6 Jenis Kata Ganti dan Contoh Lengkapnya

kata ganti

Di jenjang pendidikan yang mempelajari bahasa Indonesia, tentu kita dikenalkan dengan berbagai jenis kata di dalam bahasa Indonesia. Pada dasarnya, kata merupakan unsur yang membentuk kalimat dan jenis kata, salah satunya kata ganti pasti memiliki kedudukan atau jabatannya masing-masing.

Berdasarkan jenisnya, jenis kata dibagi menjadi 7 (tujuh), yaitu (1) kata kerja atau kata verba, (2) kata sifat atau kata adjektiva, (3) kata keterangan atau adverbia, (4) kata benda atau kata nomina, (5) kata ganti atau pronomina, (6) kata bilangan atau numeralia, (7) dan kelompok kata tugas.

Nah yang akan kita bahas di bawah ini adalah mengenai kata ganti. Kata tersebut sering digunakan baik dalam bahasa lisan maupun bahasa tulis. Namun apa sebenarnya pengertian kata ganti, bagaimana ciri-ciri dari kata tersebut, apa saja jenis-jenis kata ganti, bagaimana contoh kata tersebut di dalam kalimat dan lain sebagainya.

Pengertian Kata Ganti Menurut Ahli

Kata ganti tentu memiliki makna dan arti yang berbeda-beda menurut pandangan berbagai ahli sehingga menambah luas pengertian atau arti dari kata tersebut. Tetapi sebelum memahami bagaimana pengertian kata tersebut menurut para ahli, perlu diketahui pengertian kata ganti secara umum terlebih dahulu. Apa yang dimaksud dengan kata ganti?

Kata ganti adalah kata yang digunakan untuk mengacu kepada kata benda lain yang digunakan di dalam bahasa tulis maupun bahasa lisan. Kata tersebut sering digunakan untuk dapat menggantikan nomina yang sudah diketahui.

Penggunaan kata ganti bertujuan agar kata benda tidak disebutkan secara berulang-ulang. Contoh kalimat: Sania mencari ide menulis di cafe. Dia memilih cafe yang sepi agar tidak banyak distraksi. Dari kalimat tersebut, kata ganti ‘Sania’ adalah ‘Dia’

Biasanya, kata ganti juga terletak pada subjek atau objek yang dikenai. Sehingga kata ini memiliki peran yang penting baik dalam hal menulis maupun saat berbicara. Selain itu, kata tersebut juga bisa menjadi penerang di dalam sebuah ucapan atau dalam kalimat yang digunakan. Sehingga kemudian penulis atau pembicara dapat menyampaikan kata tersebut dengan tepat.

Penggunaan kata tersebut ini memiliki maksud agar suatu kalimat yang disusun dan akan disampaikan bisa disampaikan lebih efektif dan tidak bertele-tele. Terlebih, kata tersebut atau pronomina ini biasanya terdapat di posisi subjek atau objek. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa kata tersebut bisa berada di posisi predikat.

Setelah memahami pengertian kata ganti secara umum, Anda juga harus mengetahui bagaimana pengertian kata ganti menurut para ahli. Tentu saja, para ahli memiliki pandangan berbeda-beda mengenai apa itu kata yaitu kata ganti. Oleh sebab itu, di bawah ini akan dijelaskan mengenai pengertian kata tersebut menurut beberapa ahli.

1. Aarts dan Aarts (1982)

Menurut Aarts dan Aarts, sebuah formasi kelas kata dan jenis kata sehingga kata ganti lebih kepada menjelaskan makna subjek dan objek yang terdapat di dalam kalimat.

2. Djajasudarma (2010)

Menurut Djajasudarma, kata ganti merupakan sebagai kata yang berfungsi sebagai nominal dan bisa menggantikan kedudukan kata benda. Kemudian kata yang merupakan kata ganti tersebut konteksnya harus disesuaikan dengan tujuan agar terhindar dari bentuk rancu atau ketidakteraturan dalam berbahasa.

Oleh sebab itu, definisi dari kata tersebut yang diungkapkan Djajasudarma lebih mengacu pada pemahaman mengenai kata ganti yang secara luas dan bersifat objektif.

