Motivasi Menulis. Penulis tidak cukup hanya berbekal kemampuan dasar menulis, tetapi juga harus memiliki tekad yang besar untuk menulis. Apalagi menulis adalah kegiatan yang tergolong monoton dan mungkin akan cepat membosankan bagi penulis yang tidak memiliki motivasi kuat.
Akibatnya, banyak penulis pemula yang berhenti di tengah proses penulisan karena kehilangan motivasi menulis. Otak seolah menjadi beku untuk mencari inspirasi baru dan menyusun kata-kata.
Bila diabaikan, penulis akan lebih sulit mencapai targetnya dan penulis pemula akan lebih sulit berkembang. Karena itu, carilah solusi-solusi yang sekiranya bisa membantu meningkatkan motivasi menulis.
Berikut cara yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan motivasi menulis:
Tujuan adalah penjabaran visi dan misi, biasanya mencakup hal-hal yang ingin dicapai dan dihasilkan dari suatu tindakan. Sedangkan, umumnya tujuan menulis adalah menginformasikan, mendidik, membujuk dan menghibur pembaca.
Bila Anda ingin menulis, maka Anda harus memiliki tujuan membuat karya tulis tersebut. Sehingga Anda paham hal yang ingin dicapai dari kerja keras membuat tulisan tersebut. Karena, menulis tak hanya sekadar menuangkan isi hati dan imajinasi pikiran, tapi juga harus ada tujuan yang ingin dicapai.
Sebab, menulis tanpa tujuan jelas itulah yang seringkali menurunkan minat dan motivasi seorang penulis. Hal ini pula yang sering membuat orang berhenti menulis di tengah prosesnya karena kehabisan ide, bahan, imajinasi dan inspirasi.
Jadi, cari tahu tujuan Anda menulis untuk mendapatkan kembali motivasi menulis yang telah hilang, Khususnya bagi penulis pemula.
Cara kedua untuk meningkatkan motivasi menulis adalah mengingat kembali tujuan awal ingin menulis. Selain memiliki tujuan menulis, Anda pastinya sudah memiliki tujuan ingin menjadi penulis ketika pertama kali bertekad menulis.
Tekad dan tujuan awal menjadi penulis itu mungkin perlahan sudah mengikis dan terlupakan. Hal ini bisa terjadi karena rasa malas dan bosan menulis. Bila Anda sudah berada di posisi ini, Artinya Anda perlu intropeksi diri dan kembali mengingat tujuan awal ingin menjadi penulis.
Ingatlah, setiap penulis pasti memiliki tujuan berbeda dan tak ada yang salah. Tujuan awal menjadi penulis ini sangat penting untuk memberikan dorongan dan meningkatkan motivasi menulis. Tapi, Anda harus menciptakan tujuan awal menjadi penulis yang kuat.
Karena, tujuan yang tidak kuat cenderung akan membuat Anda kurang termotivasi. Misalnya, tujuan awal Anda ingin menjadi penulis best seller. Anda mungkin akan berhenti menulis dan sulit membangun kembali motivasi diri untuk menulis bila ada karya yang gagal dan tak laku di pasaran. Jadi, tujuan awal ini ibarat vitamin yang akan dibutuhkan penulis ketika mulai merasa tak bersemangat lagi.
Baca Juga: Menulis: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Manfaat dan Teknik Menulis
Menulis tak hanya menuangkan isi hati dan menyampaikan informasi, tetapi juga memberikan banyak manfaat kepada penulis, sama halnya dengan membaca. Sayangnya, tak semua penulis menyadari manfaat menulis dan membaca ini.
Menulis bisa menjadi wadah untuk mengekspresikan ide-ide, pemikiran dan imajinasi Anda untuk menginspirasi orang lain. Selain itu, menulis dan membaca juga bermanfaat untuk melatih cara berpikir, meluruskan pandangan, memperkaya wawasan kita dan meningkatkan imajinasi serta kreativitas.
Tapi, manfaat besar dari menulis ini hanya bisa Anda rasakan ketika memiliki pengalaman dalam jangka waktu panjang. Proses jatuh dan bangun Anda menjadi penulis itulah yang akan memberikan pelajaran dan manfaat, bukan hanya sekadar memahami teori manfaat menulis.
Karena, setiap kritik, saran hingga pujian dari pembaca itulah yang akan membantu meningkatkan motivasi menulis. Tanpa adanya pengalaman dan respons orang lain terhadap karya tulis Anda, Anda mungkin lebih sulit menyadari kelebihan dan kekurangan diri sebagai penulis.
Jadi, cobalah lebih konsisten untuk menulis dan terimalah semua kritik serta saran dari para pembaca. Karena, itulah yang akan membangun penulis agar lebih baik.
