Menyusun karya tulis ilmiah tentunya perlu memahami dulu tata cara mengutip di awal dan di akhir kalimat. Jenis dari kutipan diketahui cukup beragam. Secara garis besar, ada kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
Masing-masing kemudian bisa ditulis dengan teknik tersendiri yang kemudian mempengaruhi penempatan kutipan. Penempatan kutipan yang dimaksud disini adalah sitasi atau sumber kutipan, diletakan di awal atau di tengah atau bahkan di akhir kutipan.
Beda posisi penempatan sitasi suatu kutipan, berbeda pula teknik penulisannya. Hal ini tentu perlu dijadikan perhatian agar kutipan yang tercantum di naskah sudah baik dan benar. Jika masih bingung mengenai tata caranya, maka bisa menyimak penjelasan berikut.
Hal pertama yang dibahas adalah mengenai tata cara mengutip di awal kalimat atau di awal paragraf. Artinya, penulis akan mencantumkan sumber kutipan di awal beserta dengan tahun terbit. Dengan demikian, sumber kutipan akan membuka kutipan tersebut. Berikut adalah penjelasan dalam contoh:
Menurut Santoso (2020), pembelajaran berbasis teknologi meningkatkan keterlibatan siswa.
Pada contoh tersebut, penulisan sitasi atau sumber kutipan, yakni “Menurut Santoso (2020)” adalah di awal kalimat. Bentuk kutipan seperti ini adalah yang disebut mengutip di awal kalimat.
Secara umum, aturan atau format penulisan kutipan di awal kalimat adalah mencantumkan nama penulis dan diikuti tahun karyanya terbit, baru kemudian dicantumkan pernyataan penulis tersebut.
Seperti contoh di atas, sebelum mencantumkan sumber, penulis perlu memakai kosakata “menurut”. Fungsinya untuk menjelaskan suatu pernyataan disampaikan oleh siapa, kemudian diikuti nama orang atau penulis yang menyampaikan pernyataan tersebut. Ada kata/frasa lain yang bisa Anda gunakan, diantaranya:
Namun, menghapus kata atau frasa pembuka ini juga tidak masalah. Berikut contoh cara pengutipan yang bisa Anda ikuti:
Davis dan Thompson (2020) menyatakan bahwa kesehatan mental remaja dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan penggunaan media sosial.
Jadi, penulisan kutipan sebagai pembuka kalimat/paragraf dapat dilakukan dengan mencantumkan nama dan tahun terbit yang kemudian disusul dengan mencantumkan pernyataan yang ingin dikutip atau dimasukan dalam naskah.
Hal penting lain yang perlu dipahami terkait cara menulis kutipan di awal kalimat adalah memperhatikan gaya sitasinya. Sebab, ada banyak gaya sitasi yang memiliki ketentuan berbeda terkait unsur yang masuk dalam sitasi. Namun, format penulisan sitasi masih sama, yakni diawali dengan sumber kutipan baru dicantumkan pernyataan sumber tersebut. Berikut cara mengutip di awal kalimat dalam berbagai gaya sitasi:
Gaya sitasi yang pertama adalah APA Style dan menjadi gaya sitasi yang paling sering digunakan di lingkungan akademik di Indonesia. Format mengutip di awal kalimat dalam gaya sitasi ini adalah sebagai berikut:
Nama penulis yang menyampaikan pernyataan (tahun karyanya terbit), pernyataan penulis tersebut.
Berikut beberapa contohnya:
Cara menulis kutipan di awal kalimat juga bisa menggunakan MLA Style. Format umum adalah sebagai berikut:
Nama penulis yang menyampaikan pernyataan, pernyataan penulis, (halaman dimana kutipan berada).
Berikut beberapa contohnya:
Gaya sitasi ketiga yang juga cukup sering digunakan di Indonesia, khususnya di lingkungan akademik adalah Chicago Style. Sekilas, gaya sitasi ini mirip dengan APA Style. Hanya saja perlu dicantumkan nomor halaman. Format umumnya adalah:
Nama penulis yang menyampaikan pernyataan (tahun karyanya terbit, nomor halaman), pernyataan penulis tersebut.
Berikut beberapa contohnya:
Terkadang Anda mendapatkan kutipan tetapi berasal dari kutipan orang lain. Bagaimana menuliskannya? Begini Cara Menulis Kutipan dalam Kutipan (Dari Pengutip Kedua & Ketiga).
Hal kedua dalam tata cara mengutip di awal dan di akhir kalimat adalah tata cara mengutip di akhir kalimat. Seperti penjelasan sebelumnya, kutipan di akhir kalimat menjelaskan bahwa sitasi dicantumkan di akhir kutipan.
