Bagi Anda yang aktif di dunia kepenulisan, tentu perlu memahami berbagai contoh kata serapan dari bahasa Arab dan bagaimana aturan penulisannya. Sebab memang dalam bahasa Indonesia ada banyak kata yang asalnya dari bahasa lain.
Entah itu bahasa yang digunakan negara lain seperti bahasa Inggris dan bahasa Arab. Maupun dari bahasa daerah yang digunakan masyarakat di daerah atau wilayah tertentu di Indonesia. Jadi, seperti apa aturan penulisan dan contohnya?
Membahas mengena contoh kata serapan dari bahasa Arab, maka perlu diawali dengan memahami apa itu kata serapan. Dikutip melalui detik.com, dalam Kamus Linguistik kata serapan adalah kata yang dipinjam dari bahasa lain kemudian sedikit banyaknya disesuaikan dengan kaidah dari bahasa sendiri.
Kata serapan di Indonesia atau bahasa Indonesia cukup banyak. Beberapa berasal dari bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Belanda, sampai bahasa Arab dan Portugis. Beberapa lagi yang lainnya berasal dari bahasa daerah.
Misalnya kata “gede” yang artinya “besar” dan berasal dari bahasa Jawa. Pemahaman tentang kata serapan sangat penting untuk memperluas penguasaan perbendaharaan kata. Sekaligus bisa membantu penulis untuk menentukan kosakata lebih tepat.
Baik untuk tujuan memperjelas makna kalimat agar sesuai konteks, maupun untuk memperhalus kalimat yang disusun. Pemahaman ini juga wajib untuk siapa saja, bukan hanya penulis.
Sebab menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar tentu dibutuhkan semua orang di Indonesia, tanpa terkecuali. Bahkan pemahaman ini tidak hanya membantu menyusun kalimat promosi yang dilakukan perusahaan. Tetapi juga bidang lain.
Seperti penulisan karya tulis ilmiah seorang peneliti atau mungkin dosen, sampai penulisan konten berbentuk tulisan oleh orang yang berkecimpung di bidang SEO. Sehingga bisa menuliskan dan menggunakan kata serapan dengan tepat.
Dikutip melalui toprankindonesia.com, kata serapan dalam bahasa Indonesia terbagi menjadi dua kelompok utama. Yaitu:
Terdapat beberapa kata yang berasal dari bahasa Arab dan kemudian menjadi kata serapan di bahasa Indonesia. Kata tertentu mengalami perubahaan penulisan, contohnya kata “taqwa” menjadi “takwa”.
Contoh kedua adalah kata dari bahasa Inggris yang beberapa kata ada penggunaan “ph” berubah menjadi “f”. Misalnya pada kata “phase” berubah menjadi “fase” dalam bahasa Indonesia.
Perubahan aturan penulisan dari bahasa aslinya ke bahasa Indonesia memang cukup beragam. Maka jika kesulitan mengingat semua kata serapan tersebut, agar tidak salah tulis bisa mengecek melalui KBBI online.
Salah satu kata serapan yang jamak dijumpai dalam bahasa Indonesia adalah kata dari bahasa Arab. Dikutip melalui p2k.stekom.ac.id, disebutkan bahwa total ada 2.000 sampai 3.000-an kata asal bahasa Arab yang masuk ke bahasa Indonesia.
Beberapa kata bahasa Arab ini tidak mengalami perubahan sama sekali, baik dari segi penulisan, pengucapan, dan arti. Namun ada juga yang sudah mengalami perubahan baik penulisan maupun cara pengucapannya. Berikut detail contoh kata serapan dari bahasa Arab tersebut:
Berikut adalah beberapa contoh kata serapan dari bahasa Arab yang tidak mengalami perubahan sama sekali. Baik arti, penulisan, dan pengucapannya ketika masuk ke bahasa Indonesia:
Beberapa kata asal bahasa Arab mengalami perubahan dari segi penulisan dan pengucapan. Akan tetapi artinya sama seperti bahasa aslinya tersebut, berikut beberapa contoh kata serapan dari bahasa Arab yang masuk kategori ini:
Berikutnya adalah kata serapan yang dari lafal yaki penulisan dan pengucapan maupun arti sudah mengalami perubahan ketika diserap ke bahasa Indonesia. Berikut beberapa contohnya:
Itulah penjelasan mengenai kata serapan dan sejumlah contoh kata serapan dari bahasa Arab. Dimana memang cukup banyak, bahkan ada total sampai ribuan kata asal bahasa Arab yang masuk ke bahasa Indonesia.
Jika memiliki pertanyaan berkaitan dengan isi artikel ini, jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat.
Perhatikan penggunaan kata baku yang benar pada naskah Anda, artikel berikut akan membantu:
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…