Siapa yang tidak ingin tahu menerbitkan buku? Banyak orang yang berusaha menerbitkan buku dengan berbagai motivasi. sayangnya tidak sedikit penulis yang belum berhasil menembus penerbit buku.
Baik karena naskahnya mandeg di tengah proses penulisan atau naskah belum memenuhi kriteria penerbit buku. Pada awal menulis, jika memang berniat untuk menerbitkan buku maka harus menentukan siapa segmen pembaca dan apa tujuan penulisan naskah buku. Tidak lupa membuat target yang masuk akal sehingga kita tahu kapan buku akan selesai.
Menulis buku memerlukan waktu yang tidak sebentar, ada banyak godaan mulai dari malas, ide mandeg, mood yang tidak baik, sehingga dibutuhkan komitmen dan disiplin diri yang baik untuk menulis secara rutin. Meskipun demikian, jangan terlalu membuat target yang muluk-muluk yang justru akan membuat beban pikiran sehingga malas-malasan untuk menulis. Akhirnya usaha menerbitkan buku hanya menjadi angan semata.
Ada banyak cara untuk menerbitkan buku, melalui self publishing atau penerbit mayor. Masing-masing pilihan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Berbicara tentang penerbit buku, pada prinsipnya berbicara tentang proses bisnis. Dimana ada banyak pihak yang terlibat dalam industri penerbitan. Dibutuhkan keuntungan (profit) agar perusahaan dapat tetap berjalan. Dengan demikian ketika naskah buku dikirim kepada penerbit buku tidak serta merta semua naskah dapat diterbitkan.
Ada seleksi terhadap naskah yang dikirim. Salah satu penilaian penerbit terkait naskah buku adalah berkaitan dengan topik. Apakah Apakah topik menarik, cukup dicari di pasaran atau sudah banyak ditulis namun beda dengan yang lainnya.
Baca juga: Menghidupkan Kreativitas Saat Menulis Buku
Semakin besar potensi buku untuk diterima oleh pembaca, maka peluang buku terjual di pasaran semakin besar. Hal ini berarti akan memberikan keuntungan bagi penerbit buku, atau justru sebaliknya. Penulis harus pandai memilih topik menarik yang dapat diterima oleh pembaca sebelum menerbitkan buku.
Menurut Bambang Trim, Pendiri InstitutPenulis.id terdapat 10K Topik yang Paling Diinginkan atau Dicari Penerbit dan Pembaca, yaitu:
- Kanak-kanak dan kawula;
- Kekayaan – kewirausahaan;
- Kesehatan;
- Kesalehan;
- Kisah (fiksi dan faksi);
- Kesenangan (hobi) dan keterampilan;
- Kependidikan;
- Keluarga;
- Kuliner;
- Komputer;
Kenali Penilaian Naskah oleh Penerbit
Sebagaimana ungkapan Ambrose Bierce “There is nothing new under the sun but there are lots of old things we don’t know”, sehingga meskipun topik yang ditulis bukan sesuatu hal yang baru, kita dapat membuat pembeda dengan menyempurnakan tulisan sebelumnya atau dapat pula menulis topik yang sama dengan sudut pandang yang berbeda.
Meskipun demikian, setidaknya ada dua pertimbangan penerbit dalam menilai naskah buku sebagaimana yang diuraikan oleh Akbar Zainudin Penulis Buku Best Seller “Man Jadda Wajada”, yairu isi buku (content) dan sisi komersil. Pertama, dari sisi isi, apakah tema buku menarik?.
Bagaimana penulis dapat menyajikan sebuah tema yang sama dengan sudut pandang yang berbeda, sehingga terasa tingkat keunikan dan keasliannya. Isi buku juga tidak plagiarisme dan tidak mengandung unsur SARA. Kedua, penilaian dari sisi komersil. Penerbit tentu akan melihat bagaimana potensi penjualan buku.
Hal tersebut akan dilihat dari tren apa yang sedang ramai, bagaimana penulis jeli melihat moment dan kebutuhan pasar. Selain itu, tingkat kompetisi buku terhadap buku dengan tema yang sama di pasaran juga menjadi pertimbangan penerbit buku dalam menerbitkan buku.