Manajemen waktu adalah proses Pengendalian waktu berdasarkan suatu rangkaian Kegiatan yang telah direncanakan dan dipertimbangkan berdasarkan kemungkinan yang harus dikontrol dalam prosesnya agar maksimal.
Manajemen waktu yang buruk bisa menjadi salah satu faktor menurunkan motivasi menulis. Karena, tanpa manajemen waktu yang tepat, maka proses menulis tidak akan efektif dan maksimal.
Misalnya, Anda adalah seorang penulis yang juga pekerja kantoran. Bila Anda ingin menjalankan keduanya, maka Anda harus bisa membagi waktu antara bekerja dan kapan waktunya menulis.
Anda mungkin memiliki pilihan untuk menulis di hari libur kerja, yakni Sabtu dan Minggu. Pada hari itu, Anda harusnya benar-benar memanfaatkan waktu untuk menulis. Tapi, Anda mungkin terlena untuk bersantai menonton film atau melihat sosial media hingga lupa waktu dan menghambat proses menulis.
Pada akhirnya, pola aktivitas ini akan membuat proses menulis Anda terhambat, Anda merasa lebih lelah dan motivasi menulis pun menurun. Karena itu, buatlah jadwal menulis di waktu senggang dan pastikan Anda komitmen dengan jadwal tersebut.
Baca Juga: Cara Menulis Resensi yang Baik dan Benar
Membaca karya tulis milik orang lain adalah salah satu cara untuk meningkatkan motivasi menulis. Karena, membaca karya milik orang lain yang sukses di pasaran akan membantu menambah referensi sekaligus menumbuhkan rasa ingin mencapai posisi yang sama.
Tapi, janganlah terlalu membandingkan hasil tulisanmu sebagai pemula dengan penulis idolamu yang sudah berpengalaman lama. Karena, setiap penulis juga memiliki ciri khas masing-masing. Cukup jadikan karya tulis idolamu sebagai motivasi menulis.
Di samping itu, Anda perlu membaca banyak buku dan referensi lain mulai dari yang paling buruk dan paling sukses di pasaran. Semakin banyak buku yang Anda baca, maka Anda akan semakin paham gambaran dan kualitas sebuah buku yang bagus. Anda juga akan semakin paham kualitas tulisan sendiri dan berlatihlah terus-menerus.
Suasana ketika menulis salah satu faktor yang bisa menghambat proses menulis dann menurunkan motivasi menulis. Umumnya, suasana yang tidak nyaman dan membosankan akan menjadi pemicu menurunkan motivasi menulis.
Karena itu, Anda harus mencari suasana baru untuk menulis ketika mulai merasa bosan. Bila Anda lebih nyaman menulis di kamar tetapi bosan, Anda bisa merombak tata ruang kamar agar terlebih lebih berbeda dan baru sehingga menumbuhkan semangat baru.
Bila Anda suka menulis di taman atau cafe, cobalah untuk berganti-ganti tempat agar tidak bosan dengan pemandangan dan menunya. Tempat yang baru mungkin juga akan memberikan inspirasi baru.
Nuansa baru inilah yang akan meningkatkan motivasi menulis. Tapi, sebaiknya Anda memiliki tempat yang tidak terlalu bising untuk menulis. Sehingga Anda lebih fokus dalam menulis.
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan dan biasanya memiliki ketertarikan yang sama. Anda sebagai penulis pemula perlu bergabung dan aktif dalam komunitas penulis untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan menulis.
Gabung dalam komunitas penulis tidak hanya membantu kita memberikan banyak wawasan soal menulis, tetapi juga bisa meningkatkan motivasi menulis. Karena, Anda akan mendapatkan banyak ilmu menulis yang belum dipelajari dan bertemu banyak penulis untuk berbagi pandangan serta saling memotivasi.
Komunitas juga pasti akan memberikan bimbingan dan dorongan kepada penulis agar konsisten menulis. Bahkan mereka mungkin mengadakan program-program khusus untuk melahirkan seorang penulis yang berkualitas.
Wadah menulis adalah media atau tempat untuk menuangkan ide-ide dan imajinasi Anda dalam bentuk tulisan. Anda akan merasakan manfaat menulis ketika hasil tulisan Anda dibaca oleh orang lain daripada hanya tersimpan di laptop atau komputer.
Karena itu, Carilah wadah untuk menampilkan tulisan Anda. Anda tak perlu langsung membuat buku atau novel, Anda bisa memulainya dengan membuat bulletin atau menampilkan tulisan Anda melalui Blog.