3. Buring (2009)

Buring mendefinisikan suatu kata ganti sebagai konsep kalimat yang konkret.

4. Kridalaksana (2008)

Sementara itu, Kridalaksana membagi kata ganti menjadi dua fungsi utama. Fungsi pertama yakni dari segi hubungan dengan kata benda, misalnya kata ganti intratekstual atau yang menggantikan kata benda dalam suatu wacana dan kata ganti ekstratekstual yang memiliki peran menggantikan kata benda di luar wacana.

Fungsi kedua yakni dari segi jelas atau tidaknya suatu referen, misalnya kata takrif atau referen yang lebih jelas pada kata benda dan kata tak takrif atau tidak merujuk pada suatu kata benda.

5. Quinn (2005)

Quinn menuturkan bahwa kata ganti bisa dikombinasikan dengan konsep sintaksis yaitu melalui kata ganti bersifat adjective, numeral, quantifiers dengan all atau both, prepositional phrase, appositive, dan self-reflexive.

6. Frank (1972)

Frank menuturkan bahwa kata ganti adalah kata yang mengganti posisi kata benda.

7. Hartmann dan Stork (1973)

Menurut Hartmann dan Stork, kata ganti adalah suatu bagian dari kata kelas yang digunakan untuk menggantikan posisi kata benda dalam frase kata benda.

8. Dinneen (1967)

Menurut Dinneen, kata tersebut adalah suatu bagian dari kalimat yang digunakan sebagai pengganti kata benda atau kata tersebut adalah suatu bagian dari kelas kata yang digunakan untuk mengganti kata benda di dalam suatu frase atau kalimat yang memiliki fungsi sebagai penentu kata benda atau sebagai pengganti kata benda.

Baca Juga:

Ciri-Ciri Kata Ganti

Tentu saja setiap jenis kata memiliki karakteristik dan ciri-ciri yang membedakan fungsi satu kata dengan fungsi kata lainnya. Seperti halnya pada kata ganti ini. Oleh sebab itu, setiap jenis kata memiliki berbagai karakteristik dan ciri-ciri yang berbeda, termasuk pada kata ini.

Adapun ciri-ciri kanta ganti meliputi:

  1. Ciri kata ganti adalah digunakan sebagai pengganti subjek atau objek. Namun bisa juga kata tersebut digunakan sebagai pengganti predikat pada kalimat.
  2. Selain digunakan sebagai pengganti subjek atau objek, kata tersebut acuannya bisa berubah-ubah. Hal ini tergantung siapa yang ingin dan akan dibicarakan di dalam kalimat tersebut.
  3. Selain menyesuaikan siapa yang ingin dibicarakan, kata ini juga harus menyesuaikan siapa pembacanya dan siapa yang jadi pembicara.
  4. Selain itu, kata ini juga biasanya digunakan menyesuaikan dengan bagaimana konteks kalimat tersebut dibuat.

Dengan adanya ciri-ciri tersebut, maka Anda sudah dapat membedakan mana yang namanya kata ganti dan kata jenis lainnya.

Jenis-Jenis Kata Ganti

Setelah memahami bagaimana pengertian kata ganti lengkap dengan bagaimana pengertian dari kata tersebut menurut para ahli, Anda juga sudah mengetahui pula mengenai karakteristik atau ciri-ciri kata ganti, sehingga dapat membedakan kata jenis satu dengan kata lainnya. Selanjutnya akan dijelaskan juga mengenai jenis-jenis dari kata ganti.

Sama halnya seperti jenis kata lain yang terdapat di dalam bahasa Indonesia, kata ganti juga dibagi berdasarkan beberapa jenis sesuai dengan fungsi dan pemakaiannya. Jenis-jenis kata ganti ada 6 (enam), yaitu (1) kata ganti orang, (2) kata ganti penanya, (3) kata ganti pemilik, (4) kata ganti penghubung, (5) kata ganti tak tentu, dan (6) kata ganti penunjuk.

Berikut penjelasan dari keenam jenis-jenis kata tersebut.

