Daftar Isi
Cara Menulis Novel. Untuk membuat novel dengan hasil yang baik dan juga menarik serta bisa diterima pembaca, penulis harus mengetahui dulu cara menulis novel yang baik dan benar. Meski menulis novel ini dianggap sebagai hal yang sudah biasa dilakukan para penulis, akan tetapi bagi penulis pemula, cara menulis novel memang harus dipelajari bahkan dasar atau detail-detailnya.
Sebelum belajar mengenai bagaimana cara menulis novel, kita harus memahami dulu apa pengertian novel. Novel merupakan salah satu jenis karya sastra yang mudah dan bisa ditulis oleh kalangan mana saja. Novel merupakan karangan prosa yang panjang dan mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang sekelilingnya yang menonjolkan watak dan sifat pelaku.
Berbeda dengan cerita pendek, cara menulis novel biasanya memiliki isi cerita yang jauh lebih panjang dan juga kompleks, serta memiliki pesan tersembunyi yang ingin disampaikan kepada para pembacanya. Oleh sebab itu, terdapat unsur-unsur pembangun novel yang membuat novel tersebut dapat berdiri dengan sempurna.
Saat melakukan cara menulis novel, harus termuat unsur-unsur yang memang sudah ditentukan, yaitu unsur intrinsik yang terdiri dari tema, alur, latar, tokoh, penokohan, gaya bahasa, dan amanat. Serta unsur ekstrinsik yang berupa latar belakang pengarang, latar belakang masyarakat, dan nilai yang terdapat pada novel.
Cara menulis novel memang harus dibangun berdasarkan unsur-unsur yang termuat di dalamnya, sehingga dalam pembuatannya, penulis harus mengetahui bagaimana cara menulis novel yang baik dan menarik, baik dari penulis yang sudah profesional maupun penulis yang masih pemula.
Oleh sebab itu, akan dijelaskan mengenai bagaimana cara menulis novel yang baik dan menarik.
13+ Cara Menulis Novel untuk Pemula
Beriktu cara-cara yang bisa diikuti :
1. Rumuskan Ide Utama Cerita
Langkah awal untuk bisa memiliki cara menulis novel, penulis terutama penulis pemula harus lebih dulu menentukan genre cerita yang akan ditulis di dalam karya sastra bentuk novel. Setelah itu, penulis bisa lanjut cara menulis novel ke langkah merumuskan ide utama. Pada langkah ini, penulis harus membuat ide alternatif terlebih dahulu.
Setelah itu, penulis juga harus memulai cara menulis novel dengan menulis dan menyeleksi berbagai ide-ide yang terpikirkan di kepala. Satu dari ide yang sudah terpilih harus dirumuskan di dalam satu kalimat yang memiliki struktur lengkap untuk dapat memudahkan penyortiran, sehingga tidak semua ide memang bisa diubah menjadi cerita.
Ide utama cerita tidak harus bersifat original. Penulis bisa menggunakan ide cerita yang sudah ada sebelumnya, misalnya genre cerita tentang percintaan, persahabatan, atau mungkin kekeluargaan, pembunuhan, dan lain sebagainya. Selain itu, penulis juga harus menentukan tema yang lebih spesifik, misalnya jika memilih percintaan, akan mengangkat tema kisah seorang anak saudagar yang menjalin kasih dengan pedagang biasa, dan lainnya.
Ketika penulis merasa cara menulis novel dari mencari ide ini mengalami kesulitan, penulis bisa mengambil inspirasi dari membaca berbagai novel atau membaca buku yang berhubungan dengan ide yang sudah muncul di kepala, sehingga dengan membaca, penulis mendapatkan inspirasi dan juga dapat mengembangkan ide utama cerita yang akan ditulis.
