Daftar Isi
Mendukung kegiatan pembelajaran secara efektif dan efisien, maka digunakan berbagai jenis media pembelajaran digital. Memasuki era digital, media yang digunakan untuk menunjang pembelajaran juga mulai berbasis digital tersebut.
Sehingga mendorong keterlibatan teknologi dan penggunaan perangkat elektronik dengan teknologi terkini dalam pembelajaran. Dalam prosesnya, setiap peserta didik akan belajar lebih banyak hal, baik itu hard skill maupun soft skill. Lalu, apa saja jenis dari media pembelajaran berbasis digital?
Dikutip melalui Buku Media Pembelajaran Berbasis Digital yang ditulis oleh Hendra, dkk (2023), media memiliki definisi sebagai perantara atau medium, yang mencerminkan alat (sarana) untuk menyampaikan proses mengajar, baik itu secara digital maupun non digital.
Media ini kemudian digunakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran sendiri merupakan suatu proses untuk mencapai perubahan mental dan fisik sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan.
Proses belajar dan mengajar kemudian umum terjadi di dunia pendidikan, baik di jenjang sekolah maupun perguruan tinggi. Dalam proses tersebut, seorang pendidik membutuhkan media untuk menunjang kegiatannya mengajar.
Tujuannya agar bisa menyampaikan materi secara jelas dan runtut agar mudah dipahami oleh seluruh peserta didik. Sebaliknya, peserta didik juga membutuhkan media pembelajaran agar lebih mudah memahami penjelasan pendidik mereka.
Dalam prosesnya, media pembelajaran terus berkembang dari yang awalnya hanya mengandalkan memori atau daya ingat otak menjadi media yang dicetak dalam kertas seperti buku, modul, dan sebagainya.
Lalu, perkembangan ini tidak berhenti. Ketika internet berkembang sejak tahun 1990-an dan teknologi perangkat mobile mulai dikenal di tahun 2000-an. Media pembelajaran ikut berkembang dan terpengaruh oleh perkembangan tersebut, yakni menjadi media pembelajaran digital.
Jadi, media pembelajaran digital adalah perantara atau medium, yang mencerminkan alat (sarana) untuk menyampaikan proses mengajar dalam bentuk digital. Baik itu media visual, audio seperti podcast, dan lain sebagainya yang tidak memiliki fisik melainkan bersifat elektronik.
Memahami bahwa media pembelajaran digital memanfaatkan teknologi terkini, maka dipastikan akan terus berkembang. Sejauh ini, ada beberapa bentuk media pembelajaran berbasis digital yang umum digunakan di dunia pendidikan, yaitu:
Jenis media digital yang pertama untuk menunjang pembelajaran adalah multimedia interaktif. Multimedia memiliki definisi sebagai sebuah kombinasi berbagai media seperti teks, gambar, suara, animasi, video dan lain-lain secara terpadu dan sinergis dengan menggunakan perangkat elektronik.
Multimedia interaktif ini yang paling sering digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Contohnya pun yang paling banyak diakses masyarakat era sekarang.
Misalnya situs website pembelajaran, aplikasi pembelajaran, game pembelajaran, aplikasi konferensi seperti Zoom dan Google Meet, dan sebagainya. Gabungan antara teks, gambar, suara, animasi, dan video membuatnya dipandang menarik dan sukses meraih antusias peserta didik.
Menurut Sudiarta & Sandra (2016), video animasi adalah serangkaian gambar bergerak yang disertai suara yang membentuk suatu kesatuan dikemas secara menarik yang dimana terdapat beragam informasi agar tujuan pembelajaran tercapai.
Menurut Ayuningsih (2017), penggunaan video animasi terbilang efektif karena memberi banyak manfaat dalam pembelajaran, diantaranya:
Video animasi juga memiliki berbagai tipe yang bisa dibuat sesuai kebutuhan, diantaranya:
Podcast merupakan episode program yang tersedia di Internet. Secara umum, podcast berbentuk rekaman audio atau rekaman suara yang dibagikan pembuatnya secara online di internet. Sehingga, podcast juga bisa digunakan untuk mendukung pembelajaran.
Podcast menjadi cukup sering digunakan untuk menunjang pembelajaran karena aksesnya mudah dan praktis. Selain itu, ada banyak platform yang menyediakan podcast pembelajaran, dan mayoritas bersifat gratis.
Augmented Reality (AR) merupakan sebuah teknologi yang mampu menggabungkan benda maya dua dimensi atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan yang nyata kemudian memunculkannya atau memproyeksikannya secara real time.
Sebagai media pembelajaran digital, teknologi AR membantu peserta didik mengalami sendiri suatu hal yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Sehingga, media pembelajaran ini lebih berkesan dan ideal untuk materi yang bersifat praktek.