Saat Anda memilih wadah untuk menampilkan tulisan yang bisa terbaca banyak orang dan mereka bebas memberikan respons. Maka, cara ini akan membantu Anda meningkatkan kualitas tulisan dan motivasi menulis. Anda akan terus bersemangat mengembangkan kemampuan dan menghasilkan karya-karya tulisan yang lebih baik.
Baca Juga: 10 Tempat yang Cocok Untuk Menulis Buku, Bikin Semakin Produktif!
Bahan-bahan tulisan adalah sumber atau referensi yang menjadi acuan untuk menulis. Salah satu penyebab penulis mengalami penurunan motivasi menulis adalah bahan-bahan tulisan yang tidak lengkap.
Saat Anda kehabisan bahan-bahan tulisan, maka Anda akan mulai merasa bingung melanjutkan tulisan. Bila diabaikan, hal ini akan menimbulkan rasa malas yang akhirnya menurunkan motivasi menulis.
Karena itu, carilah lebih banyak referensi, lakukan riset mendalam dan kumpulkan semua data untuk menjadi bahan tulisan sebelum menulis, Anda juga bisa melakukannya di tengah proses menulis, bila diperlukan untuk melengkapi bahan tulisan.
Pastikan Anda mengumpulkan semua bahan-bahan tulisan yang lengkap, sebelum menulisnya. Maka, motivasi menulis akan lebih terbangun ketika sudah banyak data yang terkumpul dan siap untuk dituliskan.
Menantang diri sendiri sebagai penulis adalah cara untuk meningkatkan motivasi menulis dengan mengukur kemampuan diri sendiri. Anda tak akan tahu kualitas dan kemampuan Anda menulis, bila tulisan Anda tak pernah dibaca orang lain.
Karena itu, cobalah menantang diri sendiri untuk mengirimkan hasil tulisan ke surat kabar atau majalah. Anda juga bisa mengikuti lomba menulis maupun menerbitkan buku sendiri.
Jangan pernah berhenti dan putus asa ketika tulisan Anda belum dipilih untuk terbit di surat kabar maupun majalah. Cobalah terus-menerus sembari meningkatkan kualitas tulisan sampai berhasil. Tantangan ini secara tak langsung akan membantu meningkatkan motivasi menulis.
Anda akan lebih bergairah menulis untuk mencapai target tujuan. Anda juga akan lebih memahami dan mengambil pembelajaran dari setiap kegagalan. Ingatlah, tidak akan penulis sukses yang tidak pernah gagal dalam prosesnya.
Pujian adalah menyatakan sesuatu yang positif tentang seseorang dengan tulus dan sejujurnya. Pujian adalah suatu ucapan yang membuat orang yang mendengarnya merasa tersanjung.
Tak bisa dipungkiri, setiap orang pasti suka mendapatkan pujian. Apalagi mendengar orang lain memuji hasil karya kita. Tapi, ada baiknya Anda tidak terlalu mengharapkan pujian orang lain ketika mempublikasikan hasil tulisan Anda.
Ingatlah, setiap pembaca memiliki selera bacaan dan tulisan yang berbeda-beda. Jadi, hal wajar bila ada pembaca yang tidak menyukai karya kita, mengkritik dan memberi saran. Respons inilah yang justru akan membangun Anda sebagai penulis yang sukses.
Sedangkan, pujian dari orang lain bisa jadi benar adanya dan hanya pura-pura. Sehingga pujian-pujian inilah yang justru akan membuat penulis tidak berkembang dan terlalu berpuasa diri. Saat Anda mengharapkan pujian, tapi tak ada yang memuji sama sekali mungkin motivasi menulis Anda akan menurun.
Penulis biasanya memiliki jadwal maupun target untuk tulisannya. Target ini berfungsi membantu penulis konsisten menulis, selalu semangat menulis dan selalu ada kemajuan setiap kali memiliki waktu luang untuk menulis.
Tapi, beberapa orang justru merasa terbebani, gelisah, cemas dan panik karena target yang dibuatnya sendiri. Sehingga, mereka akan terburu-buru menulis demi mencapai target tersebut.
Hal itulah yang justru akan menurunkan motivasi menulis. Saat Anda terburu-buru menulis, Anda cenderung tidak memperhatikan kualitas tulisan dan alur kurang jelas karena pembahasannya tidak runtut.
Karena itu, Anda harus menjernihkan pikiran dan lebih tenang untuk menghasilkan karya tulis yang terbaik. Stres dan terlalu banyak memikirkan hal-hal lain justru akan membuat tulisan kurang sempurna, yang berdampak pada respons pembaca dan motivasi menulis Anda.