Selain menentukan ide dan tema cerita, cara menulis novel juga harus menentukan tujuan penulisan novel. Ini sangat penting dilakukan, karena ketika menulis cerita pendek, cerita bersambung, novel, dan lain sebagainya, akan banyak tema pilihan. Sehingga penulis harus tahu apa alasan di balik pemilihan tema tersebut dan apa tujuan tulisan tersebut untuk pembaca.
2. Tentukan Genre Cerita
Ada berbagai macam genre cerita yang diangkat, sebelum kita memulai cara menulis novel. Dari berbagai genre tersebut, penulis harus menyesuaikan tema yang dipilih, ide utama dari novel, dan juga genrenya. Biasanya, cara menulis novel dari para penulis populer hanya berfokus pada satu genre saja.
Akan tetapi, bagi pemula atau penulis lainnya, cara menulis novel bisa dimulai dari menulis berbagai macam genre di dalam novel tersebut, asal berhubungan dengan ide utama yang dipilih. Pentingnya memilih genre ini adalah untuk meyakinkan dan menarik minat pembaca terhadap novel yang ditulis. Ada berbagai macam genre, misalnya roman, misteri, horor, fantasi, dan masih banyak lagi genre yang bisa dipilih.
Di dalam menulis novel, memang tidak semua novel masuk ke kategori sempurna, akan tetapi penulis bisa mulai menyempurnakan novelnya sejak memilih dan menentukan genre cerita. Cara menentukan genre juga bisa dilakukan dengan mencari inspirasi dari membaca novel-novel yang disukai sehingga memahami tujuan dari pemilihan genre novel tersebut.
Bila masih bingung cara menulis novel dari menentukan genre ini, sebenarnya bukan jadi masalah besar bagi penulis. Penulis bisa terus melakukan riset dan eksplorasi dari membaca sebanyak-banyaknya, karena membuat novel memang bisa mengambil inspirasi dari novel dengan genre sebelumnya, misalnya novel, fiksi ilmiah, fantasi, thriller, dan genre novel lainnya yang umum dan memiliki cerita luas.
Penulis juga bisa menentukan genre apapun dari fokus atau dari ide yang terpikir sejak awal dan mengembangkannya dengan mencari ide utama novel. Dari pemilihan genre ini, kemudian penulis bisa mulai melanjutkan cara menulis novel dengan menentukan kepentingan atau unsur yang lainnya.
Baca Juga:
8 Rahasia Cara Menulis Novel Dengan Mudah
8 Aplikasi Cara Menulis Novel Tanpa Laptop
Cara Menulis Novel: Elemen Novel yang Harus Anda Pahami
Cara Riset Untuk Menulis Novel
3. Tentukan Target Pembaca
Cara menulis novel yang selanjutnya adalah menentukan target pembaca atau memulai mengenali audiens atau mengenali pembaca. Sebelum memulai cara menulis novel atau membuat novel, penulis harus mengenal dulu seperti pembaca yang akan kamu sasar. Apakah novel tersebut memiliki rentang usia berapa sampai berapa?
Jika cara tersebut masih terlalu luas, penulis bisa menyempitkannya lagi. Misalkan, penulis menargetkan pembacanya berusia 20-25 tahun, yang mana sudah dewasa dan memiliki minat di genre cerita roman atau romantis, maka penulis bisa menulis untuk mereka dan menulis cerita yang relevan dengan kehidupan orang dewasa usia tersebut.
Menetapkan target pembaca ini sangat penting dilakukan sebelum memulai menulis. Bukan tanpa alasan, terkadang di tengah jalan penulis akan mengubah konsep tulisannya ketika ia masih belum tahu kira-kira calon pembacanya siapa dan seperti apa. Namun ketika sudah tahu target pembacanya, maka penulis akan lebih mengalir saat menulis cerita.
Penulis juga harus menghindari gaya menulis yang seperti berpidato, sehingga tulisannya bisa mengalir secara alami di dalam cerita serta tidak menimbulkan kebosanan saat dibaca.
