Bongkar Rahasia Mudah Menulis Buku Pendidikan? Kenali 3 Tujuan Instruksional.
Modal menulis buku memang butuh kepandaian, kekritisan dalam melihat peluang dan kemahiran otak untuk menguraikan dalam bentuk tulisan. Adapun modal menulis buku, khususnya untuk menulis buku pendidikan, buku ajar dan buku referensi.
Sayangnya tidak semua penulis mampu mahir dan mudah menuliskan buku. Apalagi jika buku itu buku pendidikan atau buku ajar. Alasannya sederhana, karena menulis buku pendidikan atau buku ajar berpacu pada aturan-aturan pendidikan yang sudah dituliskan. Namun, karena tuntutan dan kewajiban pekerjaan dari sekolah atau Perguruan Tinggi, akhirnya pun mereka memutuskan untuk belajar menulis buku.
Satu kunci yang paling mendasaar saat menulis buku pendidikan atau buku ajar agar tepat sasaran adalah, menguasai tujuan instruksional. Bagi pendidik pasti sudah akrab dengan istilah Tujuan Instruksional. Lantas, muncul pertanyaan baru, apa kaitannya menulis buku dengan tujuan instruksional? Pada kesempatan kali ini akan diulas tuntas di sini.
Sebelum mengulas lebih dalam, barangkali Anda salah satu yang masih bingung tentang apa itu tujuan instruksional? Di dunia pendidikan, khususnya dibidang metode pembelajaran di forum/dikelas, maka munculah istilah tujuan instruksional. Sayangnya, tidak semua tahu apa itu definisi tujuan instruksional. Berbicara tentang tujuan instruksional, berikut adalah pengertian instruksional dari kacamata yang lain.
Menulis Buku Pendidikan – Pengertian Tujuan Instruksional
Tujuan instruksional menurut Robert F. Mager mengartikan bahwa tujuan instruksional merupakan perilaku yang memiliki tujuan yang hendak dicapai secara bersama. Untuk mencapai tujuan tersebut dapat dikerjakan oleh peserta didik menggunakan kompetensi yang berlaku. Kaitannya dengan penulisan buku, tujuan instruksional ini sebagai informasi pendukung. Dimana buku yang ditulis di harapkan mampu mencapai tujuan khusus, yaitu menjadikan peserta didik bisa mengerjakan atau memahami buku yang ditulis.
Berbeda menurut Eduard L. Dejnozka dan David E. Kavel mengartikan bahwa tujuan instruksional adalah upaya menuliskan bentuk perilaku dan penampilan dalam bentuk tulisan. Dimana di dalamnya mengambarkan hasil belajar yang ingin dicapai. Jadi, dengan penulisan buku ini peserta didik diharapkan bisa memotivasi peserta didik dan bisa mengubah perilaku menjadi lebih baik tentunya.
Tujuan instruksional menurut Fried Percival dan Henry Ellington, lebih menekankan pada proses pembelajaran. Dari proses pembelajaran yang diterima peserta didik, yang nantinya mampu mencapai hasil pembelajaran. Seperti yang kita tahu, tujuan menulis buku pendidikan atau buku pelajaran adalah mampu mengubah cara berpikir peserta didik. Dari peserta didik yang tidak bisa atau belum paham, menjadi bisa dan menjadi paham.
Dari ketiga pendapat di atas, pada intinya sama, yaitu bertujuan untuk menyampaikan pengetahuan, sikap yang seharusnya dimiliki peserta didik, dan memberikan ketrampilan bagi peserta didik. Sehingga hasil pembelajaran tersebut nantinya bisa membentuk tingkah laku yang baik, yang dapat diukur dan diamati. Dengan kata lain, buku yang diterbitkan hanya sebagai media atau sebagai sarana untuk mencapai tujuan.
Jadi yang perlu di catat, buku sebagai sarana bukan tujuan. Jika tujuan tanpa ada sarana untuk mencapai tujuan, akan menjadi masalah. Masalahnya, tujuan itu hanya sebagai angan-angan saja. Karena sarana atau alat untuk mencapai tujuan tidak ada. Dari sini Anda sudah tahu, semoga dengan ini Anda bisa lebih mudah menuliskan buku.
Menulis Buku Pendidikan – Pengertian Media Instruksional
Ternyata tidak banyak orang yang tahu apa itu instruksional. Sebenarnya sesuai dengan namannya, media instruksional sebagai alat atau perantara yang digunakan untuk menciptakan tujuan yang belum konkrit menjadi kontrit. Jadi, media instruksional sebagai sarana pendidikan. Sarana pendidikan inilah yang dijadikan sebagai perantara bagi peserta didik menerima ilmu pengetahuan yang diperoleh.
Dengan kata lain, buku sebagai sarana atau media transformasi ilmu. Tentu saja bentuk sarana tidak hanya berbentuk buku, tetapi juga berbentuk lisan atau praktek. Karena dalam kesempatan kali ini konteksnya untuk menulis buku, maka bentuk transformasinya adalah menulis buku. Berbicara tentang transformasi, seberapa penting sih transformasi ilmu kepada peserta didik?
Tentu saja penting, karena berkat transformasi, setidaknya akan mempertahankan ilmu pengetahuan. Jika ilmu tidak di transformasi, maka ditakutkan ilmu akan terputus. Adapun bentuk atau cara menstransformasi ilmu tergantung dari cara masing-masing penulis, pendidikan atau kurikulum atau pemerintah pendidikan yang membuat peraturan pendidikan.