Secara umum, penulis perlu mencantumkan pernyataan yang dikutip dari suatu publikasi ilmiah. Lalu, mencantumkan sitasi atau sumber dari pernyataan tersebut. Berikut penjelasannya dalam contoh:
Pendidikan memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan anak (Smith 2020, 45).
Pada contoh di atas, sitasi atau pencantuman sumber pernyataan ditempatkan di akhir kutipan. Sama seperti pada kutipan di awal kalimat, dalam penulisan kutipan di akhir kalimat juga menyesuaikan dengan gaya sitasi yang digunakan. Berikut penjelasannya dalam 3 gaya sitasi yang paling umum digunakan di Indonesia:
Gaya sitasi yang pertama adalah dengan APA Style. Berikut adalah format umum tata cara menulis kutipan di akhir kalimat:
Pernyataan penulis yang karyanya dikutip, (nama penulis, tahun terbit, nomor halaman dimana kutipan berada).
Berikut beberapa contoh kutipan di akhir kalimat dengan APA Style yang bersumber dari buku:
Gaya sitasi kedua adalah MLA Style yang juga cukup sering digunakan di dunia akademik di Indonesia. Format umumnya adalah sebagai berikut:
Pernyataan penulis yang karyanya dikutip, (nama penulis dan nomor halaman dimana kutipan berada).
Berikut beberapa contoh kutipan di akhir kalimat dengan MLA Style yang bersumber dari buku:
Terakhir adalah dengan Chicago Style. Adapun format umum cara mengutip di akhir kalimat dengan gaya sitasi ini adalah sebagai berikut:
Pernyataan penulis yang karyanya dikutip, (nama penulis tahun terbit, nomor halaman dimana kutipan berada).
Berikut beberapa contoh kutipan di akhir kalimat dengan Chicago Style yang bersumber dari buku:
Sebagai informasi tambahan, contoh-contoh di atas adalah kutipan yang bersumber dari buku. Baik yang ditulis oleh satu orang penulis maupun lebih. Dalam mencantumkan sitasi, jenis sumber kutipan akan mempengaruhi format sitasi tersebut.
Misalnya antara sumber kutipan dari buku dengan jurnal ilmiah. Maka akan ada perbedaan unsur yang dicantumkan saat sitasi dilakukan. Baik itu untuk kutipan di awal kalimat maupun di akhir kalimat.
Salah satu pertanyaan yang sering diajukan terkait cara mengutip di awal dan di akhir kalimat adalah lebih baik yang mana. Apakah Anda juga memiliki pertanyaan serupa? Secara umum, kutipan di awal dan di akhir kalimat sama baiknya.
Sebab dalam aturan atau kaidah penulisan karya tulis ilmiah, keduanya sama-sama benar dan bisa digunakan. Menjadi hak dan keleluasaan penulis untuk memilih hendak memakai kutipan yang mana.
Jika dirasa konteks kalimat atau paragraf yang disusun lebih cocok dengan kutipan di awal kalimat, Anda bisa menuliskan kutipan lalu meletakkan sumber kutipan di akhir kalimat (mengutip di akhir kalimat).
Selain itu, bisa pula mempertimbangkan penulis lebih nyaman dan lebih mudah memakai kutipan yang mana. Jika dirasa kutipan di awal kalimat lebih mudah dan minim kesalahan, maka bisa dijadikan pilihan. Begitu pula sebaliknya.
Jadi, tidak ada aturan yang menjelaskan salah satu model kutipan lebih baik dan lebih benar. Sebab keduanya sama baiknya dan sama benarnya dalam kaidah penulisan karya ilmiah.
Ketahui cara mengutip dari sumber referensi yang berbeda:
Jika memiliki pertanyaan, opini, atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar informasi dalam artikel ini tidak berhenti di Anda saja. Semoga bermanfaat.
Ada banyak teknik bisa diterapkan peneliti dalam memilih atau menentukan sampel penelitian. Salah satunya dengan…
Seorang penulis tentu wajib memahami tata aturan penulisan nama dan sifat Tuhan dalam naskah berbahasa…
Ada banyak sumber bisa dijadikan rujukan dalam menyusun karya tulis ilmiah, termasuk wawancara. Seorang peneliti…
Melakukan parafrase pada pendapat para ahli masih menimbulkan pertanyaan di kalangan penulis karya ilmiah. Ada…
Pernahkah mendapati penulisan konjungsi di awal kalimat? Dijamin pernah. Saat menuangkan isi pikiran dalam bentuk…
Dalam menyusun karya ilmiah, Anda tak jarang perlu menuliskan suatu satuan atau ukuran. Penulisan satuan…