4. Buat Alternatif Ide
Meskipun sudah memiliki ide utama yang matang, tidak ada salahnya penulis mulai membuat alternatif ide yang lain. Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya insiden penulis mulai stag dan tidak memiliki pengembangan cerita yang lebih matang. Meski demikian, alternatif ide ini bersifat pilihan saja.
Tak hanya itu, alternatif ide pada cara menulis novel juga tidak boleh terlalu jauh dari ide utama atau masih relevan dengan genre dan tema yang ditentukan penulis sejak awal. Sehingga ketika macet di tengah jalan, ide alternatif ini mampu menambal atau membantu mengembangkan ide, atau misal harus diganti, penulis tak perlu mengganti 100 persen dari awal menulis.
5. Buat Judul yang Menarik
Cara menulis novel yang lainnya adalah penulis harus mampu membuat judul yang menarik. Dalam membuat judul yang menarik ini, ada berbagai aspek yang harus diperhatikan oleh penulis untuk memulai merangkai judul yang baik dan juga mampu menarik pembaca untuk membaca novel yang ditulis.
Di bawah ini akan dijelaskan singkat mengenai hal apa saja yang bisa dilakukan agar judul novel yang dibuat menarik.
– Judul yang dibuat unik dan berbeda dari yang lain. Artinya, penulis harus mengolah judul cerita yang berbeda dari yang lain dan anti-mainstream. Hal ini akan membuat pembaca lebih tertarik dengan judul yang unik.
– Judul yang provokatif. Selain harus unik, judul novel juga harus provokatif. Mengapa demikian? Ternyata, judul provokatif yang kerap dinilai nyeleneh justru membuat para pembaca lebih tertarik daripada membaca judul yang datar dan terlalu kaku. Di Indonesia, pemilihan judul provokatif ini sudah cukup banyak sehingga bisa dijadikan inspirasi.
– Judul yang bombastis. Selain unik dan provokatif, penulis juga harus mampu membuat judul yang bombastis. Hal ini harus dilakukan karena biasanya pembaca memiliki beragam selera, sehingga ketika judulnya bombastis, para pembaca dengan minat berbeda tersebut akan melirik judul penulis yang bombastis karena penasaran dengan isinya.
– Judulnya harus memiliki ‘tenaga’. Judul novel yang aktif dan memiliki tenaga mampu menyukseskan buku laku di pasaran. Judul yang aktif dan bertenaga ini menjadi sumber kekuatan ide yang ada di dalam naskah buku, karena pembaca akan lebih tergugah hanya dengan membaca buku.
– Menandakan inti cerita. Cara menulis novel dari judulnya adalah mencantumkan inti cerita pada judul novel. Ini merupakan salah satu strategi yang biasanya dilakukan para penulis karena dengan judul yang mencerminkan inti cerita, penulis mengetahui maksud dan tujuan dari ditulisnya buku tersebut, sehingga tidak ragu saat membeli atau membaca.
Baca Juga:
Cara Memulai Menulis Novel dengan 8 Langkah Mudah Berikut
Teknis Menulis Buku: Kuasai 5 Cara Merapikan Alur Cerita Novel
8 Proses Kreatif Menulis yang Harus Diketahui
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel,Cerpen,Puisi, dan Drama
6. Tentukan Tokoh Utama
Penokohan dalam novel sangatlah penting. Dalam cara menulis novel yakni dengan menentukan tokoh utama, penulis tidak boleh asal dalam memilih dan juga memberi karakter pada tokoh. Di dalam beberapa novel, biasanya tokoh protagonis menjadi tokoh dengan karakter yang paling penting. Jika kamu ingin bukumu lebih diminati, dobrak kebiasaan tersebut.
Kamu bisa menciptakan tokoh utama yang memiliki kepribadian dan pemikiran yang mencolok, sehingga pembaca akan selalu tertarik dan penasaran dengan isi cerita. Tentu karena menulis ceritanya sendiri, penulis boleh menciptakan karakter protagonis lebih dari satu.