Baca Juga: Teknik menulis Parafrase yang Benar untuk Menghindari Plagiarisme
Cara meningkatkan motivasi menulis yang tak kalah penting adalah membiasakan diri untuk selalu berpikir positif. Secara tak langsung, pikiran yang positif bisa menjadi doa baik sekaligus membentuk atau mendorong semangat menulis.
Pikiran yang positif juga bisa membantu membentuk karakter penulis. Salah satunya, mencoba mensugesti diri dengan hal-hal yang positif seperti “Aku bisa menjadi penulis yang menginspirasi”. Sugesti positif seperti itu pada alam bawah sadar akan membantu Anda terus termotivasi untuk menulis dan pantang menyerah ketika menghadapi kegagalan di tengah proses menulis.
Selain itu, pikiran yang positif ini juga akan membantu penulis memiliki cara penyelesaian masalah yang lebih matang. Jadi, jangan kotori pikiran Anda dengan hal-hal yang negatif.
Memaksakan diri, artinya menuntut atau meminta diri sendiri melakukan sesuatu secara paksa atau tidak sesuai dengan keinginan terdalam. Memaksakan diri untuk terus menulis salah satu hal yang bisa menurunkan motivasi menulis.
Anda mungkin pernah berpikir semakin sering menulis, maka semakin tinggi pula motivasi Anda untuk menulis. Tapi,terlalu memaksakan diri untuk terus menulis ketika ingin istirahat juga bukan pilihan terbaik.
Bagi penulis pemula, ide-ide untuk menulis tidak bisa dipaksa untuk muncul dan hanya bisa muncul dengan sendirinya ketika terlintas di pikiran. Tapi, pemahaman itu salah besar. Penulis harus memikirkan ide menulis, yang bisa diambil dari suasana atau lingkungan sekitar, masalah-masalah kehidupan yang belum selesai, pengalaman maupun masa depan yang diimpikan
Selama pikiran Anda jernih dan tenang, maka ide menulis akan mengalir dengan sendiri. Ketika Anda sedang banyak pikiran, janganlah terlalu memaksakan diri untuk memikirkan ide-ide menulis tapi lebih baik tenangkan pikiran lebih dulu.
Membaca karya tulis milik orang lain atau idola Anda memang akan membantu mendorong semangat menulis, mendapatkan ide atau inspirasi dan memperkaya pemulihan kata ketika menulis.
Tapi, jangan pernah membandingkan hasil karya tulis diri sendiri dengan orang lain maupun penulis yang sudah handal. Sibuk membandingkan kualitas dan pencapaian Anda sebagai penulis dengan penulis lainnya justru akan menurunkan motivasi menulis.
Anda akan meragukan kemampuan diri untuk menulis dan kualitas tulisan Anda. Padahal, setiap penulis pasti memiliki gaya penulisan dan ciri khas yang berbeda-beda. Di sisi lain, sadarlah bahwa tidak ada penulis yang sukses tanpa melalui kegagalan terlebih dahulu.
Kesehatan harus menjadi perhatian utama dalam pekerjaan apapun. Saat Anda merasa kurang bersemangat dan kehilangan motivasi menulis, coba perhatian kesehatanmu yang mungkin kurang baik. Bagi penulis, kesehatan mental dan emosi adalah dua hal yang harus menjadi perhatian utama.
Karena, pikiran akan lebih jernih untuk menulis ketika kesehatan mental penulis baik. Selain kesehatan mental, kesehatan fisik juga harus menjadi perhatian karena pasti akan berdampak pada pikiran yang kurang fokus ketika menulis.
Anda harus rajin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat dan menghindari begadang atau berlama-lama di depan layar untuk menjaga kesehatan fisik tetap baik. Cobalah sesekali menjernihkan pikiran dan pandangan dengan melihat pemandangan atau keindahan alam.
Saat pikiran dan fisik terjaga kesehatannya, ide menulis akan mengalir lebih lancar, imajinasi lebih liar dan kualitas tulisan sudah pasti akan lebih baik. Pada akhirnya, hasil karya tulis Anda pun akan sukses di pasaran atau mendapat banyak respons baik dari pembaca.
Seorang dosen yang hendak melakukan konversi dari artikel ilmiah menjadi naskah buku ilmiah (buku monograf…
Pernahkah Anda merasa bingung mengenai tata aturan penulisan nama tempat di dalam kalimat? Hal ini…
Perlu mencantumkan tanda tangan di lembar pengesahan karya ilmiah Anda? Copy paste saja tidak cukup…
Dosen atau penulis yang menyusun karya tulis ilmiah di bidang ilmu agama Islam tentunya perlu…
Selain jurnal, ebook atau buku elektronik menjadi salah satu jenis buku yang umum digunakan sebagai…
Pada saat membaca suatu karya tulis, baik dalam media cetak maupun elektronik serta digital, tentunya…