Buku ajar merupakan buku ajar yang paling banyak dimanfaatkan selama proses belajar. Mulai dari pembelajaran di bangku Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi (PT). Dengan kata lain, buku ajar dapat diartikan sebagai media pengajaran suatu bidang studi. Secara fungsinya, buku jenis ini sebagai media pengajaran, sedangkan secara isi, menekankan pada konten pembahasan yang disampaikan.
Pembahasan secara umum buku ajar tergantung dari studi ilmu dan dilihat berdasarkan jenjang pendidikan, jurusan dan mata pelajaran. Sebagai buku pelajaran formal, buku ini diterbitkan berdasarkan kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama, selaku pemerintah.
Menurut Tarigan, jenis buku ajar merupakan pemikiran rasioal yang disusun berdasarkan tujuan instruksional. Buku yang dibuat secara terstandar. Terdapat dua tipe.
Buku utama, merupakan buku ajar yang diutamakan. Sederhananya, buku yang bersifat wajib digunakan untuk pembelajaran. Buku wajib biasannya buku yang terstandarisasi oleh pihak pemerintah dan kurikulum. Dalam satu kabupaten atau bahkan secara nasional, wajib menggunakan buku wajib yang telah ditunjuk oleh pemerintah.
Buku utama yang digunakan bersifat baku. Materi yang ditulis lebih penting. Di sekolah jenjang Dasar, SMP dan SMA misalnya, mereka biasannya memiliki buku ajar yang dijadikan sebagai acuan pokok utama. Misalnya buku paket matematika. Atau jika itu diperguruan tinggi jurusan hukum, buku pedoman yang wajib dimiliki adalah buku undang-undang atau kode etik calon seorang hukum. Maka buku antara satu Perguruan tinggi satu dengan yang lain isinya juga sama.
Buku suplemen adalah buku pendukung. Sebagai buku pendukung, sifatnya tidak wajib. Karena sifatnya pendukung, setiap lembaga pendidikan satu dengan yang lain bisa berbeda-beda. Buku ini sifatnya sebagai wacana, pengayaanm, dan sebagai pelengkap. Meskipun demikian, isi dari buku pendukung juga ditulis berdasarkan kisi-kisi atau kurikulum yang berlaku.
Buku ajar utama disusun oleh para pakar dibidangnya. Buku yang dikeluarkan pun atas persetujuan dan sepengetahuan pihak pemerintah. Seiring berkembangnya waktu, kini buku pedoman tetap bisa diterbitkan dibawah payung swasta. Meskipun demikian, pemerintah tetap memiliki peran sebagai penentu standard sebagai satuan pendidikan yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan, atau BSNP.
Perkembangan jaman, kini buku-buku ajar dapat diterbitkan oleh penerbit swasta. Masyarakat dipermudah memilih pedoman sesuai dengan keinginannya. Sisi lain, memunculkan sebuah pertanyaan. Banyak masyarakat yang kesulitan membedakan buku ajar yang terstandar ataupun bukan. Berikut adalah catatan yang tergolong ke dalam buku ajar.
Pertama, buku disusun berdasarkan alur dan logika. Penyusunan berdasarkan rencana pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum. Dimana, penyusunan buku ajar disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa, yaitu mencapai kompetensi yang telah disesuaikan.
Kedua, buku ajar disusun berdasarkan pada kurikulum. Adapun isinya yang paling terpenting. Yaitu, memenuhi kebutuhan akan ilmu pengetahuan, memberikan pemahaman dan terakhir adalah memberikan kebutuhan umpan balik terhadap peserta didik.
Ketiga, buku pedoman harus ditulis oleh pakar ahli. Misalnya, jika jenis buku teks matematika, maka penulisnya juga ditulis oleh seorang pakar atau yang menguasai tentang permatematikaan. Kemudian, buku tersebut diterbitkan secara resmi. Buku yang resmi adalah buku yang tercatat atau memiliki ISBN.
Buku ajar sebagai media penafsir pertama visi misi pendidikan yang kompleks. Lahirnya buku teks, membantu pemerintah untuk meningkatkan mutu dan mengeksplorasi pendidikan lewat pembahasan lewat buku-buku yang lahir. Sayangnya, tidak semua buku memiliki standar yang baik.
Banyak buku diterbitkan. Secara teks, memang sesuai standard. Namun sedikit peserta didik yang mampu mencerna. Banyak peserta didik yang terlalu fokus pada pencapaian nilai. Sebagian dari peserta didik, demi pencapaian nilai dan tuntutan, menghalalkan segala cara, termasuk cara curang agar dapat mencapai nilai bagus.
Melihat fenomena semacam itu, menunjukan bahwa terbitnya sebuah buku terkadang hanya mementingkan dari segi teks saja, tidak memperhatikan konteks dan pembentukan persepsi. Hanya bertujuan pada titik ‘pandai’, tidak sampai pada titik mencerdaskan.
buku ajar selain memintarkan peserta didik, juga mencerdaskan dan menggugah nalar. Baik itu secara spiritual ataupun non spiritual. Sehingga peserta tidak hanya pintar secara teks, tetapi juga menjadi peserta didik yang kreatif, inovatif dan bersemangat. Dengan kata lain, buku ajar yang baik adalah, buku yang mindful textbook.
Mindful merupakan upaya memberikan perspektif baru bagi peserta didik untuk berfikir kritis. Tentu saja, dikemas sesuai dengan perkembangan peserta didik, sesuai dengan jenjang usia yang pas. Dimana peserta didik juga diajak untuk out of the box, peduli dengan lingkungan sekitarnya, dan mengenali situasi yang ada dikanan kirinya. Berikut adalah cirri-ciri buku ajar yang baik
Itulah beberapa ciri buku ajar yang baik. Adapun ciri buku teks yang baik menurut Syamsul Arifin dan Adi Kusrianto. Pertama, format buku sesuai dengan ketentuan UNESCO, memiliki ISBN, penggunaan bahasa harus semi formal, menggunakan kalimat baku (SPOK), mencantumkan TIU, disusun berdasarkan Rencana pembelajaran, adanya daftar pustaka, diterbitkan oleh penerbit kredibel, dan tidak menyimpang dari NKRI. [Elisa]
Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini.
Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang teknik menulis anda dapat melihat Artikel-artikel berikut:
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS di sini!
Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download.
Referensi :
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…