara mengubah kalimat langsung menjadi tidak langsung yang kedua adalah menambahkan kata hubung atau konjungsi. Kata hubung adalah kata yang berfungsi sebagai penghubung antar frasa, klausa, kalimat, sampai paragraf.
Kata hubung berperan penting untuk menjelaskan hubungan antara satu kalimat dengan kalimat lain maupun antar frasa satu dengan frasa lain, paragraf satu dengan paragraf lainnya.
Jenis dari kata hubung sendiri sangat beragam dan bisa dipahami semuanya atau minimal yang paling sering digunakan dalam komunikasi. Sebab, tidak semua kata hubung digunakan dalam komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan.
Kalimat langsung tidak akan menjadi kalimat efektif jika diubah apa adanya menjadi kalimat tidak langsung. Seperti contoh di atas, perubahan dilakukan dengan menghapus tanda petik dua.
Namun hal ini tidak cukup, sebab perlu ditambahkan kata hubung agar makna kalimat jelas.
Contoh kalimat langsung:
Pak Adit mengatakan, “Tikus merupakan hama yang berbahaya.”
Contoh setelah diubah menjadi kalimat tidak langsung:
Pak Adit mengatakan bahwa tikus merupakan hama yang berbahaya.
Pada contoh tersebut, hasil kalimat tidak langsung ada penambahan kata hubung “bahwa”. Sehingga makna kalimat menjadi jelas dan mudah atau bisa dipahami oleh pembaca. Jika kata hubung ini dihapus, maka kalimat menjadi tidak efektif dan tentunya sulit dipahami.
Jangan lewatkan : 15 Jenis Kata Hubung Lengkap dengan Contohnya
Cara mengubah kalimat langsung menjadi tidak langsung yang ketiga adalah mengubah kata ganti. Sesuai definisi, kalimat langsung berisi ujaran yang disampaikan langsung oleh narasumber sehingga menjadi orang pertama dalam teks.
Namun, ketika kalimat ini diubah bentuk menjadi kalimat tidak langsung ada kebutuhan mengubah narasumber menjadi orang ketiga. Mengubah orang pertama menjadi orang ketiga adalah cara yang paling sering digunakan.
Sebab, mayoritas orang akan menyebut narasumber dengan menuliskan namanya langsung. Sehingga secara otomatis menjadi orang ketiga dalam naskah yang ditulis. Berikut penjelasannya dalam contoh:
Contoh kalimat langsung:
Pak Adit mengatakan, “Tikus merupakan hama yang berbahaya.”
Contoh setelah diubah menjadi kalimat tidak langsung:
Pak Adit mengatakan bahwa tikus merupakan hama yang berbahaya.
Pada contoh tersebut, kalimat langsung menunjukan Pak Adit sebagai orang pertama. Sebab menjadi narasumber yang menyatakan bahwa tikus adalah hama yang berbahaya.
Jika diubah ke bentuk kalimat tidak langsung, nama Pak Adit ditulis apa adanya dan menjadi bentuk orang ketiga. Selain menyebut nama, mengubah kata ganti orang pertama ke orang ketiga bisa dengan kosakata lain. Namun untuk teks formal dan untuk tujuan kesopanan, penyebutan nama menjadi pilihan.
Pahami jenis kata ganti lebih lengkap melalui 6 Jenis Kata Ganti dan Contoh Lengkapnya.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa contoh hasil dari penerapan cara mengubah kalimat langsung menjadi tidak langsung:
Kalimat langsung: Diana berkata, “Saya akan pergi ke kampus besok.”
Kalimat tidak langsung: Diana berkata bahwa dia akan pergi ke kampus keesokan harinya
Kalimat langsung: Ayyubi bertanya, “Apakah kamu sudah makan?”
Kalimat tidak langsung: Ayyubi bertanya apakah saya sudah makan.
Kalimat langsung: Ibu berkata, “Jangan lupa untuk mengunci pintu rumah.”
Kalimat tidak langsung: Ibu berkata agar saya tidak lupa untuk mengunci pintu rumah
Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar informasi dalam artikel ini tidak berhenti di Anda saja. Semoga bermanfaat.
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…