Pernah melakukan penelitian? Sayang jika penelitian tersebut hanya dibiarkan dan hanya dinikmati oleh kalangan tertentu saja. Agar hasil penelitian Anda memberikan manfaat kepada banyak umat, Anda dapat mengkonversi hasil penelitian menjadi buku ajar.
Mengkonversi hasil penelitian menjadi buku ajar bukan berarti hasil penelitian dicopas begitu saja. Jadi hasil penelitian yang sudah ada perlu di reduksi terlebih dahulu. Menurut KKBI, 1997 reduksi diartikan sebagai pemotongan dan pengurangan materi. Jadi hasil penelitian Anda ada bagian yang tidak digunakan dan ada juga yang digunakan.
Prinsip hasil penelitian diambil secara garis besar. Sisanya ditulis menggunakan bahasa sendiri dan improvisasi. Adapun etika penggunaan bahasa ketika menulis hasil penelitian menjadi buku ajar, apa saja, berikut ulasannya.
Memperhatikan Bahasa Buku Ajar
Pertamakali yang perlu diperhatikan ketika menulis hasil penelitian menjadi buku ajar adalah memperhatikan bahasa. Menulis karya ilmiah dengan menulis di buku ajar jauh berbeda. Dari segi bahasa, hasil penelitian ditulis lebih singkat dan sarat dengan data.
Berbalikan dengan buku ajar. Buku ajar menggunakan bahasa yang lebih lues dan tidak kaku. Dari segi pemilihan diksinya pun menggunakan bahasa yang sederhana, singkat padat dan jelas. Prinsipnya adalah mudah dipahami dan mudah dicerna.
Setidaknya ada empat elemen yang perlu diperhatikan terkait penggunaan bahasa saat menulis buku ajar. Diantarannya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, menggunakan tata tulis ilmiah, menggunakan variasi (Register), penggunaan bahasa yang tepat, dan terakhir adalah pengembangan paragraph yang efektif dan efisien.
Mengkonversi hasil penelitian menjadi buku ajar ada lima hal elemen. Yaitu elemen fonologi, tata bahasa (kata dan kalimat), kosa kata dan istilah, mekanik (tanda baca) dan makna (konotatif atau denotative). Keempat elemen ini menjadi satu paket untuk menghasilkan penulisan buku ajar yang baik.
Perhatikan Penulisan Data
Ketika menulis buku ajar, perhatikan penulisan data. Penulisan data buku ajar berbeda dengan gaya penulisan hasil penelitian. Pada hasil penelitian, data ditulis secara lengkap dan rinci. Sebaliknya, ketika menulis buku ajar tidak demikian. Kata ‘data’ dapat direduksikan dengan ‘contoh’. Jadi bisa menganalogikan data yang ada dengan contoh yang lebih akrab.
Jadi data yang dipaparkan saat menulis buku ajar tidak terkesan terlalu ilmiah. Ketika menulis penelitian, segmentasi pembaca hanya untuk kalangan tertentu saja, sedangkan ketika menulis buku ajar, segmentasi pembaca adalah mahasiswa/peserta didik. Dimana bahasa yang terlalu teknis dan ilmiah lebih diurai dan dijabarkan lebih terperinci.
Tidak Terlalu Banyak Menggunakan Data
Seperti yang disinggung di sub poin di atas, penulisan buku ajar tidak terlalu banyak menggunakan data. Jika hasil penelitian ada banyak data yang dipaparkan, maka cukup menggunakan beberapa data yang dianggap paling penting saja.
Olah data tersebut menggunakan analogi atau menggunakan bahasa yang lebih ringan. Anda juga bisa mengimprovisasi data tersebut menggunakan materi/bahasan yang lebih relevan. Jika merasa kesulitan, bisa dengan menggabungkan materi. Agar materi tetap berjalan sesuai dengan kurikulum, dapat menggabungkan materi yang berpedoman pada silabus.
Agar tidak kehabisan sumber materi bahasan pada buku Ajar Anda, lakukan kajian teoritis. Dari hasil kajian teoritis inilah, nantinya dikembangkan menjadi bahasan yang menarik. Tidak ada salahnya juga megabungkan dengan materi atau beberapa hasil penelitian yang lain, sebagai pembanding.
Itulah tiga hal penting mereduksi hasil penelitian menjadi buku ajar. Dari ketiga hal ini, setidaknya membantu Anda bahwa mengkonversi hasil penelitian ke dalam buku ajar ada upaya reduksi yang tepat. Semoga ulasan ini bermanfaat dan selamat mencoba menulis. (Elisa)
Anda mau menerbitkan buku? Maka pilihlah penerbit yang menerbitkan buku ber-ISBN dan anggota IKAPI agar buku diakui Dikti.
Terbitkan saja buku di Penerbit Deepublish! Sudah 5000+ lebih akademisi dari doktor hingga profesor mempercayakan bukunya terbit di sini. Anda tak perlu bingung soal format hingga proses penerbitan, konsultan kami akan membantu hingga buku Anda berhasil terbit!
Tak perlu ragu lagi. Yuk, daftar melalui laman Menerbitkan Buku di Deepublish sekarang juga!
Masih bingung dengan buku ajar? Daftar artikel berikut akan memantu Anda memahaminya lebih dalam:
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…