Daftar Isi
Jika Anda sedang menyusun karya tulis ilmiah, maka akan ada bagian keaslian penelitian dalam naskah tersebut. Sering pula disebut dengan istilah orisinalitas penelitian.Â
Sesuai dengan namanya, bagian ini memiliki peran penting untuk membuktikan dan menginformasikan kepada pembaca bahwa penelitian Anda orisinil. Sehingga tidak menjiplak penelitian lain kemudian diteliti dan laporannya ditulis ulang dengan gaya baru.
Orisinalitas dalam penelitian menjadi hal penting dan wajib dirumuskan oleh para mahasiswa maupun dosen dan peneliti. Hanya saja dalam prosesnya memang akan ditemui beberapa kendala. Lalu, bagaimana merumuskannya dengan benar?Â
Apa Itu Keaslian Penelitian?
Keaslian penelitian memiliki definisi sebagai penjelasan yang menunjukkan bahwa masalah penelitian yang diteliti belum pernah dipecahkan oleh peneliti sebelumnya.
Secara umum, keaslian atau orisinalitas penelitian adalah penjelasan bahwa penelitian yang dilakukan adalah penelitian baru maupun penelitian tersebut berbeda dengan penelitian sebelumnya.
Orisinalitas riset sendiri biasanya ditemukan pada skripsi, tesis, maupun disertasi. Biasanya bagian ini akan masuk di bab pertama yakni bab pendahuluan. Bab pendahuluan ini biasanya juga berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan orisinalitas riset.Â
Orisinalitas dalam riset perlu dijelaskan di dalam proposal maupun laporan hasil penelitian sebagai bukti penelitian tersebut bukan plagiat. Selain itu, keaslian penelitian bisa menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan adalah penelitian baru dan belum pernah diteliti sebelumnya.Â
Jika mahasiswa atau peneliti memilih melakukan penelitian lanjutan pada topik yang sudah pernah diteliti. Maka kewajiban mereka adalah menjelaskan perbedaan penelitian yang dilakukan tersebut dengan penelitian sebelumnya.Â
Keaslian Penelitian Menurut Para Ahli
Keaslian penelitian adalah penelitian yang belum pernah dilakukan sebelumnya atau menciptakan informasi baru. Selain itu, hasil penelitian juga tidak boleh mereplikasi karya peneliti lain (plagiarisme). Supaya lebih memahami hal ini, berikut pandangan para ahli:Â
1. H. H. Anderson and Gladys L. Anderson
Menurut H. H. Anderson dan juga Gladys L. Anderson, orisinalitas penelitian adalah mengumpulkan pengetahuan demi pengetahuan. Keaslian riset berkaitan dengan generalisasi dan dengan perumusan teori.Â
2. Peter Pruzan
Sedangkan menurut Peter Pruzan, orisinalitas penelitian adalah suatu aspek dalam penelitian yang menunjukan kecenderungan untuk memilih topik yang dapat bermanfaat untuk jangka panjang melalui penelitian terapan.
3. C. R. Kothari
Ahli berikutnya adalah C. R. Kothari. C. R. Kothari mendefinisikan keaslian penelitian sebagai aspek dalam penelitian yang diarahkan untuk menemukan informasi yang memiliki dasar aplikasi yang luas sehingga dapat mengembangkan penelitian yang sudah ada dari pengetahuan ilmiah.Â
4. Martin Eisend & Alfred Kuss
Martin Eisend dan Alfred Kuss menjelaskan bahwa orisinalitas penelitian adalah konsep-konsep yang relatif umum dan terutama mengarah pada temuan-temuan yang melayani pemahaman umum tentang fenomena yang diminati.
5. Ranjit Kumar
Ahli selanjutnya adalah Ranjit Kumar. Ia menjelaskan orisinalitas penelitian sebagai kegiatan penelitian yang melibatkan pengembangan dan pengujian teori dan hipotesis yang secara intelektual menantang bagi peneliti, tetapi mungkin atau tidak mungkin bisa memiliki aplikasi praktis pada saat ini atau di masa akan datang.
Dari definisi yang dikemukakan beberapa ahli tersebut, maka secara garis besar bisa dipahami bahwa orisinalitas penelitian adalah unsur baru maupun pembeda dari penelitian yang dilakukan dengan penelitian lain. Baik untuk meneliti topik baru maupun topik yang sama.
Fungsi Umum Keaslian Penelitian
Tidak semua perguruan tinggi mewajibkan mahasiswa semester akhir mencantumkan keaslian penelitian pada tugas akhir mereka. Namun, mayoritas memberlakukan kewajiban ini. Meski terdengar memusingkan, karena perlu menjamin penelitian yang dilakukan orisinil.