1. Kata Ganti Orang

Jenis kata yang pertama adalah kata ganti orang. Kata jenis tersebut seperti yang sudah diketahui bahwa merupakan salah satu jenis kata ganti yang paling sering digunakan baik pada bahasa tulis maupun bahasa lisan. Kata tersebut juga disebut sebagai pronomina persona, di mana menunjukkan orang atau mengganti kata yang merujuk persona.

Pemahaman selanjutnya dari kata tersebut adalah merupakan jenis kata yang digunakan untuk dapat menggantikan kata benda orang atau persona, dengan kata benda yang lain. Kata ganti orang ini masih dibagi lagi menjadi beberapa jenis.

Ada 6 jenis kata ganti orang, yaitu:

  1. kata ganti orang pertama atau tunggal, misalnya: “saya” dan “aku”
  2. orang pertama jamak, misalnya: “kami” atau “kita”
  3. orang kedua tunggal, misalnya: “kamu”, “Anda”, atau “kau”
  4. orang kedua jamak, misalnya: “kalian”
  5. orang ketiga tunggal, contohnya misalnya: “dia” atau “beliau”
  6. orang ketiga jamak, contohnya misal” “mereka”

Beberapa contoh kalimat dengan kata ganti orang yaitu:

  • Aku sudah bekerja keras menabung agar dapat membeli kendaraan.
  • Dia sudah memintaku untuk datang malam ini.
  • Setidaknya, mereka sudah mau mengucapkan maaf.
  • Anda jangan semena-mena terhadap keluarga saya!
  • Jangan sampai kamu meninggalkan orang terdekatmu!
  • Kalian tidak boleh masuk dengan sembarangan!
  • Beliau meminta anak-anaknya menerima pemberiannya.

2. Kata Ganti Penanya

Kata jenis kedua adalah kata ganti penanya. Jenis kata ini sering juga disebut sebagai pronomina interogativa. Kata jenis ini biasanya memiliki fungsi menanyakan tentang benda, waktu, tempat, keadaan, atau jumlah, dan lain sebagainya. Kata jenis ini juga biasanya digunakan agar penutur atau penulis dapat menggali informasi atas terjadinya suatu peristiwa atau kejadian.

Beberapa contoh kata penanya sebagai berikut:

  1. penanya orang, misalnya: “siapa” atau “apa”
  2. penanya tempat, misalnya: “di mana” atau “ke mana”
  3. penanya waktu, misalnya: “kapan”
  4. penanya keadaan, misalnya: “bagaimana”, “mengapa”, atau “kenapa”

Beberapa contoh kalimat dengan kata ganti penanya, antara lain:

  • Siapa yang kamu datangi siang itu?
  • Apa beliau sudah tahu jika bapak akan datang?
  • Di mana mereka sembunyikan data itu?
  • Ke mana kalian seharian ini?
  • Bagaimana bisa Anda mengambil hak orang lain?

3. Kata Ganti Pemilik

Kata jenis selanjutnya adalah kata ganti pemilik. Kata tersebut juga biasa disebut sebagai pronomina posesiva yang mana kata tersebut kerap digunakan untuk menyatakan suatu pengganti kepemilikan. Misalnya: -ku, -mu, -nya. Untuk pengganti “-nya”, biasanya digunakan sebagai pengganti kata selain nomina orang.

Biasanya juga, kata jenis ini terletak di bagian belakang dari sebuah kata sebagai penggantinya. Berikut adalah contoh kalimat yang menggunakan kata ganti pemilik:

  • Mintalah padanya untuk mengganti semua makanan ini.
  • Pakaianmu sudah kotor, sebaiknya segera berganti!
  • Pesanku hanya kamu baca saja.

4. Kata Ganti Penghubung

Selanjutnya adalah jenis kata ganti penghubung yang juga disebut sebagai pronomina relative. Kata jenis ini biasanya digunakan untuk menghubungkan induk kalimat dan juga anak kalimat yang biasanya menggunakan kata hubung “yang”. Kata penghubung ini sering ditemukan di dalam kalimat majemuk.

Hal ini karena kata majemuk biasanya memerlukan suatu kata yang dapat menghubungkan atau berperan sebagai konjungsi untuk menghubungkan induk kalimat dan anak kalimat. Berikut ini adalah contoh kalimat dengan kata ganti penghubung:

  • Makanan yang sudah dibuang anak itu sebenarnya belum basi.
  • Pakaian yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan.
  • Seseorang yang berjalan di belakangmu itu saudaraku.

