Daftar Isi
Mengubah skripsi/tesis/disertasi menjadi buku adalah hal yang banyak dilakukan oleh kalangan akademik. Alasan yang digunakan beragam, beberapa hanya ingin meraih kepuasan pribadi. Dimana hasil tulisan ilmiahnya bisa dipublikasikan secara luas kepada masyarakat secara profesional.
Selain itu, ada juga yang bertujuan untuk meningkatkan jenjang karir khususnya kalangan dosen. Mengingat salah satu unsur penilaian angka kredit dosen adalah mempublikasikan karya ilmiah. Buku ilmiah yang memaparkan hasil penelitian termasuk juga di dalamnya.
Namun untuk mengubah karya ilmiah menjadi buku, tentu tidak bisa sekedar main copy paste. Sebab ada banyak perbedaan antara keduanya. Meskipun lumayan rumit, sulit, dan memakan waktu. Jika sudah ada niat maka dijamin akan terasa lebih mudah, apalagi jika sudah tahu tips dan triknya.
Supaya karya tulis ilmiah sebagai tugas akhir menempuh jenjang pendidikan tinggi tidak hanya dimanfaatkan atau diketahui kalangan terbatas. Maka karya tulisan tersebut harus dibuat menjadi buku dan kemudian dipublikasikan selayaknya buku pada umumnya. Supaya terasa lebih mudah dan prosesnya juga cepat, terapkan beberapa tips di bawah ini:
Tips pertama untuk mempercepat proses konversi tugas akhir menjadi buku adalah menyusun kerangka buku. Mengapa? Sebab struktur buku beberapa sudah ada dalam tugas akhir, dan tinggal dikembangkan.
Penyusunan kerangka buku membantu menyiapkan segala bahan dan referensi di tahap selanjutnya. Selain itu memudahkan proses menulis buku tersebut, karena meskipun hasil konversi dijamin isi buku jauh lebih banyak dibanding tugas akhir.
Tips berikutnya adalah menentukan jenis buku, karena meskipun memaparkan hasil penelitian. Namun jenis bukunya tidak harus menjadi buku ilmiah, sebab bisa ditulis dengan bahasa dan metode lebih sederhana. Penentuannya penting untuk membantu menentukan gaya bahasa yang akan digunakan.
Baca Juga: 5 Dasar Penting Mengkonversi Laporan Penelitian Menjadi Buku Referensi
Langkah berikutnya dalam mengubah skripsi, tesis atau disertasi menjadi bukuadalah mengumpulkan bahan. Mengapa? Apakah referensi saat menyusun tugas akhir kurang segunung?
Jawabannya bisa iya, bisa tidak. Sebab tugas akhir berisi bab yang ringkas dan padat sementara pada buku harus dikembangkan. Tidak tertutup kemungkinan hasil penembangan memerlukan referensi tambahan. Yakni disesuaikan dengan kerangka buku yang telah dibuat sebelumnya.
Berikutnya adalah mengedit tata bahasa, sebab bahasa dalam tugas akhir dijamin bahasa ilmiah. Selain kaku dan formal, juga berisi istilah tertentu yang hanya diketahui kalangan ilmiah. Padahal jika sudah dibuat buku maka pembacanya dari berbagai kalangan, maka jenis bahasa perlu diubah dan disesuaikan.
Supaya proses konversi tidak memakan waktu lama, maka perlu sedikit melakukan perubahan pada bab-bab di tugas akhir. Misalnya di bab 1 dan 2 maka perlu diambil pokoknya saja. Artinya dibuat sederhana dan dituangkan dalam bagian depan buku.
Bab 4 biasanya akan memaparkan hasil penelitian yang umumnya menggunakan lebih banyak bahasa ilmiah, tabel, grafik, dan semacamnya. Maka perlu disederhanakan dan dipaparkan menggunakan bahasa keseharian. Disesuaikan dengan tata bahasa yang sudah ditentukan di awal tadi.
Baca Juga: Ingin Menulis Buku Referensi dari Hasil Penelitian? Kuasai 9 Syaratnya di Sini
Sedangkan pada bagian kesimpulan tugas akhir, maka bisa dibuat bab khusus yang memaparkan implementasi. Sehingga pembaca bisa mengetahui bagaimana hasil penelitian dimanfaatkan. Justru pada bagian inilah yang dianggap penting.
Judul tugas akhir tentu sangat kaku dan tidak ada unsur menjual sama sekali. Sehingga perlu diubah, namun perubahan pada judul tetap menyesuaikan dengan isi buku tersebut.
Tahap berikutnya adalah melakukan editing dan revisi jika dirasa diperlukan. Maka penting untuk membaca naskah hasil mengubah disertasi, tesis, atau skripsi jadi buku untuk mengecek ada yang perlu diedit dulu atau tidak.