Namun, keberadaan orisinalitas penelitian cukup penting karena memiliki berbagai fungsi. Berikut fungsi orisinilitas penelitian dalam karya ilmiah:Â
1. Bukti Tidak Melakukan Plagiarisme
Fungsi yang pertama dari keberadaan orisinalitas penelitian adalah menjadi bukti bahwa Anda tidak melakukan plagiarisme. Baik plagiat terhadap ide atau gagasan penelitian maupun plagiat terhadap isi laporan penelitian.
Sebab bisa menjabarkan secara rinci apa saja perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya. Perbedaan ini menjadi bukti bahwa apa yang Anda teliti tidak ada unsur plagiat sama sekali dengan penelitian lain.Â
Sebelum membagikan karya Anda ke masyarakat umum, pastikan karya bebas plagiasi. Cara agar terhindar dari plagiasi dapat dilakukan banyak cara, Anda bisa memulai dari sini:
- Etika Penulisan Ilmiah yang Wajib Dipahami Penulis
- Cara Memparafrase Kalimat Agar Terhindar Plagiarisme
- 4 Cara Menghindari Self Plagiarisme dengan Efektif
- [PDF] Pedoman Menulis Buku Tanpa Plagiarisme
2. Bukti Tidak Mengulang Penelitian Sebelumnya
Suatu penelitian pada dasarnya memiliki tujuan untuk mendapatkan temuan baru, baik teori, produk inovasi, dan sebagainya. Sehingga, penelitian tidak bisa sekadar mengulang penelitian sebelumnya.Â
Untuk membantu membuktikan hal tersebut, keaslian penelitian di bab pendahuluan perlu ada. Tujuannya agar peneliti bisa menjelaskan secara rinci dan memiliki dasar yang kuat bahwa penelitiannya ada kebaruan dan tidak sekedar mengulang (repetisi).Â
3. Bukti Penelitian yang Dilakukan Baru
Khusus untuk penelitian yang memang baru, dalam artian tema maupun topik yang diteliti belum pernah diteliti sebelumnya. Maka pada bagian orisinalitas penelitian berfungsi untuk menunjukan dan membuktikan hal tersebut secara rinci dan berdasar.
4. Mengasah Kemampuan Analisis dan Kreativitas Peneliti
Fungsi terakhir dari penyusunan bagian orisinalitas penelitian adalah mengasah kemampuan analisis dan kreativitas peneliti. Sebab untuk menemukan aspek yang membuktikan penelitiannya berbeda dengan penelitian sebelumnya butuh analisis yang baik.
Perlu membandingkan beberapa skripsi, tesis, maupun disertasi agar bukti yang dimiliki kuat dan menjadi penelitian orisinal. Selain itu, juga butuh kreativitas untuk menjelaskan unsur orisinal tersebut sehingga jelas, mudah dipahami, dan tidak menimbulkan banyak penafsiran.Â
Baca juga artikel seputar ‘research gap’ berikut:
Tata Cara Merumuskan Keaslian Penelitian
Setiap penelitian tentu ingin dipastikan orisinil, tidak mengulang penelitian sebelumnya. Sebab tujuan akhir dari suatu penelitian adalah mendapat penemuan baru yang mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jika memungkinkan, para peneliti bisa memprioritaskan topik yang belum pernah diteliti sebelumnya. Sebab pembuktian keaslian penelitian cenderung lebih mudah dibanding topik yang pernah diteliti sebelumnya.
Namun, menemukan topik yang belum pernah diteliti dan menjadi pionir yang menelitinya juga tidak mudah. Apalagi jika berhadapan dengan literatur yang terbatas sehingga referensi minim dan membuat penelitian bisa memakan waktu lebih lama.
Jadi, tidak ada yang salah meneliti suatu topik yang pernah diteliti sebelumnya asalkan memiliki kebaruan. Kebaruan ini menjadi bukti orisinalitas penelitian tersebut dan bukti tidak mengulang penelitian lama. Lalu, bagaimana merumuskannya? Berikut beberapa tahapan merumuskan keaslian penelitian:Â
1. Membandingkan dengan Skripsi Lain
Memahami bahwa orisinalitas penelitian lebih umum dijumpai pada skripsi, tesis, dan disertasi. Maka langkah awal dalam merumuskan bagian ini adalah melakukan perbandingan dengan tugas akhir lain.