5. Kata Ganti Tak Tentu

Kata ganti selanjutnya adalah kata ganti tak tentu. Kata jenis ini biasanya digunakan untuk dapat menunjukkan sesuatu yang informasinya masih belum diketahui dengan jelas, baik bagaimana wujud atau jumlahnya. Contoh dari penggunaannya misalnya adalah “sesuatu”, “seseorang”, “barang siapa”, “masing-masing”, “para”, dan lain-lain.

Berikut ini adalah contoh penggunaan kata ganti tak tentu:

  • Kamu pasti penasaran dengan sesuatu yang kubawa.
  • Siapa seseorang yang datang pagi-pagi tadi?

6. Kata Ganti Penunjuk

Kata jenis terakhir adalah kata ganti penunjuk atau yang disebut sebagai pronomina demonstrativa. Kata jenis tersebut digunakan sebagai penunjuk suatu lokasi atau suatu benda. Biasanya kata jenis ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu penunjuk umum, penunjuk tempat, dan penunjuk suatu hal.

Penunjuk tempat misalnya: “sana”, “sini”, “ke sana”, “ke sini”, “di situ”, dan lain sebagainya.

  1. Penunjuk umum, misalnya: “ini” atau “itu”.
  2. Penunjuk hal, misalnya: “begini” atau “begitu”.

Berikut adalah contoh kalimat yang menggunakan kata ganti penunjuk:

  • Barang ini sudah diserahkan sejak kemarin.
  • Ini namanya perbuatan yang mengecewakan.
  • Letakkan di situ dulu saja.

Baca Juga:

Contoh Kata Ganti di dalam Kalimat

Setelah memahami berbagai macam mengenai kata ganti, Anda juga harus memahami bagaimana contoh dari kata tersebut sehingga dapat membedakan dan membuat kata dengan tepat. Berikut beberapa contohnya, berdasarkan dari jenis-jenis yang sudah dijelaskan di atas.

1. Contoh Kata Ganti Orang

  • Mereka sudah menanti kehadiran bu guru sejak tadi.
  • Kamu sudah mengerjakan tugas dengan baik
  • Aku akan datang nanti malam.

2. Contoh Kata Ganti Penanya

  • Bagaimana masalahnya bisa menjadi besar?
  • Kapan dia datang ke kota?

3. Contoh Kata Ganti Pemilik

  • Bukumu sudah tidak lagi di meja.
  • Jangan sampai mejaku kotor.

4. Contoh Kata Ganti Penghubung

  • Jalan yang berkelok-kelok itu ada di dekat rumahku.
  • Suara yang terdengar nyaring itu membuat kagum.

5. Contoh Kata Ganti Tak Tentu

  • Aku punya sesuatu untukmu.
  • Ada seseorang yang menghubungimu tadi siang.

6. Contoh Kata Ganti Penunjuk

  • Sebaiknya kamu ke sana dulu.
  • Kondisi ini semakin memburuk.

Artikel Terkait :

Mau menulis tapi waktu Anda terbatas?

Gunakan saja Layanan Parafrase Konversi!

Cukup siapkan naskah penelitian (skripsi, tesis, disertasi, artikel ilmiah atau naskah lainnya), kami akan mengonversikan jadi buku yang berpeluang memperoleh nomor ISBN!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dapatkan informasi terbaru dari kami seputar promo spesial dan event yang akan datang

logo deepublish

Penerbit Deepublish adalah penerbit buku yang memfokuskan penerbitannya dalam bidang pendidikan, pernah meraih penghargaan sebagai Penerbit Terbaik pada Tahun 2017 oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).

Kritik/Saran Pelayanan  : 0811-  2846 – 130

Alamat Kantor

Jl.Rajawali G. Elang 6 No 3 RT/RW 005/033, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I Yogyakarta 55581

Telp/Fax kantor : (0274) 283-6082

E1 Marketing : [email protected]
E2 Marketing : [email protected]

© 2024 All rights reserved | Penerbit Buku Deepublish - CV. Budi Utama