Tips berikutnya adalah komitmen dan konsisten, maksudnya adalah sebagai penulis wajib punya komitmen untuk menyelesaikan proses konversi. Sehingga bisa segera diterbitkan dan kemudian fokus kepada hal penting lain dalam kehidupan nyata.
Jika naskah sudah siap karena konsistensi menulis tanpa batas, maka bisa segera diajukan ke penerbit. Pastikan diterima oleh penerbit dan segera masuk ke tahap penerbitan atau publikasi.
Baca Juga: Tahapan Cara Menulis dan Menerbitkan Buku yang Tepat
Memudahkan kembali proses mengubah disertasi, tesis, atau skripsi jadi buku maka bisa mengetahui apa saja bagian-bagian dari buku tersebut. Sehingga bisa mengetahui apa saja yang perlu dimasukan dari tugas akhir ke buku dan mana yang bisa dieliminasi. Berikut adalah bagian-bagian yang harus ada dalam sebuah buku:
Bagian pertama yang harus ada dalam buku adalah cover atau sampul buku dan merupakan bagian terluar dari buku tersebut. Sampul sendiri terdapat tiga bagian yakni bagian depan berisi judul dan nama penulis, bagian belakang berisi sinopsis dan penerbit, dan bagian samping berisi judul tulisan.
Berikutnya adalah halaman preliminaries atau bagian pendahuluan, yang bisa diambil dari tugas akhir yang disusun. Namun sesuai dengan tips di atas, bagian pendahuluan kemudian disederhanakan atau dikompres terlebih dahulu. Adapun detail isi pendahuluan ini mencakup:
Bagian penting berikutnya adalah isi yang juga menjadi bagian utama. Dalam disertasi, tesis, atau skripsi jadi buku bagian isi sebenarnya diambil dari bagian pendahuluan atau bab 1. Namun tidak masalah juga jika dimulai dari bagian pembahasan.
Bagian akhir buku disebut postliminary yang berisi penutup dari buku yang sedang ditulis melalui proses konversi tugas akhir. Bagian akhir ini juga menjadi bagian yang wajib ada dan biasanya berisi:
Setelah proses konversi atau mengubah skripsi, disertasi atau tesis menjadi buku sudah selesai dilakukan. Maka sudah memiliki naskah buku yang siap untuk diterbitkan. Kemudian muncul pertanyaan, bagaimana cara menerbitkannya? Caranya mudah, langkah sederhananya adalah:
Jika ingin mempublikasikan naskah konversi tugas akhir secara digital, maka tidak akan melewati proses cetak. Kecuali jika ingin dijadikan buku fisik atau buku cetak. Sedangkan untuk penerbitan, biasanya dibantu pula oleh pihak penerbit untuk memasarkannya kepada masyarakat luas.
Jadi, usai mengubah skripsi, disertasi atau tesis menjadi buku usahakan naskahnya segera dikirimkan untuk diproses penerbitan. Sehingga karya tulis tersebut lebih dikenal luas dan dimanfaatkan oleh lebih banyak orang.
Tahukah Anda bahwa salah satu cara untuk meningkatkan poin KUM adalah menerbitkan buku. Aturan ini tertuang dalam PO PAK 2019.
Sayangnya, kesibukan dalam mengajar, membuat dosen lupa dengan kewajiban lainnya yaitu mengembangkan karir. Maka dari itu, Penerbit Deepublish hadir untuk membantu para dosen meningkatkan poin KUM dengan menerbitkan buku.
Kunjungi halaman Daftar Menerbitkan Buku, agar konsultan kami dapat segera menghubungi Anda.
Selain itu, kami juga mempunyai E-book Gratis Panduan Menerbitkan Buku yang bisa membantu Anda dalam menyusun buku. Berikut pilihan Ebook Gratis yang bisa Anda dapatkan:
Dalam menyusun karya ilmiah, Anda tak jarang perlu menuliskan suatu satuan atau ukuran. Penulisan satuan…
Kegiatan penelitian yang dilakukan para dosen dan peneliti tentunya tidak terlepas dari tahap analisis tren…
Mempelajari tips visualisasi data penelitian tentu penting bagi seorang dosen dalam mengurus publikasi ilmiah. Sebab…
Penulisan pasal dan ayat yang benar di dalam bahasa Indonesia ternyata diatur sedemikian rupa. Artinya,…
Kegiatan penelitian diketahui memiliki banyak teknik, salah satunya adalah teknik grounded theory. Teknik penelitian ini…
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi mengumumkan pembukaan program Bantuan Akreditasi Program Studi…