Sementara untuk Virtual Reality (VR) adalah perpaduan dari pemrosesan gambar digital, grafik komputer, teknologi multimedia, sensor dan teknologi pengukuran, kecerdasan virtual dan buatan dan disiplin lainnya.
Jenis terakhir dari media pembelajaran digital adalah game based learning. Game based learning (pembelajaran berbasis permainan) yaitu metode pembelajaran yang menggunakan aplikasi permainan atau game yang telah dirancang khusus untuk membantu proses belajar dan membantu meningkatkan hasil pembelajaran.
Sesuai dengan namanya, proses media ini akan berbentuk sebuah game atau permainan digital. Bisa offline maupun online, sehingga konsepnya seperti bermain game yang diinstal ke smartphone melalui Play Store atau App Store.
Permainan ini akan memberi simulasi atau praktek secara langsung, hanya saja secara digital. Sehingga, game based learning bisa membantu meningkatkan pemahaman peserta didik pada suatu materi pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran digital lantas menjadi semakin umum. Apalagi di Indonesia sendiri, penerapan kegiatan pembelajaran dilakukan secara hybrid. Sehingga ada campuran atau kombinasi antara pembelajaran daring dan luring.
Penggunaan yang semakin luas tidak terlepas dari berbagai manfaat yang diberikan media digital tersebut, diantaranya:
Manfaat pertama dari penggunaan media digital untuk pembelajaran adalah memberi kemudahan akses dan fleksibilitas. Disebut memberi kemudahan akses karena media-media ini bisa didapatkan secara online dari berbagai media.
Selain itu juga bisa dilakukan pencarian sampai pengunduhan di berbagai perangkat elektronik. Mulai dari smartphone, kemudian tablet, sampai komputer entah PC dan laptop. Sehingga mudah sekali untuk didapatkan dan digunakan.
Sedangkan disebut fleksibel, karena dengan kemudahan akses tersebut maka media pembelajaran menjadi bisa dibaca dan dimanfaatkan kapan saja serta dimana saja. Baik selama kegiatan pembelajaran dengan dampingan pendidik maupun belajar secara mandiri.
Manfaat kedua adalah media pembelajaran digital mampu memberi pengalaman interaktif dan visual dalam proses pembelajaran. Sebab media tersebut akan menggunakan gambar, animasi, audio, dan video.
Hal ini akan menjadikan media pembelajaran tampak menarik, dan menggugah keinginan peserta didik untuk membaca atau mempelajarinya dengan serius. Jika hal ini rutin dilakukan maka kualitas hasil pembelajaran bisa lebih optimal.
Apalagi jika peserta didik cenderung mudah bosan ketika berhadapan dengan metode pembelajaran yang tidak berubah dalam jangka panjang. Mengandalkan ebook saja tentu tidak maksimal, maka perlu digabungkan dengan bentuk media digital lainnya.
Manfaat ketiga dari penggunaan media pembelajaran digital adalah bisa dipersonalisasi. Artinya, isi konten dan unsur lain dari media pembelajaran tersebut bisa dibuat sesuai kebutuhan dan keinginan. Biasanya disesuaikan kebutuhan.
Misalnya, guru dalam membuat flipbook biasanya akan berisi penjelasan yang sengaja dibuat singkat agar mudah dipahami siswa didikannya. Jika berbentuk video, maka durasi dibuat pendek dan tidak terlalu cepat agar mudah dipahami.
Manfaat berikutnya adalah dari fasilitas umpan balik yang sifatnya instan. Pada beberapa jenis media pembelajaran digital, memang mendukung dilakukan proses umpan balik.
Misalnya dari video game atau simulasi, dimana hasil tes akan langsung diketahui sehingga pendidik bisa memberikan evaluasi langsung. Contoh lain, pada video konferensi misalnya di aplikasi Zoom.
Pada saat peserta didik kesulitan paham dari sekedar membaca modul, maka video konferensi membentuk interaksi dengan pendidik. Sehingga bisa mengajukan pertanyaan dan dijawab langsung lewat aplikasi Zoom tersebut.
Media pembelajaran digital juga bermanfaat untuk mendorong keterlibatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat terjadi karena antusias mereka meningkat lewat media pembelajaran yang interaktif.
Selain itu, beberapa jenis media pembelajaran juga menyediakan fasilitas untuk komunikasi langsung. Seperti penjelasan di poin sebelumnya, baik itu game online maupun video konferensi via Zoom maupun Google Meet.
Harapannya dengan peningkatan interaksi meski tidak bertatap muka langsung, bisa meningkatkan efektivitas pembelajaran. Materi bisa dipahami dan diterapkan serta dimanfaatkan oleh peserta didik di masa mendatang.
