Daftar Isi
Memasuki bulan Ramadhan biasanya akan ada banyak agenda kegiatan ibadah. Salah satunya mengikuti ceramah maupun kultum (kuliah tujuh menit). Bahkan ada kalangan dipercaya untuk mengisi kultum singkat tentang ikhlas, sedekah, maupun yang lainnya.
Jika ada momen dimana dipercaya mengisi kultum maka bisa mengusung tema tentang ikhlas. Pasalnya, ikhlas dalam Islam ditekankan untuk dilakukan oleh seluruh umat. Hanya saja untuk bisa ikhlas ternyata bukan persoalan mudah, padahal pahalanya besar.
Sebelum mengetahui apa saja contoh kultum singkat tentang ikhlas, maka pahami dulu pengertian ikhlas itu sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ikhlas dijelaskan sebagai “hati yang bersih (kejujuran); tulus hati (ketulusan hati) dan kerelaan”.
Sedangkan secara harfiah, ikhlas diketahui berasal dari bahasa Arab, yakni dari kata “khalasha” yang mempunyai pengertian tanqiyah asy-syai wa tahdzibuhu atau mengosongkan sesuatu dan membersihkannya.
Secara umum, ikhlas adalah mengerjakan segala sesuatu yang telah digariskan oleh Allah dan Rasul-Nya (ibadah) dengan penuh ketulusan semata-mata hanya untuk mendapat keridhaan-Nya, baik di dunia maupun di akhirat.
Ikhlas kemudian menjadi salah satu kunci bagi umat Islam untuk menerima takdir dari Allah SWT. Sehingga termasuk sikap dan sifat yang harus dipupuk dan dimiliki oleh seluruh umat Islam. Ikhlas kemudian memiliki sejumlah dalil yang membuatnya wajib dilakukan, yaitu:
Firman Allah SWT yang pertama mengenai ikhlas adalah tertuang di dalam surat Al-A’raf ayat 29. Berisi tentang himbauan untuk berlaku adil dan beribadah kepada Allah dengan ikhlas.
قُلْ أَمَرَ رَبِّي بِالْقِسْطِ وَأَقِيمُوا وُجُوهَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ كَمَا بَدَأَكُمْ تَعُودُونَ
Artinya: “Katakanlah, ‘Tuhanku menyuruhku untuk berlaku adil. Dan hadapkanlah wajahmu (kepada Allah) pada setiap shalat, dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya kepada-Nya. Kamu akan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan semula.” (QS Al-A’raf: 29).
Surat kedua di dalam Al Quran yang membahas mengenai ikhlas adalah surat Ghafir ayat 14. Dijelaskan bahwa beribadah kepada Allah SWT harus tulus dan ikhlas.
فَادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
Artinya: “Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya.” (QS Ghafir: 14)
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص : اِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ اِلىَ اَجْسَامِكُمْ وَلاَ اِلىَ صُوَرِكُمْ وَ لٰكِنْ يَنْظُرُ اِلىَ قُلُوْبِكُمْ. مسلم
Artinya:
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata Rasulullah SAW pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat (menilai) keikhlasan hatimu.” (HR Muslim).
وَ رَوَى اْلبُخَارِيُّ وَ مُسْلِمٌ: لَوْ اَنَّ اَحَدُكُمْ يَعْمَلُ فىِ صَخْرَةٍ صَمَّاءَ لَيْسَ لَهَا بَابٌ وَ لاَ كَوَّةٌ لَخَرَجَ عَمَلُهُ كَائِنًا مَا كَانَ. متفق عليه
Artinya:
“Seandainya salah seorang di antara kamu melakukan suatu perbuatan di dalam gua yang tidak ada pintu dan lubangnya, maka amal itu tetap akan bisa keluar (tetap dicatat oleh Allah) menurut keadaannya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Baca Juga : 4 Contoh Kultum Singkat tentang Sedekah Beserta Dalilnya
Berikut adalah beberapa contoh kultum singkat tentang ikhlas yang bisa dijadikan referensi saat mengisi ceramah atau kultum:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah yang sudah memberikan kesempatan kepada kita untuk berkumpul di hari yang bahagia ini. Tidak lupa, shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, sampai kepada kita selaku umatnya.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya untuk menyampaikan kultum singkat tentang ikhlas dan manfaatnya dalam menjadikan ibadah yang dilakukan terasa lebih nikmat.
Dalam Islam, ikhlas merupakan syarat mutlak dalam melaksanakan ibadah agar memperoleh keridhaan Allah SWT. Syarat diterimanya ibadah adalah rasa ikhlas sebagaimana Firman Allah SWT. :
وَلَـقَدۡ اُوۡحِىَ اِلَيۡكَ وَاِلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِكَۚ لَٮِٕنۡ اَشۡرَكۡتَ لَيَحۡبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُوۡنَنَّ مِنَ الۡخٰسِرِيۡنَ
Artinya: “Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu Termasuk orang-orang yang merugi”. (QS. Az-Zumar: 65)
Dengan ikhlas kita tidak akan tersesat ke jalan yang tidak diridhoi Allah, tidak akan menjadi orang yang riya’ atau sombong, karena sombong itu merupakan sifatnya setan. Syaitan berkata,:
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لأزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الأرْضِ وَلأغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (٣٩) إِلا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ (٤٠)
Artinya: ”Ya Tuhanku, oleh karena Engkau telah menetapkan aku sesat, sungguh akan ku usahakan agar anak manusia memandang indah segala yang tampak di bumi dan aku akan sesatkan mereka semua. Kecuali hamba-hambaMu dari antara mereka yang ikhlas. (QS.Al-Hijr: 39-40).