Menjadi Pembeda
Penulis harus kreatif dalam menulis naskah sehingga tidak hanya mampu menangkap topik yang menarik tapi juga mampu menjadi pembeda. Pembeda dapat dilakukan dengan menulis dari sudut pandang yang berbeda atau pembeda dari sisi penyajian. Dikutip dari Menulispedia, berikut pembeda yang dapat kita terapkan dalam menulis naskah buku, yaitu:
- Sudut pandang, menjadi pembeda dengan menyajikan topik yang sama dengan sudut pandang yang berbeda dari penulis lainnya.
- Penyajian naskah, banyak hal yang dapat dilakukan untuk menyajikan naskah lebih menarik dan berbeda dengan penulis pada umumnya. Misalnya membuat penyajian naskah yang lebih mudah dipahami oleh pembaca dengan menggunakan gambar, bagan, grafik, pemilihan diksi yang lebih sederhana. Selain itu, variasi penyusunan kalimat serta desain yang lebih menarik juga dapat diterapakan untuk menjadi pembeda dalam penyajian naskah.
- Referensi, data dan fakta. Melakukan riset yang mendalam sebelum menulis naskah sehingga memunculkan data, fakta, dan referensi yang lebih baru serta belum banyak diketahui oleh pembaca dapat menjadi pembeda yang menonjol dalam menulis naskah buku.
- Pengalaman dan contoh. Setiap penulis memiliki pengalaman baik empiris maupun praktis yang berbeda-beda terkait dengan topik yang ditulis. Hal ini dapat menjadi pembeda dalam menulis naskah meski dengan topik yang sama. Selain itu, pengalaman yang berbeda akan memberikan contoh dan perbandingan yang berbeda yang semakin memperkaya isi naskah.
Uji Kelayakan Isi Buku
Ketika menentukan topi, materi sudah siap, sudah menetukan judul, segmen pembaca, serta tujuan penulisa, maka agar peluang naskah semakin besar untuk diterima penerbit, perlu melakukan ujia kelayakan isi buku. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melihat kelayakan isi buku.
Kinoysan (2016,38) menguraikan terdapat dua indikator yang dapat digunakan untuk melihat kelayakan terkait dengan isi buku, yaitu pertama, daya tarik. Apakah naskah yang ditulis memberikan sesuatu yang baru, sehingga mampu menarik pembaca. Meskipun demikian, dalam menulis buku tetap harus masuk akal, teruji, dan tidak menimbulkan perdebatan yang berlarut-larut.
Kedua, asas manfaat. Apa manfaat penulisan buku bagi pembaca. Setidaknya ada tiga poin penting berkaitan dengan asas manfaat yang harus diperhatikan: (1) manfaat pengetahuan yang baru – tentang apa saja; (2) memiliki uraian keterampilan/skill yang praktis dan bisa diikuti, seperti membatik, memasak, merajut, membuat desain, dsb; (3) memberikan solusi terkait dengan masalah yang ada, misalnya: cara menanam padi di lahan kering dengan hasil sama baiknya dengan menanam padi di lahan basah yang memiliki persediaan air.
Menerbitkan buku melalui penerbit buku merupakan proses bisnis dengan produk yang dijual berupa buku. Sebagai penulis harus pandai memilih topik yang sedang tren serta memiliki kreativitas dan sudut pandang yang menjadi ciri khas dibanding penulis lain. Hal ini akan menjadi pembeda, sehingga naskah lebih berpeluang diterima oleh pembaca dan juga penerbit. Selamat berkarya, selamat menulis. [Ulin Nafi’ah]
Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini.
Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang teknik menulis anda dapat melihat Artikel-artikel berikut:
- Cara Membuat Buku: Membangun Kebiasaan Menulis Naskah Ramah Penerbit Buku
- Inilah Ciri-Ciri Buku Ajar yang Perlu Anda Tahu
- Penerbit Buku dan Teknik Menulis Buku Secara Indie
- Trik Jitu Latihan Menulis Buku Tanpa Pusing
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS di sini!
Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download.
Referensi:
- Bambang Trim, 2016, Menulispedia: Panduan Menulis untuk Mereka yang Insaf Menulis, Bandung: Penerbit Nuansa
- Akbar Zainudi, 2015, UKTUB! Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari, Jakarta: renebook
- Ari Kinoysan, 2016, Jadi Penulis Nonfiksi? Gampang Kok!!!, Yogyakarta: Penerbit Andi