Kemudian ketika menciptakan tokoh antagonis yang memiliki konflik dengan tokoh protagonis, buatlah tokoh antagonis ini menjadi tiga dimensi sehingga dengan mudah dipahami pembaca, meskipun mereka memiliki sifat yang jahat. Tokoh sekunder juga bisa dipilih dan tidak perlu digambarkan secara detail, tetapi tetap masuk akal.
Jangan lupa untuk memberi gambaran secara lengkap pada tokoh-tokoh yang sudah ditentukan, meski tidak secara terperinci karena gambaran karakter tokoh tersebut akan membuat jalan cerita menjadi lebih mengalir dan juga menarik. Misalnya biografi tokoh, masalah yang dihadapi tokoh, menentukan nama, dan lain sebagainya.
Setelah menentukan semua aspek tokoh utama, penulis juga bisa menggambarkan fisiknya yang unik dan memorable, sehingga pembaca percaya bahwa penokohan tersebut memiliki kesan yang menarik untuk pembaca dan juga masih masuk akal, sehingga pembaca memiliki referensi di kehidupan nyata.
7. Buat Outline
Outline pada novel adalah garis besar atau lebih sederhananya disebut kerangka cerita. Sebelum memulai menulis novel atau memulai cara menulis novel, penulis harus lebih dulu menentukan outline atau kerangka tulisan. Di dalam kerangka atau outline, penulis harus memetakan cerita terlebih dahulu berdasarkan unsur-unsurnya.
Hal ini dilakukan ketika terjadi kemacetan atau writer’s block, maka penulis bisa dengan mudah melihat kerangka yang sudah dibuat dan isi kepala akan kembali memroses dan memrogram tulisan apa lagi yang akan dimulai. Pada intinya, pembuatan outline atau kerangka ini akan memudahkan penulis ketika hilang arah.
8. Mulai Menulis
Setelah menentukan berbagai aspek di atas, cara menulis novel yang selanjutnya adalah mulai menulis novel. Saat mulai cara menulis novel, penulis harus benar-benar menulis sampai selesai dan mengabaikan dulu masalah penyuntingan. Penulis bisa memulai menulis cerita dari menyusun kisah dengan bebas bereksplorasi dengan gaya bercerita dari waktu ke waktu.
Penulis juga diharapkan tidak terpaku pada plan, meskipun sebenarnya membayangkan alur cerita, genre, tokoh atau karakter cerita akan baik untuk penulis, tetapi kadang hal tersebut justru akan membebani penulis. Tak bisa dipungkiri, sebagian penulis mulai kewalahan saat masuk ke cara membuat novel yang satu ini.
Ketika terlalu terpaku pada plan, maka ia akan mengalami kebosanan dan macet saat menulis, sehingga penulis memang harus menulis secara mengalir dengan tingkat kreativitas yang dimiliki. Jadi meski memiliki plan, jangan terpaku dengan semua rincian yang sudah ditetapkan karena akan membatasi kreativitas.
9. Buat Setting Cerita
Cara menulis novel lainnya adalah membuat setting cerita. Setting cerita atau latar cerita yang terdiri dari waktu dan tempat ini sangat penting untuk dibuat. Selain termasuk di dalam unsur intrinsik dari novel, setting cerita ini juga mendukung pengembangan cerita novel yang ditulis oleh penulis.
Beri gambaran setting cerita semenarik mungkin, sehingga pembaca seolah memahami dan mengalami apa yang juga dialami tokoh di dalam cerita tersebut dan dapat membayangkan situasi yang terjadi di dalamnya. Misalnya waktu terjadinya malam hari, pagi hari, kapan harinya, kapan tahunnya dan lain sebagainya.
Sementara tempat bisa berupa lokasi di desa, kota, tempat keramaian, didukung dengan bagaimana keadaan lingkungannya, apakah ramai, sepi, sedang hujan, sedang panas, dan lain sebagainya.