Seseorang yang ikhlas ibarat orang yang sedang membersihkan beras dari kerikil-kerikil dan batu-batu kecil di sekitar beras. Maka, beras yang dimasak menjadi nikmat dimakan.
Tetapi jika beras itu masih kotor, ketika nasi dikunyah akan tergigit kerikil dan batu kecil. Demikianlah keikhlasan, menyebabkan beramal menjadi nikmat, tidak membuat lelah, dan segala pengorbanan tidak terasa berat. Sebaliknya, amal yang dilakukan dengan riya’ akan menyebabkan amal tidak nikmat.
Demikian kultum yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan kali ini. Semoga apa yang saya sampaikan bermanfaat dan menjadikan kita sebagai umat yang senantiasa ikhlas beribadah dan pada ketetapan Allah SWT.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Baca Juga : Kultum Singkat Tema Pendidikan, Cocok untuk Para Pengajar
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah yang sudah memberikan kesempatan kepada kita untuk berkumpul di hari yang bahagia ini. Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan kultum mengenai ikhlas dan ciri-ciri orang yang berhasil bersikap ikhlas.
Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص : اِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ اِلىَ اَجْسَامِكُمْ وَلاَ اِلىَ صُوَرِكُمْ وَ لٰكِنْ يَنْظُرُ اِلىَ قُلُوْبِكُمْ. مسلم
Artinya:
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata Rasulullah SAW pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat (menilai) keikhlasan hatimu.” (HR Muslim).
Melalui hadis ini kita bisa mengetahui bahwa ikhlas menjadi salah satu kunci agar amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Bersikap ikhlas adalah dimulai dengan bersikap qanaah atau menerima segala ketetapan dari Allah kepada kita.
Orang-orang yang berhasil untuk ikhlas akan memiliki beberapa ciri berikut ini:
“Aku beritahukan bahwa ada suatu kaum dari umatku datang di hari kiamat dengan kebaikan seperti Gunung Tihamah yang putih, tetapi Allah menjadikannya seperti debu-debu yang beterbangan. Mereka adalah saudara-saudara kamu, dan kulitnya sama dengan kamu, melakukan ibadah malam seperti kamu. Tetapi mereka adalah kaum yang jika sendiri melanggar yang diharamkan Allah.” (HR Ibnu Majah)
Ali bin Abi Thalib ra. berkata,“ Orang yang riya memiliki beberapa ciri; malas jika sendirian dan rajin jika di hadapan banyak orang. Semakin bergairah dalam beramal jika dipuji dan semakin berkurang jika dicela.”
Dari penjelasan tersebut, sudahkah kita menjadi salah satu dari orang yang ikhlas? Menjadi ikhlas butuh proses dan niat yang tulus agar apa yang dilakukan baik lisan maupun tulisan mencerminkan sikap ikhlas tersebut.
Semoga kita semua dimudahkan oleh Allah SWT untuk menjadi pribadi yang ikhlas dalam melakukan apapun di dunia ini. Demikian kultum yang bisa saya sampaikan semoga bisa bermanfaat.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sebelumnya, marilah kita mengucapkan rasa syukur kepada Allah karena sudah memberikan kesempatan hingga hari ini. Tidak lupa, shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Pada kesempatan yang berbahagia kali ini, izinkan saya untuk menyampaikan kultum singkat yang semoga punya dampak dan manfaat bagi kita semua. Ikhlas merupakan sikap untuk menjalankan ibadah dengan tujuan mendapat keridhoan Allah SWT.
Saat menjalankan ibadah, sikap ikhlas membantu kita untuk khusyuk dalam menjalankannya. Selain itu, bisa mendorong kita semua untuk menjadi pribadi yang pandai bersyukur karena senantiasa menerima ketetapan yang diberikan oleh Allah.
Memiliki sikap ikhlas dan diterapkan setiap hari membantu pelakunya menerima banyak manfaat. Seperti:
Cara agar kita dapat mencapai rasa ikhlas adalah dengan mengosongkan pikiran disaat kita sedang beribadah kepada Allah SWT. Kita hanya memikirkan Allah, shalat untuk Allah, zikir untuk Allah, semua amal yang kita lakukan hanya untuk Allah.
Lupakan semua urusan duniawi, kita hanya tertuju pada Allah. Jangan munculkan ras riya’ atau sombong di dalam diri kita karena kita tidak berdaya di hadapan Allah SWT.
Rasakanlah Allah berada di hadapan kita dan sedang menyaksikan kita. Insya Allah dengan cara di atas anda dapat mencapai ikhlas.
Demikian kultum tentang manfaat ikhlas yang bisa saya sampaikan. Jika ada salah-salah mohon dimaafkan.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Beberapa contoh kultum singkat tentang ikhlas yang dipaparkan di atas bisa dijadikan referensi. Sehingga tidak kesulitan atau bingung harus membahas soal apa saat mengisi kultum dan ketika memilih topik ikhlas. Semoga bermanfaat.
Baca Juga :
Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…
Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…
Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…
Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…
Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…