Jika Anda berada di perpustakaan kampus, silakan cek judul skripsi dari mahasiswa atau alumni. Sehingga bisa menemukan beberapa judul yang tergolong mirip dan kemudian dibaca isinya.Â
Lakukan hal serupa untuk tesis dan disertasi. Semakin banyak tugas akhir yang dibandingkan, semakin detail aspek keaslian yang berhasil didapatkan. Aspek keaslian di sini bisa dari segi lokasi, metode penelitian, teori yang menjadi landasan.Â
2. Menemukan Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya
Tahap kedua dalam merumuskan atau membuat keaslian penelitian pada naskah ilmiah adalah menemukan perbedaan dari penelitian sebelumnya. Pada saat membandingkan beberapa skripsi di tahap sebelumnya, Anda bisa menemukan beberapa perbedaan.
Silakan mencatat daftar perbedaan tersebut, kemudian mencatat pula judul skripsi dan nama penulisnya. Sebab judul skripsi dan nama penulis ini nanti akan dicantumkan di naskah karya ilmiah di bagian orisinalitas penelitian.Â
Sehingga, Anda bisa menjelaskan kepada dosen dan para pembaca bahwa penelitian Anda nyaris mirip dengan penelitian mana dan dilakukan oleh siapa. Tujuannya agar perbedaan bisa ditelusuri (dibuktikan) oleh pembaca.Â
3. Menyusun Keaslian Penelitian
Tahap akhir tentu saja menyusun keaslian penelitian tersebut pada naskah karya tulis ilmiah Anda. Pada tahap ini, Anda dianjurkan untuk membaca buku panduan yang dikeluarkan masing-masing perguruan tinggi Anda.Â
Sehingga, Anda bisa memahami cara penyajian orisinalitas penelitian yang sesuai ketentuan kampus seperti apa. Apakah hanya membandingkan dengan satu penelitian terdahulu atau bahkan sampai 3 penelitian?Â
Kemudian, apakah disajikan dalam bentuk poin-poin atau cukup paragraf naratif? Ketentuan ini biasanya dicantumkan di buku panduan dan kebijakan setiap perguruan tinggi berbeda-beda.
Contoh Keaslian Penelitian dalam Karya Ilmiah
Setelah memahami pengertian sampai tata cara merumuskan keaslian penelitian. Mungkin Anda juga membutuhkan beberapa contoh untuk dijadikan referensi sehingga menyusun bagian ini menjadi lebih mudah di karya ilmiah yang disusun.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa contoh kalimat pernyataan yang menunjukan orisinalitas penelitian dalam skripsi, tesis, dan disertasi:Â
1. Contoh Keaslian Penelitian 1
Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian diperlukan sebagai bukti agar tidak adanya plagiarisme antara penelitian sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan. Sepengetahuan penulis, tesis dengan topic evaluasi kinerja stuktur pada eksisting bangunan Gedung Kuliah Fakultas Teknik Industry Universitas Atma Jaya Yogyakarta belum pernah dilakukan pada penelitian sebelumnya.
Keaslian pada penelitian ini teridentifikasi pada:
- Lokasi, fungsi dan model bangunan,
- Pemakaian peraturan yang menggunakan SNI terbaru, yaitu SNI 1726- 2012. Pada penelitian-penelitian sebelumnya menggunakan SNI 1726- 2002. Perbedaan antara SNI 1726-2012 dengan SNI sebelumnya terlihat jelas pada kategori bangunan, wilayah kegempaan, dan nilai faktor keutamaan bangunan,
- Menggunakan 3 model beban, yaitu beban segitiga (SNI-1726-2002), beban segitiga (SNI-1726-2012), dan beban seragam,
- Metode evaluasi ini membuktikan apakah nilai RVS lebih dari 2, apabila ada kerusakan ringan, sudah layak tidak dilakukan evaluasi lebih lanjut terhadap SNI gempa terbaru?,
- Menambahkan analisis plastic rotation angle pada tiap-tiap balok dan kolom, dan
- Membandingkan auto section hinge dan fiber section hinge sendi plastis untuk menghasilkan kurva kapasitas yang lebih detail.
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk perbaikan dan melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya, sehingga keaslian penelitian ini dapat dijaga.
2. Contoh Keaslian Penelitian 2
Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian ini berdasarkan pada beberapa penelitian terdahulu yang mempunyai karakteristik yang relatif sama dalam hal tema kajian, meskipun berbeda dalam hal kriteria subjek, jumlah dan posisi variabel penelitian atau metode analisis yang digunakan.