10. Buat Dialog yang Penuh Arti
Penulis juga wajib membuat dialog yang penuh arti. Di dalam cara menulis novel kali ini, penulis harus memiliki tujuan terlebih dahulu sebelum membuat dialog. Dari tujuan, maka akan ditemukan masalah dan penyelesaiannya. Dengan dukungan dialog yang penuh arti, maka proses alur cerita pada novel juga jelas, tidak berputar-putar, dan tidak bertele-tele.
11. Buat Plot Besar
Lanjut pada cara menulis plot yakni memberi gambaran plot atau alur secara garis besar. Novel akan memiliki cerita yang bagus ketika plot atau alurnya menarik. Jika tokohnya bagus tetapi memiliki plot atau alur yang lemah, maka cerita tidak akan membuat pembaca menarik.
Untuk dapat membuat cerita dari plot yang baik, penulis harus merancang alur dan menciptakan konflik atau masalah di dalamnya. Ketegangan dalam masalah yang terus meningkat membuat konflik di dalam cerita mencapai klimaks dan kemudian diselesaikan dengan cara lain, karena tak semua novel harus happy ending.
Novel tidak harus selalu menyelesaikan konfliknya, asalkan plot atau alurnya benar-benar mengalir dan masuk akal. Bila pembaca menyukainya, pembaca akan menyelesaikan sendiri konflik cerita dengan berspekulasi.
12. Klimaks pada Novel
Meski tak semua novel harus menyelesaikan konfliknya, semua novel wajib memiliki klimaks cerita yang baik. Cara menulis novel dengan menciptakan klimaks ini sangat penting karena klimaks menjadi titik balik cerita atau bisa disebut sebagai bagian paling dramatis dari sebuah cerita.
Klimaks biasanya dibuat ketika tokoh protagonis memahami apa yang harus dilakukan atau menyadari tindakan yang harus diambil sehingga muncul ketegangan yang berujung pada konflik akhir atau klimaks.
13. Pilih Cover yang Menarik
Penulis sebenarnya bisa melakukan cara menulis novel dan juga cara membuat cover sendiri. Akan tetapi, jika penulis tidak mampu membuat cover novel sendiri, penulis bisa memilih cover yang menarik untuk novel yang ditulis. Pertama, penulis harus menentukan kira-kira apa saja yang harus dimuat di dalam cover novel tersebut.
Setelah itu, tentukan target pembaca baru setelahnya cara menulis novel dengan memilih cover yang baik adalah memilih cover yang sesuai dengan genre atau tema yang ditulis. Penulis harus bisa menentukan pemetaan desain dan bisa menentukan warna apa yang diinginkan.
Kemudian, sisipkan juga gambar atau objek foto untuk membuat cover novel lebih menarik. Pemilihan font dan juga efek di dalam cover novel juga harus diperhatikan sehingga unsur-unsur yang terdapat di dalamnya bisa termuat dan juga memiliki satu kelengkapan yang utuh.
14. Pilih Penerbit yang Tepat
Terakhir, setelah memahami semua cara menulis novel dan membuat novel yang sempurna, penulis harus memilih penerbit buku yang tepat untuk melanjutkan cara menulis novel. Di Indonesia memang banyak penerbit yang bisa menerbitkan novel, tetapi tentu tidak semua memiliki kredibilitas dan profesionalitas yang tinggi. Hal ini dilakukan agar Anda sukses dalam mengirim naskah novel dan menerbitkannya kelak.
Artikel Terkait:
20 Tips Membangun Kebiasaan Menulis Agar Lebih Konsisten
Tips Menemukan Ide untuk Menulis Buku
13 Cara Menjadi Penulis Novel & Buku Profesional
Kata Pengantar: Pengertian, Unsur, Cara Membuat dan Contoh Lengkap!