Teknik Menulis

3 Kriteria Referensi yang Baik untuk Membuat Buku Ilmiah

Kalangan akademisi seperti dosen maupun mahasiswa memiliki kewajiban dan kebutuhan untuk paham kriteria referensi yang baik. Sebab para dosen sendiri sepanjang masa pengabdian akan rutin melakukan publikasi ilmiah. 

Maka dosen akan menjadikan aktivitas menyusun karya tulis ilmiah atau KTI sebagai rutinitas. Dalam proses ini tentu akan dibutuhkan referensi yang mendukung topik dan menguatkan data. 

Namun, penting untuk memastikan referensi yang digunakan sudah memenuhi kriteria. Apa saja? Simak penjelasan di bawah ini.

Sumber yang Boleh Dijadikan Referensi

Referensi diketahui merupakan rujukan yang digunakan oleh mahasiswa, peneliti, penulis lepas, maupun dosen dalam menulis suatu karya ilmiah. Karya ilmiah merupakan karya non fiksi yang menjabarkan suatu fakta dan data yang bisa dibuktikan kebenarannya. 

Maka sudah sepatutnya dalam menyusun karya tulis ilmiah perlu didukung dengan referensi yang memang memenuhi kriteria referensi yang baik. Selain paham mengenai kriteria ini, para dosen juga perlu memahami jenis sumber-sumbernya. Diantaranya adalah: 

a. Jurnal Ilmiah

Sumber referensi ilmiah yang pertama adalah jurnal ilmiah. Satu jurnal berisi beberapa artikel ilmiah yang membahas hasil penelitian maupun hasil kajian literatur. Selain itu, seluruh artikel akan direview oleh pakar sebelum dipublikasikan. 

Dilihat dari aspek ini, jurnal ilmiah bisa disebut sebagai pemilik strata tertinggi dalam referensi ilmiah. Dimana isinya sudah dijamin kredibel karena diperiksa langsung oleh pakarnya. 

Inilah alasan kenapa KTI sering direkomendasikan memakai referensi dari jurnal, baik itu jurnal nasional maupun jurnal internasional. Terutama untuk dosen yang menyusun KTI untuk keperluan penelitian dan publikasi ilmiah. 

b. Buku

Sumber referensi kedua adalah buku. Buku juga sering direkomendasikan untuk dijadikan referensi ilmiah. Pasalnya sebelum diterbitkan isi buku akan melewati proses editing dan penyuntingan. 

Sehingga isinya dipastikan sudah sesuai atau kredibel baru kemudian diterbitkan ke publik. Selain itu, baik buku maupun jurnal yang hendak dijadikan referensi juga wajib memenuhi kriteria referensi yang baik. 

Selain mengetahui sumber referensi, Anda juga harus bisa menuliskan cara menulis referensi:

Ketentuan Jumlah Referensi dalam Buku Ilmiah

Membahas mengenai referensi ilmiah dan kriteria referensi yang baik, tentu akan berhadapan dengan pertanyaan mengenai jumlah referensi yang baik. Hal ini lumrah, karena beberapa dosen dan mahasiswa juga sering menanyakan hal ini. 

Menurut Lovaglia (1991) dikemukakan bahwa jawaban terkait pertanyaan “The ideal number of references”, jawabannya adalah adequacy (kecukupan). Artinya, jumlah ideal untuk referensi dari buku ilmiah pada dasarnya bersifat relatif. 

Sehingga antara satu peneliti dengan peneliti lainnya akan berbeda-beda. Bagi dosen dan mahasiswa, ada kalanya pihak perguruan tinggi menetapkan standar jumlah referensi. Jika demikian, maka tinggal mengikutinya saja. 

Namun jika tidak ada aturan yang mengikat dan menyebutkan jumlah minimal referensi buku ilmiah. Maka peneliti atau penulis dibebaskan untuk memakai referensi dalam jumlah berapapun sampai dirasa referensi ini sudah cukup. 

Kriteria Referensi yang Baik

Membantu menentukan referensi mana yang akan digunakan dalam menyusun karya tulis ilmiah, baik artikel maupun buku. Maka berikut adalah kriteria referensi yang kredibel yang wajib dijadikan standar dalam menentukan pilihan: 

1. Relevan

Relevan yakni sesuai dengan topik, metode, maupun area dilakukannya penelitian atau isi dari karya tulis ilmiah yang disusun. 

Misalnya, saat Anda mengusung topik pengolahan sampah maka wajib mencari referensi dengan topik serupa. Jangan sampai memakai referensi lain, karena isinya tidak akan lagi relevan. 

Bagaimana suatu karya tulis ilmiah menjabarkan topik dengan detail dan runtut jika referensi yang digunakan tidak lagi relevan? Maka penting untuk selalu mencari referensi yang sesuai dengan topik, metode, dan area penelitian. 

