Pernahkah menjumpai gabungan kata yang ditulis serangkai atau dipisah? Dua bentuk ini dijamin jamak dijumpai pada saat membaca karya tulis jenis apapun.
Menariknya, aturan penulisan gabungan kata ini cukup beragam. Beberapa bentuk kata gabungan wajib ditulis serangkai. Namun, terdapat aturan gabungan kata juga yang harus ditulis dipisah atau dipenggal.
Perbedaan aturan ini, tak pelak membuat seseorang bingung. Terutama dalam membedakan kapan suatu gabungan kata ditulis terpisah atau serangkai Anda juga mengalami situasi serupa? Jika iya, simak penjelasan di bawah ini.
Gabungan kata adalah proses penyusunan dari dua kata yang berbeda dan membentuk makna baru. Pada dasarnya, ada dua kata yang memiliki makna berbeda dan disatukan menghadirkan makna baru.
Inilah yang disebut dengan gabungan kata dan bentuknya sangat beragam dalam bahasa Indonesia. Misalnya gabungan kata “rumah sakit” yang berasal dari kata “rumah” dan kata “sakit”. Jika penulisan kata-kata tersebut dipisah, masing-masing punya makna sendiri. Ketika disatukan, maka akan membentuk makna baru.
Dalam kegiatan komunikasi lisan, misalnya dalam percakapan. Gabungan kata tidak sulit dipahami. Apalagi umum digunakan dalam komunikasi harian di berbagai bentuk dan media. Namun, lain halnya ketika gabungan kata ditulis dalam teks.
Penulis perlu mematuhi aturan mengenai bagaimana penulisan gabungan kata yang baik dan benar. Sebab, seperti yang dijelaskan di awal. Gabungan kata ada yang perlu ditulis serangkai dan ada pula yang harus dipisah.
Pelajari lebih lanjut Kata Gabungan: Pengertian, Jenis, dan Contoh Lengkap
Bentuk penulisan gabungan kata cukup bervariasi. Beberapa perlu ditulis terpisah dan beberapa lagi dirangkai. Lalu, apa saja gabungan kata yang ditulis serangkai?
Terdapat dua kondisi dimana suatu gabungan kata ditulis dirangkai. Dikutip dari website PUEBI Daring, aturan penulisan gabungan kata yang ditulis serangkai:
Gabungan kata memang tidak hanya terdiri dari dua kata dasar, melainkan dua kata dasar yang sudah mendapat imbuhan. Imbuhan di sini bisa di awal maupun di akhir, bahkan gabungan keduanya.
Gabungan kata yang mendapat imbuhan awalan dan akhiran sekaligus, maka aturan penulisannya adalah dirangkai. Contohnya adalah pada kata dilipatgandakan, digarisbawahi, dipertanggungjawabkan, penghancurleburan, dan lain sebagainya. Berikut adalah contoh penulisannya dalam kalimat:
Kondisi kedua yang membuat gabungan kata yang ditulis serangkai dalam bahasa Indonesia adalah yang sudah padu. Sehingga, gabungan kata ini sudah memiliki makna yang jelas dan sudah sering digunakan. Penulisannya adalah dengan dirangkai.
Misalnya acapkali, adakalanya, apalagi, bagaimana, barangkali, beasiswa, belasungkawa, bilamana, bumiputra, darmabakti, dukacita, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Berikut adalah beberapa contoh dalam bentuk kalimat:
Penulis kerap bingung terkait penulisan kata lain yang harus digabung atau dipisah, pelajari selengkapnya:
Mengenal lebih banyak kosakata yang masuk kategori gabungan kata tentu penting. Sebab dengan pemahaman ini, seseorang bisa meningkatkan variasi kosakata dari karya tulis yang dibuat agar tidak monoton dan menghasilkan makna yang lebih jelas.
Memahami lebih banyak gabungan kata juga membantu meningkatkan perbendaharaan kata. Berikut adalah sejumlah contoh gabungan kata yang ditulis serangkai dalam bahasa Indonesia:
Berikut contoh gabungan kata dengan imbuhan awalan dan akhiran:
Sementara itu, berikut contoh gabungan kata dalam bentuk frasa:
Selain beberapa bentuk gabungan kata yang ditulis serangkai di atas. Tentunya masih banyak lagi contoh lainnya. Menyusunnya dalam daftar tentu akan membentuk daftar sangat panjang sehingga tidak memungkinkan untuk ditulis atau dicantumkan semuanya.
Baca juga kumpulan penjelasan penulisan suatu kata yang benar:
Seorang dosen yang hendak melakukan konversi dari artikel ilmiah menjadi naskah buku ilmiah (buku monograf…
Pernahkah Anda merasa bingung mengenai tata aturan penulisan nama tempat di dalam kalimat? Hal ini…
Perlu mencantumkan tanda tangan di lembar pengesahan karya ilmiah Anda? Copy paste saja tidak cukup…
Dosen atau penulis yang menyusun karya tulis ilmiah di bidang ilmu agama Islam tentunya perlu…
Selain jurnal, ebook atau buku elektronik menjadi salah satu jenis buku yang umum digunakan sebagai…
Pada saat membaca suatu karya tulis, baik dalam media cetak maupun elektronik serta digital, tentunya…