Manfaat berikutnya dari penggunaan media pembelajaran digital adalah memberi efisiensi dari segi biaya. Pada dasarnya efisiensi ini juga dari banyak aspek, bukan hanya biaya saja tapi juga dari aspek tenaga dan waktu.
Sebab nyaris semua media pembelajaran berbasis digital ini tidak membutuhkan biaya tinggi untuk pengadaan. Misalnya video pembelajaran, seorang dosen bisa merekam penjelasan dengan kamera smartphone dan membagikan ke mahasiswa via WhatsApp atau email.
Sehingga tidak perlu membeli video pembelajaran yang membuat biaya tidak membengkak. Contoh lainnya tidak perlu menyediakan buku cetak, satu media pembelajaran bisa dipakai berulang kali, dan sebagainya.
Selain menggunakan media pembelajaran yang efektif untuk siswa, pengajar juga perlu menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan generasi sekarang. Gunakan cara-cara ini:
Memahami bahwa jenis atau macam-macam media pembelajaran digital cukup beragam. Maka penting sekali untuk menentukan pilihan dengan seksama agar sesuai dengan kebutuhan pembelajaran yang dijalankan.
Dalam pemanfaatan tersebut, ada beberapa cara bisa dilakukan untuk memanfaatkan media pembelajaran berbasis digital. Berikut beberapa rekomendasinya:
Rekomendasi yang pertama dari pemanfaatan media pembelajaran berbasis digital adalah dalam bentuk buku elektronik atau ebook. Buku elektronik merupakan bentuk digital dari buku yang kemudian bisa dibaca melalui perangkat elektronik.
Mulai dari smartphone, tablet, sampai komputer (PC dan laptop). Buku elektronik termasuk media digital yang paling sering digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Sebab menawarkan penyajian informasi yang detail dan runtut.
Selain itu, buku elektronik juga disusun oleh ahlinya, dan tidak memungkinkan untuk orang biasa bisa menulis dan menerbitkan buku digital. Sehingga kredibilitasnya pun dipandang cukup tinggi, apalagi profil penulis tercantum di ebook tersebut.
Popularitas ebook juga naik karena adanya perubahan kebiasaan masyarakat, yakni lebih sering aktif menggunakan smartphone, sehingga kebiasaan membaca buku semakin sering dilakukan lewat perangkat mobile tersebut.
Tahukah Anda? Berdasarkan hasil survei Rakuten Insight, 83% responden di Indonesia lebih sering baca buku lewat smartphone. Kini, saatnya TERBITKAN BUKU DIGITAL (e-book) dengan PROMO di Penerbit Deepublish sekarang!
E-book akan dapat E-ISBN dan berpeluang untuk menambah poin KUM hingga meningkatkan jumlah sitasi karena karya Anda makin tersebar luas dan banyak dijadikan referensi. Ssst.. dapatkan juga binus voucher diskon, cashback, hingga fasilitas e-book premium secara GRATIS! Yuk, daftar Promo Diskon Terbit Ebook Up To 30% sekarang juga!
Rekomendasi kedua dalam pemanfaatan media pembelajaran digital adalah lewat video pembelajaran. Video pembelajaran membantu memberikan penjelasan materi pembelajaran secara visual, misalnya dengan menggabungkan animasi, narasi, dan juga gambar.
Video pembelajaran mendukung proses belajar secara lebih praktis dan terbilang efektif untuk peserta didik yang karakternya kurang suka membaca. Sebab cukup memutar video, mendengarkan, dan memahami penjelasan yang disampaikan.
Video pembelajaran bisa berupa rekaman seorang pendidik menjelaskan suatu materi, bisa juga dengan simulasi dari animasi bergerak. Sehingga bisa dibuat dengan kreativitas tinggi dan tidak ada batasan.
Rekomendasi ketiga adalah lewat aplikasi pembelajaran. Aplikasi pembelajaran adalah aplikasi dirancang khusus untuk tujuan pembelajaran, dan dapat berupa aplikasi umum atau aplikasi yang dikembangkan khusus untuk satu mata pelajaran.
Aplikasi disini bisa mobile sehingga bisa diinstal ke smartphone, dan bisa juga aplikasi berbasis website. Contohnya seperti website Ruangguru yang memberi akses pada video dan ebook pembelajaran kepada para pengguna layanannya.
Baca selengkapnya 16 Aplikasi Pembelajaran Online Gratis
Selanjutnya adalah melalui simulasi dan game pembelajaran. Metode ini cukup menarik untuk digunakan karena bisa memberi pengalaman berbeda dalam pemanfaatan media pembelajaran digital.
Selain itu, juga memaksimalkan peran aktif dari peserta didik sehingga kualitas hasil pembelajaran lebih optimal. Bentuk atau contoh dari simulasi dan game pembelajaran sendiri cukup beragam di Indonesia.