Penelitian yang akan dilakukan mengenai hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan motivasi menyelesaikan skripsi pada mahasiswa psikologi UIN Suska Riau. Penelitian terkait dan hampir sama dengan dukungan sosial teman sebaya antara lain hubungan sosial teman sebaya dengan kepercayaan diri remaja yang berstatus sebagai siswa-siswi SMA Negeri 3 Rengat Barat, kabupaten Indragiri Hulu (Yusmarni, 2007) penelitian ini menyimpulkan semakin kuat dukungan sosial teman sebaya maka semakin kuat kepercayaan diri remaja. Sebaliknya semakin lemah dukungan sosial teman sebaya, semakin lemah pula kepercayaan diri pada remaja.
Kesamaan penelitian yang dilakukan Yusmarni dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah sama-sama menjelaskan dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebasnya, sedangkan perbedaanya yaitu terdapat pada variabel terikatnya, Yusmarni menggunakan variabel terikatnya adalah kepercayaan diri remaja, sedangkan peneliti menjadikan motivasi menyelesaikan skripsi sebagai variabel terikatnya.
Penelitian lain yaitu hubungan antara minat membaca dengan motivasi dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa fakultas psikologi UIN Suska Riau (Herlina, 2008) penelitian ini menyimpulkan semakin tinggi minat membaca pada mahasiswa, maka semakin tinggi motivasi dalam menyelesaikan skripsi.
Kesamaan peneliti ini dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah sama-sama menggunakan Motivasi menyelesaikan skripsi.
3. Contoh Keaslian Penelitian 3
Keaslian Penelitian
Penelitian yang dilakukan peneliti ini belum pernah dilakukan penelitian oleh peneliti sebelumnya. Adapun karya ilmiah pada peneliti sebelumnya yang mendukung keaslian penelitian ini adalah skripsi dengan judul Pelaksanaan Fungsi Badan Narkotika Nasional terhadap Pemberantasan Peredaran Narkotika di Provinsi Sulawesi Selatan oleh Ilham Nur Putra pada tahun 2016 dengan metode penelitiannya adalah penelitian kualitatif dan memberikan hasil bahwa BNNP Sulawesi Selatan terhadap pemberantasan narkotika di wilayah Kota Makassar telah melaksanakan sesuai dengan fungsinya.
Dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan fungsi BNNP Sulawesi Selatan dapat ditinjau dari faktor hukum, penegak hukum, sarana dan fasilitas dalam penegakan hukum, masyarakat, dan kebudayaan, yaitu UU Nomor 35 Tahun 2009 di dalam praktiknya lambat tidak responsif terhadap jenis narkotika baru, kuantitas petugas BNNP Sulawesi Selatan masih jauh dari ideal, kurangnya dana, adanya masyarakat yang takut memberikan informasi dan lemahnya pemahaman masyarakat.
Sedangkan penelitian peneliti adalah efektivitas daripada BNNP Jawa Tengah dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan, yakni: Pertama, jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya hanya sebatas implementasi. Sementara, peneliti menggunakan penelitian yuridis sosiologis dengan menguji efektivitas dari lembaga BNNP Jawa Tengah.
Kedua, pada penelitian sebelumnya difokuskan pada pemberantasan. Sementara, peneliti pada pencegahan dan pemberantasan. Jadi, peneliti tidak hanya fokus pada bidang pemberantasan.
Ketiga, peneliti sebelumnya fokus pada peredaran gelap narkotika. Sementara, peneliti mengkaji secara umum yakni penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika sebagaimana fungsi utama dari BNN itu sendiri. Keempat, peneliti sebelumnya melakukan penelitian di BNNP Sulawesi Selatan. Sementara, peneliti melakukan penelitian di BNNP Jawa Tengah. Berdasarkan perbedaan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan peneliti berbeda dengan peneliti sebelumnya, sehingga tidaklah sama.
Dari beberapa contoh tersebut, Anda bisa memahami bahwa orisinalitas penelitian bisa disusun dalam bentuk poin-poin seperti contoh pertama. Namun bisa juga disusun menjadi paragraf panjang. Peneliti bisa memilih metode penyajian yang dirasa paling sesuai dengan isi orisinalitas penelitian yang dimiliki.Â
Melakukan penelitian memang tidak bisa asal menemukan masalah lalu diteliti. Peneliti juga perlu memastikan topik tersebut layak diteliti dan tentunya mampu membuktikan keaslian penelitian atas topik tersebut.
Apakah Anda masih bingung mengenai pembuatan keaslian/orisinilitas penelitian? Jika iya, silakan tuliskan pertanyaan di kolom komentar.
Silakan bagikan artikel ini dengan klik tombol share ke rekan Anda yang sedang menyusun karya ilmiah, terutama bagian orisinilitas penelitian. Semoga bermanfaat!