2. Mutakhir

Mutakhir yaitu referensi dipublikasikan dalam kurun waktu yang tidak terlalu jauh. Secara umum standar jangka waktu publikasi referensi ini antara 5-10 tahun terakhir. 

Para dosen maupun mahasiswa bisa mengecek ketentuan dari pihak kampus seperti apa, karena antara satu kampus dengan kampus lainnya bisa berlainan. Namun, jika ingin isi dari buku yang disusun relevan dengan kondisi terkini. 

Maka sangat dianjurkan untuk memakai referensi yang dipublikasikan 5 tahun terakhir. Kenapa kemutakhiran ini penting? Sebab penelitian terus dilakukan dan pengetahuan terus berkembang. Memakai referensi 20 tahun lalu dikhawatirkan tidak lagi relevan dengan kondisi saat ini. 

3. Benar

Kriteria benar artinya referensi tersebut ditulis dengan benar sesuai kaidah ilmiah serta gaya kutipan yang diadaptasi. Misalnya gaya penulisan dari referensi tersebut sudah benar sesuai kaidah. 

Seperti penulisan sumber pada kutipan, baik langsung maupun tidak langsung. Pasalnya ketika sebuah referensi yang digunakan ternyata penulisannya salah maka akan membuat karya yang kita buat ikut salah. 

Oleh sebab itu, sebelum dijadikan referensi silahkan dibaca dan diperiksa dulu tata cara penulisannya dari aspek gaya kutipan. Jika dirasa sudah benar sesuai kaidah yang berlaku, maka referensi ini dipandang sudah memenuhi kriteria dan layak digunakan. 

Anda sedang menulis buku? Pastikan tips ini tidak Anda lewatkan!

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mencari Referensi dalam Menulis Buku

Selain memahami apa saja kriteria referensi yang kredibel sesuai penjelasan sebelumnya. Para dosen juga wajib memperhatikan beberapa hal pada saat mencari referensi untuk penulisan buku ilmiah. Diantaranya adalah: 

a. Sumber Referensi

Hal penting pertama adalah sumber referensi. Pastikan berasal dari sumber yang memang diperbolehkan atau bisa dijadikan referensi ilmiah. Sekaligus sudah memenuhi kriteria yang dijelaskan sebelumnya. 

b. Penulis Referensi

Hal penting kedua yang perlu diperhatikan adalah siapa pembuat karya tulis ilmiah yang akan dijadikan referensi tersebut. Mengutamakan karya para ahli di bidangnya tentu penting, karena akan memastikan isinya kredibel dan memenuhi kriteria referensi itu sendiri. 

c. Mencantumkan Sumber

Hal penting terakhir adalah jangan sampai terlupa untuk mencantumkan sumber atau referensi tersebut sesuai ketentuan. Jika dibuat kutipan maka cantumkan sumber dengan benar. Kemudian selalu cantumkan di daftar pustaka untuk menghindari plagiarisme. 

Melalui penjelasan tentang kriteria referensi yang baik tersebut, maka akan lebih mudah mencari dan menentukan referensi yang akan digunakan. Hal ini penting untuk diketahui karena kredibilitas referensi akan mempengaruhi kredibilitas karya tulis Anda. 

Pujiati

Pujiati telah menjadi SEO Content Writer hampir 10 tahun. Dia berpengalaman menulis konten seputar dosen, kepenulisan akademis dan kreatif, serta kesehatan. Melalui tulisan, Pujiati merasa senang ketika apa yang ia tulis bermanfaat untuk pembaca.

Recent Posts

Ketik Ulang agar Tidak Plagiat, Emang Bisa?

Dalam menyusun karya tulis ilmiah maka akan identik dengan penambahan kutipan. Kutipan ini biasanya dicantumkan…

4 hari ago

8 Cara Mencari Sinonim Kata untuk Prafrase

Salah satu upaya yang umum dilakukan penulis untuk menghindari plagiarisme adalah dengan melakukan parafrase. Teknik…

5 hari ago

Cara Mengubah Kata agar Tidak Plagiat dan Toolsnya

Ada banyak cara bisa dilakukan peneliti untuk menghindari plagiarisme saat menyusun karya ilmiah, salah satunya…

5 hari ago

Cara Bebas Finansial bagi Akademisi, Bisa?

Berada di kondisi bebas finansial menjadi impian banyak orang di dunia, bisa jadi Anda termasuk…

5 hari ago

Kerja Sama Workshop Penulisan Buku Ber-ISBN di Jakarta

Bagi sebuah perguruan tinggi, memastikan dosen-dosen di bawah naungannya menerbitkan buku ber-ISBN adalah hal penting.…

5 hari ago

Kerja Sama Workshop Penulisan Karya Ilmiah di Jakarta

Setiap perguruan tinggi di Indonesia tentu ingin memaksimalkan pencapaian IKU (Indikator Kinerja Utama). Ada banyak…

5 hari ago