Misalnya kehadiran website kuis online yang dipakai guru dan dosen untuk ulangan dan latihan soal. Contohnya seperti website Quizizz yang umum digunakan untuk latihan soal dan ulangan pasca pembelajaran.
Rekomendasi yang kelima adalah dengan webinar dan video konferensi, yakni media pembelajaran dapat digunakan untuk memberikan kelas secara online atau jarak jauh.
Media ini cocok digunakan untuk mendukung peserta didik bisa belajar langsung dari pendidik. Misalnya mendengarkan langsung penjelasan dari dosen tanpa perlu bertatap muka. Sehingga bisa bertanya langsung juga agar lebih paham.
Penggunaan webinar dan video konferensi juga sangat umum di Indonesia, terutama di masa pandemi Covid-19. Sampai saat ini semakin banyak kampus dan sekolah yang tetap memakai media pembelajaran digital ini.
Terakhir adalah menggunakan teknologi AR maupun VR, baik bergantian maupun memilih salah satunya saja. Penggunaannya bisa membantu pengalaman pembelajaran yang interaktif dan mendalam dengan menggunakan teknologi digital.
Penggunaan kedua jenis teknologi ini di Indonesia memang masih minim, sebab dibutuhkan perangkat elektronik khusus agar bisa dijalankan. Saat ini perangkat seperti kacamata AR dan VR terbilang masih sangat mahal.
Melalui penjelasan tersebut, tentu bisa dipahami ada banyak pilihan cara untuk memanfaatkan media pembelajaran digital. Para guru dan dosen bisa memilih yang dirasa paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.
Bahkan tidak tertutup kemungkinan bisa memanfaatkan beberapa media pembelajaran berbasis digital dalam satu kali pertemuan. Sehingga bisa mengoptimalkan hasil pembelajaran dan memanfaatkan media pembelajaran masa kini secara optimal.
Meskipun memiliki jenis dan bentuk yang beragam sekaligus kaya akan kelebihan. Namun, penggunaan media pembelajaran digital tidak bisa asal dilakukan. Sekaligus tidak bisa langsung diterapkan atau digunakan.
Hal ini terjadi karena media digital butuh perangkat elektronik. Dalam kegiatan pembelajaran daring, media digital juga butuh dukungan jaringan internet. Artinya, ada banyak hal perlu diperhatikan sebelum media pembelajaran ini bisa benar-benar digunakan, diantaranya:
Pertimbangan yang pertama adalah ketersediaan perangkat elektronik. Jika media digital digunakan di lingkungan kampus, Anda sebaiknya memastikan kampus memberi fasilitas perangkat elektronik yang memadai, misalnya komputer.
Sebaliknya, jika Anda butuh perangkat elektronik mandiri dari mahasiswa, silakan pastikan dulu semua mahasiswa memiliki perangkat elektronik yang mendukung. Hal ini memastikan pemerataan akses ke media pembelajaran tercapai.
Pertimbangan yang kedua adalah dari jaringan internet. Jika menggunakan media pembelajaran digital tertentu dan butuh internet, Anda perlu memperhatikan semua mahasiswa bisa mengakses internet dan jaringan dalam kondisi lancar. Misalnya pada aplikasi pembelajaran.
Pertimbangan yang ketiga adalah dari karakter materi pembelajaran. Tidak semua materi bisa disampaikan dengan satu jenis media pembelajaran berbentuk digital. Misalnya untuk materi hitungan, maka kurang cocok dipelajari dengan teknologi VR. Maka dosen perlu memilih jenis media yang sesuai dengan materi yang disampaikan.
Pertimbangan selanjutnya adalah mengenai biaya. Jadi, ada beberapa platform yang membantu pembuatan media pembelajaran bentuk digital sifatnya berbayar. Misalnya untuk aplikasi Canva yang bisa membantu pembuatan slide presentasi.
Beberapa template slide presentasi dan elemen yang tersedia tidak gratis. Hanya yang sudah berlangganan akun premium bisa mengaksesnya. Jadi, masalah biaya juga perlu dipastikan tidak menjadi kendala. Dosen bisa mengajukan insentif untuk mendapatkan akses akun premium tanpa perlu merogoh kocek pribadi.
Pertimbangan terakhir adalah pemahaman pada teknologi dan cara menggunakan suatu platform. Dosen dan mahasiswa mungkin butuh waktu untuk mempelajarinya. Sehingga bisa menggunakan platform tersebut untuk menunjang pembelajaran yang lancar.
Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik media pembelajaran digital dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke rekan pengajar yang lain. Semoga bermanfaat!
Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…
Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…
Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…
Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…
Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…