Media instruksional juga disebut sebagai media pembelajaran, maka ada bentuk yang digunakan. Bentuknya bermacam-macam, ada yang berupa globe, media grafis, buku pegangan, video, slide dan masih banyak lagi bentuk media yang dapat digunakan. Jika diringkas, media yang digunakan bisa berbentuk perangkat lunak dan perangkat keras, tergantung dari pendidik.
Era teknologi canggih, kedua perangkat tersebut bisa dikolaborasikan dengan buku yang sudah ditulis. Ada juga penulis buku ajar atau buku pendidikan yang isinya juga mengarahkan pendidik menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak.
Menulis Buku Pendidikan – Manfaat Media Instruksional
Seperti yang disinggung sebelumnya, di sub pengertian tujuan instruksional, yaitu sebagai media pembelajaran dan untuk mencapai tujuan. Adapun manfaat dari media instruksional, yaitu memberikan Pembelajaran yang lebih menarik dan menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif. Dari segi waktu, juga dapat diefisiensikan.
Manfaat media instruksional yang lain dari segi kualitas hasil, juga lebih dapat terlihat dan dapat dikontrol. Misal jika butuh ditingkatkan metode pembelajaran, dapat ditingkatkan. Terkait pembelajaran juga bersifat fleksibel, pembelajaran dapat dilakukan dimana saja. Berlaku juga dengan buku pendidikan atau buku ajar juga sebagai media instruksional. Dimana buku sebagai panduan untuk peserta didik maupun untuk pendidikan. Berikut adalah manfaat media instruksional.
- Menyampaikan materi pembelajaran. Penyampaian materi diberikan dengan cara menyeragamkan. Kenapa harus di seragamkan? Kita tahu bahwa buku ajar atau buku pendidikan yang digunakan sebagai panduan, jika dipelajari secara sendiri oleh masing-masing peserta didik, dapat menimbulkan pemahaman dan sudut pandang lain. Maka perlu menyeragamkan mata pelajaran ke peserta didik.
- Transformasi Menjadi Lebih Menarik
- Sudah rahasia umum jika peserta didik mudah bosan dengan materi pelajaran pendidikan. Salah satu adannya manfaat media instruksional adalah mengubah suasana lebih menyenangkan di kelas. Setidaknya peserta didik tidak mudah bosan sendirian, karena di dalam kelas ada teman-teman yang lainnya.
- Proses pembelajaran lebih interaktif, jadi ada interaksi antar peserta didik, guru, penulis yang menulis buku secara tidak langsung.
- Dari segi waktu, waktu belajar belajar mengajar bisa lebih cepat dan dikurangi waktunya. Dari segi kualitas belajar siswa pun juga bisa ditingkatkan. Adapun manfaat lain, yaitu proses belajar bisa dilakukan kapan saja.
Menulis Buku Pendidikan – Jenis media instruksional
Dilihat dari jenis media instruksional dibagi menjadi tiga jenis media. Pertama dilihat dari segi sifatnya, dari kemampuan yang dijangkau dan dari teknik penyampaiannya.
- Dari segi sifatnya dibagi menjadi tiga bentuk. Pertama media audio, media yang diberikan kepada peserta didik melalui suara atau pendengaran. Dari segi visual, lebih menekankan pada media yang sifatnya fisik dan dapat dilihat serta di pegang. Misalnya menggunakan slide, foto, gambar dan buku. Terakhir menggunakan audiovisual, yang merupakan gabungan antara audio dan visual.
- Dilihat dari segi kemampuan jangkauan dibagi menjadi dua bentuk. Pertama, media yang sifatnya luas. Media yang sifatnya dapat menjangkau semua area, untuk saat ini ada televisi, radio dan youtube. Kedua, jangkauan yang sifatnya terbatas, adalah liputan yang sifatnya hanya untuk lokal. Misalnya televisi lokal atau surat kabar lokal.
- Dilihat dari teknik penyampaian, berdasarkan dari teknik jangkauan instruksional dibagi menjadi dua, yaitu secara dipresentasikan. Misalnya dipresentasikan menggunakan bantuan alat seperti alat proyeksi, ataupun secara manual dengan berstory telling.
Itulah ulasan tentang Bongkar Rahasia Mudah Menulis Buku yang didasarkan pada tujuan instruksional. Semoga dengan ulasan kali ini bermanfaat. Jadi tidak sekedar tujuan instruksional tetapi ada beberapa hal lain yang tidak kalah pentingnya. Semoga ulasan ini bermanfaat.
Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri dan DAFTAR JADI PENULIS atau Anda bisa langsung Kirim Naskah dengan mengikuti prosedur.
Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang menulis buku pendidikan, Anda dapat melihat artikel-artikel kami berikut:
- Teknik Menulis Pengumpulan Materi Untuk Buku Pendidikan Anda!
- Download Ebook “Rahasia Menulis Buku Ajar” GRATIS!!
- Menentukan Arah Menulis Buku Ajar
- Bingung Menulis Buku Ajar? Kuasai Teknik Menulis Buku Ajar Berikut Ini!
- Instrumen Penilaian Buku Ajar Perguruan Tinggi
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS!
Kontributor: Novia Intan